"Hey kamu! ngapain kamu kesini!" teriak salah satu orang dari belakang, Lukas dan Alfie kembalikan badan nya, mereka melihat salah satu anak dengan tatapan tidak suka.
"Hei! kau juga siapa! dan mengapa nada suara mu seperti tidak suka bung!" teriak Alfie yang mengerutkan wajah nya kepada orang itu, orang itu bernama Kenes seorang anak yang bermain pedang di sekolah akademi.
Ia mempunyai prestasi yang cukup melampaui teman-teman sebayanya, ia bisa menumbangkan 50 iblis dalam satu tibasan saja.
"Kau bukan nya kau Lukas, anak yang tidak diakui oleh raja dan ratukan!? hahahahaha memang kau seperti tidak cocok diangkat sebagai putra mahkota dikerjaan mu sendiri" ucap Kenes yang meledek Lukas, Lukas hanya terdiam mendengar perkataan itu.
"Lukas ayo jangan diam saja dong! lawan ucapan nya!" teriak Alfie dengan keras, semua orang tertawa kepada Lukas karena ia seperti seorang pengecut.
"Tetapi omongan kalian benar tidak ada yang salah ko" ucap Lukas yang langsung tersenyum, semuanya orang terdiam mendengar perkataan nya dan mulai mengangap Lukas seperti orang aneh dan gi*a.
"Hahaha dasar gi*a! masa diledek bukan nya kesal, dia malah tersenyum" ucap orang lain lagi, Alfie pun kesal dengan ejekan mereka semua.
"Dasar bisanya ngoceh aja! kalau kalian ada di posisi dia gimana, kalio semua sanggup gak!" teriak Alfie dengan terengah-engah, semua orang terdiam sejenak lalu tertawa kembali mendengar bahwa Alfie melindungi Lukas.
"Hey Alfie kau tengah melindungi Lukas dari ejekan kita!?"
"Aku hanya melakukan kebenaran saja kan! dasar kau orang pecundang! hebat sih hebat, tapi sombong!" teriak Alfie lagi, Kenes pun mengerutkan wajahnya dengan kesal, Kenes langsung mengeluarkan pedang nya dan ingin menebas Alfie dan Lukas.
"BERHENTI KALIAN SEMUA! JANGAN BIKIN KACAU DI TOKO KU! SEMUA NYA KELUAR!" teriak seorang pria yang bertubuh besar mempuyai kumis tebal dan juga mempunyai wajah nya yang seperti tampak seram.
Semua pun langsung keluar kecuali Lukas dan Alfie yang masih tetap berada di sana untuk menukar kan poin mereka.
"Maafkan para pelanggan dan anak-anak tadi, mereka memang tidak memiliki ahlak sedikit pun kepada tuan Lukas" ucap pria itu yang menundukkan kepalanya, Lukas membalas nya kembali.
"Hahahaha tidak apa-apa lagi pula mereka juga benar aku tidak keberatan jika mereka memang tak suka padaku"
"Jadi kalian datang untuk menukar poin pedang kalian kah!?"
"Ya! aku ingin menukar poin ini menjadi level 3 tuan, apakah kau bisa melakukan nya?" ucap Lukas yang memberikan pedang nya kepada pria itu, pria itu pun segera masuk kedalam sebuah ruangan.
Sembari menunggu pria itu datang untuk membawakan pedang Lukas kembali mereka pun duduk dan mulai melihat-lihat banyak sekali pedang dan juga tongkat sihir di toko itu.
"Waw... banyak sekali tongkat sihir, dan mempunyai bentuk yang berbeda-beda" guman Lukas yang langsung memegang salah satu tongkat sihir itu, lalu menggoyang-goyangkanya.
Hem.... tongkat ini cukup berat!? oh bagaimana ya itu ya? seperti nya terlihat ringan?
Lukas berjalan menuju tempat tongkat itu, ia mulai memegang nya dan langsung menggoyang-goyangkanya kembali, Lukas pun tersenyum dan langsung menirukan beberapa gerakan menggunakan tongkat itu.
Alfie yang melihat tingkah Lukas seperti anak kecil tertawa, Lukas pun memfokuskan bola yang berada di atas tongkat itu ke arah Alfie.
"Lukas kau mau apa?"
"Bentar aku ingin menghasilkan beberapa elemen-elemen dulu!" ucap Lukas, tiba-tiba sebuah bila air keluar dari tongkat itu, Alfie pun langsung panik melihat bila itu semakin membesarkan.
"Lukas hentikan sekarang juga!" teriak Alfie, Lukas pun berusaha menghentikan bila itu untuk meledak seperti yang pernah ia lakukan sebelum nya.
"Aku sedang berusaha, bagaimana cara menghentikan bola ini!" teriak Lukas yang semakin memegang erat tongkat itu, bola itu semakin besar, membuat Alfie langsung berlindung menggunakan pedang nya.
Ba-bagaimana cara nya menghentikan bola air ini Lukas! ayo-ayolah berfikir! ah aku tahu aku sempat membaca dibuku! Caranya adalah... hentakan tongkat ke arah bawah agar bisa membuat bola itu menghilang!
"Baiklah! rasakan ini bola air!" teriak Lukas yang langsung mengatakan tongkat itu eneng cepat, tiba-tiba bila itu pun menghilang dengan sendirinya, karena hentakan yang dilakukan Lukas sangat kencang.
Membuat Alfie pun terjatuh ke bawah, Lukas pun mengulurkan tangan nya untuk membantu Alfie berdiri "Ah... maafkan aku, aku tidak sengaja mendorong mu"
"Mengapa kau bisa membuat bola air itu semakin membesar! bagaimana jika toko ini kebanjiran!" teriak Alfie dengan wajah kesalnya, pria itu pun keluar dari ruangan membawa sebuah pedang milik nya.
"Mengapa pedang ku berubah paman?" tanya Lukas yang memegang tongkat itu dngar cepat dan menggoyangkanya, sedangkan Alfi tengah menaruh kembali tongkat sihir itu ketempat nya.
"Setiap level juga akan mempunyai perubahan Lukas payah..."
"Oh... jadi begitu ya... aku tidak terlalu tahu menahu, sebenarnya aku belum tahu sebenarnya jika pedang juga mempunyai tingkat level nya sendiri"
"Kau belum mengetahui nya? apakah sebelum kau tidak pernah belajar soal ini Lukas?" ucap pria itu, Lukas mengeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali, pria itu pun terkejut melihat nya.
"Jadi selama ini kau kemana?"
"Selama ini aku berada di wilayah *** baginda raja meminta ku untuk pergi ke sana agar bisa belajar tentang peraturan dan apapun tentang kerjaan bukan tentang pedang dan sihir, tetapi waktu dulu kecil aku juga belajar"
"Namun guruku pernah bilang jika aku tidak akan pernah sehebat kedua saudara ku" ucap Lukas yang menundukkan kepalanya, dan tersenyum tipis.
"Jadi setelah kau menukar poin ini, kau harus kemana lagi?" tanya pria itu kembali "Ke tempat dimana raja iblis berada aku ingin menolong semua keluarga ku disana"
"Hah! jadi balasan kau pergi ke sana adalah untuk menolong baginda raja dan ratu!" teriak Alfie yang terkejut Lukas tersenyum tipis kearah Alfie.
"Kalau kau ingin kesana untuk menolong baginda raja dan ratu... baiklah! aku juga akan ikut berpetualang bersama mu Lukas!" teriak Alfie yang langsung bersemangat, Lukas terkejut mendengar perkataan Alfie.
"Apa! kau ingin ikut!?" teriak Lukas yang memasang wajah nya yang mulai cemas akan keadaan jika Alfie ikut pergi bersamanya ke kerajaan iblis.
"Iya! aku ingin ikut bersama mu, kita akan melawan dan membantai semua para iblis di sepanjang perjalanan itu sangat amat menyenangkan!" teriak Alfie yang mencondongkan senjatanya ke segala arah.
Lukas pun memasang wajah kawatir "Aku tidak ingin berpetualang bersama mu Alfie, maafkan aku tetapi kau tidak boleh ikut..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments