...“Sial!” Pekik Mauren frustasi, tangannya merobek - robek lingerie yang baru tadi siang dikirimkan oleh Adrian sebagai senjata untuk merayu Rivandra, nyatanya jangankan menyentuh, bahkan suaminya segera pamit ke kamar tamu begitu melihat Mauren yang memulai aksinya berbalut lingerie berwarna hitam itu...
...“Kamu kenapa Rivan? Kenapa?” Gumam Mauren bermonolog lirih. Dasar sedang galau memang, lingerie super tipis yang sudah bolong di beberapa bagian itu diraihnya kembali dan dipandanginya, tak lama dihempaskannya sembarangan ...
...“Adrian ga guna!” Teriaknya, kakinya di hentak - hentakan ke lantai, hatinya kesal luar biasa. Tak puas mengamuk sendiri, ia meraih ponselnya tak tahan ingin segera menyemprot otak dibalik ide konyol itu...
...“Gagal Rian, gagal!” Pekik Mauren pada Adrian yang baru saja menjawab panggilannya...
...“Astaga Mauren! tenang jangan panik gitu, apanya yang gagal?” Tanya Adrian khawatir ...
“Cara konyol kamu gagal Rian, lingerie kamu gagal!” Sahut Mauren frustasi, tangannya memijit kepalanya sementara kakinya mondar mandir tak tenang
...“Maksud kamu Rivandra si kutub nolak kamu lagi?” goda Adrian...
...“Rian, aku serius!” Tandas Mauren, makin kesal ia pada managernya itu ...
Adrian berdecak
...“Rivandra lagi capek kali Ren, udah lah ga usah mendramatisir gitu, coba lagi besok” tutur Adrian jengah...
...“Ada yang ga beres sama Rivandra, tapi aku ga tau apa” ucap Mauren lirih...
Hening sejenak, Adrian tak merespon apa - apa
...“Apa Rivandra selingkuh Ren?” Tutur Adrian ...
Deg..
Mauren mematung, kakinya seketika lemas tak mampu menopang tubuhnya, akhirnya ia memapah dirinya sendiri menuju tempat tidur, dan beringsut duduk disana
...“Kenapa kamu mikir gitu Rian?” Tanya Mauren, suaranya gemetaran ...
...“Apalagi coba alasan laki - laki ga mau lagi jamah istrinya kalau bukan karena ada perempuan lain?” Ucap Adrian ...
Mauren mematung, hatinya berontak tak menerima, otaknya sibuk menyusun kepingan - kepingan ingatan perubahan Rivandra, kepada perempuan yang mana kecemburuannya akan dialamatkan, terlalu banyak yang mendekati Rivandra bahkan ketika pria itu jelas - jelas sudah menjadi suaminya
...“Tapi siapa perempuannya Rian, siap yang berhasil menyita perhatian Rivandra ?” Tanya Mauren ...
...“Bukan perempuannya yang harus kamu cari, tapi cari cara supaya Rivandra balik lagi sama kamu, Mauren!” Sewot Adrian...
...“Tapi gimana caranya?” rengek Mauren...
...“Haduh, pikirin sendiri lah Ren, aku capek habis meeting sama sutradara, jangan lupa besok ada pemotretan!”, “klik” Adrian mengakhiri pembicaraan mereka...
Mauren mencerna kata - kata yang dilontarkan Adrian padanya, dulu sangat sulit buatnya menaklukan Rivandra, ia bahkan mencari tahu semua kesukaan pria itu lewat Fabian, butuh waktu yang lama dan usaha yang extra untuk membuat Rivandra menerima cintanya, senyum Mauren terbit, mengingat masa lalu membuat ide untuk mendapat perhatian Rivandra lagi muncul, bagaimana pun dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun menggantikan posisinya sebagai Nyonya Rivandra.
...****************...
[Lagi pengen makan apa?] tanya Rivandra dalam pesannya untuk Areta
Duduk mereka memang tak jauh, hanya berjarak beberapa kursi yang sudah diduduki anggota keluarga yang lain, tapi berhubung ada Mauren dan orang tua Rivandra, mau tak mau mereka harus puas ngobrol lewat ponsel saja, meskipun sesekali mereka saling curi pandang menyampaikan kerinduan, tadi malam mereka tak bisa bersua karena Mauren agresif mendekati Rivandra.
[mangga muda yang di taman belakang] jawab Areta
[mangga lagi?] tanya Rivandra
[Ayolah, ini keinginan anak Kakak] jawab Areta
[anak kita, Nyonya Rivandra!] tulis Rivandra
Deg..
mara Areta membulat membaca pesan terakhir Rivandra. “Nyonya Rivandra” rapal Areta pelan, wajah Areta semerah tomat sekarang, senyumnya semakin lebar.
[Ga suka ya dipanggil Nyonya Rivandra?] tanya Rivandra lagi dalam pesannya
Areta mengerucutkan bibir begitu membaca pesan Rivandra, senang betul pria tampan itu menggodanya
[suka Kak, suka banget] balas Areta
[terima kasih Nyonya Rivandra] tulis Rivandra
[sama - sama suaminya Nyonya Rivandra] balas Areta, Rivandra tersenyum senang membaca pesan terakhir Areta
Tanpa ia sadari ekor mata Mauren fokus mengawasinya
...“Lagi chat sama siapa Rivan?” Tanya Mauren, wajahnya sudah mendekat, nyaris saja matanya melihat isi pesan Rivandra jika saja pria itu tidak sigap menutup ponselnya...
...“Sama dokter di rumah sakit” sahut Rivandra, bohong kalau ia dan Areta tak tegang sekarang, karena Mauren nyaris saja menangkap basah mereka, dan meskipun akting Rivandra tampak meyakinkan, Mauren sedikit ragu, kecurigaannya bahwa Rivandra punya wanita lain pun makin menjadi ...
...“Oh” hanya itu jawaban Mauren, namun matanya fokus pada ponsel Rivandra yang kini teronggok di atas meja, ponsel yang kini jadi sasarannya mengorek informasi untuk menjawab kecurigaannya ...
Berpura - pura seolah tak terjadi apa - apa, baik Areta maupun Rivandra membaur berbincang dengan anggota keluarga yang lain
...“Areta, Tante perhatiin kamu kok agak berisi ya sekarang, terus makin cantik, mukanya juga berseri glowing gitu” seloroh Tante Anna, memang betul sih badan Areta lebih berisi sekarang, bukan karena kehamilannya saja tapi karena Rivandra menjejalinya dengan banyak makanan setiap hari...
...“Uhuuuk” Areta yang ditanya tapi Rossy yang terbatuk kaget...
...“Minum sayang, minum!” Ucap Julian sambil menyodorkan segelas air minum untuk putrinya...
Rivandra dan Oma Mieke menahan napas menunggu jawaban Areta
...“Ahahaha.. belakangan Areta banyak makan Tante, terus Kak Rossy ngasih skin care makanya wajah Areta jadi glowing, maklum lah skin care mahal” sahut Areta, aktingnya betul - betul profesional, Oma Mieke yang mantan artis saja nyaris percaya, jika saja ia tak mengetahui kebenarannya...
...“Ah emang dasarnya kamu udah cantik kok Areta, pantesan aja Kenzo tergila - gila sama kamu, eh gimana hubungan kamu sama Kenzo?” Tanya Anna senyum - senyum...
Areta menenggak minumnya gugup, ekor matanya melihat Rivandra yang tengah menatapnya tajam, serupa dengan anggota keluarga yang lain, ia menunggu jawaban Areta
Menghirup udara banyak - banyak, Areta meneguhkan dirinya untuk menerima kekecewaan Tante Anna
...“Tante, maaf.. Areta sama Kenzo cuma bisa temenan aja, maaf sekali lagi karena Areta menolak perjodohan yang udah Tante siapkan” tutur Areta lirih, ia sampai tak berani menatap wajah Anna...
Anna menghela berat napasnya
...“Ya sudah lah mau gimana lagi, Tante kan ga bisa maksa kamu, Tante cuma berharap kamu dapet suami yang lebih baik dibanding Kenzo nantinya” ucap Anna, raut kecewa jelas terlihat di wajahnya, tapi raut bahagia jelas terlihat di wajah Rivandra ...
...“Maaf Tante” ucap Areta lagi, ia sungguh tak enak hati...
Anna tak lama memendam kecewanya, karena setelah itu ia ramah kembali, keluarga itu larut dalam suasana makan siang yang hangat.
Jika siang itu kecurigaan Mauren pada ponsel Rivandra, maka saat malam hari kecurigaanya makin bertambah setelah mencium kemeja bekas pakai Rivandra yang teronggok di keranjang cucian, salah Rivandra memang kemarin sorenya saat ia pulang dari rumah sakit melihat kondisi rumah yang sepi, ia menyempatkan diri ke kamar Areta dan memadu kasih dengan istri pertamanya itu, Areta yang saat itu hendak menyambut kepulangan Rivandra berdandan cantik lengkap dengan menyemprotkan parfum pemberian Rosyy.
Mauren sudah tak tahan, kali ini ia yakin ada perempuan lain di hati Rivandra, dadanya bergemuruh, hatinya sakit luar biasa. Ia ingin sekali meminta penjelasan pada Rivandra, tapi tanpa bukti sudah pasti Rivandra akan menyangkalnya, mau tidak mau ia harus menunggu waktu yang tepat sampai ia bisa mengumpulkan bukti dan mengetahui siapa perempuan lain di hati suaminya, untuk sementara ini ia akan berusaha membuat Rivandra kembali ke pelukannya, bagaimana pun caranya ia tak ingin kehilangan Rivandra.
...“Lagi masak apa Areta?” Tanya Mauren, malam ini ia berencana untuk mempersiapkan makan malam untuk Rivandra, ia memang belum bisa oleh karena itu ia ingin meminta bantuan pada Areta...
...“Lagi masak sup daging Kak” sahut Areta, tangannya gesit menerima potongan daging yang diberikan oleh pembantu yang ikut membantunya...
...“Rivandra juga suka sup daging, bisa ajarin Kak Mauren cara masaknya ga?” Tanya Mauren...
...“Kak Mauren mau masak?” Tanya Areta tak percaya, matanya sampai mengerjap - ngerjap rasanya tak mungkin Mauren turun ke dapur memegang wajan dan alat tempur dapur lainnya...
...“Iya Areta, aku mau belajar buat nyenengin Rivandra, mumpung hari ini ga ada syuting” ...
...“Oh” hanya itu yang keluar dari bibir Areta yang hatinya cemburu, inginnya sih tanding masak saja untuk memperebutkan perhatian Rivandra sudah bisa dipastikan siapa pemenangnya, tapi apa boleh lagi - lagi ia mengalah saja...
...“Jadi aku harus ngapain dulu sekarang? Ngupas bawang?” Tanya Mauren sambil mengacungkan bawang merah di tangannya...
...“Ga usah Kak, ga usah pake bawang” ucap Areta panik, ia masih bermusuhan dengan tanaman umbi yang satu itu...
...“Emangnya enak kalau ga pake bawang?” Tanya Mauren...
...“Enak Kak, Kak Rivandra juga ga suka pake bawang” sahut Areta, suaminya itu memang menyesuaikan dengan keterbatasan Areta, kurang enak tak apalah yang penting Areta yang memasak untuknya...
...“Kok bisa samaan ama kamu ya? Seingat aku dulu Rivandra ga ada masalah sama bawang deh” ucap Mauren...
...“Selera orang kan bisa berubah Kak, Kak Rivan terbiasa makan masakanku yang tanpa bawang kali Kak” sahut Areta, lagi - lagi ia mengeluarkan kempuan aktingnya, Oma Mieke pasti bangga jika melihat betapa pintarnya Areta menutupi kegugupannya saat ini...
...“Bisa jadi sih, emmhh.. emangnya kamu sering masakin buat Rivandra ya Areta?” Tanya Mauren lagi, kali ini ia meraih wortel lalu mulai memotongnya asal...
...“Astaga Kak, cara motongnya bukan gitu, ga rapi jadinya” sewot Areta...
...“Ah maaf, kamu kan tau Kakak belum pernah ngurusin yang beginian sebelumnya.. hehehe” ucap Mauren kikuk...
...“Sini aku ajarin, tapi Kak Mauren perhatiin baik - baik” titah Areta, baiklah tak ada salahnya mengajari madunya memasak, yang penting perhatian Rivandra masih tercurah padanya...
...“Oke siap chef, jadi Kakak harus ngapain dulu?” Tanya Mauren...
...“Potong wortelnya gini”...
...“Oh” ...
Dan kedua istri Rivandra itu sibuk menyiapkan makanan untuk suami mereka, suami bersama.
...****************...
...“Selamat makan sayang” ucap Mauren pada Rivandra sambil menyodorkan semangkus sup daging hasil kreasinya...
...“Makasih” sahut Rivandra dingin, matanya berbinar melihat sup yang ia pikir dimasak oleh Areta, tangannya tergesa menyendok dan memasukkan sup itu ke mulutnya...
...“Itu masakanku loh yang” tutur Mauren bangga melihat Rivandra yang lahap memakan supnya, Tante Anna dan Om Julian tersenyum senang, sementara Areta yang tengah menyuapi Oma Mieke manyun, Rossy dan Oma hanya bisa menghela napas ...
...“Uhuuukk” Rivandra tersentak kaget, ia sampai tersedak, entah apa yang nyangkut di tenggorokannya sekarang...
...“Ya ampun pelan - pelan dong sayang” tutur Mauren, ia sigap memberikan segelas air putih pada Rivandra...
...“Ini kamu yang masak?” Tanya Rivandra ragu...
...“Iya, aku diajarin Areta tadi” sahut Mauren bangga, sementara yang ia sebut tertunduk lesu...
...“Gimana enak ga?” Tanya Mauren lagi...
...“E-enak” jawab Rivandra terbata, ekor matanya jelas melihat Areta yang menatapnya dingin, khas Areta dulu, selesai sudah ia malam ini...
Mauren tak ragu menambah sup lagi ke mangkuk Rivandra, “Mulai hari ini aku yang masakin makan malam kamu ya sayang” tuturnya
Glek..
Makin horor saja tatapan Areta pada Rivandra, Rivandra sampai gemetaran memegang sendoknya, sementara Oma Mieke dan Rossy memilih pura - pura tak tahu jika ada yang sedang terbakar cemburu, dilematis memang situasinya.
...“M-makasih” ucap Rivandra lagi, ia susah payah menelan supnya, tenggorokannya menyempit entah sejak kapan...
...“Duh kamu makannya nyampe keringetan gini sayang” tangan Mauren telaten mengusap keringat di pelipis Rivandra, pria itu tak bisa berbuat apa - apa selain membiarkan Mauren berbuat semaunya, sementara matanya sesekali menoleh sekilas pada Areta yang masih menatapnya dingin...
...“Areta udah selesai nyuapin Oma, permisi duluan ya” ucap Areta sopan ...
Glek..
...“Mampus” gumam Rivandra pelan...
...****************...
[Saya tunggu di taman belakang, deket pohon mangga] tulis Rivandra dalam pesannya untuk Areta, ia tak sabaran menunggu balasan dari istrinya
[Ya] balas Areta beberapa menit kemudian, meskipun dibalas singkat tapi Rivandra lega paling tidak Areta mau menemuinya, ia tahu betul kalau istrinya itu sedang marah padanya
Areta datang dengan tergesa, matanya awas melihat ke sekeliling taman yang sudah gelap gulita, hanya lampu taman yang membantu penglihatannya
...“Ada apa?” Ucap Areta sewot begitu melihat Rivandra yang berdiri di belakang pohon mangga...
...“Ya ampun galaknya, sini sayang” ucap Rivandra sambil meraih Areta dalam dekapannya, “Maaf” ucapnya, bibirnya mengecup pucuk kepala Areta beberapa kali...
...“Maaf kenapa, yang jelas!” Sinis Areta, ia membalik badannya, wajahnya masih terlihat kesal, Rivandra tak patah arang, ia memeluk wanitanya dari belakang...
...“Maaf karena tadi bikin kamu kesal” ucap Rivandra, puas menciumi pucuk rambut Areta, kini ia menciumi lehernya...
...“Ya sudah lah, mau gimana lagi” tutur Areta lirih...
...“Di maafin kan?” Tanya Rivandra ...
...“Iya, tapi Kakak harus janji dulu” ucap Areta...
...“Janji apa?” Tanya Rivandra ...
...“Jangan berubah” tandas Areta ...
...“Siap” sahut Rivandra, dekapannya ia pererat, enggan melepas, “mau mangga muda?” Tawarnya...
Areta membalik badan, menatap lekat suaminya
...“Mau”rengek Areta manja, ah Rivandra gemas betul pada istri gelapnya ini...
...“Cup” Rivandra mencuri cium bibir Areta...
...“Ih cepet ambilin Kak, keburu Kak Mauren nyariin Kakak” ucap Areta...
... “I-iya” ucap Rivandra ragu...
...“Ahaha, Kakak ga bisa manjat pohon ya?” Areta tergelak, puas melihat wajah Rivandra yang pucat pasi...
...“Bisa kok, saya bisa” yang benar saja kalau Rivandra sampai mengakui kekurangannya, gengsinya tinggi apalagi di depan Areta...
...“Ya udah buruan Kak” rengek Areta, Rivandra mengumpulkan keberaniannya, setapak demi setapak ia naik ke atas pohon mangga dengan keringat yang bercucuran...
...”yang itu Kak” tunjuk Areta pada mangga tepat di atas Rivandra, syukurlah mangga itu saling bergelayut di satu tempat, Rivandra tak payah - payah lagi pindah ke dahan yang lain, meski Areta hanya minta satu, Rivandra menjejalkan mangga muda itu banyak - banyak ke saku celananya...
Puas mengambil mangga muda sepenuh saku celananya, Rivandra turun dari pohon dengan berpeluh, napasnya sampai ngos - ngosan
...“Makasih Kak” tutur Areta sumringah, ia menampung semua mangga yang diberikan oleh Rivandra, tanpa permisi Areta agresif mengecup bibir suaminya, pahlawannya malam ini...
...“Saya mampir sebentar ke kamar kamu ya” ucap Rivandra, Areta mengangguk malu - malu paham keinginan suaminya...
...“Rivan, kamu disitu ga?” Suara Mauren terdengar membahana, Areta dan Rivandra saling pandang sebelum keduanya spontan membubarkan diri, jika Areta memilih untuk bersembunyi di balik pohon mangga, maka Rivandra memilih untuk bergegas menghampiri Mauren...
Di balik pohon mangga Areta tak bisa mendengar dengan jelas obrolan Rivandra dan Mauren, hatinya terasa ngilu, ia mendambakan bersama dengan Rivandra malam ini, ia ingin sekali tidur dalam dekapan Rivandra. Pengaruh hormon hamil memang, sambil berjongkok di belakang pohon mangga kini Areta menangis sesenggukan, nasib istri rahasia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
cemburu...... lah kl mauren tau die lebih kecewa n cemburu malahan....
2024-01-02
0
Sandisalbiah
lagi² Areta yg harus mengalah... kasian sih..
2023-05-16
0
Kikan dwi
istri pertama tp rahasia.... Areta keep strong
2023-03-19
0