Eh... tumben mereka ingin makan-makanan yang ingin aku pesan, biasanya dan seharusnya mereka kan milih sendiri? ada yang aneh? eh!? ash.... perasaan panas apa ini!? padahal aku tidak memegang hal yang panas-panas!?
"Lukas kenapa diam aja?" tanya Alfie yang melihat wajah Lukas seperti orang yang kesakitan, Lukas pun hanya terdiam ia tidak menjawab pertanyaan Alfie.
"Akh!" teriak Lukas yang langsung memegang bahu nya itu, rasa nyeri seperti kesetrum oleh listrik membuat Lukas semakin menahan nya semakin kesakitan.
"Ada apa tuan Lukas, apakah anda baik-baik saja!?" tanya Delisha yang mendekati Lukas, lagi-lagi Alfie memutar bola mata nya.
"Kalian tunggu sini saja, aku ingin pergi ke toilet sebenar" ucap nya ia pun pergi ke toilet ia yang langsung berlari dengan cepat, lalu Lukas melihat bahwa kamar mandi itu sangat kotor, tetapi ia tidak memperdulikan nya, ia pun langsung menutup pintu kamar mandi itu dan mengunci nya dari dalam.
"Halo anak muda, makanan sudah siap, sihlakan dinikmati" ucap kakek tua itu dan memberikan hidangan itu kepada Alfie dan Delisha, mereka tampak menyukai makanan itu. Dan langsung melahap nya dengan cepat, kakek tua itu tersenyum kembali.
"Oh iya! dimana tuan Lukas!?" tanya kakek tua itu yang duduk di samping Alfie, Delisha dan Alfie menatap ke arah pintu kamar mandi, kakek itu pun mengerti apa maksud dari Delisha dan Alfie.
"Bagaimana dengan makanan nya?" tanya kakek tua itu sembari menatap Delisha dan Alfie makan seperti anak kecil yang kelaparan, mereka mengangkat jempol mereka.
"Em… mi ini sangat enak seperti buatan ibuku kakek!" ucap Alfie dengan penuh ceria, kakek itu tertawa kecil, ia pun menatap Delisha "Bagaimana dengan makanan nya Delisha?"
"Mi ini sungguh membuat ku teringat dengan Ibu dan keluarga ku yang sudah tiada, dicampur dengan daun bawang dan beberapa rempah halus membuat mi ini semakin enak ketika dimakan saat hujan deras" ucap Delisha yang menatap kakek itu dan tersenyum.
"Kenapa ibu dan keluarga mu meninggal!?" tanya Alfie sembari menyeruput mi itu dengan garpu itu.
"Mereka meninggal semua pada hari yang sama" ucap Delisha yang menundukkan kepalanya dan tersenyum tipis dengan wajah murung nya. Alfie dan kakek itu pun menatap Delisha dengan kebingungan.
"Memang apa yang terjadi dengan mereka? mengapa mereka meninggal di hari yang sama dan bagaimana dengan dirimu?" tanya Alfie yang mulai menatap wajah Delisha dengan serius, kakek itu mulai menyimak perkataan Delisha.
"Jadi sebenarnya mereka…"
"Ah! rasa panas ini timbul dari sini! tetapi mengapa rasa sakit ini belum hilang!? bagaimana cara menghilangkan rasa panas ini?" ucap Lukas yang mulai menggosok-gosokan lengan nya itu.
Tetapi cara itu tidak bekerja sama sekali, Lukas dengan kebingungan hanya bisa menatap ember yang berisikan air itu dengan pikiran kosong nya.
"Ah! aku tahu!"
"Sebenarnya… ketika keluarga yang ku pergi ke pasar, dan juga beserta adik ku yang masih bayi ikut ke sana, sedangkan aku hanya di rumah tengah membereskan tugas-tugas dirumah"
"Setelah nya aku pergi ke akademi untuk belajar sihir, tetapi ketika jam pelajaran selesai aku pergi ke rumah kembali untuk menunggu keluarga ku pulang dari pasar dan membawa uang dan juga makan"
"Biasanya mereka pulang saat matahari belum terbenam, tetapi angka sudah menunjukkan ke arah 7 malam, aku bingung, aku pun sangat khawatir dengan mereka, sebab itu aku menunggu mereka di luar"
"Tetapi setelah 5 menit aku menunggu tidak ada satu dari mereka pulang ke rumah, tetapi tiba-tiba, ibuku datang dengan tubuh yang sudah terluka parah dan dengan mulut nya yang sudah mengeluarkan banyak darah"
"Ia berkata kepadaku 'Pergi lah Delisha! sebelum kau dijadikan mangsa mereka!' "
"Pertama aku tidak mengerti apa maksud dari perkataan ibu ku, tetapi aku disitu hanya mencari bagaimana cara nya agar ibu ku bisa berhenti mengeluarkan banyak darah"
"Tetapi ibuku malah mendorong ku tetap aku selalu mendekati nya ibuku selalu mendorong ku, ia selalu mendorong ku, tetapi aku tetap saja ngeyel untuk disuruh pergi saat itu"
"Lalu ibuku berkata 'Pergi kau dari sini! kau bukan anakku!' ketika aku mendengar perkataan itu, aku disitu sangat sedih mendengar perkataan nya"
"Kenapa ibu mu berkata seperti itu!? apa artinya kau bukan anak kandung nya?" tanya Alfie, Delisha menggeleng kan kepalanya lalu ia tersenyum tipis.
"Dia berkata seperti itu agar aku bisa berlari, ketika disitu aku menangis mendengar perkataan ibu ku, seorang iblis yang kalian bunuh tadi, aku sangat terkejut, dari malam sampai pagi mereka terus mengejarku"
"Aku sekarang mengerti mengapa ibuku berteriak dan berkata seperti itu, karena agar aku tidak dibunuh oleh iblis, ibuku hanya ingin menolong ku" ucap Delisha, Alfie terdiam menatap wajah Delisha.
"Dan sekarang aku bisa kabur dari jeratan iblis itu, dan bertemu kalian da akhirnya aku duduk di sini makan bersama kalian, aku sangat bersyukur karena hal itu, karena tanpa kalian mungkin hidupku sudah berakhir" ucap Delisha tersenyum tipis lalu menatap wajah Alfie, Alfie terdiam sejenak.
"Ibu mu keren ya… dia bisa berkata kasar seperti itu kepadamu hanya untuk melindungimu saja, agar kau bisa lari"
"Hah… untung saja air ini bersih, dan sekarang rasa panas ini mulai menghilang, hah… rasanya sangat nikmat" ucap Lukas yang tengah membasuh lengan nya menggunakan air yang mengalir dari keran.
"Simbol ini, aku tidak mengerti akan simbol yang berada di lengan ini, tetapi seperti nya ibu dan ayah mengetahui nya" guma Lukas yang menatap simbol itu, Lukas merasa bahwa simbol itu sebuah kutukan yang ia dapat kan dari waktu ia kecil.
Apa jangan-jangan simbol ini kutukan? tetapi seperti nya ini tidak terlihat seperti kutukan, tetapi simbol ini, simbol apa ya!? apakah dibuku ada yang menjelaskan nya? aku sangat kebingungan mengapa simbol ini berada di lengan ku?
"Tidak bisa kah simbol ini di orang lain saja!? mengapa simbol ini harus ada di diriku" ucap Lukas menghembuskan nafas nya.
"Lukas kenapa kau lama di kamar mandi, cepat habiskan makananmu lalu kita pergi ke toko poin untuk menukar nya cepat!" teriak Alfie yang kebingungan apa yang telah dilakukan Lukas didalam kamar mandi.
"Ya… sebentar lagi aku keluar!" teriak Lukas yang terburu-buru menutup air keran itu dan cepat-cepat mencari kain dan juga beberapa perban di kamar mandi itu
Aku harus mengelap nya dan segera menutup nya menggunakan perban agar jika simbol ini mengeluarkan cahaya ia tidak akan tembus ke luar!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments