Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu

Eh... tumben mereka ingin makan-makanan yang ingin aku pesan, biasanya dan seharusnya mereka kan milih sendiri? ada yang aneh? eh!? ash.... perasaan panas apa ini!? padahal aku tidak memegang hal yang panas-panas!?

"Lukas kenapa diam aja?" tanya Alfie yang melihat wajah Lukas seperti orang yang kesakitan, Lukas pun hanya terdiam ia tidak menjawab pertanyaan Alfie.

"Akh!" teriak Lukas yang langsung memegang bahu nya itu, rasa nyeri seperti kesetrum oleh listrik membuat Lukas semakin menahan nya semakin kesakitan.

"Ada apa tuan Lukas, apakah anda baik-baik saja!?" tanya Delisha yang mendekati Lukas, lagi-lagi Alfie memutar bola mata nya.

"Kalian tunggu sini saja, aku ingin pergi ke toilet sebenar" ucap nya ia pun pergi ke toilet ia yang langsung berlari dengan cepat, lalu Lukas melihat bahwa kamar mandi itu sangat kotor, tetapi ia tidak memperdulikan nya, ia pun langsung menutup pintu kamar mandi itu dan mengunci nya dari dalam.

"Halo anak muda, makanan sudah siap, sihlakan dinikmati" ucap kakek tua itu dan memberikan hidangan itu kepada Alfie dan Delisha, mereka tampak menyukai makanan itu. Dan langsung melahap nya dengan cepat, kakek tua itu tersenyum kembali.

"Oh iya! dimana tuan Lukas!?" tanya kakek tua itu yang duduk di samping Alfie, Delisha dan Alfie menatap ke arah pintu kamar mandi, kakek itu pun mengerti apa maksud dari Delisha dan Alfie.

"Bagaimana dengan makanan nya?" tanya kakek tua itu sembari menatap Delisha dan Alfie makan seperti anak kecil yang kelaparan, mereka mengangkat jempol mereka.

"Em… mi ini sangat enak seperti buatan ibuku kakek!" ucap Alfie dengan penuh ceria, kakek itu tertawa kecil, ia pun menatap Delisha "Bagaimana dengan makanan nya Delisha?"

"Mi ini sungguh membuat ku teringat dengan Ibu dan keluarga ku yang sudah tiada, dicampur dengan daun bawang dan beberapa rempah halus membuat mi ini semakin enak ketika dimakan saat hujan deras" ucap Delisha yang menatap kakek itu dan tersenyum.

"Kenapa ibu dan keluarga mu meninggal!?" tanya Alfie sembari menyeruput mi itu dengan garpu itu.

"Mereka meninggal semua pada hari yang sama" ucap Delisha yang menundukkan kepalanya dan tersenyum tipis dengan wajah murung nya. Alfie dan kakek itu pun menatap Delisha dengan kebingungan.

"Memang apa yang terjadi dengan mereka? mengapa mereka meninggal di hari yang sama dan bagaimana dengan dirimu?" tanya Alfie yang mulai menatap wajah Delisha dengan serius, kakek itu mulai menyimak perkataan Delisha.

"Jadi sebenarnya mereka…"

"Ah! rasa panas ini timbul dari sini! tetapi mengapa rasa sakit ini belum hilang!? bagaimana cara menghilangkan rasa panas ini?" ucap Lukas yang mulai menggosok-gosokan lengan nya itu.

Tetapi cara itu tidak bekerja sama sekali, Lukas dengan kebingungan hanya bisa menatap ember yang berisikan air itu dengan pikiran kosong nya.

"Ah! aku tahu!"

"Sebenarnya… ketika keluarga yang ku pergi ke pasar, dan juga beserta adik ku yang masih bayi ikut ke sana, sedangkan aku hanya di rumah tengah membereskan tugas-tugas dirumah"

"Setelah nya aku pergi ke akademi untuk belajar sihir, tetapi ketika jam pelajaran selesai aku pergi ke rumah kembali untuk menunggu keluarga ku pulang dari pasar dan membawa uang dan juga makan"

"Biasanya mereka pulang saat matahari belum terbenam, tetapi angka sudah menunjukkan ke arah 7 malam, aku bingung, aku pun sangat khawatir dengan mereka, sebab itu aku menunggu mereka di luar"

"Tetapi setelah 5 menit aku menunggu tidak ada satu dari mereka pulang ke rumah, tetapi tiba-tiba, ibuku datang dengan tubuh yang sudah terluka parah dan dengan mulut nya yang sudah mengeluarkan banyak darah"

"Ia berkata kepadaku 'Pergi lah Delisha! sebelum kau dijadikan mangsa mereka!' "

"Pertama aku tidak mengerti apa maksud dari perkataan ibu ku, tetapi aku disitu hanya mencari bagaimana cara nya agar ibu ku bisa berhenti mengeluarkan banyak darah"

"Tetapi ibuku malah mendorong ku tetap aku selalu mendekati nya ibuku selalu mendorong ku, ia selalu mendorong ku, tetapi aku tetap saja ngeyel untuk disuruh pergi saat itu"

"Lalu ibuku berkata 'Pergi kau dari sini! kau bukan anakku!' ketika aku mendengar perkataan itu, aku disitu sangat sedih mendengar perkataan nya"

"Kenapa ibu mu berkata seperti itu!? apa artinya kau bukan anak kandung nya?" tanya Alfie, Delisha menggeleng kan kepalanya lalu ia tersenyum tipis.

"Dia berkata seperti itu agar aku bisa berlari, ketika disitu aku menangis mendengar perkataan ibu ku, seorang iblis yang kalian bunuh tadi, aku sangat terkejut, dari malam sampai pagi mereka terus mengejarku"

"Aku sekarang mengerti mengapa ibuku berteriak dan berkata seperti itu, karena agar aku tidak dibunuh oleh iblis, ibuku hanya ingin menolong ku" ucap Delisha, Alfie terdiam menatap wajah Delisha.

"Dan sekarang aku bisa kabur dari jeratan iblis itu, dan bertemu kalian da akhirnya aku duduk di sini makan bersama kalian, aku sangat bersyukur karena hal itu, karena tanpa kalian mungkin hidupku sudah berakhir" ucap Delisha tersenyum tipis lalu menatap wajah Alfie, Alfie terdiam sejenak.

"Ibu mu keren ya… dia bisa berkata kasar seperti itu kepadamu hanya untuk melindungimu saja, agar kau bisa lari"

"Hah… untung saja air ini bersih, dan sekarang rasa panas ini mulai menghilang, hah… rasanya sangat nikmat" ucap Lukas yang tengah membasuh lengan nya menggunakan air yang mengalir dari keran.

"Simbol ini, aku tidak mengerti akan simbol yang berada di lengan ini, tetapi seperti nya ibu dan ayah mengetahui nya" guma Lukas yang menatap simbol itu, Lukas merasa bahwa simbol itu sebuah kutukan yang ia dapat kan dari waktu ia kecil.

Apa jangan-jangan simbol ini kutukan? tetapi seperti nya ini tidak terlihat seperti kutukan, tetapi simbol ini, simbol apa ya!? apakah dibuku ada yang menjelaskan nya? aku sangat kebingungan mengapa simbol ini berada di lengan ku?

"Tidak bisa kah simbol ini di orang lain saja!? mengapa simbol ini harus ada di diriku" ucap Lukas menghembuskan nafas nya.

"Lukas kenapa kau lama di kamar mandi, cepat habiskan makananmu lalu kita pergi ke toko poin untuk menukar nya cepat!" teriak Alfie yang kebingungan apa yang telah dilakukan Lukas didalam kamar mandi.

"Ya… sebentar lagi aku keluar!" teriak Lukas yang terburu-buru menutup air keran itu dan cepat-cepat mencari kain dan juga beberapa perban di kamar mandi itu

Aku harus mengelap nya dan segera menutup nya menggunakan perban agar jika simbol ini mengeluarkan cahaya ia tidak akan tembus ke luar!

Episodes
1 Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2 Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3 Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4 Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5 Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6 Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7 Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8 Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9 Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10 Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11 Bab 11 : Teman Satu Kamar
12 Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13 Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14 Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15 Bab 15 : Iri Atau Benci?
16 Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17 Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18 Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19 Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20 Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21 Bab 21 : Murid Legendaris
22 Bab 22 : Serangan Para Iblis
23 Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24 Bab 24 : Jiwa Dewa
25 Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26 Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27 Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28 Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29 Bab 29 : Level 5 Full
30 Bab 30 : Putus Asa
31 Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32 Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33 Bab 33 : Hanya Mimpi
34 Bab 34 : Kota Flores
35 Bab 35 : Menangkap Bandirt
36 Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37 Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38 Bab 38 : Level 6 Full
39 Bab 39 : Gadis Misterius
40 Bab 40 : Balas Dendam
41 Bab 41 : Kejujuran Lukas
42 Bab 42 : Kemunculan Simbol
43 Bab 43 : Pertarungan
44 Bab 44 : Setetes Darah
45 Bab 45 : 3 Iblis Besar
46 Bab 46 : Upgrade Version
47 Bab 47 : Desa Kegelapan
48 Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49 Bab 49 : Pin Burung Elang
50 Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51 Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52 Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53 Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54 Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55 Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56 Bab 56 : Battle Magic
57 Bab 57 : Guru Penyihir
58 Bab 58 : Ulah Koa
59 Bab 59 : Bunga Raksasa
60 Bab 60 : Jebakan
61 Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62 Bab 62 : Pintu Gerbang
63 Bab 63 : Berselimut Cahaya
64 Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65 Bab 65 : Semangat Lukas
66 Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67 Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68 Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Bab 1 : Jeritan Tangis Pertama
2
Bab 2 : Aku Bukan Putra Mahkota
3
Bab 3 : Belajar Pedang & Sihir
4
Bab 4 : Kepergianku Dari Istana
5
Bab 5 : Penyerangan Di Kerajaan
6
Bab 6 : Sejarah Dunia Iblis
7
Bab 7 : Iblis Disekitar Permukiman
8
Bab 8 : Bertemu Dengan Alfie
9
Bab 9 : Berpetualang Bersama Alfie
10
Bab 10 : Lukas Vs Alfie
11
Bab 11 : Teman Satu Kamar
12
Bab 12 : Cara Mendapatkan Sihir Dan Pedang
13
Bab 13 : Melawan Sekumpulan Iblis
14
Bab 14 : Buku-Buku Ajaib
15
Bab 15 : Iri Atau Benci?
16
Bab 16 : Ikuti Berpetualang Bersama Delisha
17
Bab 17 : Mengingat Perkataan Ibu
18
Bab 18 : Melakukan Suruhan Kakek
19
Bab 19 : Pelanggan Terakhir Kakek
20
Bab 20 : Lukas Vs Delisha
21
Bab 21 : Murid Legendaris
22
Bab 22 : Serangan Para Iblis
23
Bab 23 : Melawan Urusan Raja Iblis
24
Bab 24 : Jiwa Dewa
25
Bab 25 : Penyembuhan Luka Koa
26
Bab 26 : Menghemat Biaya!?
27
Bab 27 : Ikuti Berpetualang
28
Bab 28 : Berburu Banyak Iblis
29
Bab 29 : Level 5 Full
30
Bab 30 : Putus Asa
31
Bab 31 : Dibunuh Atau Membunuh
32
Bab 32 : Sejarah Elemen Dark
33
Bab 33 : Hanya Mimpi
34
Bab 34 : Kota Flores
35
Bab 35 : Menangkap Bandirt
36
Bab 36 : Kecurigaan Alfie
37
Bab 37 : Sekolah Akademi HYBE
38
Bab 38 : Level 6 Full
39
Bab 39 : Gadis Misterius
40
Bab 40 : Balas Dendam
41
Bab 41 : Kejujuran Lukas
42
Bab 42 : Kemunculan Simbol
43
Bab 43 : Pertarungan
44
Bab 44 : Setetes Darah
45
Bab 45 : 3 Iblis Besar
46
Bab 46 : Upgrade Version
47
Bab 47 : Desa Kegelapan
48
Bab 48 : Lelaki Mabuk-mabukan
49
Bab 49 : Pin Burung Elang
50
Bab 50 : Awal Kehancuran Desa
51
Bab 51 : Sekumpulan Bandrit
52
Bab 52 : Delisha & Koa Penyelamat
53
Bab 53 : Serangan Iblis Didesa
54
Bab 54 : Ingin Ikut Berpetualang
55
Bab 55 : Ancaman Atau Teman
56
Bab 56 : Battle Magic
57
Bab 57 : Guru Penyihir
58
Bab 58 : Ulah Koa
59
Bab 59 : Bunga Raksasa
60
Bab 60 : Jebakan
61
Bab 61 : Dihalau Para Iblis
62
Bab 62 : Pintu Gerbang
63
Bab 63 : Berselimut Cahaya
64
Bab 64 : Elemen Cahaya (Simbol Keberuntungan)
65
Bab 65 : Semangat Lukas
66
Bab 66 : Kekalahan Raja Iblis
67
Bab 67 : Jennie Sinona Kecil
68
Bab 68 : Mendapatkan Gelar Kehormatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!