Honeymoon Untuk Dua Istri

Rivandra menciumi pucuk kepala istrinya yang telah terlelap, tubuh polos istrinya ia dekap erat, ia begitu bahagia karena akhirnya mereka bisa mereguk malam pertama mereka setelah Rivandra menunggu beberapa hari. Tapi ada perasaan aneh yang Rivandra rasakan, Mauren bukannya kurang memuaskan, justru Mauren mampu membuatnya mencapai pelepasan berkali - kali, tubuh Mauren yang sexy dan permainannya yang panas membuat hasrat Rivandra tak kujung padam meskipun mereka telah bergumul berjam - jam.

Lantas apa yang salah dengannya, kenapa masih ada rasa tak puas yang ia rasakan? Apa karena Mauren tak lagi perawan? Tidak, Rivandra tak pernah mempermasalahkan itu, bagi Rivandra masalah keperawanan tak akan mempengaruhi cintanya yang begitu besar untuk Mauren, lantas kenapa ia tak sepuas ketika menggagahi Areta?

Mata Rivandra membulat ketika ia menyadari tanpa sadar hatinya mengakui kepuasan ketika menggagahi Areta, parahnya pusakanya kini ikut terbangun sempurna mengingat tubuh polos Areta.

Rivandra mengusap - usap kasar wajahnya, ia yakin kalau ia hanya terpengaruh oleh rasa kasihan pada Areta dan omongan Omanya. Untuk apa ia mengingat malam tragedi itu? Toh Areta sudah setuju untuk menerima kompensasi uang darinya, artinya wanita itu rela kehilangan kehormatannya demi sejumlah uang. Rivandra mengeratkan dekapannya pada Mauren, senyumnya terulas, hidupnya sempurna sudah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi - pagi sekali Tante Anna sudah heboh memanggil seluruh anggota rumah, Areta yang baru selesai memandikan Oma Mieke bergegas membawa Oma Mieke ke ruang makan, tempat dimana satu per satu anggota keluarga bermunculan dan menduduki kursi makan, yang paling menonjol adalah kedatangan pengantin baru, Rivandra dan Mauren, mereka tampak begitu sumringah saling bergandengan, rambut mereka sama - sama basah, dan yang paling menarik perhatian adalah beberapa jejak merah di leher jenjang Mauren, sudah bisa dipastikan apa yang telah pasangan muda itu lakukan tadi malam. Areta memalingkan mukanya begitu netranya tak sengaja bertemu dengan netra Rivandra, ia begitu jijik dengan laki - laki durjana itu.

“Nah kan sekarang udah pada kumpul semua, Mama ada pengumuman penting nih” ucap Anna, raut bahagia begitu terlihat di wajah anggunnya

“Pengumuman apaan Ma? Mama dapet calon suami baru buat Rossy ya?” Goda Rossy, Rossy memang seorang janda, ia baru saja bercerai dengan suaminya beberapa bulan yang lalu akibat perselingkuhan suaminya.

“Hus, mintanya nikah mulu nih anak, akta cerai kamu aja baru keluar kemarin Rossy!” Sewot Julian pada anaknya itu, Rossy hanya cekikikan mendapat delikan tajam dari Ayahnya

“Jadi berhubung Mauren sama Rivandra mau honeymoon, Mama pikir ga ada salahnya kalau kita semua ikut, sekalian liburan keluarga lah” ucap Anna

“Memangnya mau kemana Anna? Kalau yang jauh - jauh Oma ga mau ah, Oma udah tua, gampang capek” tutur Oma Mieke

“Nah justru itu Oma, karena mempertimbangkan kondisi Oma dan atas persetujuan Rivandra juga Mauren, kita liburannya di pulau pribadi kita aja, itu loh yang di Lombok” ucap Anna, “Terus keluarganya Mauren juga bakalan ikut” tambah Anna

Mendengar keluarga Mauren ikut, wajah Oma Mieke yang tadinya berseri berubah masam

“Maaf Ma, tapi tadi Papa sama Mama ngabarin katanya ga jadi ikut, soalnya Papa ada acara dadakan, jadinya cuma Kak Fabian yang ikut” tutur Mauren

Oma Mieke menghela lega nafasnya sementara mata Areta berbinar mendengar Fabian akan ikut, wajahnya seketika berseri

“Oh jadi Fabian aja yang ikut?” Tanya Anna pada Mauren

“Iya Ma, sama Aurel juga”

Deg..

Bak baru saja terbang namun terpelanting jatuh ke bumi, wajah Areta yang tadinya bahagia berubah sendu lagi. Rivandra tersenyum sinis sambil menatap Areta yang tengah tertunduk, kini ia yakin kalau Areta memang menyukai Fabian.

...****************...

Benar saja, pada saat hari keberangkatan Fabian datang bersama Aurel, gadis cantik itu bergelayut manja di tangan kokoh Fabian seolah enggan lepas, sepanjang perjalanan mereka duduk mesra berdua, begitu pun dengan Rivandra dan Mauren, sementara Areta duduk sendiri dan menyibukkan diri membaca buku kegemarannya untuk menghibur hatinya yang lara

“Ma, kasian deh Areta, masa dia yang paling cantik tapi dia yang jomblo sendirian sih” bisik Rossy pada Anna

“Tenang aja, disana Mama ada kejutan buat Areta, Mama jamin dia pasti suka” sahut Anna, senyumnya tersungging membayangkan kejutan manis yang ia siapkan buat Areta, entah kenapa ia begitu menyayangi Areta padahal mereka baru saja kenal dan tinggal serumah kurang dari sebulan.

Perjalanan tak memakan waktu lama, maklum saja Julian memakai jet pribadinya untuk mengangkut anggota keluarganya itu menuju pulau pribadi miliknya, warisan dari Ayahnya.

“Areta, kamu kamarnya sebelahan sama Oma ya, jadi kalau Oma butuh apa - apa lebih gampang dan cepet” titah Anna, Areta mengangguk patuh lantas sigap membawa Oma Mieke menuju kamar yang dimaksud Anna

“Oma mau makan sekarang ga?” Tanya Areta pada Oma Mieke begitu ia selesai memindahkan baju Oma dari koper ke dalam lemari di kamar yang ditempati Oma Mieke

“Oma belum laper Areta, tolong bukain pintu balkonnya aja ya, biar angin lautnya masuk” titah Oma Mieke, Areta mengangguk patuh lantas berjalan menuju pintu balkon, namun baru saja ia membuka pintu balkon ketika pemandangan tak enak menyapu perhatiannya

Fabian tengah berciuman mesra dengan Aurel di bibir pantai, tubuh Areta melemas, air matanya yang hendak meleleh ia tahan - tahan, jarinya memilin - milin kalung yang diberikan Fabian padanya. Karena fokus menikmati lukanya Areta sampai tak menyadari jika Rivandra tengah mengamatinya, Rivandra yang juga baru saja membuka pintu balkon dan melihat Areta tertarik melihat akan seperti apa reaksi Areta ketika melihat Fabian tengah berciuman dengan wanita lain. Dan benar saja, seperti dugaannya Areta terlihat kecewa bahkan nyaris menangis, entah kenapa Rivandra begitu puas menyaksikan Areta yang tengah patah hati.

“Areta, kacamata Oma mana ya?” Pekik Oma dari dalam kamar, Areta mengusap air matanya lantas berbalik hendak masuk ke kamar, namun ekor matanya menangkap sosok Rivandra yang tengah memandanginya

“Apa liat - liat!!” Sentak Areta pada Rivandra dengan mata melotot lalu melengos masuk ke dalam kamar

“Astaga, galak banget tuh cewek!” Gumam Rivandra yang kaget disentak oleh Areta, namun kemudian ia terkekeh “Areta lucu juga ternyata kalau lagi marah” gumamnya

...****************...

“Papa, Mamanya dipeluk dari belakang dong biar keliatan mesra!” Titah Rossy pada orang tuanya agar berpose sesuai arahannya, Rossy memang tengah sibuk mengabadikan moment liburan keluarganya dengan jepretan foto

“Habis ini giliran Mauren sama Rivandra ya, terus Fabian sama Aurel, tolong siapin pose seromantis mungkin, dan please jangan kaku kayak kanebo kering” tandas Rossy yang tiba - tiba berubah menjadi pengarah gaya profesional

Mauren yang dasarnya memang seorang artis begitu lentur saat berpose dengan suaminya yang kaku, beberapa gaya mesra berhasil diabadikan oleh Rossy, pasangan itu memang tampak serasi bersama. Fabian dan Aurel tak kalah romantisnya, sampai ada pose gendong - gendongan segala

Areta cemburu? sudah pasti, tapi ia sudah terbiasa menahan rasa sakitnya dan ia tutupi dengan bersikap dingin

“Rossy, Oma juga mau difoto sama Rivandra dong” rengek Oma Mieke

“Boleh dong Oma, Rivan sana berdiri disampingnya Oma, membungkuk ya, peluk Omanya dari belakang” titah Rossy, Rivandra manut pada Kakaknya dan mengambil posisi sesuai arahan Rossy

“Ok bagus tahan ya, satu.. dua”

“Bentar - bentar, kayaknya ada yang kurang” ucap Oma, Rossy menghentikan jepretannya

“Apa yang kurang Oma?”

“Lebih bagus bertiga posenya Rose” ucap Oma, Rossy memiringkan kepalanya ke kanan dan kiri menimbang omongan Omanya

“Bener juga Oma lebih bagus kalau bertiga! Mauren kamu berdiri di samping kanannya Oma ya, terus pose kayak Rivandra” Mauren menggangguk senang lalu melangkah hendak mendekati suaminya dan Oma

“Ih bukan Mauren maunya Oma, Rose! tapi Areta!” Ujar Oma Mieke, Rossy cengengesan tak enak pada Mauren, sementara Mauren kemudian mundur ke tempatnya semula

“Sorry ya Mauren, Mama emang suka aneh gitu, yang sabar ya” tutur Anna sambil mengelus - elus punggung menantunya

“Ga apa - apa Ma, cuma masalah foto doang kok” jawab Mauren meskipun di hatinya terbit rasa cemburu karena Areta lebih diperhatikan oleh Oma suaminya

“Areta, jangan kaku gitu dong, kamu posenya kayak satpam! Hahhhaha… “ ujar Rossy sambil tergelak

“Terus aku harus gimana Kak?”

“Kamu cium pipi kanannya Oma ya, terus kamu Rivan kamu cium pipi kirinya Oma!” Seru Rossy, jika Rivandra melakukannya tanpa ragu, maka Areta terpaksa melakukannya dengan tak enak hati pada Mauren

“Ok bagus, tahan ya.. posenya keren!” Ujar Rossy sambil terus membidik ketiganya

Dada Mauren bergemuruh, rasa panas menjalar di hatinya melihat kedekatan Areta dan Oma Mieke, parahnya lagi Oma seolah terus berusaha mendekatkan Rivandra dan Areta seperti tadi pagi saat mereka tengah sarapan, dengan terang - terangan Oma minta disuapin bergantian oleh Rivandra dan Areta. Ini bulan madu Mauren dan Rivandra, tapi kenapa seolah Areta yang menjadi pusat perhatian.

Setelah acara foto - fotoan selesai, semua anggota keluarga kemudian bubar dan sibuk dengan acara masing - masing

Mauren mendudukkan dirinya di tepi ranjang, wajahnya yang mulus kini basah oleh air mata

“Sayang, aku bawain minuman nih” ujar Rivandra yang baru saja masuk ke kamarnya dan Mauren

“Loh kamu nangis yang?” Tanya Rivandra khawatir

“Aku salah apa sih sama Oma? Kok Oma kayaknya ga suka banget sama aku?” Lirih Mauren sambil terisak

“Yang bilang Oma ga suka sama kamu itu siapa Ren?” Tanya Rivandra sambil mendekap hangat istrinya itu, ia tak tega melihat wanita yang begitu ia cintai menangis

“Apa kamu ga nyadar Rivan, dari semenjak kita datang kesini Oma tuh sengaja deketin kamu sama Areta!” Sewot Mauren

“Oma ga bermaksud gitu Mauren, mungkin Oma cuma pengen supaya Areta ga ngerasa dicuekin dan ga dianggep” tutur Rivan

“Tapi apa harus gitu caranya Rivan? Aku ngerasa ga dihargain sebagai istri kamu.. hiiiks” Mauren semakin terisak membuat Rivan semakin prihatin pada istrinya itu

“Ini pasti gara - gara Areta, entah gimana cara dia menghasut Oma untuk membenci Mauren” Batin Rivandra geram, rahangnya mengeras mengingat Areta yang selalu berhasil mendapat perhatian Oma Mieke

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Areta menghirup banyak - banyak oksigen, kemudian mengeluarkannya perlahan, tangannya ia rentangkan sedang tubuhnya terlentang sempurna di atas tempat tidur

“Rileks Areta, rileks” gumamnya, alunan musik klasik dari ponselnya memanjakan telinga, matanya sudah hampir terpejam

Braaakk..

Suara pintu yang dibuka kasar membuyarkan ketenangan yang susah - susah Areta ciptakan

“Areta kamu ngomong apa sama Oma soal Mauren, hah?” Sentak Rivandra yang tiba - tiba merangksek masuk dan berdiri di samping tempat tidur Areta

Areta yang masih kaget mematung dalam posisi telentang sempurna dengan baju tipis yang melekat di tubuhnya, dan tanpa penutup dada.

Deg..

Areta yang tersadar segera menarik selimut dan menutupi tubuhnya

“Kamu kurang ajar banget sih Kak! Apa kamu ga tau caranya ketok pintu?!” Pekik Areta

Rivandra menelan salivanya, ia hampir lupa tujuannya datang kesitu, Rivandra mengusap - ngusap kasar wajahnya

“Jawab Areta, ngomong apa kamu sama Oma nyampe Oma benci banget sama Mauren dan suka sama kamu?!” Sentak Rivandra

“Aku ga ngomong apa - apa sama Oma, lagian tanyain aja sendiri sama Oma, kenapa aku yang di teror terus sih!” Protes Areta, ia kesal dituduh terus - terusan oleh Rivandra

“Kamu boong kan? Kamu pasti sengaja jelek - jelekin Mauren supaya kamu yang disayangi sama Oma, iya kan?” Tuduh Rivandra lagi

“Ya kalau Oma sayang sama aku terus kenapa Kak? Itu kan haknya Oma, kenapa Kak Rivandra yang repot?” Sinis Areta

“Licik kamu Areta, kamu menggunakan Oma untuk mendapatkan saya kan?”

Mata Areta membulat, mulutnya menganga, entah terbuat dari apa rasa percaya diri laki - laki ini

“Heh denger ya penjahat kelamin! dengerin saya baik - baik, saya ga akan pernah jatuh cinta apalagi menginginkan laki - laki sombong, kepedean, kasar, narsis, dan berengsek seperti anda, Tuan Rivandra yang terhormat!” Sentak Areta, amarah membakar akal dan pikirannya

Rivandra tersenyum sinis

“Atau kamu ketagihan sentuhan saya Areta?” Tanya Rivandra sambil menyeringai

“Najis!” Sinis Areta

“Atau sepuluh miliar masih kurang buat kamu, kamu menginginkan yang lebih? Berapa harga diri kamu agar kamu ga ngejar - ngejar saya lewat Oma, Areta?” Tanya Rivandra lagi dengan pandangan merendahkan

Ini tidak bisa dibiarkan oleh Areta, Areta beringsut bangkit dari tempat tidurnya tak peduli jika mata Rivandra kini jelalatan memandangi tubuhnya yang hanya dibalut baju tipis

Plak..

Satu tamparan kasar mendarat di pipi Rivandra

“Keluar kamu Rivandra!” Seru Areta, nafasnya memburu, “keluar!!!!” Pekiknya dengan lantang

Rivandra yang tak ingin ada yang mendengar teriakan Areta gegas beranjak dari situ sambil memegang pipinya yang terasa perih.

Badan Areta bergetar hebat, amarahnya sudah sampai di ubun - ubun, kebenciannya makin menjadi - jadi pada Rivandra.

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

Rivandra laki laki aneh

2023-05-25

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

setatus aja docter terhormat dan berwibawa tp kelakuan macem banci dan mulut macem comberan... laki² kok mulutnya lemes kek emak² dasar ravendea edan..

2023-05-15

0

Tiwik Firdaus

Tiwik Firdaus

makanya jangan bertahan disitu aja pergi yang jauh dari situ jangantakut hamil nantinya kalaupunbeneran hamil besarinsendiri

2023-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Tanpa Resepsi
2 Pengantin Tanpa Malam Pertama
3 Saling Membenci
4 Tragedi
5 Terikat Tanpa Kepastian
6 Kecurigaan Oma
7 Honeymoon Untuk Dua Istri
8 Pacar Untuk Areta
9 Terbongkar
10 Kewajiban Suami Istri
11 Kehamilan Areta
12 Kemarahan Rossy
13 Perhatian Rivandra
14 Dingin Kembali
15 Hangat
16 Keluar Bersama
17 Basah
18 Malam Pertama
19 Mauren VS Areta
20 Kecurigaan Mauren
21 Sesak
22 Status
23 Ingin Lari
24 Ringkih
25 Fabian
26 Rivandra Makin Galau
27 Pertolongan
28 Akal Bulus
29 Ketika Takdir Bicara
30 Menggoda
31 Kegilaan Fabian
32 Rumah Kita
33 Periksa Kandungan
34 Kemana Rivandra?
35 Pertengkaran Pertama
36 Kebenaran Terungkap
37 Usaha Fabian dan Mauren
38 Dia Anakku!
39 Pesona Istri Pertama
40 Apa Yang Kamu Sembunyikan, Mauren?
41 Semua Rahasia Terbongkar
42 Buka Saja Semuanya!
43 Jeratan Areta
44 Kegelisahan Keluarga Mauren
45 Permintaan Mauren
46 Curahan Hati Rivandra
47 Titik Lelah Rivandra
48 Jangan Siksa Saya, Areta!
49 Semua Gara - Gara Areta!
50 Baby Areta dan Rivandra
51 Happy Honeymoon
52 Lembayung Senja
53 Berpeluh
54 Keputusan Rivandra
55 Akibat
56 Pilihan Yang Sulit
57 Aku akan baik - baik saja
58 Hancur Lebur
59 Kebusukan
60 Membuka Tabir Satu Per Satu
61 Akhir Kecurangan
62 Jarum dalam tumpukan jerami
63 Larilah ke ujung dunia, saya tetap akan menemukanmu!
64 Ada apa ini?
65 Masa Lalu Yang Masih Menghantui
66 Jangan Ganggu Suamiku!
67 Buku Nikah
68 Mengusik Akan Terusik
69 Lamaran Dave Untuk Mauren
70 Resepsi Akbar Rivandra - Areta
71 Kekacauan Resepsi Dave Mauren
72 Terima Kasih Mama dan Papa
73 Kebahagiaan Setelah Semua Cobaan
74 Tak Selalu Mulus
75 Krisis Percaya Diri
76 Kerikil Dalam Rumah Tangga
77 Pertengkaran
78 Pesona Seorang Rossy
79 Perlindungan Seorang Suami
80 Semakin Bucin
81 Mertua
82 Menusuk Dari Belakang
83 Kasih Sayang Julian
84 Lamaran
85 Kepergian
86 Kebahagiaan Setelah Duka
87 Update Karya Baru
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pernikahan Tanpa Resepsi
2
Pengantin Tanpa Malam Pertama
3
Saling Membenci
4
Tragedi
5
Terikat Tanpa Kepastian
6
Kecurigaan Oma
7
Honeymoon Untuk Dua Istri
8
Pacar Untuk Areta
9
Terbongkar
10
Kewajiban Suami Istri
11
Kehamilan Areta
12
Kemarahan Rossy
13
Perhatian Rivandra
14
Dingin Kembali
15
Hangat
16
Keluar Bersama
17
Basah
18
Malam Pertama
19
Mauren VS Areta
20
Kecurigaan Mauren
21
Sesak
22
Status
23
Ingin Lari
24
Ringkih
25
Fabian
26
Rivandra Makin Galau
27
Pertolongan
28
Akal Bulus
29
Ketika Takdir Bicara
30
Menggoda
31
Kegilaan Fabian
32
Rumah Kita
33
Periksa Kandungan
34
Kemana Rivandra?
35
Pertengkaran Pertama
36
Kebenaran Terungkap
37
Usaha Fabian dan Mauren
38
Dia Anakku!
39
Pesona Istri Pertama
40
Apa Yang Kamu Sembunyikan, Mauren?
41
Semua Rahasia Terbongkar
42
Buka Saja Semuanya!
43
Jeratan Areta
44
Kegelisahan Keluarga Mauren
45
Permintaan Mauren
46
Curahan Hati Rivandra
47
Titik Lelah Rivandra
48
Jangan Siksa Saya, Areta!
49
Semua Gara - Gara Areta!
50
Baby Areta dan Rivandra
51
Happy Honeymoon
52
Lembayung Senja
53
Berpeluh
54
Keputusan Rivandra
55
Akibat
56
Pilihan Yang Sulit
57
Aku akan baik - baik saja
58
Hancur Lebur
59
Kebusukan
60
Membuka Tabir Satu Per Satu
61
Akhir Kecurangan
62
Jarum dalam tumpukan jerami
63
Larilah ke ujung dunia, saya tetap akan menemukanmu!
64
Ada apa ini?
65
Masa Lalu Yang Masih Menghantui
66
Jangan Ganggu Suamiku!
67
Buku Nikah
68
Mengusik Akan Terusik
69
Lamaran Dave Untuk Mauren
70
Resepsi Akbar Rivandra - Areta
71
Kekacauan Resepsi Dave Mauren
72
Terima Kasih Mama dan Papa
73
Kebahagiaan Setelah Semua Cobaan
74
Tak Selalu Mulus
75
Krisis Percaya Diri
76
Kerikil Dalam Rumah Tangga
77
Pertengkaran
78
Pesona Seorang Rossy
79
Perlindungan Seorang Suami
80
Semakin Bucin
81
Mertua
82
Menusuk Dari Belakang
83
Kasih Sayang Julian
84
Lamaran
85
Kepergian
86
Kebahagiaan Setelah Duka
87
Update Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!