God Of Swords And Magic

God Of Swords And Magic

Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama

"Huwaaaaaa"

Seorang bayi yang lahir di istana besar, tetapi ia bukan dilahirkan di hari yang cerah, justru malah dihari dimana hujan dan petir membuat badai gelombang terjadi, semua rakyat ketakutan tetapi ada yang lebih menakutkan dari pada itu...

"Argh! semakin lama suara tangisan nya membuatku kesal!" gertak seseorang disana dengan nada suara nya yang tampak kawatir.

Seseorang pun langsung menenangkan bayi itu dan memberikan nya susu dan juga beberapa boneka, bayi itu tetap saja tidak berhenti menangis semakin lama tangisan nya semakin keras.

"Kau bisa menenangkan bayi itu atau tidak! aku sedang pusing dengan kirim surat dari berbagai daerah karena badai!" teriak seseorang yang tengah duduk di sebuah kursi sembari memasang wajah kesalnya.

Ya siapa lagi jika bukan baginda raja yang kesal terhadap bayi yang telah dilahirkan oleh istri nya itu.

"Jadi bagaimana dengan bayi ini!?"

Semua pun hening mereka hanya berdua hanya bisa menatap bayi malang itu, dan juga salah satu pengasuh yang sedang menenangkan bayi itu. Wajah mereka berkerut seperti ada hal yang mereka takkan nantinya.

"Mau tidak mau, kita harus memberitahu kelahiran bayi ketiga ini kepada mentri-mentri dan juga rakyat, mungkin mereka akan memberikan solusi untuk bayi ini"

"TAPI BAYI INI ADALAH ANAK KU DAN ANAK MU JUGA KAN! KAU TAHU APA YANG KAU LAKUKAN ITU MEMBUAT BAYI YANG TIDAK BERSALAH INI MA*I!" teriak baginda ratu yang tengah duduk di atas kasur sembari melihat anaknya itu yang berada di sisinya.

"Aku tahu hal itu! makanya kita diskusikan dulu dengan para menteri bagaimana!?"

"Demi keberadaan anak ku disini aku akan mengikuti saran mu, tetapi jika bayi ini ma*i kau harus bertanggung jawab!" ucap baginda ratu dengan tegas.

10 Tahun Kemudian...

"Lukas apa-apan kau ini!" teriak salah satu orang yang berteriak marah-marah kepada seorang anak kecil yang tengah berlari di dapur istana.

"Apa memang nya yang aku perbuat bibi!?" ucap anak kecil itu sembari memegang banyak buah di tangan nya itu.

Bibi itu pun kesal dan mulai mengejar anak kecil itu di sepanjang ruangan istana, anak kecil itu terlihat senang bermain dengan bibi, padahal bibi itu hanya ingin mengambil buah yang diambil dan dimakan oleh anak kecil itu.

"Lukas!" teriak seseorang dari belakang, anak kecil itu pun berhenti berlari dan langsung menengok ke arah belakang.

"Lukas apa kamu berbuat jahil lagi dengan bibi!?" tanya orang itu yang langsung merebut keranjang yang berisi buah ituitu, seketika anak kecil itu pun cemberut dengan kesal.

"Abang kenapa sih ganggu Lukas aja! padahal Lukas hanya ingin bermain-main saja" ucap Lukas yang langsung pergi meninggalkan bibi dan juga seseorang itu.

"Maafkan Lukas ya bi, oh iya ini buah nya" ucap seseorang itu yang langsung mengulurkan tangan nya dan memberikan keranjang buah itu kepada bibi.

"Terima kasih pangeran pertama karena telah membantu saya untuk mendapatkan keranjang buah ini lagi" ucap bibi yang langsung menundukkan kepalanya.

Seharusnya bibi tidak usaha menundukkan kepala begitu sama aku, huft.... tapi mau gimana lagi namanya juga udah dikasih tau tapi tetep aja ngelakuin...

Disini lain Lukas pun berjalan keluar istana dengan wajah nya yang kesal terhadap abang nya itu, tetapi tiba-tiba ia pun langsung terkejut melihat sangat putri yang duduk di taman istana.

"Wah... kk ngapain ya di situ sendirian!? dan ada burung lagi, soni kalian burung-burung pergi jauh sanah!" teriak Lukas yang mengayun-ayunkan tangannya untuk mengusir para burung itu.

"Lukas! mengapa kau selalu mengganggu ku ha! kenapa tingkah mu seperti anak kecil!" teriak putri yang langsung beranjak pergi ke dalam istana, Lukas pun terdiam dan langsung duduk di kursi itu, ia pun melihat situasi disana.

Para pekebun keraajan tengah bekerja untuk menanam dan juga memotong rumput disana, Lukas pun langsung mengajukan tangan nya kepada mereka.

"HALO KALIAN! hey ini aku Lukas" teriak Lukas dari kejauhan, para pekerja pun mengayunkan tangan nya kepada Lukas, seketika para pekebun itu pun langsung berbisik-bisik di sana.

"Kau tahu... kasihan sekali anak itu" ucap para pekebun lainnya, semua para pekebun pun mulai menggosipi Lukas, Lukas hanya terdiam menatap mereka yang tengah asik mengobrol tentang dirinya.

Ia pun langsung tersenyum sontak membuat para pekebun itu pun langsung terdiam, setelah itu Lukas pun ergi dari situ dan langsung masuk kedalam istana.

"Huft... para pekebun istana, para pelayanan istana, para menteri, ibu dan juga ayah selalu saja menggosipi ku, belum lagi para rakyat di luar sana" ucap Lukas dengan berseringai.

"Lukas! abang ingin bicara dengan mu sekarang!" ucap pangeran pertama itu, yang bernama Rudi.

"Baik lah..." ucap Lukas dan enteng nya, ia pun langsung pergi mengikuti pangeran Rudi dari belakang, Lukas sama sekali tidak cemas akan hal itu.

Lukas pun dibawa ke tempat kamar nya sendiri, Rudi pun mulai mengunci pintu kamar Lukas, tetapi Lukas langsung duduk begitu saja di atas kasur.

"Lukas cepat berdiri sekarang!" gertak Rudi kepada Lukas, Lukas pun langsung berdiri tegap seolah-olah dia adalah seorang penjaga kaisar istana.

"Mengapa kau berdiri sangat tegap Lukas!" ucap Rudi yang mulai emosi dengan tingkah laku Lukas, Lukas pun hanya terdiam tidak mendengarkan perkataan abang nya itu.

"Argh! sudah lah Lukas kau jangan bertingkah seperti anak kecil! umur mu sudah 10 tahu kau tahukan! kau seharusnya meniru anak pangeran kecil lainnya yang berada di keraajan sebrang sana!" teriak Rudi, Lukas pun langsung mengingat suatu kejadian dimana orang tuanya tengah berbicara kepada para menteri.

"Tapi abang-"

"Diam! abang sedang memberi tahu mu apakah kau bisa diam dulu! seharusnya umur seperti mu bisa berteman dengan para pangeran yang se usiamu! kau tahu kan ibu dan ayah bela-belain kau belajar tentang tata kramah, norma-norma yang berlaku dan juga peraturan-peraturan yang ada di keraajan ini kan!" gertak Rudi dengan wajah kesalnya, Lukas pun langsung berbicara setelah abang nya berbicara.

"Tapi abang, aku bukan lah seorang pangeran... melainkan tuan mudia di sini" ucap Lukas yang langsung tersenyum, perkataan nya pun membuat Rudi bingung dengan ucapan Lukas.

"Apa maksud dari perkataan mu Lukas!?"

Halo ini adalah karya ketiga ku, dan baru pertama kali bikin novel karya pria semoga suka dan author sukses menyelesaikan novel ini. Jadi mohon maaf jika alur sbb tidak menarik dan juga tidak mirip seperti karya pria lain nya...

Terpopuler

Comments

bagus banget semangat terus kak. jangan lupa mampir di karyaku juga ya dan beri dukungannya. sekalian boleh minta folback nya agar bisa berteman

2023-03-13

1

seharusnya tidak perlu pakai garis miring dan berikan tanda kurung

2023-03-13

1

Rossemarry

Rossemarry

semangat terus thor🤗

2023-01-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2 Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3 Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4 Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5 Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6 Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7 Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8 Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9 Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10 Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11 Bab 11 : Teman Satu Kamar
12 Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13 Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14 Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15 Bab 15 : Iri Atau Benci?
16 Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17 Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18 Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19 Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20 Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21 Bab 21 : Murid Legendaris
22 Bab 22 : Serangan Para Iblis
23 Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24 Bab 24 : Jiwa Dewa
25 Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26 Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27 Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28 Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29 Bab 29 : Level 5 Full
30 Bab 30 : Putus Asa
31 Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32 Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33 Bab 33 : Hanya Mimpi
34 Bab 34 : Kota Flores
35 Bab 35 : Menangkap Bandirt
36 Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37 Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38 Bab 38 : Level 6 Full
39 Bab 39 : Gadis Misterius
40 Bab 40 : Balas Dendam
41 Bab 41 : Kejujuran Lukas
42 Bab 42 : Kemunculan Simbol
43 Bab 43 : Pertarungan
44 Bab 44 : Setetes Darah
45 Bab 45 : 3 Iblis Besar
46 Bab 46 : Upgrade Version
47 Bab 47 : Desa Kegelapan
48 Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49 Bab 49 : Pin Burung Elang
50 Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51 Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52 Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53 Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54 Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55 Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56 Bab 56 : Battle Magic
57 Bab 57 : Guru Penyihir
58 Bab 58 : Ulah Koa
59 Bab 59 : Bunga Raksasa
60 Bab 60 : Jebakan
61 Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62 Bab 62 : Pintu Gerbang
63 Bab 63 : Berselimut Cahaya
64 Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65 Bab 65 : Semangat Lukas
66 Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67 Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68 Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2
Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3
Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4
Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5
Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6
Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7
Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8
Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9
Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10
Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11
Bab 11 : Teman Satu Kamar
12
Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13
Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14
Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15
Bab 15 : Iri Atau Benci?
16
Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17
Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18
Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19
Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20
Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21
Bab 21 : Murid Legendaris
22
Bab 22 : Serangan Para Iblis
23
Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24
Bab 24 : Jiwa Dewa
25
Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26
Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27
Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28
Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29
Bab 29 : Level 5 Full
30
Bab 30 : Putus Asa
31
Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32
Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33
Bab 33 : Hanya Mimpi
34
Bab 34 : Kota Flores
35
Bab 35 : Menangkap Bandirt
36
Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37
Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38
Bab 38 : Level 6 Full
39
Bab 39 : Gadis Misterius
40
Bab 40 : Balas Dendam
41
Bab 41 : Kejujuran Lukas
42
Bab 42 : Kemunculan Simbol
43
Bab 43 : Pertarungan
44
Bab 44 : Setetes Darah
45
Bab 45 : 3 Iblis Besar
46
Bab 46 : Upgrade Version
47
Bab 47 : Desa Kegelapan
48
Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49
Bab 49 : Pin Burung Elang
50
Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51
Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52
Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53
Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54
Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55
Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56
Bab 56 : Battle Magic
57
Bab 57 : Guru Penyihir
58
Bab 58 : Ulah Koa
59
Bab 59 : Bunga Raksasa
60
Bab 60 : Jebakan
61
Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62
Bab 62 : Pintu Gerbang
63
Bab 63 : Berselimut Cahaya
64
Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65
Bab 65 : Semangat Lukas
66
Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67
Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68
Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!