Rivandra menghentak - hentak kuat, hingga pinggulnya dan pinggul Mauren bertemu
“Rivan” desis Mauren
Rivan terus saja memanjakan hasratnya dan Mauren, entah kenapa malam ini ia merasa sangat membara. Mauren sampai berteriak - teriak setiap kali Rivandra menghentakan pinggulnya
“Kamu suka?” Tanya Rivandra dengan suara serak Mauren menggangguk dengan mata yang mengabut
Rivandra mengunci bibir Mauren yang tak berhenti melenguh dan berteriak, tak ingin jika keluarganya mendengar permainan panas mereka
“Rivan pelanin” Raung Mauren yang mulai kewalahan dengan permainan Rivandra, tapi Rivandra menuli, matanya terpejam membayangkan tubuh Areta dibalik baju tipisnya tadi, sementara pinggulnya menghentak lebih cepat memburu pelepasannya
Mauren menggoreskan kukunya di punggung Rivandra manakala suaminya itu menghentak makin dalam dan menyemburkan cairan cintanya
Mauren tersenyum puas lalu mencium - cium sayang suaminya yang terkulai tak berdaya di atas tubuh polosnya, sementara pikiran Rivandra tak berada disana, tubuh sexy Areta yang ia lihat tadi membuat birahinya bangkit dan menggila. Mungkin ia sudah gila tapi ia benar - benar menginginkan Areta, ia merindukan kehangatan tubuh istri pertamanya itu.
...****************...
Pagi ini Areta lebih memilih sarapan di kamar bersama Oma Mieke, ia enggan bertemu dengan laki - laki bajingan bernama Rivandra itu, beruntung Oma Mieke mau ketika Areta menawarinya sarapan bersama di balkon. Oma kini tertidur pulas setelah Areta memandikannya.
Areta beranjak keluar kamar untuk membuat teh paginya, ia menghela lega nafasnya manakala ruang makan telah sepi
“Areta” suara Mauren mengagetkan Areta yang tengah menyesap tehnya
“Kak Mauren” sapa Areta sambil mengelap teh yang belepotan di bibir dan dagunya
“Maaf, Kak Mauren bikin kaget ya?”
“Enggak Kak, ada apa? Kak Mauren mau bikin teh juga?”
“Kakak mau ngomong sama Kamu Areta, soal Oma”
“Kenapa sama Oma Kak?”
“Kamu mau ga bantuin Kakak buat deket sama Oma, Ta?” Tanya Mauren penuh harap, “Soalnya Oma kayaknya belum bisa nerima Kakak”
Areta mengangguk - angguk
“Mau lah Kak, entar Areta kasih Kakak tips supaya bisa deket sama Oma” jawab Areta, ini adalah jalan terbaik supaya Rivandra tidak menuduhnya macam - macam, dan agar Oma tak berharap lagi agar Areta menjadi istri Rivandra, meskipun pada kenyataannya ia adalah istri siri laki - laki itu
“Makasih ya Areta, Kakak lega banget” ucap Mauren sambil memeluk Areta
“Ya udah Kakak mau jogging dulu ya, mumpung Rivan lagi berenang” ucap Mauren yang lalu beranjak dari sana
Baru saja Areta hendak melangkah masuk lagi ke kamarnya ketika Fabian datang menghampirinya
“Areta” ucap laki - laki dambaan Areta itu, ia begitu tampan pagi ini dengan kaos putih ketat yang membalut tubuh tegapnya
“Ya Kak” sahut Areta dingin
“Kamu marah ya?”
“Kenapa harus marah?”
“Karena aku bawa Aurel kesini” tutur Fabian lirih
“Itu hak Kakak, kita kan ga ada hubungan apa - apa” jawab Areta datar, meskipun hatinya bergetar hebat
“Jadi kamu ga cemburu?” tanya Fabian
“Ahahhha.. ada hak apa aku buat cemburu Kak?” Ucap Areta bohong sambil tergelak, bukan hanya cemburu tapi hatinya hancur berkeping - keping melihat kemesraan Fabian dan Aurel.
“Areta” ucap Fabian sambil maju mendekati Areta yang tak bergeming saat jari Fabian menelusuri bibirnya, “Seandainya kamu bukan anak haram Areta, semuanya ga akan serumit ini”
“Apa Kakak ga bisa berjuang? Dari kecil aku bahkan udah berjuang agar bisa pantas mendapatkan Kakak” ucap Areta, hatinya ngilu karena tak juga mendapat ketegasan dari Fabian
“Seandainya semua semudah yang kita inginkan Areta, tapi ini terlalu sulit, aku belum bisa” ucap Fabian
“Kalau gitu jangan nyentuh aku lagi Kak sampai Kakak bisa berjuang, Kakak urusin aja pacar Kakak!” tandas Areta sambil berlalu meninggalkan Fabian
Areta menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur, ada apa dengan laki - laki di dunia ini? Apa tak ada satu pun laki - laki yang bisa memperlakukannya dengan layak? Memperjuangkannya? Mencintainya dengan tulus? Batin Areta
Tok.. Tok
Pintu kamar Areta diketuk, tapi Areta lebih memilih menulikan diri, ia ingin mengistirahatkan kepalanya yang pusing
“Areta, kamu di dalam?” Suara Anna terdengar dari luar
“Iya Tante, sebentar!” Pekik Areta lalu bangkit dengan gontai menuju pintu
“Sayang, kamu lagi ngapain?” Tanya Anna begitu pintu kamar Areta buka
“Lagi duduk aja Tante, apa ada yang bisa Areta bantu?”
“Ikut Tante yuk, ada yang mau Tante kenalin sama kamu” ucap Anna sambil menggandeng tangan Areta, senyumnya mengembang
Areta melangkahkan kaki mengikuti langkah Anna di depannya, Areta pikir Anna hendak membawanya ke ruang tamu villa itu, tapi justru Anna berjalan menuju kolam renang, tempat dimana laki - laki yang ia hindari dari pagi tadi berada sekarang. Dan benar saja, Rivandra dengan jubah mandinya tengah berdiri sambil berbincang dengan seorang laki - laki yang Areta yakini hendak di kenalkan padanya oleh Anna
Tapi tunggu, Areta ragu jika laki - laki itu orang Indonesia, wajahnya seperti orang Korea, tubuhnya tinggi tegap dengan kulit yang putih bersih, matanya sipit.
“Tante bentar” ucap Areta, Anna menghentikan langkahnya, “Areta ga bisa bahasa Korea Tante, nanti gimana Areta ngobrolnya?”
“Ahahhaha.. ganteng kayak Oppa Oppa Korea ya Areta?” Anna tergelak melihat wajah Areta yang bingung, “Tenang, dia bisa bahasa Indonesia dengan lancar” tutur Anna lagi
Areta mengangguk - angguk lantas mengekori Anna lagi
“Kenzo, kenalin ini Areta” ucap Anna pada laki - laki yang kini memandang Areta, semakin dekat wajah tampannya semakin terlihat, jantung Areta saja sampai berdebar
“Oh ini Nyonya Rivandra ya? Kenalin, saya Kenzo” ucap Kenzo sambil mengulurkan tangannya
Deg..
Baik Rivandra maupun Areta salah tingkah mendengar ucapan Kenzo
“Hus, ini Areta, sepupu istrinya Rivandra” ralat Anna
“Ahhahha.. Oh maaf, saya pikir Areta ini istrinya Rivandra, soalnya keliatan serasi Tante” tutur Kenzo
Rivandra refleks senyum - senyum sendiri, sementara Areta mendengus kesal
“Areta” ucap Areta, tangannya menyambut hangat uluran tangan Kenzo
Rivandra melihat tangan keduanya bersentuhan, hatinya tak nyaman
“Kenzo ini anak temennya Tante, jadi dulu waktu Om sama Tante tinggal di Jepang kami tetanggaan sama orang tuanya Kenzo, Bapaknya orang Jepang tapi kalau Mamanya orang Jawa tulen, jadi bukan orang Korea ya Areta.. hehhehe” terang Anna sambil terkekeh
Areta cengengesan, malu rasanya karena tadi sempat mengira Kenzo idol Korea
“Areta ini jomblo Ken, belum punya pacar apalagi suami” tutur Anna
Deg..
Rivandra paham apa tujuan Mamanya mengenalkan Kenzo pada Areta, seandainya Mamanya tahu kalau yang ia coba jodoh - jodohkan itu adalah menantunya sendiri
“Cewek secantik ini jomblo Tante? Saya ga percaya” goda Kenzo, ah senyum yang membuat matanya makin menyipit membuat jantung Areta tak karuan
“Tanya aja sendiri kalau ga percaya” tantang Anna, ia senang karena Kenzo sepertinya tertarik pada Areta
“Kamu jomblo Areta?” Tanya Kenzo
“Jomblo sejati, tanpa pacar rahasia atau suami rahasia” sindir Areta pada Rivandra yang ia lihat dengan ekor matanya. Mampus aja tuh si Rivandra biar dia ngerasain gimana rasanya ga dianggap, Batin Areta
Wajah Rivandra memerah, ia jengah sudah, harga dirinya sebagai seorang suami diinjak - injak oleh istrinya sendiri, meskipun Areta hanya istri rahasianya.
“Sama, saya juga jomblo tanpa pacar atau istri” tutur Kenzo dengan wajah sumringah
Anna senang bukan main karena merasa gayung bersambut, baik Kenzo maupun Areta sepertinya sama - sama tertarik. Anna tak menyadari jika hati anaknya kini tengah bergejolak hebat karena rasa yang Rivandra sendiri tak mengerti.
“Nanti makan siang disini ya Kenzo, Tante masakin makanan kesukaan kamu loh, sebagai ucapan terima kasih karena kamu udah mau jauh - jauh dateng menuhin undangannya Tante” tawar Anna pada Kenzo
“Tante masih inget makanan kesukaan saya?” tanya Kenzo
“Masih lah, udang saus tiram kan? Kan dulu waktu di Jepang kalau kamu main ke rumah Tante kamu mintanya di masakin itu melulu!”
“Ah iya, terus rebutan sama Rivandra dan Kak Rossy ya” kenang Kenzo, wajah tampannya tersenyum mengingat masa kecilnya dulu
“Iya, tapi pasti kamu yang selalu menang kalau masalah rebutan sama Rivandra” tambah Anna
“Ada yang masih bisa direbut dari kamu lagi ga Rivan?” Goda Kenzo pada Rivandra yang dari tadi hanya mematung, hati Rivandra tertohok dengan pertanyaan Kenzo apalagi ketika dia melihat Areta yang kini menatap Kenzo penuh damba
“Ga ada, kalau sekarang saya ga akan ngalah lagi Ken” tandas Rivandra dengan rahang yang mengeras
“Aih serius amat sih Rivandra, Kenzo itu cuma bercanda, ga perlu sewot gitu!” Omel Anna yang melihat wajah tak bersahabat Rivandra pada Kenzo, “Udah lah biarin aja si Rivandra, kita masuk aja yuk” tutur Anna yang kemudian menggiring Areta dan Kenzo masuk ke dalam, Rivandra menggeram, apalagi ketika melihat ketiga orang itu bercengkrama dengan bahagianya
...****************...
“Kenzo duduk sini” titah Anna pada Kenzo menunjuk kursi kosong di samping Areta, semua kursi sudah penuh oleh semua anggota keluarga, hanya menyisakan kursi di samping Areta, memang sengaja Anna atur agar Areta dan Kenzo bisa berdekatan
Areta melayangkan pandangannya pada Fabian yang kini tengah menatapnya tak senang. Bagus, memang itu rencana Areta, ia ingin membuat Fabian cemburu dan mendorong agar laki - laki yang ia cintai itu menentukan sikapnya dan tidak selalu dikendalikan orang tuanya.
“Ini Areta yang masak loh Ken” ucap Anna sambil menyendok makanan dan meletakannya di piring Kenzo
“Oh ya?” Mata Kenzo berbinar
“Iya Ken, khusus buat kamu, kami bahkan ga boleh nyentuh makanannya sama sekali sama Mama, kata Mama cuma Kenzo yang boleh makan masakan Areta!” Goda Rossy, ia ikut senang dengan perjodohan Kenzo dan Areta, menurut Rossy Areta dan Kenzo sangat serasi
Fabian menelan minumnya susah payah, hatinya tak karuan apalagi ketika melihat Areta dan Kenzo yang saling menatap penuh damba. Areta begitu puas melihat Fabian yang tersiksa, jangan berharap Areta akan menangis - nangis memohon cinta Fabian, tidak itu bukan Areta.
”Gimana, enak?” Tanya Areta pada Kenzo, suaranya ia buat selembut mungkin, lagi - lagi ia ingin membuat Fabian cemburu padanya, tanpa Areta sadari bukan hanya kecemburuan Fabian yang timbul, tapi amarah Rivandra kian membuncah
Awalnya Oma Mieke tak menyukai kedekatan Kenzo dan Areta, tapi begitu ia melihat wajah Rivandra yang memerah ketika melihat Kenzo dan Areta, Oma Mieke yakin bahwa cucunya itu punya perasaan terhadap Areta yang tak ia sadari. Senyum Oma terbit, baiklah ia akan mendukung perjodohan Areta dan Kenzo, ia ingin tahu sampai dimana perasaan cucunya itu terhadap Areta.
“Kenzo itu lulusan S2 Universitas Tokyo bukan?” Tanya Oma Mieke pada Kenzo
Kenzo mengangguk
“Iya Oma, bisnis dan manajemen”
“Cocok kalau gitu sama Areta, Areta ini lulusan terbaik jurusan ekonomi loh!” Tutur Oma Mieke sambil menjatuhkan pandangannya pada Rivandra
“Muka kamu merah banget yang, kamu sakit?” Tanya Mauren khawatir pada suaminya
“Aku ga apa - apa” ucap Rivandra dengan suara bergetar sementara matanya menatap tajam pada Areta yang sibuk menyendok makananan untuk Kenzo, ia geram betul karena selama menikah dengan Areta, Areta tak sekali pun pernah memasak untuknya
“Ini kamu juga kenapa sih Fabian? Dari tadi kamu ga makan, makanannya keburu dingin” Aurel merengek manja membujuk Fabian untuk makan
Tak mau kalah, Areta menuangkan air putih ke gelas dan menyodorkannya pada Kenzo
“Aih Areta, lagi latihan jadi Nyonya Kenzo ya?” Goda Rossy, Areta tersenyum malu - malu
“Tinggal nunggu Papa Mamanya ngelamar Areta aja” sahut Julian, tak biasanya pria dingin dan kaku itu ikut nimbrung pada pembicaraan seperti itu, semua anggota keluarga sampai melongo dibuatnya, kalau Julian sampai ikut campur artinya Areta sudah ia anggap sebagai bagian dari keluarga
Rivandra ingin berteriak lantang bahwa yang tengah mereka jodoh - jodohkan itu adalah istrinya, tapi apa boleh buat, ia pun tak ingin menyakiti hati istrinya yang begitu ia cintai dan menghancurkan pernikahannya.
Selepas makan dan berbincang sebentar Kenzo pun pamit pulang, Anna meminta Areta untuk mengantarkan Kenzo hingga ke depan villa
“Mama ngapain sih jodoh - jodohin Areta sama Kenzo?” Sewot Rivandra pada Mamanya yang tengah memandang Areta dan Kenzo dari kejauhan
“Loh emang kenapa? Areta kan jomblo, Kenzo juga gitu, lagian mereka cocok kan? Liat deh yang cewek cantik, yang cowok ganteng tadi nyampe si Areta mikirnya Kenzo itu idol Korea loh” ucap Anna, matanya berbinar karena yakin jika perjodohannya berhasil
“Tapi Ma, Areta itu… “ Rivandra membungkam dirinya saat ia hampir saja keceplosan
“Kenapa emangnya sama Areta?” Anaknya baik, cantik, pinter, Mama yakin orang tuanya Kenzo pasti suka sama Areta, kalau Kenzonya sih jangan ditanya, nih ya kalau Mama nyuruh dia nikahin Areta besok, Kenzo pasti mau”
“Ya ga bisa seenaknya gitu dong Ma!” Sewot Rivandra, suaranya agak meninggi membuat Anna menatapnya lekat
“Kamu kenapa sih Rivandra?”
“Um.. ya, Mama ga usah sibuk ngurusin jodoh orang lain lah, Kak Rossy aja masih janda tuh” kilahnya
“Keburu Areta diambil orang, sayang banget kan? Kalau kamu punya Kakak cowok udah Mama jodohin sama Areta, anaknya baik ga neko - neko, nurut aja disuruh ngapa - ngapain juga” tutur Anna, “udah ah Mama mau masuk, mau nelepon Mamanya Kenzo” ucap Anna yang kemudian beranjak sambil bersenandung riang
Rivandra mematung, ada rasa pada Areta yang ia tak bisa artikan, antara marah, kesal, rindu, benci, semuanya bercampur jadi satu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Lia Ernia
seruuuu bgettt kkk 😘😘😘
2023-05-14
0
Kikan dwi
rasain.... Areta yg cantik jelita siapa sih yg GK kepincut 😁 cuma Rivan yg bodoh 😝
2023-03-18
0
mintil
rasain.
2022-10-28
1