Seorang pychopath

" Umi !" kata Abi manyu yang langsung turun dari ranjang duduk bersimpuh di depan latif sambil memegang tanganya dengan erat.

" Abi tidak bohong umi " Kata Aby manyu meyakinkan.

" Abi jahat, abi jahat, abi janji pada Latif, kalau Latif akan di jadikan Aisyahnya nabi muhamad, yang paling di cintai, dan akan di jadikan khadijahnya nabi muhamad, yang di jadikan satu satunya " Kata Latif sambil memberontak karena tidak bisa menahan sakit hatinya.

" Maafkan abi, umi, tapi abi janji akan menjadikan umi sebagai Aisyahnya nabi muhamad, yang paling abi cintai " Kata Aby manyu yang masih di pukuli dadanya oleh Latif.

Setelah sedikit tenang Latif bertanya

" Sudah berapa tahun abi menikah ?" tanya Latif masih menahan sesak.

" Sudah sepuluh tahun !" Jawab Aby manyu.

" Selama itu abi membohongi umi, dan sudah berapa anak kalian ?" tanya Latif lagi.

" Satu " Jawab Abi manyu.

" Kalian penjahat, kalian menikah, memiliki anak, tapi kenapa tidak tinggal satu tempat, apa kalian tidak tahu rasanya anak itu ?" Tanya Latif.

" Anak itu yang pernah abi ajak ke sini kan ?" tanya Latif lagi.

" Kok umi tahu !?" tanya Abi balik.

" Wajah dia sama dengan abi dan sama persis dengan kecilanya Ahmad" jawab Latif membuat Aby manyu melongo.

" Maafkan aku Latif, aku menikahinya, karena aku ingin menolongnya, dia di masukan oleh pacarnya ke tempat prostitusi, dia tidak bisa keluar, ternyata pacarnya sudah mengambil uang banyak pada pemilik tempat hiburan itu dan kabur " cerita Aby manyu.

" Lalu aku tebus dia, demi menjadikan dia wanita baik - baik ayahnya menyuruhku menikahinya aku bicara jujur kalau aku sudah beristri tapi dia masih bersi keras ingin aku nikahi, dengan bismilah, aku menikahinya ! tapi dalam hatiku aku berjanji, hanya kamu yang akan aku jadikan Aisyah di hatiku "

" Selama setahun aku tinggal di sana, dia sudah mengandung sudah tujuh bulan, dan ayahnya telah meninggal, karena surat tugasku sudah selesai aku pulang ke pesantren ini lagi !" lanjut Aby manyu.

" Jadi saat dia melahirkan, kau tidak ada di dekatnya, ?" tanya Latif. dan di angguki oleh Aby manyu.

" Seharusnya kau merasakan bi, bagai mana rasanya wanita melahirkan, dia bertaruh nyawa, sakitnya seperti sakaratul maut " Kata Latif.

" Maafkan aku umi, !? abi tidak tahu harus berbuat apa, rasa rindu abi pada umi, tidak bisa tertahan lagi dan abi tidak mau ke hilangan umi, kalau sampai abi jujur " Kata Aby manyu.

" Aku pernah bilang, kalau dia tidak tahan, akan aku ceraikan dan mencari yang bisa memberinya kasih sayang utuh !" Kata Aby manyu.

" Kau sungguh kejam Abi, kau tidak punya hati, seorang perempuan bukan hanya nafsu seperti laki - laki, dia memikirkan anaknya bagai mana jadinya kalau anaknya punya ayah sambung, yang tidak menyayangi anaknya, hanya mencintai dirinya " Kata Latif.

" Karena seorang ibu tidak takut mati saat melahirkan buah hatinya, yang dia takutkan, buah hatinya tidak ada yang menjaga seperti dirinya " Kata Latif lagi yang masih menahan sesak di dadanya.

" Kenapa tidak kau ajak ke sini ?" tanya Latif.

" Dia tidak mau, kalau tidak kamu yang jemput, dia takut kalau di ajak ke sini anak kita tidak terima " Kata Aby manyu menjelaskan.

Latif lalu menarik selimutnya, dan membaringkan tubuhnya membelakangi Aby manyu masih dengan suara sesenggukan.

" Maafkan aku Latif. . ?" kata Aby manyu sambil memeluknya dari belakang.

Dengkuran halus terdengar

Saat tengah malam, Aby manyu terbangun, dan di carinya ke beradaan Latif di dekatnya, tapi tidak ada, saat pandanganya mengarah pada sesuatu, ternyata Latif melaksanakan solat sunah tengah malam memohon petunjuk.

Latif berdo'a membuat Aby manyu semakin kagum pada istri pertamanya.

' Aku akan lebih mencintaimu Latif tidak ada yang menggantikan dirimu di hatiku ' Kata Aby manyu dalam hati.

Aby pura - pura tidur, dan Latif selesai sholat langsung menyusul Aby manyu tidur lagi.

Pagi hari yang cerah, setelah semuanya mandi, Latif berdandan rapih membuat Aby manyu terkejut.

" Mau ke mana umi kok sudah cantik ?" tanya Aby manyu pada istrinya.

" Katanya mau jemput Mawar dan putramu, ayo buruan siap abi, nanti ke buru siang loh ?" kata Latif.

Aby manyu langsung bersiap, dengan baju yang di siapkan Latif.

" Kita ajak Ahmad, dan Rahma ya, dia kan kakak paling tua, biar bisa menyiapkan perlengkapan adiknya, yang belum punya " Kata Latif.

" Dan bicara sejujurnya pada anak - anak, kalau abi punya umi lagi " Kata Latif pada suaminya.

Setelah semua anaknya kumpul Aby manyu, mengutarakan maksudnya, membuat semua anaknya yang bejumlah empat kaget bukan kepalang.

" Pesan abi, jangan pernah, kalian poligami, karena poligami, itu memberatkan satu pihak, maafkan abi karena sudah menggoyahkan rasa percaya kalian dan umi mu, tapi yakinlah hanya umi mulah yang ada di hati abi seperti rosullullah mencintai Aisyah" Kata Aby manyu penuh penyesalan, dan masih banyak pesan lain yang di sampaikan pada anaknya.

" Jika adikmu ke sini nanti, perlakukan dia seperti adikmu yang lain, jika bunda nanti ke sini, sayangilah dia seperti kalian menyayangi umi, karena dia juga wanita srperti umi " pesan Latif pada ke empat anaknya.

" Rahma dan Ahmad ikut, supaya ada yang bantu adikmu bersiap nanti di sana !" ajak Latif.

Setelah semua paham, mereka berangkat dengan mengendarai mobil, dan ada dua santrinya mengikuti dari belakang dengan mengendarai mobil sendiri, untuk persiapan, siapa tahu di butuhkan. Ahmad menjadi sopirnya, sedang Aby manyu dan Latif duduk di belakang.

" Terima kasih umi, kau telah menerima abi, semoga kita bisa berkumpul di surganya allah kelak " Kata Abi manyu pada Latif, dan hanya di senyumi Latif.

Setelah sampai di kampung Mawar, Aby manyu jantungnya sudah berdegup kencang.

Setelah sampai di pekataran rumah berdindingkan bambu, mereka keluar dari mobil.

Dan Aby manyu di sambut pelukan anak kecil.

" Abi. . !" teriak Dion dengan bahagia.

Latif langsung masuk melihat di sekeliling rumah. dan melihat masakan Mawat, hanya sayir bayam dengan ikan asin.

" Betapa egoisnya kalian, membiarkan anak kalian hidup di gubuk seperti ini sedang suamimu tidur nyenyak di ruangan tertutup, dan makanan seperti ini, sedang suamimu makan daging" Kata Latif di depan Aby manyu dan Mawar.