Kenapa rasa sesak nya tidak mau hilang! apa karena aku mendengar perjanjian itu, tetapi mengapa aku tidak dianggap sebagai putra mahkota!? apa karena sebuah peraturan makanya aku tidak dianggap sebagai putra mahkota!? baiklah jika mereka tidak menganggap ku putra mereka setidaknya aku bisa hidup dengan tangan ku sendiri, aku harus berjuang sendirian!
Flashback Off
"Sekarang sudah jam 5 sore,waktunya belajar pedang dan sihir, aku harus bersiap-siap karena abang dan kakak pasti sudah menunggu di luar" ucap Lukas yang langsung segera mengambil pedang dan tongkat sihirnya.
Ini adalah bulan kedua ku setelah belajar sihir, dan juga hari ini adalah pembagian rapot dari guru pedang dan sihir, rasanya aku tidak sabar ingin memberi tahu nilai rapot ku kepada ibu dan ayah
Lukas berlari di sepanjang jalan ia tak takut tertabrak oleh orang lain, semua orang pun menatap ukas dengan mata tajam mereka, tetapi Lukas tidak peduli akan hal itu.
"Wah... abang dan kakak sudah ada di sana!" ucap Lukas dengan wajah terkejut, Lukas pun mendekati mereka di lapangan dekat kebun istana.
"Kalian berdua sudah mempelajari sihir dan pedang level 4, kalian sungguh cepat belajar ya putra mahkota dan putri mahakota, saya turut bangga kepada kalian berdua sebagai guru pengajar kalian" ucapnya yang menundukan kepalanya kepada Rudi dan Jennie.
"Halo kak dan abang, oh iya halo juga guru, bagaimana apakah sekarang giliran ku untuk di tes dan mendapatkan rapot darimu kan?" ucap Lukas dengan wajah berseri nya, guru pun menatap Lukas dengan wajah kesalnya, lalu menghembuskan nafasnya.
"Argh! baiklah kemarilah Lukas, sekarang aku akan mengetes mu dengan yang mudah dulu, oh bagimana kau harus membuat pohon itu menjadi tumbuh lebih besar" ucap guru dan menunjukkan jarinya ke arah pohon yang berada di taman itu.
"Baiklah! aku akan melakukan nya dengan baik"
"Gunakan mantra penumbuh terlebih dahulu kau sudah tahu kan!?" Lukas mengangguk kan kepala, ia pun mulai membaca mantra itu dengan baik, seluruh tubuh nya tidak bergerak sama sekali.
"TUMBUHKAN!"
Sebuah sinar langsung mengenai pohon itu, tetapi ada yang tidak beres dengan sihir yang digunakan Lukas, pohon itu sama sekali tidak bertumbuh.
"Mengapa pohonnya tidak bertumbuh!?" ucap Rudi yang langsung menatap Lukas dengan tatapan sinis nya, Lukas pun menyipitkan matanya lalu Lukas tersenyum.
"Hei lihatlah! memang aku tidak menumbuhkan nya tetapi aku rasa pohon itu terbakar" ucap Lukas yang langsung bergembira, Rudi, Jennie dan guru pun berusaha mengeluarkan sihir mereka untuk memadamkan api.
Agar api yang berada di pohon itu tidak meluas terbakar ke segala arah dan mengenai pepohonan lainnya, tetapi sayang nya hasil itu semua sia-sia.
"Lukas!"
"Iya ayah kenapa ya memanggilku ke ruangan tahta kerajaan ini, biasanya aku di panggil di ruangan yang seperti biasa nya" ucap Lukas yang langsung tersenyum kepada baginda raja yang tengah duduk di atas singgasana.
"Mengapa kau membakar pohon di kebun!"
"Aku tidak sengaja ayah, itu salah ku mengucapkan mantra, aku tidak tahu kalau mantra itu membuat kebun kebakaran" ucap Lukas yang menundukkan kepada nya dan berlutut kepada ayah nya itu.
Baginda ratu yang melihat tingkah anak nya itu pun mendekati Lukas untuk berdiri, tetapi Lukas tidak ingin berdiri sana sekali.
"Lukas ayo bangun nak, kenapa kamu tunduk kepada ayah mu sendiri!? ayo sekarang bangun lah" ucap ibunda ratu yang mengulurkan tangan nya udah Lukas, tetapi Lukas mengabaikan ibunya.
"Hei Lukas! jika disuruh ibu berdiri seharusnya kau berdiri dong!" teriak Rudi yang datang bersama Jennie di belakang nya dengan raut wajah kesalnya.
"Bagaimana keadaan kebun sekarang Rudi!?"
"Keadaan kebun sekarang... huft sebagian kebun istana terhangus dan sisa nya mungkin masih selamat ayah"
"Ayah! aku sudah tidak tahan melihat Lukas bertingkah seperti anak kecil! dia sudah membuat para pekebun kualahan karena perilakunya!"
"Hah... kalau begitu Lukas ayah perintah kan kau untuk datang ke daerah *** jika kau tidak berubah ayah terpaksa mengirimkan mu ke sana agar kau bisa belajar menjadi sedikit lebih dewasa!" teriak baginda taja, Lukas pun membulat kan matanya mendengar perkataan ayah nya itu.
Saudara nya pun tersenyum bahagia karena Lukas dikirim ke daerah gersang dan kering, tempat itu banyak sekali hewan mati, tumbuh-tumbuhan layu dan juga mati.
"Apa!?"
"Ya sekarang kau bersiap-siap lah Lukas kemasi semua barang-barang mu, nanti malam kau harus pergi segera!"
Kenapa jadi begini!? padahal aku memang tidak tahu jika itu mantra untuk membakar bukannya untuk menumbuhkan... kata guru benar aku memang tidak layak untuk belajar pedang dan sihir
Flashback On
"Kau Lukas mengapa kau tidak bisa mempelajari ilmu dasar pedang dan sihir! mengapa kau selalu membuat kekacauan bukanya membuat ku semakin bangga dengan dirimu tetapi semakin muak aku melihat dirimu kau tahu kan!"
"Maaf kan aku guru, tolong bimbingan aku sekali ini saja" ucap Lukas yang memohon kepada guru dan berlutut kepada guru.
"Aku tidak bisa memberi kan mu kesempatan kedua kalinya! kau tidak bisa cepat belajar seperti abang dan kakak mu! mereka sudah mempunyai kekuatan pedang level 4 dan sudah memiliki sihir air dan api! tetapi kau masih belum saja mendapatkan kan nya!"
"Kau tahu, jika raja tidak meminta ku untuk mengajar dirimu yang bodoh! mungkin sekarang aku tidak akan menjadi seperti ini!"
Lukas pun terdiam mendengar perkataan gurunya itu ia pun berdiri, ia menatap kedua saudara nya itu yang tengah berusaha memadamkan api menggunakan tongkat sihir, Lukas pun menutup matanya.
"SEMUANYA MINGGIR!"
Lukas dengan tenang nya mengeluarkan bola air dari tangan nya, semakin lama bola air itu semakin membesarkan, semua orang di sana tekejut melihat Lukas menggunakan sihir nya tanpa tongkat.
"Padamkan semua api yang ada!"
Lukas melemparkan bola air yang berukuran cukup besar ke arah api itu, dengan cepat api itu padam tanpa ada yang tersisa sedikit pun.
"Huft... selesai juga, maaf kan aku memang aku salah, aku tidak bisa menggunakan sihir ku dengan baiklah" ucap Lukas dan mengambil tongkat nya yang terjatuh di tanah, seorang pengawal pun mendatangi nya.
"Baginda raja ingin bertemu dengan mu tuan Lukas" ucap pengawal itu yang menundukkan kepalanya kepada Lukas, Lukas pun menundukkan kepalanya kembali.
"Baiklah, seperti nya ayah manggil ku saya pamit dulu guru" ucap Lukas yang menundukkan kepalanya lalu pergi berlari masuk kedalam istana.
Kekuatan yang digunakan kan Lukas bukanlah kekuatan biasa, semua para penyihir dan juga guru penyihir selalu menggunakan tongkat jika ingin menggunakannya sihir nya, tetapi mengapa Lukas sangat berbeda dari kebanyakan orang!? apakah dia...
Flashback Off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
kak mampir dan beri dukungannya ulang ke karyaku yang tadi dong pliss
2023-03-14
1
Bpearlpul
God Of Shinobi nyicil dulu
2022-11-11
1