Nyonya Nancy segera membuka koper itu kembali setelah suaminya berangkat bekerja keesokan harinya.
Dia merasa sangat bahagia setelah menyerahkan Nova pada keluarga terpandang dan kaya raya.
Tuan Muda Russel sangat mencintai Nova dan bersedia melakukan apa saja demi mendapatkan Nova.
"Dengan uang ini aku akan membeli perhiasan yang bagus. Dan setelah itu, aku akan mengganti mobilku dengan yang baru," kata Nyonya Nancy.
Dia segera berkemas dan pergi ke toko mobil. Membeli mobil dengan uang cas pemberian dari Russel. Mobil baru yang mewah sudah dia miliki. Sekarang dia akan mengunjungi toko perhiasan.
Sampai dirumah, Nyonya Nancy memakai semua perhiasan yang baru saja dia beli. Berlian asli yang berkilau.
Suaminya baru pulang kerja kaget melihat penampilan istrinya.
"Kau terlihat lebih cantik hari ini. Dan ...." suaminya menatapnya dan melihat semua perhiasan yang dia kenakan.
"Ini asli? Kapan kau membelinya?"
"Ohh, aku sudah membelinya beberapa saat yang lalu. Kau sibuk, kau sudah lupa jika aku pernah mengatakanya. Aku hanya belum sempat memakainya," kata istrinya. Suaminya mengangguk dan sadar jika dia memang sering lupa pada banyak hal karena sangat sibuk dalam pekerjaan.
Mereka lalu duduk. Tidak lama kemudian mobil yang dibeli Nancy sampai dirumahnya.
"Siapa itu?" tanya suaminya melihat mobil besar datang. Truk itu menurunkan mobil milik Nancy yang sudah dibayar lunas.
Suaminya segera mendekati mereka dan berbicara jika mereka salah alamat.
"Pak, kami tidak membeli mobil. Bapak mungkin salah alamat," kata suaminya pada petugas yang sedang bekerja.
"Tidak, ini alamatnya sudah benar," kata petugas itu sambil memperlihatkan alamat yang sebenarnya.
"Benar pa, mereka tidak salah alamat. Ibu yang membelinya," kata istrinya mengagetkan suaminya.
"Apa? Darimana ibu mendapatkan uang?" tanya suaminya.
"Ibu dapat arisan," kata istrinya dan sibuk dengan para pegawai yang sedang mengantarkan mobil itu.
*
*
Di rumah besar sedang ada persiapan untuk acara pertunangan. Mereka akan bertunangan malam ini. Nova sedang di dandani dikamarnya.
Russel masuk dan melihat dirinya dari pantulan kaca. Merasa jantungnya berdebar setiap kali bertatap muka. Tapi tidak dengan Nova. Dia bersikap biasa saja dan tidak ada rasa apapun selain niat untuk balas dendam.
Tapi dia harus dengan anggun menyelidiki semua ini. Tidak bisa dengan cara kasar dan terlihat dari luar. Apa yang ada di dalam hatinya adalah rahasia. Orang lain tidak boleh tahu maksud kedatangannya.
"Kau sudah siap?" tanya Russel.
"Sebentar lagi," kata Nova.
"Baiklah," Russel lalu keluar dan berbicara dengan Hans.
"Hans, aku sangat bahagia hari ini. Setelah sekian lama terasa hampa, rumah ini sekarang mulai terlihat ceria," kata Russel.
"Ya, ini karena ada Nona Nova dirumah ini, Tuan Nick dan Nona Ruth juga lebih sering berbicara dengan Anda," kata Hans.
"Mereka masih membenciku. Mereka juga tidak menerima Nova,"
"Mereka hanya masih dikuasai oleh rasa curiga dan takut saja. Setelah mengenal maka semua akan kembali pulih, kebahagiaan dan kehangatan rumah ini akan datang,"
"Semoga yang kau katakan itu benar," kata Russel.
Tidak lama kemudian Russel berjalan keluar. Para tamu sudah banyak yang datang. Nampak Nick dan Ruth juga ada disana.
Kehadiran mereka membuat hati Russel menjadi lebih senang. Mereka ikut berpesta malam ini. Dan itu artinya mereka akan kembali dekat seperti dulu. Hubungan kakak adik akan menghangat kembali.
Nyonya Nancy dan Tuan Will, datang juga dengan mobil barunya. Nick yang kebetulan keluar melihat mereka turun dari mobil mewah semakin curiga.
Nick segera menemui Ruth dan menyuruhnya melihat keluarga Nova yang datang dengan mobil baru.
"Lihat, kau akan terkejut mereka datang dengan mobil mewah, kau pikir mereka mampu membelinya?" Nick segera berlalu dan akan menemui kakaknya.
Ruth melihat saudaranya lalu menengok keluar. Berpapasan dengan Nyonya Nancy dan Will. Perhiasan buang dipakai Nyonya Nancy sungguh berkilau dan menyilaukan matanya.
"Wooooowww, silakan masuk, Tuan dan Nyonya," Ruth mempersilakan mereka masuk dan melirik tajam pada wajah Nyonya Nancy.
"Aku tidak heran kau memakai perhiasan mahal itu setelah menjadi bagian dari keluarga kami, kakak pasti memberikan kau uang, lalu kau menyerahkan anak gadisku padanya," bisik Ruth ditelinga Nyonya Nancy.
"Kau hanyalah adik tiri, kenapa bersikap sangat sombong. Begitu putriku menjadi istrinya, kau akan segera sadar dimana tempatmu," kata Nyonya Nancy dan membuat Ruth semakin marah.
Nyonya Nancy lalu melenggang masuk kedalam. Suaminya sudah berbincang dengan Russel. Sementara mata tajam Nick terus memperhatikan mereka berdua.
Nick akan mendekati kakak tirinya tapi Tuan Will keburu datang. Nick menunda untuk berbicara dengannya.
Hans berdiri disampingnya. Mengagetkannya.
"Keluarga ini begitu terlihat berbahagia hari ini. Semoga kebahagiaan kembali datang dan jiwa Nyonya dan Tuan akan tenang," kata Hans melihat suasana yang hangat.
"Selama hanya kakak yang berkuasa atas semua perusahaan, maka keluarga ini tidak akan pernah damai. Kakak terlalu serakah dan tidak mau membaginya dengan kami," kata Nick pada Hans.
"Kau sudah salah paham dengan kakakmu. Ayahmu yang menginginkan hal itu. Dan akan memberikannya padamu jika kau sudah siap,"
"Hingga gadis itu merebut semuanya dari kami, kalian sudah membuat hal yang keliru dengan membawa gadis itu kemari,"
"Tuan Russel sangat mencintainya. Dia begitu terluka dan kecewa setelah kepergian ayahnya. Dan gadis itu akan mengembalikan kebahagiaan nya,"kata Hans.
"Kau sama saja. Kenapa aku harus berbicara padamu. Kau membelanya. Tentu saja, kau adalah orang kepercayaannya," kata Nick lalu pergi ke belakang.
Didapur dia menaburkan sedikit bubuk kedalam minuman yang akan dia berikan pada kakak iparnya.
"Lihatlah, pertunangan ini tidak akan berjalan dengan lancar," kata Nick.
Dan saat itu, Nova melihat semuanya. Dia tahu jika Nick sudah memasukkan sesuatu kedalam minumannya.
~Ohh, jadi calon adik tiriku mulai melakukan aksinya. Dia ingin meracuniku? Apakah dia yang menyebabkan aku mati? Jika begitu, aku akan membuatnya minum minumanya sendiri,~
Kata Nova dengan geram. Nova lalu pergi dan berdiri disamping Russel.
Seorang pelayan datang dengan dua minuman dinampanya.
Nova lalu memanggil Nick untuk datang dan minum bersama.
"Lihatlah kau yang akan meminumnya," kata Nova dalam hati.
"Adik ipar, mari bersulang. Kita akan menjadi keluarga sebentar lagi," kata Nova dengan manis dan sudah menukar minuman itu tanpa sepengetahuan Nick.
"Ohh tentu saja," Nick sangat senang dan berharap jika malam ini adalah malam terakhir Nova dirumah itu.
Ruth yang melihat dari kejauhan merasa jengkel karena Nick mau bersulang dengan kakak tirinya.
Russel terlihat sangat senang karena Nick mau duduk dan minum bersamanya.
"Bersulang,"
Mereka lalu minum bersama. Tiba-tiba, Nick merasa pusing dan tidak sadarkan diri. Pesta menjadi gaduh dan semua orang sibuk melihatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments