Alfie pun berlari menuju ke arah Lukas "Kukira kau akan mati" ucap nya sembari meneteskan air mata "Hahaha... tidak apa ko, aku juga sudah baik-baik saja" ucap Lukas sembari tersenyum.
"Tetap apa yang terjadi dengan para iblis-iblis itu!?" tanya Lukas dengan nada suara kecil.
"Ah... setelah kau dilempar oleh iblis itu ke tembok dan kau pingsan... aku disitu langsung menusuk nya jadi tidak ada yang terluka" ucap Alfie sembari memberikan pedang milik Lukas kepada bya, Lukas pun melihat pedang yang sudah dibersihkan.
"Mereka yang membersihkan pedang mu, katanya buat balas budi" ucap Alfie lagi, Lukas pun menyentuh kepalanya, terdapat perban yang mengitari kepalanya.
"Mengapa ada perban di sini!?"
"Kami yang mengobati mu, kepalamu sedikit terluka, katika membersihkan nya darah itu terus keluar jadi trpaksa kami perbani" ucap Ibu itu, Lukas pun memegang perban itu sekali lagi ia pun langsung tersenyum kepada ibu itu.
"Terima kasih"
"Oh iya... ada tamu yang ingin bertemu dengan kalian bedua" ucap pria itu yang langsung membuka pintu itu, tiba-tiba Alfie dan Lukas tekejut melihat banyak sekali orang-orang yang ingin bertemu dengan mereka berdua.
"Salam Pangeran Lukas" ucap semua orang dengan serentak tak lupa menundukaj kepalanya di depan Lukas, Alfie yang merasa ia adalah rakyat biasa pun menundukkan kepalanya.
"Eh!? mengapa kalian memanggilku pangeran!? kenapa kalian tidak memanggilku tuan saja itu lebih baik kan!?" ucap Lukas dengan nada panik nya, semua orang pun tertawa melihat Lukas panik
Hahahaha
"Eh!? aku serius tolong jangan panggil sebutan itu, kalian juga boleh memperlakukan ku seperti anak-anak kalian" ucap Lukas yang melihat anak-ansk seumuran Lukas dan Alfie menatap nya dengan tatapan benci mereka.
"Hah... kalian semua ini tidak tahu ya, udah tahu tuan Lukas bukanlah putra mahkota dan juga pangeran tetapi kenapa kalian tetap saja menundukaj kepala kalian!?" ucap salah satu anak yang seumuran dengan Lukas, tetapi dengan tubuh yang lebih tinggi darinya.
"Kalian lihat deh, dia aja gak unik, gak kaya pangeran Rudy yang bisa sihir dan juga bermain oedang tingkat tinggi" ucap anak itu lagi, semua orang terdiam kecuali Alfie yang kesal dengan perkataan anak itu.
"Ish-ish-ish.... kasihan banget, Lukas hanya membantu kalian agar pasar ini juga bisa di tempati lagi agar semua pedagang bisa berdagang dengan aman... dasar bocah tidak tahu diri!" teriak Alfie yang langsung membuat anak itu terdiam.
"Alfie seharusnya kau tidak melakukan hal itu! dia kan jadi sakit hati!" bisik Lukas tepat di telinga Alfie.
"Dia merasa sakit hati!? apa daia juga gak mikir kalo kamu juga sakit hati!' teriak Alfie dengan kerutan wajah kesalnya, Lukas pun hanya terdiam.
" Ah... sekarang tujuan kalian semua kesini kenapa ya?" tanya Lukas yang berusaha mengembalikan keadaan, Alfie yang masih kesal dengan anak itu terus menatap nya dengan wajah kesal.
Lukas yang tahu Alfie masih kesal pun menyenggol kan bahunya untuk tidak menatapnya terus menerus.
"Kami kesini ingin berterima kasih kepada tuan Lukas" ucap salah satu orang disana, yang memberikan sebuah kota kepada Lukas.
"Hah!? ini kotak isinya apa?"
"Isi dari kota itu ada buku dan juga beberapa makanan, kami tidak mempunyai uang untuk membalas kebaikan kalian karena telah menolong kamis emua dari para iblis itu" ucap pria dengan tubuh kurun dan juga dengan raut wajah nya yang sedih.
"Buku ini juga bagus, dan makanan ini juga tampaknya enak dan lezat, iya kan Alfie?" ucap Lukas yang sekali lagi menyenggol bahu Alfie yang masih tetap saja menatap anak kecil itu.
"Iyaaa"
"Em... wah! ada buku tentang cara mengetahui kelemahan iblis! seperti nya ini buku yang aku butuhkan nantinya" ucap Lukas dengan mata yang berbinar-binar, ia pun memeluk buku itu seperti anak kecil yang sedang diberikan sebuah mainan.
"Ya... kamu sengaja memberikan buku itu, mana tahu kalian juga butuh buku itu" ucap pria itu lagi "Wah! ada buku tentang meningkatkan pedang dan sihir edisi lengkap keren! dan ada cara mendapatkan elemen misterius!?"
Seketika Lukas pun terdiam, ia pun langsung membuka buku itu, sebuah tulisan mulai bermunculan didalam nya.
"Buku ini-"
"Ah iya buku itu adalah buku tentang musteri tentang elemen kegelapan, semoga kau suka" ucap pria itu Lukas pun membalikkan buku itu, Alfie yang penasaran akan buku itu pun ikut melihat nya juga, sebuah mistrri dan juga berbagai macam tragedi yang terjadi di bumi karena adanya elemen ini.
Elemen kegelapan, aku tidak pernah mengetahui hal ini sebelum tetapi apakah elemen kegelapan itu ada!? lagi pula bagaimana aku mengetahui bagaimana bentuk lambang elemen ini....
"Oh iya kami pergi dulu ya, semoga kalian berdua suka" ucap pria itu, semua pun pergi dari ruangan itu, Lukas dan Alfie menatap mereka yang sudah menjauh dari sana.
"Yoshi sekarang kita harus ngapain?" tanya Alfie yang menatap ke arah Lukas, Lukas pun menatap buku-buku dan juga beberapa makanan disana.
"Mending kita tidur semalam di sini, untuk menghemat biaya juga, dari pada kita harus ke hotel lagi" ucap Lukas dengan santai nya, ia langsung tertidur kembali.
"Gak gitu juga rencananya!"
"Oh iya kalian berdua ingin menginap di sini atau kalian ingin pergi?" ucap Ibu itu yang tiba-tiba datang, membuat Alfie pun sedikit terkejut melihat ibu itu.
"Sejak kapan ibu datang!"
"Owh itu sejak Lukas ngomong 'Mending kita tidur semalam di sini, untuk menghemat biaya juga, dari pada kita harus ke hotel lagi' ya seperti nya begitu" ucap nya dengan santai, Lukas pun langsung terbangun dari tidur nya.
"Ah... itu anu, maafkan saya saya memang salah"
"Hahahah tidak apa-apa lagi pula, kondisi mu juga belum membaik kan!? kasihan juga kalian malam-malam begini harus pergi dari sini mencari hotel" ucap Ibu itu sembari tersenyum, ia pun memberikan sebuah kasus kecil untuk Alfie tidur.
"Terima kasih sudah menyiapkan kasus ini" ucap Alfie yang menundukkan kepalanya "Sama-sama, tidur yang nyenyak untuk kalian berdua" ucap Ibu itu lalu menutup pintu itu dengan pelan.
Keesokan harinya, Lukas dan Alfie pun telah bersiap-siap lagi untuk pergi berjalan kembali, mereka pun berpamitan tenaga seluruh keluarga mereka.
"Terimakasih telah memberikan kami tumpangan dan merawat kami kemarin, maaf membuat kalian kerepotan" ucap Lukas yang menundukkan kepalanya, Alfie yang melihat Lukas menundukkan kepalanya pun ikut menundukkan kepalanya.
"Hah... seharusnya kami yang berterima kasih karena telah membantu keluarga kami dari para iblis dan juga telah menyelamatkan pasar, sekarang kami bisa berjualan kembali"
Lukas pun tersenyum, sekumpulan warga pun datang menghampiri mereka berdua, tak ingin ketinggalan untuk melihat kepergian Lukas, mereka rela untuk datang.
"Kalian semua juga datang?" ucap Lukas dengan terkejut melihat banyak sekali warga yang ingin melihat kepergian nya.
"Ya... kami ingin melihat kalian pergi dan juga sampai tujuan dengan selamat" ucap mereka semua dengan serentak.
"Ayo Lukas kita pergi!" ucap Alfie yang berjalan dengan penuh semangat, Lukas pun tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.
Rasanya senang telah menolong banyak orang, dan telah dianggap sebagai salah satu anak kerajaan, tetapi tetap aja aku tidak akan pernah mendapatkan gelar.... bagaimana langkah kedepan nya ya!? semoga aku bisa melakukan nya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments