Nova mondar-mandir didalam kamarnya saat tahu jika Abishe sekarang tidur dikamar sebelah. Sementara Russel dikamar depan Nova.
Nova ingin sekali masuk kekamar Abishe dan mengatakan banyak hal. Dia juga ingin tahu kenapa Abishe bisa bertemu dengan Ruth dan bekerja untuknya.
Nova tidak tahan lagi berdiam didalam kamar saat malam tiba. Malam ini, Russel dan Ruth pergi keluar rumah. Ruth tahu jika Nova pasti akan bertemu Abishe. Dan Ruth sudah memasang perangkap untuk mereka berdua.
Nova berjalan keluar kamarnya dan matanya melihat ke sekelilingnya. Dengan pelan mengetuk kamar Abishe. Malam ini Abishe tidak mengawal Ruth karena kakaknya yang akan mengawalnya.
Ruth beralasan jika Abishe butuh istirahat, dan dia ingin ditemani oleh kakaknya. Russel pun sedikit heran dengan perubahan sikap Ruth beberapa hari ini yang mulai dekat dengannya dan berbicara sepatah dua patah kata. Sebelumnya mereka tidak berbicara dan saling bersitegang sejak kedua orang tuanya meninggal.
Pelan-pelan Nova mengetuk pintu kamar Abishe. Abishe yang sedang istirahat lalu bangun dan membuka pintunya.
krekk!
Begitu pintu dibuka, Nova langsung menyelinap masuk kedalam kamar, Abishe sangat terkejut, karena saat ini dia hanya mengenakan handuk saja. Dia batu saja mandi. Dan Nova tidak tahu hal itu.
"Sorry!"
"Oke. Oke. Tenang. Tidak masalah! Kau balikkan badanmu, aku akan memakai bajuku," kata Abishe sahabatnya.
Nova lalu membalikkan badannya. Menunggu Abishe memakai baju setelah mandi.
"Katakan, kenapa kau kemari malam-malam begini? Bagaimana jika mereka melihatmu?" tanya Abishe lalu mengunci pintu kamarnya dari dalam.
"Aku tidak bisa berbicara denganmu jika berada bersama mereka. Aku ingin tahu bagaimana kau bisa bekerja untuk Ruth?"
Tanya Nova berdiri dihadapan Abishe. Mereka bertatapan dan ingin rasanya berpelukan. Tapi ada sekat dan penghalang diantara mereka.
"Aku melakukan kontrak dengannya. Dan aku terpaksa melakukan itu karena aku butuh uang untuk biaya ibuku. Uang itu sangat banyak, tanpa pikir panjang dan tahu siapa dia, aku menandatangani kontrak menjadi pengawalnya," kata Abishe.
"Ohh, jadi kau akan tinggal disini setiap hari. Kita akan bertemu setiap hari, tapi aku....satu bulan lagi aku akan menikah dengannya. Aku tidak mencintai Russel. Bisakah kau membawaku pergi dari sini?" tanya Nova membuat Abishe sangat terkejut.
"Ibuku sedang sakit, dirumah sakit, bagaimana aku bisa meninggalkanya," kata Abishe.
"Artinya, kita tidak bisa melarikan diri? Dan aku akan menjadi istri Abishe?" tanya Nova dengan sedih.
"Maafkan aku. Aku pria yang tidak berguna. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk ibuku dan untukmu," kata Abishe memeluk Nova. Dan saat mereka hanyut dalam perasaan masing-masing, ada suara langkah kaki dan suara Russel diluar.
"Ohh, aku harus pergi, Russel telah kembali, kenapa mereka kembali secepat ini?" tanya Nova dengan panik.
"Aku akan keluar setelah dia masuk kamarnya," kata Nova dan Abishe mengangguk pelan.
Namun ada suara Ruth dari luar.
"Abishe!" terdengar Ruth memanggil namanya.
"Bisa aku masuk?" tanya Ruth yang sudah curiga jika Nova berada didalam.
"Bagaimana ini?" Nova panik. Melihat kesekeliling. Mencari tempat untuk bersembunyi.
"Disana, sembunyi disana," kata Abishe pada Nova.
"Baiklah," kata Nova dan disaat itu Ruth masuk kedalam.
"Apa yang kau lakukan? Kau lama sekali membuka pintunya?" tanya Ruth melihat ke sekeliling kamar Abishe.
Aku yakin Nova ada dikamar ini. Kau bersembunyi dimana wanita ******? bisik Ruth dalam hati.
"Ohh, Nona akan pergi?" tanya Abishe bersikap tenang agar Ruth tidak curiga.
"Tidak, aku ingin berbicara beberapa hal denganmu. Ohh ya, besok aku akan pergi klub balapan mobil. Kau ikutlah denganku," kata Ruth dengan mata yang awas melihat setiap sudut ruangan.
"Baiklah," jawab Abishe.
"Oh ya, bagaimana dengan kamar ini. Apakah kau ingin pindah ke kamar lain jika kau tidak suka kamar ini?" tanya Ruth sambil berjalan ke jendela.
"Jangan kesana!" Teriak Abishe membuat Ruth kaget.
"Ada apa?" Ruth menjadi curiga jika Nova bersembunyi dibalik tirai itu.
"Tadi, ada tikus bersembunyi disana. Aku mengejarnya dan belum ketemu," kata Abishe.
"Tikus? Tidak pernah ada tikus dirumah ini. Bagaimana mungkin bisa ada tikus?" tanya Ruth.
"Ehm, mungkin dari jendela. Ya, dia masuk dari jendela, aku lupa menutupnya," kata Abishe lalu berjalan ke jendela itu.
Dia ingin tahu dimana Nova. Tapi ternyata Nova tidak ada dibalik tirai. Dan jendelanya terbuka. Artinya Nova keluar lewat jendela, ini sangat berbahaya, kata Abishe dalam hati.
Ruth lalu berjalan ke jendela itu.
"Tidak ada tikus, jika begitu, besok aku akan memanggil orang untuk membersihkan kamar ini. Ada gudang tidak terpakai disana. Kamar ini bersebelahan dengan gudang tempat beberapa foto lama disimpan," kata Ruth pada Abishe.
"Ya," Abishe lalu menutup jendela itu dan Ruth keluar dari kamarnya.
Ruth lalu berhenti dikamar Russel. Ingin tahu apakah Nova berada dikamarnya atau tidak.
Tapi ternyata, Nova berada dikamar Russel. Dia mendengar dia sedang berbicara dengan Russel.
"Aneh sekali, dari mana dia keluar? Aku yakin, tadi dia ada dikamar Abishe. Aku tidak melihatnya keluar, tapi dia sudah berada dikamarnya, gadis itu memang sangat licik," kata Ruth lalu pergi.
Russel duduk bersama Nova dan terus memandangi wajahnya.
"Aku tidak sabar menunggu satu bulan untuk memilikimu," kata Russel pada Nova.
Nova terkejut mendengarnya.
"Satu bulan sudah begitu mendadak bagiku," kata Nova.
"Tapi bagiku itu sangat lama. Entah kenapa aku terus saja khawatir, kau akan pergi dari rumah ini," kata Russel.
"Ayah dan Ibu ingin agar aku menikah denganmu. Kemana aku bisa pergi?" tanya Nova dengan sedih.
Siapa yang akan membawanya pergi? Jika orang yang dia cintai juga sekarang telah terikat kerja dirumah ini. Kemana dia akan pergi? Dan siapa yang akan dia tuju?"
"Kau akan bahagia dirumah ini. Aku akan memberikan segalanya untukmu. Apapun yang kau inginkan akan aku berikan. Tapi aku minta padamu, jangan berkhianat. Aku benci seorang pengkhianat," kata Russel.
"Seorang yang berkhianat pasti punya alasan sehingga dia mengkhianatinya," kata Nova sambil tertunduk.
"Apakah kau juga akan mengkhianati ku? Aku tahu, kau tidak mencintaiku. Tapi, aku mencintaimu. Itu yang harus selalu kau ingat. Aku mencintaimu,"
"Aku akan kembali kekamarku," kata Nova pada Russel.
"Ya, tidurlah dengan nyenyak," ucap Russel lalu melihat Nova yang berjalan keluar dari kamarnya.
Nova masuk kedalam kamar setelah menoleh kekamar Abishe yang tertutup rapat.
Aku harus menunggu hingga hari itu tiba baru bisa mengetahui siapa yang sudah membunuhku.
Hari dimana aku akan menikah dengan Russel.
Kecelakaan itu terjadi saat aku akan menuju hotel. Aku belum menikah dengan siapapun saat mati. Aku gagal menikah lalu mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments