Bab 20

Saat berjalan, Abishe menabrak Nova dan tas itu terjatuh dari genggamanya. Nova langsung tertarik dengan tas yang dibawa Abishe.

"Kau mau kemana? Dan....apa itu yang kau bawa?" tanya Nova terkejut melihat tas yang dibawa Abishe.

"Aku ada urusan. Aku tidak bisa berbicara banyak denganmu," kata Abishe lalu mengangkat tas itu.

"Tidak! Tunggu! Aku ingin melihat tas yang kau bawa," kata Nova yang sudah tidak mencintai Abishe lagi karena telah dikhianati olehnya diam-diam.

"Maaf, aku tidak bisa. Aku pergi dulu," kata Abishe dan dengan cepat dia berjalan melewati Nova.

Saat Nova akan memanggilnya, Russel sudah berdiri dibelakangnya, mengagetkannya.

"Biarkan dia pergi," kata Russel dan Nova terperanjat.

"Kenapa?" tanya Nova yang ingin tahu apa maksud perkataan Russel.

"Sudahlah, kita tidak perlu membicarakan hal ini," ucap Russel lalu mengajak Nova kembali kekamar.

Dalam hati, Nova senang, Abishe sudah pergi meninggalkan rumah ini tanpa dia berbuat lebih banyak lagi. Russel sudah membuatnya pergi menjauhi dirinya.

Tiba-tiba, saat berjalan dipinggir kolam renang, Nova terpeleset dan jatuh. Karena dia tidak bisa berenang, maka dia terlihat seperti kesulitan bernafas.

Russel hanya melihatnya karena berfikir jika Nova bisa berenang. Dan dia akan berenang naik keatas. Kolam renang itu lumayan dalam, dan jika tidak bisa berenang, maka bisa tenggelam.

"To...tolong....." Teriak Nova sambil berusaha naik kepermukaan. Tapi karena panik, dia malah semakin terdorong kedalam.

"To.....long......" Nova berteriak sekali lagi. Russel baru menyadari jika Nova tidak bisa berenang.

Karena sangat khawatir, maka diapun langsung melompat kedalam air dan menolong Nova.

Nova sudah sangat lemas dan kemasukan banyak air. Dia menjadi pingsan.

Dengan sekuat tenaga, Russel membawa Nova kepermukaan dan membawanya berenang hingga ke pinggir.

"Nova, sadarlah," Russel sangat panik, saat orang yang sangat dia cintai, sekarang tidak sadarkan diri.

Nova diam tak bergerak sama sekali. Denyut nadinya sangat lemah. Begitu juga kondisi badanya melemah.

Nova seperti sedang berada diambang kematian saat ini. Nova berusaha bangun dari sebuah mimpi. Didalam mimpinya, dia seperti sedang pergi ke sebuah pintu. Pintu itu bercahaya. Anehnya Nova terus berjalan kearah pintu berwarna putih.

Disekelilingnya ada cahaya putih yang menyilaukan. Kakinya terus berjalan kepintu. Satu kakinya akan melangkah memasuki pintu itu. Dan Nova segera sadar jika pintu itu adalah pintu kematian.

"Ohh, ini pintu kematian. Ini pintu yang sama seperti yang aku lihat dikehidupan yang sebelumnya. Jika aku masuk, maka aku tidak akan bisa kembali ke dunia lagi? Tidak! Aku sudah diberi kesempatan untuk hidup. Kali ini tidak boleh mati sebelum membalas cinta Russel. Aku harus kembali...." kata Nova berbicara dan segera berlari menjauhi pintu kematian itu.

Nova terus berlari dan bibirnya bergumam.

"Aku harus hidup! Aku harus hidup untuk tujuan yang lebih baik kali ini. Aku harus membalas kebaikan dan ketulusan Tuan Russel. Di a tidak bersalah dikehidupan sebelumnya. Jika aku mati, maka aku sama saja dengan menghukumnya dalam kesedihan yang mendalam. Dia akan menangisi kepergian ku. Dan aku tidak mau hal itu terjadi,"

Kata Nova terus berlari berusaha menemukan arah kembali keraganya.

"Dimana arah kembali? Aku harus menemukan jalan kembali ke dunia," ucap Nova.

Dan tiba-tiba sebuah cahaya seperti menuju sebuah jalan setapak. Nova lalu mengikuti jalan setapak itu dan akhirnya diapun sadar kembali.

Hal pertama yang Nova lihat saat dia membuka matanya adalah wajah Russel yang penuh dengan kecemasan dan panik luar biasa.

"Ohh, syukurlah kau sadar,"

"Aku sangat mencemaskan mu,"

"Uhuk," Nova terbatuk dan memuncratkan air dari dalam perutnya.

Nova lalu memeluk Russel dengan sangat erat.

"Apa yang akan terjadi jika aku tidak kembali?" bisik Nova lirih.

"Aku tidak akan memaafkan dirimu. Cintaku tidak mengizinkan kau pergi dari sisiku, aku tahu kau pasti sadar dan kembali," jawab Russel berbisik ke telinga Nova.

"Apakah aku sangat berarti dalam hidupmu?" tanya Nova sambil memeluk Russel.

"Lebih dari hidupku sendiri," jawab Russel singkat tapi sangat menyentuh perasaan Nova.

"Aku akan selalu disisimu, mencintai mu," ucap Nova lirih membuat Russel sangat terkejut hingga menatapnya begitu lekat.

Tak percaya pada apa yang baru saja dia dengar. Ungkapan cinta dari Nova membuatnya sangat shock. Nova tidak pernah mengatakan jika dia mencintainya sebelumnya. Bahkan setelah menjadi suami istri masih menjaga jarak dan tidak mengijinkan Russel menyentuhnya.

Russel lalu memeluk Nova lebih erat dari sebelumnya. Hingga Nova kesulitan bernafas. Namun dia membiarkan tangan kekar Russel memeluknya dan membuatnya menjadi hangat.

"Aku hidup untukmu. Sekarang bisa kau bawa aku ke kamar kita?" ucap Nova membuat Russel terpana.

"Kamar kita?" tanya Russel mengulang ucapan Nova.

"Ya, kita akan tidur satu kamar mulai sekarang," ucap Nova menatap Russel dengan penuh kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!