Putra kiayi
...****************...
Suamimu sudah tahu ?" tanya Deon.
Mawar menggeleng.
" Kasih tahu suami kamu, atau aku yang akan kasih tahu " kata Deon.
" Tidak usah mas, biar nanti aku yang kasih kabar " kata Mawar.
" Kenapa kamu tidak ikut tinggal denganya saja ?, apa kamu tidak di ajaknya tinggal bersama ?" tanya Deon.
" Sebenarnya berkali - kali dia mengajaku tinggal bersama, tapi aku tidak mau karena aku takut dengan istrinya, kalau ingin aku tinggal denganya, biarkan istri sahnya ikut menjemput aku "
" Jika aku ke sana sendiri, aku takut di tuduh pelakor, dan aku bukan pelakor !" kata Mawar.
Deon pulang ke rumah dan di sambut oleh Wijaya, dan putrinya Ira.
" Kenapa deddy ?" tanya Ira pada papanya, yang memegang pundaknya.
" Tidak, deddy hanya menolong seorang tetangga !" Jawab Deon.
Mawar sedikit tenang karena warga desa melindunginya, ternyata di balik itu semua aparat desa ada yang naksir dengan dirinya.
Sedang Dion dan Ira semakin akrab, Dion sering main ke tempat Ira. Ira pun sama, tapi Mawar tidak pernah tahu kalau Ira adalah putri Deon.
Suatu ketika Dion bermain ke rumah Deon, untuk mencari Ira.
" Om, Iranya ada ?" tanya Dion pada Deon yang sedang mencangkul.
" Ada dibelakang !" jawab Deon.
" Lagi ngapain ya om ?" tanya Dion lagi.
" Mungkin masih latihan karate !" jawab Deon.
" Om, boleh tidak, Dion juga ingin berlatih dengan om, biar bisa melindungi ibu ?" tanya Dion lagi.
" Pasti boleh, tapi pesan om, kalau sudah bisa, jangan buat sombong, jangan buat ke jahatan, dan satu lagi, sekolah dan belajarnya jangan sampai ketinggalan ya ?" kata Deon.
Dion mengangguk.
" Sementara belajar dulu sana sama Ira, om menyelesaikan ini dulu !" kata Deon.
Saat Dion akan melangkah.
" Hai anak kecil, kenapa namamu hampir sama denganku, hanya beda E dan I ?" tanya Deon pada Dion yang berjalan belim jauh dari Deon.
" Mungkin ibu dan abi ku, salah satu fans anda " canda Dion
" Ha ha ha. . . !" tawa keduanya.
" Ada ada saja anak kecil !" kata Deon sambil geleng kepala.
Dion menemui Ira melihat Ira dengan celana pendek, kaos oblong topi di balik dan tanpa alas kaki, dan Diom kagum dengan bela diri Ira, walaupun dengan alat seadanya tapi, Ira bisa.
Dengan karung yang berisikan pasir yang di gantung, untuk melatih kekuatan.
Dion berusaha berkali - kali, tapi tidak goyang sama sekali, beda dengan Ira, sekali tendang langsung bisa.
Dan alat tinju, dari oranh - orangan, membiat Dion berkali - kali terpukul, beda Ira yang terbiasa menghindar.
" Sepatumu bagus sekali ?" tanya Dion pada sepatu Ira yang ada di rak sepatu saat masuk mengabil minum.
" Oh, ini, ini sepatu ke sukaanku, deddy, selalu membelikan aku barang yang berkualitas, karena aku orangnya boros " kata Ira.
" Emang apa pekerjaan deddy ?" tanya Dion
" Hanya petani Dion " jawab Ira.
Deon datang, mulai melatih gerakan pada Dion, Dion masih terlihat kaku, karena sebelumnya, Dion tidak pernah belajar.
Dan umurnya masih kecil juga.
Saat istirahat, Ira membuat es segar di dapur sedang Deon dan Dion mengobrol di bawah saung kecil tempat beristirahat Deon dan Ira berlatih.
" Apa abimu sudah datang menengok ibumu Dion sejak ke jadian itu ?" tanua Deon.
" Sudah om !" Kata Dion
" Kenapa kalian tidak ikut dia, kan lebih aman !?" Kata Deon.
" Ibu tidak mau om !" Jawab Dion.
" Kenapa ?" tanya Deon.
" Ibu tidak mau merusak keluarga abi, dan tidak mau di sebut pelakor " cerita Dion.
" Apa abimu keras ?" Tanya Deon.
" Tidak om, abi lembut, jangankan bentak ibu, sama Dion saja tidak pernah, ibu saja yang keras " kata Dion.
" Abiku itu, walaupun dia selalu pakai baju koko dan lebih tua sedikit dari om, tapi dia tampan gagah, sebenarnya Dion ingin ikut mereka, tapi ibu selalu melarang, katanya kakak Dion di sana banyak Kata abi." cerita Dion.
" Kau juga tampan, mungkin kau mirip dengan abimu " kata Deon.
" Umi juga cantik sekali, lebih cantik dari ibu, lembut penuh kasih sayang, Dion pernah di ajak ke sana, waktu umur Dion enam tahun, tapi Abi mengakui Dion sebagai anak teman abi pada umi, semuanya sayang sama Dion, sebagian kakak Dion, sedang menempuh pendidikan, jadi banyak yang tidak ada di rumah " cerita Dion.
" Emang berapa kakakmu !?" tanya Deon.
" Kata abi ada lima, yang paling kecil se Dion, tapi dia perempuan, cantik sekali mirip sekali dengan umi Maryam " jelas Deon.
" Apa abimu seorang ustad ?" tanya Deon lagi.
" Bukan, tapi seorang kiayi, makanya kalu Dion tidak ibadah, ibu selalu marah, abi mau meninggalkan Dion dengan ibu dengan syarat, ibu harus bisa mendidik Dion, dan rajin sholat " Kata Dion.
" Pantas, dengan umurmu yang segini, kau sudah pintar mengaji, dengan suara yang indah, jika kau ikut beliau, pasti dirimu menjadi gus !" Kata Deon.
" Apa itu gus om ?" tanya Dion.
" Gus itu putra kiayi " lanjut Deon.
" Dion, sebenarnya ingin kumpul dengan keluarga abi, Dion juga ingin di peluk dengan umi " Kata Dion.
" Nanti biar om bicara dengan ibumu !" kata Deon.
Dion rajin berlatih, sampai kekuatanya, sekarang sama dengan Ira, mereka berdua sekarang yang semakin akrab, membuat Dion suka menggoda.
" Jika kalian pisah nanti, apakah kalian akan bersedih ?" tanya Deon.
" Tidak lah ded, !?" Jawab Ira.
" Jika kami berpisah nanti, di saat, Dion sudah waktunya menikah, Dion akan mencari Ira sampai ke ujung dunia, Dion yakin Ira jodoh Dion " Kata Dion.
" Kau kira aku mau ?" Kata Ira sinis.
" Anak kecil sok tahu jodoh " ejek Deon.
" Kata abi, jodoh, rezeki dan maut allah yang tentukan, kita hanya cukup berusaha " Kata Dion.
" Kau memang sudah pantas menjadi gus Dion !" Kata Deon.
...****************...
Di kediaman Mawar, Dion dan Ira masih asik bermain, datang seorang, ternyata pak Rt, ternyata pak Rt sudah naksir lama dengan Mawar.
Dion dan Ira yang masih asik bermain di belakang runah tanpa sepengetahuan pak Rt, pak Rt, berusaha melecehkan Mawar, mawar selalu menghindar, tapi pak Rt, malah mendejap tubuh Mawar, dan merobek baju bagian belakang Mawar.
" Ayo lah Mawar, nanti apa yang kamu minta akan aku turuti, bukankah kau haus belaian, suami kamu jarang pulang kan ?" Kata pak Rt.
Tapi Mawar sudah ke takutan.
" Tolonggg. . !" teriak Mawar, dan pak Rt, membekap mulutnya.
Dion dan Ira segera menuju ke arah Mawar, dan pasang kuda - kuda melawan pak Rt, pak Rt ahirnya tumbang, baru para warga datang.
Saat para warga datang, Ira loncat dari jendela karena takut dengan deddynya kalau dia habis menghajar pak Rt.
" Akui kamu yang mengalahkan Dion " Kata Ira sambil pergi. membuat Dion bingung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments