Humaira andreas
...****************...
Doooor. . . !
peluru mengarah pada dadanya saat dia mendekati istrinya dan tidak sadarkan diri.
" Buang mayatnya jangan sampai ketahuan polisi ?" kata Angga menyuruh anak buahnya.
" Jangan bunuh ayahku. . . . . !" teriak anak kecil dan berlari ke arah mayat ayahnya, tapi di tahan oleh Angga.
" Ayah . . . ayah . . . ayah. . . !" teriak anak kecil lagi.
" Sakiiit " teriak sang wanita memegang perutnya.
" Siap kan mobil Bawa dia ke rumah sakit . . !" teriak Angga
Dan mobil melesat dengan membawa ibu hamil dan anak kecil ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit wanita itu melahirkan anak berjenis kelamin perempuan dengan hidung mancung mata sipit dengan tanda merah di sikunya sama seperti kakak dan ayahnya.
" Kata ayah, kakak akan menjagamu, dan kakak janji akan menjagamu, akan melindungimu, dari orang yang akan memisahkan kita " kata anak kecil tadi yang tidak lain adalah Leon.
Namun saat masih menyayang adiknya yang baru lahir ada seorang masuk ke dalam dan menyuruh anak buahnya.
" Bunuh bayi itu ? dia akan jadi penghalang hubungan kita !" kata Angga.
Lalu dua bodyguard datang dan mengambil bayi mungil itu.
" Jangan bunuh adiku. . . . .!"
" jangan bunuh adiku. . . . . !"
" Jangan bunuh adiku. . . . . !" teriak Leonardo anak kecil itu.
Tapi tidak ada yang menghiraukanya, mereka masih tetap membawa bayi mungil yang tidak berdosa itu tadi akan menaiki mobil.
" Urus anak kecil itu, bagai mana caranya agar anak itu tidak mengadu pada siapapun ?" tugas dari Angga sambil menunjuk Leon kecil.
Dua body guard dan satu dokter membawanya ke ruangan khusus, Leon meronta, tapi karena tenaganya masih belum kuat.
" Lepaskan aku, lepaskan aku, aku yakin ayahku masih hidup, dan akan menyelamatkan dan menjaga kita kalian manusia biadab . . .!" celoteh Leon dengan beederai air mata.
Sesampainya di mobil Seorang pria, merebut bayi mungil dari dua body guard dan segera membawa pergi. para body guard Angga mengejarnya tapi tidak berhasil.
" Biarkan saja, yang penting kita sudah bisa menyingkrkanya !" Kata Angga.
Seorang pria tampan body atletis, mata sipit mirip orang korea, berlari mengarah pada pedesaan yang hanya sedikit penduduk, dengan dada yang terluka karena luka tembak dengan menggendong bayi mungil nan cantik.
Dia mengundang dokter untuk mengobati lukanya, tapi peluru yang menembus di dadanya tidak bisa di ambil karena harus melakukan oprasi.
Bayi mungil dan cantik itu masih sekitar berumur dua hari yang ia bawa kabur dari rumah sakit.
" Setelah aku sembuh, pergilah, dan jangan temui aku sampai situasi membaik !?" Kata Deon pria tampan yang menggendong bayi tadi.
" Tuan apa tidak seharusnya anda kembali ke markas, kasihan bayi anda ini, apa dia nyaman tinggal di sini ?" tanya Le dokternya pada Deon.
" Bodoh. . . .! anak buah Angga masih mencariku, dan aku masih lemah, biarkan aku mencari ketenangan untuk membesarkan putriku !" kata Deon pada dokter999 Le dengan tatapan tajam yang menyeramkan.
Di rumah sakit, Angga masih setia menunggu Dahlia sadar.
" Leon, , ,Leon !" panggil Dahlia pada putranya.
Setelah sepenuhnya sadar Dahlia melihat di sekeliling, yang dia lihat hanyalah Angga.
Dahlia menangis mengingat kejahatan Deon suaminya.
" Maaf dokter tidak bisa menyelamatkan putrimu !" kata Angga.
" Aku pria payah, aku kelaki pengecut, tidak bisa melindungimu dan keluargamu, seharusnya aku waspada dari dulu kalau Deon adalah seorang mafia " kata Angga.
Dahlia semakin menangis, Angga dengan penuh kasih sayang mengusap air mata Dahlia.
" Maafkan aku !" Kata Angga.
" Kau tidak salah, seharusnya aku berterima kasih padamu !" Kata Dahlia pada Angga.
" Izinkan aku mengisi hari - harimu !" mohon Angga pada Dahlia.
Satu tahun sudah dari kejadian itu, Dahlia telah menikah dengan Angga, sedang Leon di buat agar lupa segalanya dengan ke jadian itu.
Puteri Deon di beri nama Humaira Andreas. mereka masih hidup di desa dengan papinya Dahlia, yang bisa di selamatkan Deon, dari kekejaman Angga. Tapi mereka masih nerahasiakan identitasnya.
" Deon kenapa tidak kau ambil putramu dari tangan Angga " kata Wijaya di kursi rodanya.
" Pi, percuma anak itu di bawa, karena anak itu sudah dibuat lupa oleh kita semua, Leon bukanlah putra yang bodoh pi, tapi dia di manfaatkan oleh Angga " jelas Deon.
" Itu yang aku kuwatirkan Deon ?" Kata Wijaya.
" Biarkan saja, selama Angga nemberikan kasih sayang, pada putraku, aku akan tetap bekerja sama dengan Reksa group, yang sebenarnya perusahaan ku, Leon juga kekuatan Dahlia untuk mengingat kita !" jelas Deon.
Ya perusahaan Wijaya group dan Dreas group di jadikan satu menjadi Reksa group, karena seluruh Aset dan dokumen kepemilikan belum di temukan
Jadi Angga semena - mena mengganti nama dua perusahaan itu, Dahlia dan Angga juga memilih pindah ke Bandung di kediaman Wijaya Supaya tidak ada yang mengasih tahu, siapa sebenarnya Leon.
Dahlia hanya menurut apa yang di perbuat Angga, karena kata - kata Angga yang manis..
Dan kini Angga tengah mengandung anak dari buah cintanya dengan Angga.
Seorang satpam mendengar percakapan Angga dengan anak buahnya.
" Kenapa, belum di temukan juga mayat Deon. . . !" bentak Angga.
" Maaf tuan !" kata seorang anak buah.
" Sudah setahun. Kalau dia masih hidup bisa mati, kita semua !" bentak Angga.
Seorang satpam yang sedang mengintip ketahuan, membuat Angga marah dan di tembak di tempat, seorang anak berumuran tiga tahun teriak.
" Bapak. . . !" teriak anak kecil, saat Angga akan membidiknya, ada sebuah tangan besar menarik anak kecil itu masuk ke dalam mobil.
" Kenapa kau bawa anak kecil ini lagi Deon ?" tanya Wijaya.
" Dia korban, kekejaman Angga juga " Kata Deon.
" Lalu apa rencanamu ?" Tanya Wijaya.
" Aku akan membiayainya hingga dewasa, dia pasti sudah ingat akan kejadian seperti ini !" Jelas Deon.
" Tapi aku akan menyerahkanya, di panti asuhan " Kata Deon.
" Terserah apa rencanamu Deon " Kata Wijaya yang hanya pasrah.
...****************...
Sepuluh tahun berselang, kecantikan Humaira, atau sering di panggil Ira.
Dengan gayanya yang tomboy, celana jeans yang robek pada lututnya pakai kaos oblong, dengan kemeja yang di talikan di pinggang, itu ciri khas Ira, dengan topi di balik rambut yang panjang yang selalu di ikat.
" Anak haram. . !"
" Anak haram. . !"
" Anak haram. . !"
Teriak anak - anak pada seorang anak laki - laki sekitar delapan tahunan sambil mendorong - dorong tubuhnya, anak laki - laki itu hanya menangis.
Ira yang melihatnya langsung menuju ke arah tersebut.
" Hai, jangan suka membully, belum tentu keluarga kalian sempurna !" Kata Ira.
" Pantas kalau kalian saling membela, karana satu tidak punya bapak, yang satu tidak punya ibu " ejek anak nakal.
" Ha ha ha ha. . . !" tawa semuanya.
Ira melihat tingkah anak nakal itu jadi geram.
Bught
bught
bught.
Ira langsung menghantan anak - anak itu yang berjumlah lima orang.
Mereka melawan bersama, tapi masih tetap kalah dengan Ira yang sudah jago bela diri, sudah di ajari Deon, sejak dini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Beti Hartati
seru
2023-06-08
0