Rasanya senang telah menolong banyak orang, dan telah dianggap sebagai salah satu anak kerajaan, tetapi tetap aja aku tidak akan pernah mendapatkan gelar.... bagaimana langkah kedepan nya ya!? semoga aku bisa melakukan nya!!
Setelah setengah jalan Lukas dan Alfie pun hanya biasa menatap langit serta tanah yang tidak berubah, Lukas tengah membaca buku semabri berjalan sedangkan Alfie melihat banyak binatang kecil di semak-semak.
Matahari tidak terlalu menyengat hari ini, dan juga langit tampak biru disertai angin yang sangat kencang. Membuat perjalanan Lukas dan Alfie damai.
"Ah!!" teriak seseorang Lukas dan Alfie pun berhenti melangkah mereka pun sekali lagi ingin mendengar teriakan tersebut.
"Ah!! pergilah!"
Lukas dan Alfie pun terkejut mendengar itu, seorang perempuan yang tengah berusaha meminta pertolongan, Lukas dan Alfie segera berlari kencang mencari keberadaan perempuan itu.
"Lukas udah ketemu belum!?"
"Hem.... seharusnya teriakan nya tidak jauh dari sini... oh itu dia!" teriak Lukas dengan wajah gembira yang berlari sembari memegang buku nya itu, Alfie pun mulai memperlambat langkah nya.
Lukas dan Alfie yang melihat seorang iblis dengan ukuran yang sedikit kecil dari iblis kemarin, Lukas dan Alfie menatap mereka dari kejahuan.
"Lepaskan aku dasar iblis bodoh! kau menyukai perempuan yang cantik kan banyak bukan hanya aku saja!"
"Eh!? jadi para iblis itu mengincar permpuan itu karena mereka menyukai perempuan itu!? yang benar saja!" teriak Alfie dengan wajah kesalnya, Lukas pun dengan penasaran mengapa para iblis itu bisa menyukai perempuan.
Ia membuka bukunya itu dengan cepat Lukas menemukan jawaban itu.
"Sebuah iblis akan menyukai perempuan manusia karena keanggunan nya... dan juga dengan karakteristik yang disukai para iblis, biasanya ini ditemukan 5% saja" ucap Lukas dengan nada terburu-buru, Alfie pun terkejut mendengar nya.
"Ha!? masa sih ada iblis yang kaya gitu, tetapi bagaimana bisa!" teriak Alfie yang masih tidak percaya dengan buku itu, Lukas hanya bisa menangkat bahunya.
"Ayo kita tolong dia" ucap Lukas yang langsung berjalan, tetapi tiba-tiba Alfie menarik tangan Lukas sehingga Lukas terpaksa menghentikan langkah nya.
"Apa kau yakin kau akan menolong perempuan seperti dia!? mungkin dia bisa mengatasinya sendiri" ucap Alfie dengan ragu-ragu, Lukas pun melihat wajah Alfie yang tiba-tiba berubah seperti orang yang sedang kesal.
"Apakah kau iri!?"
"Ha! i-iri mana mungkin aku iri!" teriak Alfie dan mengerut kan wajah nya dengan menatap tajam ke arah Lukas.
"Ah... ayolah aku hanya bercanda saja, sekarang ayo kita tolong perempuan itu" ucap Lukas yang berjalan kembali, Alfie pun masih terdiam disana, tetapi Lukas menengok ke arah nya.
"Ayo cepat lah"
"Ya... ya baiklah" ucap Alfie yang mengeluh, Lukas dan Alfie pun mengeluarkan pedang mereka dan mulai menibas para iblis itu.
Arghhh
"Dasar payah!" iblis itu terbelah menjadi 2 bagian dan langsung mengeluarkan banyak darah yang membuat Alfie terkena darah dari para iblis itu. Lukas pun menibasnya dengan mudah dengan gerakan tangan nya yang lincah dengan tatapan wajah dingin nya.
Arghhh
Iblis-iblis itu mulai bermunculan, perempuan tersebut langsung berdiri dan mulai melihat pertarungan para iblis dengan Lukas dan Alfie yang sama-sama jago membunuh para iblis itu.
Menibasnya menjadi 2 bagian, dan darah-darah yang mulai menetes ke tanah membuat tanah dipenuhi banyak darah disana. Perempuan itu hanya terdiam ketakutan ia langsung bersembunyi dibalik pohon sementara Lukas dan Alfie masih sibuk menikah para iblis itu.
"Kenapa iblis nya bisa bertambah banyak!" teriak Alfie yang mulai kualahan, Lukas pun melihat sebuah darah itu menjadi anggota tubuh baru, iblis itu bisa menggunakan darah mereka agar mereka bisa bangkit kembali.
Seketika Lukas dan Alfie tekejut melihat perkembangan mereka, para iblis itu bisa terbentuk dari darah mereka sendiri.
"Aku rasa darah itu harus kita singkirkan kalau tidak para iblis ini akan tetap bertambah!" teriak Lukas yang mulai memisahkan dirinya dari para iblis itu.
"Lukas kenapa pergi!? aku tidak bisa menangani nya sendiri!" teriak Alfie
Lukas pun mulai menutup matanya dan mulai mengangkat tangan nya ke arah atas, sebuah bola air mulai muncul tepat di atas kepalanya. Alfie dan perempuan itu pun tekejut melihat bila air itu semakin lama semakin membesar.
Tiba-tiba sebuah cahaya menerangkan bahu nya, sebuah tanda itu muncul, Lukas tidak menyadari akan hal itu tetapi Alfie dan juga perempuan itu melihat cahaya itu.
"Lukas bola air nya sudah semakin membesar!"
Lukas pun dengan cepat membuka matanya dan melemparkan bola air itu tepat ke arah para iblis itu dan juga Alfie disana.
Akh... aku tidak bisa bernafas!
"Eh!? perempuan itu bisa saja mati oi!" teriak perempuan itu yang langsung menampakkan dirinya dari balik pohon, Lukas pun menatap nya.
Lukas langsung tersadar bahwa ada Alfie disana, ia pun memutuskan untuk memecahkan bola air itu.
Patssss
Bola air itu pun menyebar ke segala arah, terlihat Alfie yang terlentang tak sadarkan diri disana, Lukas dan perempuan itu pun berlari ke arah nya untuk melihat kondisi Alfie.
"Alfie bangun!" teriak perempuan itu tepat di telinganya, tetap Alfie masih belum bangun juga, Lukas yang merasa bersalah pun tenaga mengeringkan tubuh Alfie menggunakan sihir anginya itu.
"Alfie bangun!" teriak perempuan itu terus menerus, Alfie masih tetap belum saja bangun dari pingsan nya, Lukas dan perempuan itu pun menunggu Alfie terbangun.
Cahaya mulai memasuki bola mata Alfie ia pun berlahan-lahan membuka matanya, kepalanya yang masih pusing pun hanya bisa menahan rasa sakit itu.
"Alfie! kau sudah sadar!" teriak Lukas yang tengah duduk di samping nya, dan juga perempuan itu yang duduk disebelah kanan Alfie.
"Wah syukur lah kamu sudah sadar" ucap prempuan itu yang tersenyum lebar kepada Alfie, Alfie pun menatap perempuan itu dengan wajah yang tidak menyukai dirinya.
"Menyingkirkan lah dari hadapan ku!" teriak Alfie dengan kesal dan dengan raut wajahnya yang membenci perempuan itu.
"Ah... maaf kan aku, aku tidak sengaja, maafkan aku" ucap perempuan itu yang menundukkan kepalanya kepada Alfie, Lukas yang menyadari bahwa Alfie iri kepada perempuan itu pun hanya bisa terdiam saja.
"Oh iya perkenalkan namaku Delisha" ucap Delisha dengan senyuman nya dan menundukkan kepalanya kepada mereka "Memang kami menanyakan siapa namamu!" ucap Alfie sembari membuang wajah nya, sontak membuat Delisha terdiam.
Kenapa nona Alfie seperti nya benci dengan ku!? memang aku salah apa ya kepada nona Alfie!?
Note : Berikan dukungan kepada author, dan juga kritik nya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments