Bab 11 : Teman Satu Kamar

"Mengapa kau bisa menggunakan 3 elemen!? padahal seharusnya kau hanya mempunyai 1 elemen saja kan? semua orang juga mempunyai 1 elemen saja, tidak ada yang pernah memiliki lebih dari itu"

"Eh!? itu..."

"Jika kalian ingin berbicara, seengaknya lihat waktu dulu" ucap pria itu yang langsung pergi ke dalam tokonya dan mulai bebenah untuk pulang.

Lukas dan Alfie melihat langit yang sudah mulai terbenam, langit menjadi warna oranye, ditambah banyak sekali warga yang mulai berdatangan dari daerah lain menuju suatu tempat.

Pria itu pun mengunci tokonya "Kalian jangan lupa kembali ke rumah kalian, sampai bertemu kembali" ucap nya ia pun pergi berjalan mengikuti warga-warga itu.

Lukas dan Alfie pun melihat salah satu warga yang berjalan menuju sebuah hotel yang tidak jauhi dari toko itu, dan juga hotel itu seperti hotel sederhana yang tidak terlalu megah.

Lukas dan Alfie pun berjalan ke arah hotel itu, tampaknya sederhana dibangun menggunakan kayu dan juga ada beberapa jendela di setiap kamar agar bisa menerangi setiap kamar yang ada, ditambah dengan pemandangan malam yang bisa dilihat oleh para pengunjung.

"Jadi Lukas kau ingin nginap di sini?" ucap Alfie yang langsung menatap bangun hotel itu dari bawah hingga atas.

"Ya... ku rasa, soalnya tidak ada lagi yang harus kita tempat ini kan?" ucap Lukas yang langsung berjalan ke dalam hotel tersebut, Alfie pun langsung mengejar Lukas dari belakang nya.

Krekkk

Pintu hotel terbuka lebar, hotel itu sungguh sepi tidtada orang sama sekali didalam nya, hanya terlihat para pekerja saja disana, tiba-tiba seseorang menghampiri Lukas dan Alfie.

"Sihlakan masuk" ucap dirinya seorang pelayan perempuan yang mengantarkan Lukas dan Alfie menuju meja pemesanan hotel "Oh! selamat datang, apakah kau Lukas!?" ucap menejer itu yang tekejut melihat Lukas.

Lukas menganggukkan kepalanya, menejer itupun kebingungan atas kedatangan Lukas yang tiba-tiba kesini "Jadi mengapa tuan Lukas datang kesini!? apakah ada sesuatu yang harus kami layani?" ucap menejer itu, Lukas pun terdiam dan menatap mata Alfie yang kebingungan.

"Hahaha... anggap lah aku bukan Lukas, dan kami ingin memesan kamar sebenarnya" ucap Lukas dengan nada cepat, menejer itu mulai mencari kamar yang kosong untuk mereka berdua.

"Baiklah harganya untuk 1 kamar untuk satu malam saja kan!?" ucap menejer itu "Ya, kalau bisa satu kamar punya dua ranjang tempat tidur" ucap Lukas, Alfie pun kebingungan apa yang dimaksud Lukas.

"Mengapa kau memesan kamar dengan dua ranjang!?" bisik Alfie tepat di telinga Lukas, Lukas hanya terdiam ia tidak mendengar perkataan Alfie barusan.

Rasanya ingin ku bunuh si Lukas ini, semakin lama dia menjadi semakin menjengkelkan ya!

"Ini dia kuncinya, oh iya kami juga akan mengantarkan makanan untuk kalian berdua jadi tunggu saja ya" ucap menejer itu dan memberikan sebuah kunci kepada Lukas, Lukas mengambil kunci itu dan mengeluarkan beberapa koin di dalam nya.

"Jadi harga menyewa satu kamar nya berapa?"

"Hanya 5 koin" ucap nya Lukas pun memberikan 5 koin itu kepada menejer itu, Alfie dan Lukas pun pergi ke kamar itu melewati beberapa tangga dan juga melewati beberapa kamar-kamar yang lain.

"Hei Lukas! aku tadi bertanya kepadamu kan! mengapa kau hanya membeli 1 kamar dan bukanya 2!" teriak Alfie dengan kencang tepat di telinga nya, Lukas pun lagi-lagi hanya mendiamkan nya saja.

"Argh! aku semakin lama semakin kesal dengan mu! aku bertanya tetapi kau tidak menjawab nya! kau pikiran aku ini hantu!?"

Lukas dan Alfie pun sampai di depan pintu kamar tersebut, Lukas membuka pintu itu, terlihat sebuah 2 kasur yang terpisah dengan jendela tidur antara 2 kasur itu.

Lukas dan Alfie pun duduk dikasur itu, Alfie dengan perasaan senang nya melihat malam yang sangat sejuk.

Tetapi Lukas pun mengintip jendela itu juga bersama Alfie, mereka tiba-tiba melihat iblis yang berada di semak-semak, tetapi karena mereka berdua sangat kelelahan mereka hanya membiarkan nya saja kali ini.

"Jadi aku bertanya kepadamu! mengapa kau tidak memesan kamar 2!?"

"Em... karena koin kita jika membeli 2 kamar itu akan membuang uang, dan lebih yang lebih penting adalah, kita bisa menghemat koin kita, karena perjalanan kita pasti akan jauh" ucap Lukas yang langsung mengambil baju gantinya untuk mandi.

"Jadi kau mau kemana!?"

"MANDI LAH!? ko malah nanya, mau mandi gak? kan kamar mandi ada dibawah?" tanya Lukas yang langsung membuka pintu kamar nya lalu pergi begitu saja meninggal Alfie.

"WEHHH! tunggu weh!"

Setelah beberapa menit mandi mereka pun hanya duduk terdiam sembari membaca beberapa buku "Lukas lu gak lapar apa!?"

"Lapar lah"

"Terus!? kenapa lu diam aja sama baca buku weh?" tanya Alfie dengan nada kesalnya, Lukas pun berdiri, mendengar langkah seseorang yang ingin menuju kamar mereka.

Krekkk

Seseorang muncul di hadapan Lukas, ia adalah seorang pelayan yang membawa 2 mangkuk makanan untuk dirinya dan Alfie. Pelayan itu terkejut melihat bahwa Lukas mengetahui bahwa dirinya ingin mengetuk pintu.

"Hah... terkejut aku, padahal baru saja aku ingin mengetuk pintu, tetapi kau langsung membukanya" ucap pelayan itunya mengulurkan tangan nya dan memberikan mangkuk itu kepada Lukas.

"Wah! makanan! sepertinya enak, terimakasih banyak, dan lagi pula kebetulan kami juga lapar" ucap Lukas yang langsung tersenyum, ia pun langsung menutupi pintu itu dengan cepat.

"A-anu... ah sialan gak dapet lagi tipnya!" cuma pelayan itu dengan kesalahan dan turun dari tangga dengan wajah kecewanya.

"Nah... sekarang mari kita makan!" teriak Alfie yang langsung makan bersama Lukas dibawah lantai "Tunggu ini rasanya seperti somay iya kan?"

"Kau benar, tapi somay nya somay basah, tapi ini cukup enak dan juga gurih" ucap Alfi yang menyeruput kuah somay itu dengan lezat, Lukas yang melihat tingkah Alfie pun hanya terdiam.

"Oh iya soalnya yang tadi sore, aku akan melanjutkan perkataan ku tadi, kau jangan coba-coba untuk menghalangi nya!" gertak Alfie dengan wajah kesalahan, Lukas pun mengangguk kan kepalanya seperti anak kecil yang menurut kepada majikan nya.

"Mengapa kau bisa menggunakan 3 elemen!? padahal seharusnya kau hanya mempunyai 1 elemen saja kan? semua orang juga mempunyai 1 elemen saja, tidak ada yang pernah memiliki lebih dari itu"

Lukas pun menghembuskan nafasnya dengan kencang dan menghitupnya lagi "Karena akus spesial" ucap Lukas yang langsung tersenyum.

"Apa! kau harus menjawab dengan jujur Lukas!"

"Baiklah aku akan menjelaskan, jadi ada suatu kidah dalam kerajaan bahwa setiap keturunan wajib mempuyai kekuatan sihir yang memiliki elemen-elemen tertentu yang tidak pasti"

Yang tidak pasti!?

Episodes
1 Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2 Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3 Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4 Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5 Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6 Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7 Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8 Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9 Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10 Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11 Bab 11 : Teman Satu Kamar
12 Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13 Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14 Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15 Bab 15 : Iri Atau Benci?
16 Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17 Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18 Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19 Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20 Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21 Bab 21 : Murid Legendaris
22 Bab 22 : Serangan Para Iblis
23 Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24 Bab 24 : Jiwa Dewa
25 Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26 Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27 Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28 Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29 Bab 29 : Level 5 Full
30 Bab 30 : Putus Asa
31 Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32 Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33 Bab 33 : Hanya Mimpi
34 Bab 34 : Kota Flores
35 Bab 35 : Menangkap Bandirt
36 Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37 Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38 Bab 38 : Level 6 Full
39 Bab 39 : Gadis Misterius
40 Bab 40 : Balas Dendam
41 Bab 41 : Kejujuran Lukas
42 Bab 42 : Kemunculan Simbol
43 Bab 43 : Pertarungan
44 Bab 44 : Setetes Darah
45 Bab 45 : 3 Iblis Besar
46 Bab 46 : Upgrade Version
47 Bab 47 : Desa Kegelapan
48 Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49 Bab 49 : Pin Burung Elang
50 Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51 Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52 Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53 Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54 Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55 Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56 Bab 56 : Battle Magic
57 Bab 57 : Guru Penyihir
58 Bab 58 : Ulah Koa
59 Bab 59 : Bunga Raksasa
60 Bab 60 : Jebakan
61 Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62 Bab 62 : Pintu Gerbang
63 Bab 63 : Berselimut Cahaya
64 Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65 Bab 65 : Semangat Lukas
66 Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67 Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68 Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2
Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3
Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4
Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5
Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6
Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7
Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8
Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9
Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10
Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11
Bab 11 : Teman Satu Kamar
12
Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13
Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14
Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15
Bab 15 : Iri Atau Benci?
16
Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17
Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18
Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19
Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20
Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21
Bab 21 : Murid Legendaris
22
Bab 22 : Serangan Para Iblis
23
Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24
Bab 24 : Jiwa Dewa
25
Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26
Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27
Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28
Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29
Bab 29 : Level 5 Full
30
Bab 30 : Putus Asa
31
Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32
Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33
Bab 33 : Hanya Mimpi
34
Bab 34 : Kota Flores
35
Bab 35 : Menangkap Bandirt
36
Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37
Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38
Bab 38 : Level 6 Full
39
Bab 39 : Gadis Misterius
40
Bab 40 : Balas Dendam
41
Bab 41 : Kejujuran Lukas
42
Bab 42 : Kemunculan Simbol
43
Bab 43 : Pertarungan
44
Bab 44 : Setetes Darah
45
Bab 45 : 3 Iblis Besar
46
Bab 46 : Upgrade Version
47
Bab 47 : Desa Kegelapan
48
Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49
Bab 49 : Pin Burung Elang
50
Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51
Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52
Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53
Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54
Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55
Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56
Bab 56 : Battle Magic
57
Bab 57 : Guru Penyihir
58
Bab 58 : Ulah Koa
59
Bab 59 : Bunga Raksasa
60
Bab 60 : Jebakan
61
Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62
Bab 62 : Pintu Gerbang
63
Bab 63 : Berselimut Cahaya
64
Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65
Bab 65 : Semangat Lukas
66
Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67
Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68
Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!