Nova melihat Russel ada diruang kerjanya. Dia sedang sibuk dengan beberapa berkas yang baru saja diantarkan oleh Hans.
Melihat Nova datang, membuatnya kaget dan menyuruhnya masuk.
"Masuklah, ada apa?" tanya Russel saat Nova berdiri dipintu yang tidak tertutup rapat.
"Ehm, aku pikir tadi mendengar suaramu dikamar. Apakah kau dari kamar saat aku mandi?" tanya Nova mengarang cerita.
"Tidak, aku masih sibuk, jadi aku belum kemana-mana. Aku senang, kau mendengar suaraku meskipun aku sedang tidak ada di sisimu. Artinya aku mulai dekat dengan hatimu," kata Russel tersenyum.
"Ohh, itu, karena....ehm, baiklah aku akan pergi, teruskan pekerjaanmu, maaf, aku menganggumu," kata Nova.
"Kau mau kemana?" Russel menatap manis wajah Nova.
"Aku akan pergi dari ruangan ini,"
"Tidak perlu. Aku senang kau duduk disini saat aku bekerja. Duduklah disana," kata Russel.
"Tapi...." Jika dia duduk disini, lalu bagaimana mencari foto Abishe? batin Nova dalam hati.
"Aku senang, wanita yang kucintai selalu dekat denganku. Aku tetap bisa melihat wajahnya meskipun aku sedang sibuk bekerja. Begitulah cintaku padamu. Kau ada dimana-mana disetiap pandanganku. Jadi, duduklah, akan aku selesaikan dengan cepat,"
"Baiklah jika begitu," Nova lalu duduk dan mengambil majalah. Tidak untuk dibaca, melainkan agar tidak terlihat oleh Russel jika dia sedang berfikir keras dan melamun. Dia terlihat sibuk membaca padahal sedang berfikir keras.
Ruth memang cerdik. Dia dengan cepat menemukan Abishe yang saat ini berada dirumah sakit. Ibunya sakit keras dan dan harus mendapatkan ginjal yang baru.
Abishe tidak punya uang, dan Ruth datang tepat waktu. Dia menyewa detektif untuk mencari keberadaan Abishe. Dalam waktu beberapa jam saja, dia sudah menemukannya.
Benar-benar dia ahli dalam menemukan seseorang.
Ruth sudah berdiri dihadapan Abishe yang sedang tertunduk lemah tak berdaya. Melihat Abishe pertama kali, dia langsung mengenalinya jika detektifnya tidak salah orang.
Hem, lumayan tampan dan sepertinya dia pria yang baik, Okey, kita mulai dari dirimu, gumam Ruth yang ingin menjauhkan Nova dari Russel.
"Aduh, maaf!" Ruth pura-pura terjatuh dihadapan Abishe. Dan seperti pria pada umumnya, dengan cepat dia mengulurkan tanganya dan memeluk Ruth agar tidak terjatuh.
"Hati-hati nona," Abishe menyelamatkan Ruth.
Ruth terpana melihat tatapan matanya yang teduh dan senyumnya yang manis.
"Ohh, aku terpeleset," kata Ruth lalu Abishe melepaskan pelukannya dan Ruth bisa berdiri dengan tegak.
"Aku dengar kau sedang butuh ginjal untuk ibumu. Aku bisa membantumu, dan kau mungkin kaget bagaimana aku bisa tahu apa yang sedang kau alami, baiklah biar aku ceritakan,"
"Ya, bagaimana nona bisa tahu jika aku sedang kesulitan? Ibuku harus mendapatkan ginjal yang baru agar bisa diselamatkan,"
"Aku bisa membantumu, dengan syarat, kau akan bekerja menjadi pengawal pribadiku," kata Ruth.
"Pengawal pribadi?"
"Ya, aku tahu kau pria jujur dan sudah ku bilang, aku tahu segalanya tentang dirimu. Karena itu aku ingin kau menjadi pengawal pribadiku. Dan ibumu akan selamat,"
"Baiklah. Aku tidak tahu bagaimana kau bisa datang dan bisa tahu segalanya tentang diriku. Tapi aku ingin ibuku selamat, jadi biar aku terima tawaranmu," kata Abishe.
"Okey, kau bekerja mulai malam ini. Dan dokter akan mengobati ibumu," kata Ruth.
Tidak lama kemudian beberapa dokter datang dan membawa ibunya keruang operasi. Cepat dan tidak menunggu waktu lama, semua sudah diatur oleh Ruth dengan uang keluarganya.
Mereka menunggu disana dan berbicara apa saja yang harus dilakukan Abishe ketika bekerja menjadi pengawalnya.
Ruth yang licik sudah menyiapkan surat kontrak pekerjaan yang akan ditanda tangani oleh Abishe. Abishe yang sedang resah dan gelisah menunggu operasi ibunya tidak membaca surat kontrak dengan benar. Diapun langsung menandatangani dan tidak peduli dengan isi kontrak itu.
Ruth tersenyum puas. Dalam hati berkata "Orang yang sedang dalam tekanan dan kegelisahan mudah sekali untuk dipermainkan. Mereka tidak teliti dan bahkan tidak peduli jika isi kerja sama itu akan membeli kehidupanya. Orang kelas menengah memang lugu dan polos. Mudah dikelabui dan di manfaatkan. kasihan,,,," gumam Ruth menggelengkan kepalanya.
"Okey, mulai saat ini, kau terikat dengan kontrak ini. Dan ibumu akan segera pulih seperti sediakala," kata Ruth dan tidak dijawab oleh Abishe.
"Besok datanglah kerumah. Dan kau akan mengikuti kemanapun aku pergi,"
Ruth lalu pulang dan membiarkan Abishe sendirian dalam kegelisahan menunggu kabar tentang ibunya yang sedang menjalani operasi.
Keesokan harinya, Abishe siap bekerja dan sekarang sudah berdiri dirumah besar itu. Ruth sedang bersama Nova, karena sudah menjadi sahabat maka Ruth berbincang dengan Nova tentang beberapa hal diruang tamu.
"Kakak ipar, bisakah kau menemui tamu itu? Sepertinya ada yang mengetuk pintu. Aku sedang mengecat kukuku," kata Ruth yang sengaja menyuruh Nova yang menemui tamunya agar bisa melihat reaksinya ketika bertemu dengan kekasihnya.
Ruth tersenyum puas dan sinis. Menikmati permainan yang sedang dia ciptakan didalam rumahnya.
"Ini menarik. Pasti akan seru jika dua hati bertemu. Sepasang kekasih akan bertemu setelah sekian lama. Sayangnya si wanita lebih memilih harta dan akan menikah. Mari kita lihat, bagaimana mereka berusaha menyembunyikan hubungan cinta didepan kakakku. Cinta berdarah. Cinta mereka akan berakhir dengan pertumpahan darah. Siapa yang akan menang? Aku tidak peduli.
Jika kakakku mati, aku akan menguasai hartanya. Jika Abishe yang mati, dia bukan siapa-siapa. Dan jika gadis itu yang mati. Aku tidak perlu takut lagi dia akan menguasai harta rumah ini. Ini sangat menarik," kata Ruth berbicara sendiri.
Sementara Nick melihat dari lantai atas dan tersenyum pada Ruth. Mengangguk anggukan kepala seakan puas dengan pekerjaan adiknya.
Ruth membuka tanganya dan tersenyum. Nick mengedipkan matanya tanda dia setuju dengan rencananya.
Sementara Nova berjalan ke pintu. Dan saat melihat Abishe berdiri dipintu rumahnya, dengan membawa koper, membuat dia kaget, dan jantungnya seakan berhenti berdetak.
Deg.
Abishe juga sangat terkejut dan matanya menatap tajam wajah Nova.
Deg.
Jantung keduanya berhenti berdenyut. Kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments