"Mengapa kau bisa menggunakan 3 elemen!? padahal seharusnya kau hanya mempunyai 1 elemen saja kan? semua orang juga mempunyai 1 elemen saja, tidak ada yang pernah memiliki lebih dari itu"
"Eh!? itu..."
"Jika kalian ingin berbicara, seengaknya lihat waktu dulu" ucap pria itu yang langsung pergi ke dalam tokonya dan mulai bebenah untuk pulang.
Lukas dan Alfie melihat langit yang sudah mulai terbenam, langit menjadi warna oranye, ditambah banyak sekali warga yang mulai berdatangan dari daerah lain menuju suatu tempat.
Pria itu pun mengunci tokonya "Kalian jangan lupa kembali ke rumah kalian, sampai bertemu kembali" ucap nya ia pun pergi berjalan mengikuti warga-warga itu.
Lukas dan Alfie pun melihat salah satu warga yang berjalan menuju sebuah hotel yang tidak jauhi dari toko itu, dan juga hotel itu seperti hotel sederhana yang tidak terlalu megah.
Lukas dan Alfie pun berjalan ke arah hotel itu, tampaknya sederhana dibangun menggunakan kayu dan juga ada beberapa jendela di setiap kamar agar bisa menerangi setiap kamar yang ada, ditambah dengan pemandangan malam yang bisa dilihat oleh para pengunjung.
"Jadi Lukas kau ingin nginap di sini?" ucap Alfie yang langsung menatap bangun hotel itu dari bawah hingga atas.
"Ya... ku rasa, soalnya tidak ada lagi yang harus kita tempat ini kan?" ucap Lukas yang langsung berjalan ke dalam hotel tersebut, Alfie pun langsung mengejar Lukas dari belakang nya.
Krekkk
Pintu hotel terbuka lebar, hotel itu sungguh sepi tidtada orang sama sekali didalam nya, hanya terlihat para pekerja saja disana, tiba-tiba seseorang menghampiri Lukas dan Alfie.
"Sihlakan masuk" ucap dirinya seorang pelayan perempuan yang mengantarkan Lukas dan Alfie menuju meja pemesanan hotel "Oh! selamat datang, apakah kau Lukas!?" ucap menejer itu yang tekejut melihat Lukas.
Lukas menganggukkan kepalanya, menejer itupun kebingungan atas kedatangan Lukas yang tiba-tiba kesini "Jadi mengapa tuan Lukas datang kesini!? apakah ada sesuatu yang harus kami layani?" ucap menejer itu, Lukas pun terdiam dan menatap mata Alfie yang kebingungan.
"Hahaha... anggap lah aku bukan Lukas, dan kami ingin memesan kamar sebenarnya" ucap Lukas dengan nada cepat, menejer itu mulai mencari kamar yang kosong untuk mereka berdua.
"Baiklah harganya untuk 1 kamar untuk satu malam saja kan!?" ucap menejer itu "Ya, kalau bisa satu kamar punya dua ranjang tempat tidur" ucap Lukas, Alfie pun kebingungan apa yang dimaksud Lukas.
"Mengapa kau memesan kamar dengan dua ranjang!?" bisik Alfie tepat di telinga Lukas, Lukas hanya terdiam ia tidak mendengar perkataan Alfie barusan.
Rasanya ingin ku bunuh si Lukas ini, semakin lama dia menjadi semakin menjengkelkan ya!
"Ini dia kuncinya, oh iya kami juga akan mengantarkan makanan untuk kalian berdua jadi tunggu saja ya" ucap menejer itu dan memberikan sebuah kunci kepada Lukas, Lukas mengambil kunci itu dan mengeluarkan beberapa koin di dalam nya.
"Jadi harga menyewa satu kamar nya berapa?"
"Hanya 5 koin" ucap nya Lukas pun memberikan 5 koin itu kepada menejer itu, Alfie dan Lukas pun pergi ke kamar itu melewati beberapa tangga dan juga melewati beberapa kamar-kamar yang lain.
"Hei Lukas! aku tadi bertanya kepadamu kan! mengapa kau hanya membeli 1 kamar dan bukanya 2!" teriak Alfie dengan kencang tepat di telinga nya, Lukas pun lagi-lagi hanya mendiamkan nya saja.
"Argh! aku semakin lama semakin kesal dengan mu! aku bertanya tetapi kau tidak menjawab nya! kau pikiran aku ini hantu!?"
Lukas dan Alfie pun sampai di depan pintu kamar tersebut, Lukas membuka pintu itu, terlihat sebuah 2 kasur yang terpisah dengan jendela tidur antara 2 kasur itu.
Lukas dan Alfie pun duduk dikasur itu, Alfie dengan perasaan senang nya melihat malam yang sangat sejuk.
Tetapi Lukas pun mengintip jendela itu juga bersama Alfie, mereka tiba-tiba melihat iblis yang berada di semak-semak, tetapi karena mereka berdua sangat kelelahan mereka hanya membiarkan nya saja kali ini.
"Jadi aku bertanya kepadamu! mengapa kau tidak memesan kamar 2!?"
"Em... karena koin kita jika membeli 2 kamar itu akan membuang uang, dan lebih yang lebih penting adalah, kita bisa menghemat koin kita, karena perjalanan kita pasti akan jauh" ucap Lukas yang langsung mengambil baju gantinya untuk mandi.
"Jadi kau mau kemana!?"
"MANDI LAH!? ko malah nanya, mau mandi gak? kan kamar mandi ada dibawah?" tanya Lukas yang langsung membuka pintu kamar nya lalu pergi begitu saja meninggal Alfie.
"WEHHH! tunggu weh!"
Setelah beberapa menit mandi mereka pun hanya duduk terdiam sembari membaca beberapa buku "Lukas lu gak lapar apa!?"
"Lapar lah"
"Terus!? kenapa lu diam aja sama baca buku weh?" tanya Alfie dengan nada kesalnya, Lukas pun berdiri, mendengar langkah seseorang yang ingin menuju kamar mereka.
Krekkk
Seseorang muncul di hadapan Lukas, ia adalah seorang pelayan yang membawa 2 mangkuk makanan untuk dirinya dan Alfie. Pelayan itu terkejut melihat bahwa Lukas mengetahui bahwa dirinya ingin mengetuk pintu.
"Hah... terkejut aku, padahal baru saja aku ingin mengetuk pintu, tetapi kau langsung membukanya" ucap pelayan itunya mengulurkan tangan nya dan memberikan mangkuk itu kepada Lukas.
"Wah! makanan! sepertinya enak, terimakasih banyak, dan lagi pula kebetulan kami juga lapar" ucap Lukas yang langsung tersenyum, ia pun langsung menutupi pintu itu dengan cepat.
"A-anu... ah sialan gak dapet lagi tipnya!" cuma pelayan itu dengan kesalahan dan turun dari tangga dengan wajah kecewanya.
"Nah... sekarang mari kita makan!" teriak Alfie yang langsung makan bersama Lukas dibawah lantai "Tunggu ini rasanya seperti somay iya kan?"
"Kau benar, tapi somay nya somay basah, tapi ini cukup enak dan juga gurih" ucap Alfi yang menyeruput kuah somay itu dengan lezat, Lukas yang melihat tingkah Alfie pun hanya terdiam.
"Oh iya soalnya yang tadi sore, aku akan melanjutkan perkataan ku tadi, kau jangan coba-coba untuk menghalangi nya!" gertak Alfie dengan wajah kesalahan, Lukas pun mengangguk kan kepalanya seperti anak kecil yang menurut kepada majikan nya.
"Mengapa kau bisa menggunakan 3 elemen!? padahal seharusnya kau hanya mempunyai 1 elemen saja kan? semua orang juga mempunyai 1 elemen saja, tidak ada yang pernah memiliki lebih dari itu"
Lukas pun menghembuskan nafasnya dengan kencang dan menghitupnya lagi "Karena akus spesial" ucap Lukas yang langsung tersenyum.
"Apa! kau harus menjawab dengan jujur Lukas!"
"Baiklah aku akan menjelaskan, jadi ada suatu kidah dalam kerajaan bahwa setiap keturunan wajib mempuyai kekuatan sihir yang memiliki elemen-elemen tertentu yang tidak pasti"
Yang tidak pasti!?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments