Bab 4 : Kepergianku Dari Istana

Kekuatan yang digunakan kan Lukas bukanlah kekuatan biasa, semua para penyihir dan juga guru penyihir selalu menggunakan tongkat jika ingin menggunakannya sihir nya, tetapi mengapa Lukas sangat berbeda dari kebanyakan orang!? apakah dia...

Flashback Off

Malam hari tiba, Lukas pun telah selesai membereskan beberapa pakaian da juga beberapa alat persenjataan nya, ia pun menenteng semua barang-barang nya di punggung kecil nya itu.

Baginda raja dan ratu sudah menunggu di depan pintu gerbang istana untuk melepas kepergian Lukas dari istana. Kedua saudara nya pun menunggu Lukas disana dengan wajah sedikit sedih.

"Baiklah ayah dan ibu dan juga kedua saudara ku, aku pergi dulu ya" ucap Lukas yang tersenyum lebar kepada mereka semua, Lukas pun menaruh barang-barang nya di belakang kereta kuda, lalu ia pun naik.

"Hati-hati dijalan ya sayang, ibu akan merindukan mu" ucap ibunya yang melambai-lambai tangan nya "Ku harapan Lukas tidak apa-apa, kau yakin kan jika ada pengurus yang akan mengurus Lukas disana!?"

"Ya tentu kenapa tidak!? aku udah menyiapkan nya, jadi kau tidak perlu khawatir, yang terpenting Lukas bisa berubah di tempat sana" ucap baginda raja yang langsung memeluk istrinya itu, setelah kereta kuda Lukas semakin jauh, mereka masuk kembali ke istana.

Disepanjang jalan Lukas hanya terdiam, ia duduk dan melihat bintang-bintang disana, lalu ia pun mulai menatap orang yang berada di depan, seseorang yang mengendalikan kuda-kuda itu.

Apa aku ajak ngobrol aja kali ya? kasihan dia pasti dia kecapean karena aku...

"Halo pak supir"

"Argh! kenapa kau tiba-tiba mengejutkan diriku ha!" teriak supir itu dengan wajah kesalnya, Lukas pun tertawa kecil melihat reaksinya.

"Maaf aku tidak sengaja pak, apakah kau tidak kedinginan atau kelelahan?"

"Aku tidak kedinginan dan kelelahan karena ini adalah pekerjaan yang pernah aku lakukan setiap harinya, mengantarkan orang sampai ke negeri jauh pun aku sudah pernah" ucap supir itu dengan nada sombongnya, Lukas pun terkagum dengan supir itu.

"Kau pernah mengantarkan orang hingga negeri yang jauh!? tanpa tidur sekali pun?"

"Tidak begitu juga sebenarnya sih, kami selalu berhenti beberapa kali, biasanya tergantung dengan aku atau tidak dengan penumpang, biasanya kami tidur di kereta kuda ini jika kami ingin beristirahat di hutan"

"Waw... hebat apakah anda bisa bermain pedang atau sihir semacam nya gitu?"

"Saya tidak pernah sekolah sihir mau pun pedang, karena saya tidak menyukai nya sama sekali, karena itu membuat semua keluarga saya menjadi dalam bahaya" ucap supir itu yang langsung menatap ke arah depan jalan, Lukas pun mengangguk kan kepala.

"Saya ingin bertanya jika anda di remehkan oleh semua orang di sekeliling anda bahkan keluarga anda sekali pun apa yang akan anda lakukan jika di posisi seperti itu?" tanya Lukas dengan tatapan sedih nya, supir itu pun mengerti apa tujuan Lukas menanyakan hal itu.

"Jika aku di posisi seperti itu, aku akan bertekad menjadi lebih kuat dan hebat, bukan hanya itu aku akan memberikan kepedulian dan juga kemaafan kepada semua orang yang pernah meremehkan ku waktu dulu"

"Kadang tanpa kita sadari takdir akan berubah seperti sedia kala" ucap supir itu yang langsung menatap Lukas lalu tersenyum kepdanya, Lukas pun membalas senyuman itu.

Setelah sesampainya di daerah tempat tujuan Lukas, Lukas bersama pak supir pun menurunkan barang-barangnya, seseorang pun datang dari kejauhan.

"Selamat datang tuan Lukas, sihlakan masuk ke dalam istana ini, biarkan kami yang membawa barang-barang anda" ucap salah satu pelayanan perempuan disana, Lukas pun langsung menggendong tasnya dan membawa barang-barang nya sendiri kedalam.

"Kalian tidak perlu membawa barang-barang ku aku bisa sendiri tenang saja, sekarang kalian masuk lah kedalam" ucap Lukas yang langsung berjalan menuju istana dengan banyak barang yang ia pegang.

Semua orang pun terdiam, supir itu pun tersenyum melihat Lukas menjadi kuat meski pun tubuh nya masih agak kecil.

"Hah... akhirnya sampai juga di wilayah ini, dan kenapa ruangan ini bersih? sehari ini kotor dan banyak debu bukanya bersih?" ucap Lukas yang langsung melihat sekitar kamar nya itu.

Sampai berapa lama aku akan tinggal di sini ya!? semoga ibu dan ayah dan juga abang dan kakak mengabari ku lewat surat

2 Tahun Kemudian...

"Tuan Lukas ayo makan siang terlebih dahulu, anda tadi pagi cuman makan roti saja kan" teriak salah satu pembantu disana, Lukas pun menghentikan perang nya, ia pun langsung membersihkan pedangnya itu.

"Baik bi aku akan kesana"

Lukas pun berjalan menuju ruang makan, tiba-tiba ia pun langsung dikagetin dengan kemunculan guru tata keramas dengan kemunculan nya yang berada didepan wajahnya itu.

"Lukas! mengapa kau tidak ingin belajar tentang tata kerama!" teriak orang itu dengan wajah kesalnya, Lukas pun menghembuskan nafas nya.

"Aku tidak suka belajar tentang tata kerama kerajaan, lalu belajar tentang peraturan dikerajaan, lalu juga mempelajari tingkah laku sikap sebagai layak nya putra mahkota, menurut ku itu membuang-buang waktu ku saja guru!"

"Mengapa kau berani-beraninya kau berbicara seperti itu kepada orang yang lebih tua Lukas! aku ini gurumu! ayah mu meminta ku untuk mengajari mu! seharusnya kau bersyukur jika ayah mu masih peduli dengan mu Lukas!" teriak guru itu di depan Lukas, Lukas hanya terdiam dengan tatapan matanya yang seolah-olah baik-baik saja.

"Aku tahu jika ayah mengirim mu untuk mengajari ku, tetapi aku masih belum pandai bermain pedang maupun sihir, lagi pula mereka tidak pernah selama 2 tahun mengirimkan surat kepada ku! apa artinya mereka tidak peduli lagi kepada ku!" teriak Lukas dengan kesal, guru itu pun terdiam.

"Apakah kau tahu, dari aku kecil hingga dewasa mengapa aku tidak ingin belajar semua apa yang akan diajarkan oleh guru kerajaan, karena saya BUKAN LAH PUTRA MAHKOTA DIKERAJAAN AYAH!" teriak Lukas yang membuat semua para pembantu dan yang lainnya ikut mendengar.

"Apa!? jadi selama ini kau tahu soal kau bukan putra mahkota!?" ucap guru itu dengan wajah terkejut, Lukas pun terdiam dan menundukkan kepalanya.

"Yah... aku tahu segalanya, makanya dari itu menurutku pelajaran itu tidak berarti bagiku yang tidak mempunyai gelar sebagai putra mahkota" ucap Lukas semua orang pun menatap Lukas dengan wajah kasihannya.

"Permisi tuan Lukas maaf mengganggu pembicaraan anda kepada guru anda, tetapi ada surat yang dikirim dari kerajaan untuk anda" ucap pelayanan pria itu dan mengulurkan tangan nya kepada Lukas, Lukas pun terkejut dengan kedatangan surat kabar dari kerajaan.

"Surat Dari Kerajaan!? tumben ada surat kabar datang isinya apa ya!?" ucap Lukas yang langsung membuka amplop itu dan membacanya.

Terpopuler

Comments

lanjut

2023-03-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2 Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3 Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4 Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5 Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6 Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7 Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8 Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9 Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10 Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11 Bab 11 : Teman Satu Kamar
12 Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13 Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14 Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15 Bab 15 : Iri Atau Benci?
16 Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17 Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18 Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19 Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20 Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21 Bab 21 : Murid Legendaris
22 Bab 22 : Serangan Para Iblis
23 Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24 Bab 24 : Jiwa Dewa
25 Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26 Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27 Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28 Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29 Bab 29 : Level 5 Full
30 Bab 30 : Putus Asa
31 Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32 Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33 Bab 33 : Hanya Mimpi
34 Bab 34 : Kota Flores
35 Bab 35 : Menangkap Bandirt
36 Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37 Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38 Bab 38 : Level 6 Full
39 Bab 39 : Gadis Misterius
40 Bab 40 : Balas Dendam
41 Bab 41 : Kejujuran Lukas
42 Bab 42 : Kemunculan Simbol
43 Bab 43 : Pertarungan
44 Bab 44 : Setetes Darah
45 Bab 45 : 3 Iblis Besar
46 Bab 46 : Upgrade Version
47 Bab 47 : Desa Kegelapan
48 Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49 Bab 49 : Pin Burung Elang
50 Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51 Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52 Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53 Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54 Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55 Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56 Bab 56 : Battle Magic
57 Bab 57 : Guru Penyihir
58 Bab 58 : Ulah Koa
59 Bab 59 : Bunga Raksasa
60 Bab 60 : Jebakan
61 Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62 Bab 62 : Pintu Gerbang
63 Bab 63 : Berselimut Cahaya
64 Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65 Bab 65 : Semangat Lukas
66 Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67 Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68 Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2
Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3
Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4
Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5
Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6
Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7
Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8
Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9
Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10
Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11
Bab 11 : Teman Satu Kamar
12
Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13
Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14
Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15
Bab 15 : Iri Atau Benci?
16
Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17
Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18
Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19
Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20
Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21
Bab 21 : Murid Legendaris
22
Bab 22 : Serangan Para Iblis
23
Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24
Bab 24 : Jiwa Dewa
25
Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26
Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27
Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28
Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29
Bab 29 : Level 5 Full
30
Bab 30 : Putus Asa
31
Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32
Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33
Bab 33 : Hanya Mimpi
34
Bab 34 : Kota Flores
35
Bab 35 : Menangkap Bandirt
36
Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37
Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38
Bab 38 : Level 6 Full
39
Bab 39 : Gadis Misterius
40
Bab 40 : Balas Dendam
41
Bab 41 : Kejujuran Lukas
42
Bab 42 : Kemunculan Simbol
43
Bab 43 : Pertarungan
44
Bab 44 : Setetes Darah
45
Bab 45 : 3 Iblis Besar
46
Bab 46 : Upgrade Version
47
Bab 47 : Desa Kegelapan
48
Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49
Bab 49 : Pin Burung Elang
50
Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51
Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52
Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53
Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54
Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55
Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56
Bab 56 : Battle Magic
57
Bab 57 : Guru Penyihir
58
Bab 58 : Ulah Koa
59
Bab 59 : Bunga Raksasa
60
Bab 60 : Jebakan
61
Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62
Bab 62 : Pintu Gerbang
63
Bab 63 : Berselimut Cahaya
64
Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65
Bab 65 : Semangat Lukas
66
Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67
Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68
Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!