"Oh iya perkenalkan namaku Delisha" ucap Delisha dengan senyuman nya dan menundukkan kepalanya kepada mereka "Memang kami menanyakan siapa namamu!" ucap Alfie sembari membuang wajah nya, sontak membuat Delisha terdiam.
Kenapa nona Alfie seperti nya benci dengan ku!? memang aku salah apa ya kepada nona Alfie!?
"Ma-maafkan aku nona Alfie, maaf jika aku lancar berbicara dan tidak bersikap sopan kepada nona" ucap Delisha dengan raut wajah sedih nya, Alfie pun menatao Delisha yang menatap dirinya dengan tatapan sedih itu.
"Jangan menatao ku seolah-olah aku membenci mu, aku hanya tidak suka dengan diri mu saja" ucap Alfie yang langsung berdiri dan membersihkan celananya dari debu yang menempel.
"Seharusnya kau tidak perlu merasa bersalah... kami juga ingin mengetahui nama mu, iya kan Alfie?" ucap Lukas yang tersenyum dan menatap ke arah Alfie "Ya" ucap nya dengan singkat.
Alfie pun langsung meninggalkan Lukas dan Delisha disana, Alfie ingin melanjutkan perjalanan nya kembali "Lukas kau tidak ingin pergi ke kerajaan iblis kah?" teriak Alfie dari kejauhan, Lukas pun berlari ke arah Alfie dan melanjutkan perjalanan nya.
"Eh.... kalian berdua tunggu!"
Delisha berlari ke arah Lukas dan juga Alfie, mereka pun menengok ke arah Delisha yang tengah kelelahan berlari mengejar mereka "Kalian ingin pergi ke mana?" tanya Delisha sembari tersenyum.
Dengan warna kulit putih nya dan dengan rambut putih nya yang panjang dengan diikat oleh sebuah rangkaian daun-daun yang dijadikan ikat rambut.
Lukas dan Alfie pun saling menatap "Dia cantik juga iya kan Alfie?" tanya Lukas yang berbisik di samping nya, Alfie memutar bola matanya.
"Kami sebenarnya ingin pergi ke kerajaan iblis Delisha, Delisha ingin ikut?" tanya Lukas yang menawarkan petualangan ini Delisha pun terdiam ia memikirkan apakah ia ingin ikut dengan mereka atau tidak.
"Tetapi Delisha harus berjualan di pasar" ucap Delisha "Ya kalo gitu gak usah ikut menurut ku" ucap Alfie dengan nada tak suka, Lukas menyenggol bahu Alfie.
"Dulu kau juga ingin ikut kan? malah kau memaksa ku" ucap Lukas dengan nada santai nya Delisha yang tidak mengetahui apa yang dimaksud Lukas pun hanya menatap mereka dengan wajah polos nya.
"Diamlah..."
"Em... jadi nona Alfie pun ikut berpetualang dengan tuan Lukas!? wah.. . kalau begitu Delisha ingin ikut bersama kalian! semoga Delisha bisa membantu!" ucap Delisha dengan nada penuh semangat nya.
Lukas tertawa kecil melihat Delisha mempunyai semangat yang bagus, sedangkan Alfie masih membuang wajah nya dari mereka.
"Oh iya... kenapa tuan Lukas mempuyai rambut putih juga? setahun ku baginda raja dan ratu mempuyai rambut hitam?" ucap Delisha yang melihat ke arah rambut Lukas, Lukas pun melihat nya.
"Eto... entah lah, aku pun tidak tahu, mungkin ada keturunan dari kakek kua yang mempuyai rambut putih" ucap Lukas yang langsung menutup rambut nya menggunakan hodenya itu. Alfie pun melihat ke arah samping tangan Lukas.
Aku sempat melihat sedikit cahaya yang keluar dari bahunya lengan nya itu, aku ingin melihat sebenarnya cahaya apa yang ada di belakang bajunya, andaikan saja dia memakai baju lengan pendek mungkin aku bisa memaksa untuk membukanya.
Lukas yang menyadari bahwa sedari tadi Alfie melihat ke arah lengan bahunya, Lukas oun segera bertanya kepada Alfie "Alfie kenapa kau melihat bahu lengan ku?"
"Ah... soal ktu yang tadi, kau membunuh para iblis itu aku melihat sebuah cahaya keluar gitu tapi entah lah mungkin aku hanya salah lihat" ucap Alfie yang masih penasaran, Lukas pun memasang wajah senyum nya.
"Aku tidak merasakan ada cahaya yang keluar? seperti nya kau berhalusinasi bagaimana jika kita pergi ke tempat makan untuk makan siang dulu, mungkin itu akan membantu mu untuk beristirahat sejenak" ucap Lukas yang berusaha untuk membuat Alfie percaya dengan perkataan nya.
Dengan raut wajah nya yang aneh Alfie pun hanya bisa memendam rasa penasaran nya itu terhadap cahaya yang ia lihat.
"Lihat ada tempat makan yang sepi... bagaimana kalau kita makan di sana saja?" tanya Delisha yang menunjukkan jarinya ke arah sebuah toko dengan bentuk gubuk.
Dengan dinding nya yang mas mengunakan bambu dan juga terlihat 2 pintu yang berada di samping kanan dan kirinya, Delisha dan Alfie pun berjalan dengan cepat sedangkan Lukas yang masih takut akan rahasinya terbongkar pun hanya bisa memegang bahu lengan nya itu.
Jangan sampai ini ketahuan, aku harus menepati janjiku kepada kedua orang tua ku!
"Lukas mengapa kau diam saja!? ayo kita masuk" ucap Alfie yang menegok ke arah Lukas "Ayo tuan Lukas aku pun sudah lapar" ucap Delisha dengan nada mengeluh.
"Ya... aku segera kesana"
"Selamat datang kalian ingin memesan apa?" tanya seorang kakek yang membawa buku menu itu, dengan menggunakan kaca mata dan juga menggunakan topi seperti seorang petualang.
"Kakek? mengapa kakek yang melayani kami? dimana para karyawan yang lain?" tanya Lukas yang khawatir dengan keadaan kakek tersebut, kakek itu pun tersenyum kepada Lukas dan membuka hodenya.
"Ini adalah tempat makan milik ku, tuan Lukas dari kerajaan" ucap kekek itu lagi dengan suara yang sedikit kecil, Lukas pun terdiam mendengar perkataan kakek tua itu.
"Mengapa tidak ada seorang pelayan di sini kek? seharusnya kakek tidak usah berkerja lagi" ucap Delisha yang memasang wajah sedihnya, kakek itu menatap Delisha dan tersenyum.
"Hohoho, tidak apa-apa anak muda, lagi pula para pelayan juga sudah para tidak tidak tahan lagi bekerja di sini"
"Maksud kakek mereka mengundurkan diri!?" tanya Alfie, kakek itu menatap nya lagi ia pun tersenyum "Ya... mereka mengundurkan diri dari pekerjaan mereka, dan kau adalah nona yang sangat dingin ya" ledek kakek itu.
"Ha!?"
"Jadi kalian ingin memesan apa tuan dan nona?" ucap nya, Lukas, Alfie dan Delisha merasa sedikit terganggu dengan perkataan kakek tersebut.
"Kakek seharusnya tidak perlu memanggil kami dengan sebutan tuan dan nona, karna kami lebih muda dari kakek" ucap Lukas yang tersenyum kepada kakek tersebut.
"Kau memang anak yang baik ya Lukas aku baru pertama kali melihat anak yang tidak mempuyai gelar kebangsaan datang ke sini" ucap kakek itu, Lukas pun tersenyum tipis.
"Aku ingin ini dan ini saja"
"Kami bersua juga sama kan saja seperti Lukas yang kakek!" telah Delisha dan Alfie serentak, Lukas dan kakek itu tekejut dan kebingungan melihat mereka.
"Baiklah tunggu sebenar ya"
Eh... tumben mereka ingin makan-makanan yang ingin aku pesan, biasanya dan seharusnya mereka kan milih sendiri? ada yang aneh? eh!? ash.... perasaan panas apa ini!? padahal aku tidak memegang hal yang panas-panas!?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments