"Tapi abang, aku bukan lah seorang pangeran... melainkan tua muda di sini" ucap Lukas yang langsung tersenyum, perkataan nya pun membuat Rudi bingung dengan ucapan Lukas.
"Apa maksud dari perkataan mu Lukas!?"
Lukas pun terdiam ia tidak menjawab satu kata pun lagi, bagaikan patung yang berdiri tanpa bergerak sedikit pun, Rudi pun langsung mendekati Lukas yang masih berdiri seperti patung.
"Cepat katakan apa yang kau maksud Lukas! tolong jangan diam saja!" teriak Rudi yang semakin kesal lalu mengerutkan wajahnya, Lukas hanya terdiam saja ia tidak merespon apa pun dari perkataan abang nya itu.
"Argh! aku menatap mu semakin lama semakin kesal kau tahu itu! mending ku pergi dari sini sebelum aku menjadi gi*a seperti mu!" teriak Rudi yang langsung membuka pintu kamar Lukas lalu menutup nya dengan kencang.
"Huft... hidup yang sangat mengerikan di sini, rasanya aku ingin pergi tetapi sayangnya tubuh ku masih kecil dan untung nya pangeran mahkota Rudi tidak melanjutkan perkataan nya tadi" ucap Lukas yang langsung menghembuskan nafasnya dan mulai berbaring di kasur.
"Ha.... sebenarnya aku tidak gi*a... dan masih waras, tetapi aku memperubah watak ku, rasanya ingin sekali kejadian di 2 tahun yang lalu ku ceritakan kepada orang lain" ucap Lukas yang melihat langit-langit kamar nya itu sambil menggoyahkan tangan nya ke arah atas.
Flashback On
"Ibu dimana ya kira-kira padahal ibu kan sudah janji padaku untuk bermain hari ini!?" ucap Lukas kecil yang masih berumur 8 tahun itu dengan kaki pendek nya ia berjalan di setiap jalan.
Lukas selalu mengintip setiap ruangan yang ada di istana itu, melihat apakah ibunya berasal di ruangan itu atau tidak. Tetapi tiba-tiba Lukas mendengar suara pembicaraan dari ruangan lain, ia untuk langsung pergi ke ruangan itu secara berlahan-lahan.
Semakin lama suara itu semakin keras terdengar di telinga Lukas, Lukas pun langsung melihat suatu ruangan yang tertutup, ia dengan hati kecil nya yang penasaran pun langsung membuka pintu itu dengan cara apa pun dan ia pun melihat ibu dan ayah nya yang tengah duduk bersama sekumpulan orang.
"Eh!? siapa mereka yang ingin memarahi ibu dan ayah!? mengapa raut wajah mereka seperti kesal kepada ibu dan ayah, apakah mereka penjahat!?" ucap Lukas dengan nada pelannya, tiba-tiba bunyi meja pun terdengar, seperti suara bantingan sesuatu dari dalam.
Lukas seketika terkejut mendengar suara itu, tetapi orang-orang didalam sana pun berteriak, disitulah Lukas ingin menolong kedua orang tua nya itu tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa karena tubuh nya yang masih kecil.
Apa sebaiknya aku bantu ibu dan ayah!? ah... tidak-tidak mungkin jika aku membantu ibu dan ayah aku bukan nya melindungi mereka malah aku yang menyusahkan mereka.
"BAGINDA RAJA KAU TAHU KAN PERATURAN DI KERAAJAN INI ADALAH RATU DAN RAJA HANYA MEMILIKI 2 KETURUNAN SAJA TIDAK BOLEH LEBIH DARI ITU!" teriak salah satu orang di sana dengan raut wajahnya nya yang mulai pusing dengan percakapan itu.
"Ya saya tahu kepala menteri, saya juga tidak tahu kejadian ini akan terjadi"
"Jadi mengapa waktu anak kecil itu masih bayi seharusnya kalian memberi tahu kami para menteri di sini, mengapa kalian menganggap bahwa anak kecil itu adalah keponakan kalian!? baginda raja kau tahu kan ini membuat permasalahan dalam masyarakat" ucap salah satu menteri lainnya.
"Jadi harus kita apakah anak kecil itu?" tanya salah satu menteri lainnya, semua pun berfikir tiba-tiba salah satu menteri pun mengusulkan pendapat agar Lukas dibunuh hidup-hidup.
"Apa kau gi*a! Lukas adalah anak ku! meskipun dalam aturan keraajan tidak boleh mempunyai anak lebih dari 2, tetapi Lukas sudah ku anggap sebagai anak ku! kau mengerti itu, jika kalian berencana membunuh anak ku Lukas, aku akan membunuhmu juga kau mengerti!" teriak baginda ratu dengan kesal, semua para menteri pun terdiam.
Termaksud Lukas yang mendengar pembicaraan itu, ia terkejut mendengar perkataan "membunuh"
"Apakah mereka berencana membunuh ku!?"
"Jadi solusi apa yang terbaik untuk Lukas sekarang!?" ucap salah satu menteri lagi, kepala menteri pun langsung angkat bicara untuk memberikan Lukas sebagai anak n raja dan ratu.
"Baiklah jika Lukas tidak ingin di bunuh, kalian boleh merawat nya, tetapi dengan catatan bahwa Lukas bukan lah pura mahakota meskipun dia berhubungan darah langsung dengan kalian berdua, jika kalian tidak menerima persyaratan ini bisa saja di antara para menteri ini akan membunuh nya" ucap kepala menteri dengan nada mengancam baginda ratu.
"Demi keselamatan anak ku, aku akan menyetujui Lukas bukan lah putra mahkota di keraajan ini, berikan kertas perjanjian itu kepada ku" ucap baginda ratu yang langsung menanda tanganni surat persetujuan itu.
Lukas pun langsung terkejut mendengar perkataan kepala menteri itu ia pun hanya bisa menatap sang ibu yang tengah menanda tangan surat perjanjian itu dari kejauhan.
Ja-jadi aku bukan lah putra mahkota keraajan ini, aku hanya lah seorang anak asing yang tinggal bersama pangeran, putra dan juga baginda raja dan ratu....
Lukas pun seketika meneteskan airmata, ia amat sedih ia pun langsung berlari ke arah kamar nya dengan cepat, ia hanya bisa meneteskan air mata di pipinya sepanjang jalan.
Artinya keberadaan ku di keraajan ini tidak di akui! mengapa aku tidak bisa dianggap apa hanya karena sebuah peraturan sehingga aku tidak dianggap lagi di keraajan ini!
"Baiklah baginda ratu anda sudah menanda tangani surat ini, kalian boleh mengumumkan tentang berita ini kepada rakyat" ucap kepala menteri yang langsung menyusun beberapa berkas.
"Tetapi pak kepada menteri, masih ada satu hal yang harus kita kawatir kan" ucap salah satu menteri lainnya "Memang apa yang harus kita kawatir kan!?" tanya kepala menteri.
"Soal tentang peraturan keraajan, jika putra mahkota Rudi dan putri mahkota Jennie mempelajari peraturan tentang larangan memiliki 2 anak lebih, apakah mereka tidak akan berfikir bahwa Lukas bukan lah putra mahkota!?"
"Em... kalau begitu suruh para guru keraajan untuk tidak mempelajari peraturan keraajan tentang larangan memiliki 2 anak lebih itu untuk mereka berdua, agar mereka tidak mengetahui tentang rahasia ini" ucap baginda raja kepada para menteri, para menteri pun langsung menundukkan kepala nya dan pergi dari ruangan itu.
Kenapa rasa sesak nya tidak mau hilang! apa karena aku mendengar perjanjian itu, tetapi mengapa aku tidak dianggap sebagai putra mahkota!? apa karena sebuah peraturan makanya aku tidak dianggap sebagai putra mahkota!? baiklah jika mereka tidak menganggap ku putra mereka setidaknya aku bisa hidup dengan tangan ku sendiri, aku harus berjuang sendirian!
Flashback Off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
itu kenapa kalimat teriak huruf besar semua setahu saya itu tidak perlu cukup diberikan ! di akhir kalimat
2023-03-13
0
tambahan bonus bunga karena sudah mau berteman
2023-03-13
0
Furuya
lhaaa, raja kok di peeintah mentri, kaga ada martabatnya jadi raja...
2022-10-18
2