Pengantin Tanpa Malam Pertama

(Hai all, welcome ke karya kedua Author Aurora ya, besar harapan Author agar karya kedua ini mendapat antusiasme dari teman - teman semua berupa like, gift, favorite, vote, serta tak lupa kritik dan saran 😊😊. Happy reading all ❤️❤️❤️❤️)

Areta dan Rivandra melangkahkan kaki mereka untuk masuk ke dalam rumah, setelah Rivandra memerintahkan satpam rumahnya untuk membayar taxi yang mengantarkan mereka, gengsinya ia telan bulat- bulat karena uang yang habis digondol begal.

Sebelum masuk Rivandra membetul - betulkan bajunya yang sedikit lecek, menarik nafas dalam - dalam, ia paham betul konsekuensi yang tengah menantinya di dalam rumah. Rivandra menoleh sebentar pada Areta yang berdiri membeku di belakangnya, wajah wanita itu dingin seperti biasa ditambah shock atas peristiwa yang menimpanya tadi, hingga bibirnya saja ikut pucat pasi

...“Areta, tolong rahasiakan pernikahan kita pada siapa pun, saya ga mau keluarga saya apalagi Mauren tahu tentang status kita” ucap Rivandra setengah berbisik...

...“Jangan khawatir, aku juga ga mau kalau ada siapa pun yang tau soal status kita Kak, aku cuma minta penuhi janji Kakak untuk menceraikanku sebelum Kak Rivandra nikah sama Kak Mauren” jawab Areta lesu, Rivandra mengangguk menyanggupi....

Langkah kaki Rivandra tak tergesa, santai saja tapi jantungnya berdebar hebat, apalagi ketika ia membuka pintu, kumpulan anggota keluarganya menatap Rivandra dan Areta horor, siap menghakimi

...“Rivandra, kamu dari mana aja? Mama udah teleponin kamu ratusan kali tapi nomer kamu ga aktif!” Cerocos Mama Anna Ibu dari Rivandra, langkahnya cepat mendekat ke arah Rivandra,” kamu baik - baik aja kan?” Tanyanya lagi sambil membolak balik wajah Rivandra mencari entah lecet atau goresan yang mungkin tertinggal....

...“Aku baik - baik aja Ma, maaf ponselku dan ponsel Areta di ambil begal tadi, mobil sama isi dompet juga habis di rampok mereka” jawab Rivandra, berita itu membuat wajah anggota keluarga horor kembali, kali ini karena panik...

...“Astaga, tapi kalian baik - baik aja kan?” Tanya Julian Ayahnya Rivandra, kepala keluarga sekaligus pengambil keputusan mutlak di rumah itu, matanya mengekori Rivandra yang melangkah dan beringsut duduk di sofa bersama Mamanya...

...“Syukurlah kami baik - baik aja Pa, mereka cuma ngambil mobil dan barang - barang kami terus habis itu kabur” tutur Rivandra, sengaja menutupi tentang penggerebakan warga yang berujung dengan pernikahannya dengan Areta...

...“Syukurlah” ucap Julian lega, lelaki nerumur kepala lima itu manggut - manggut...

...“Kamu gimana Areta?” Rossy, anak tertua Julian mengimbangi memberi perhatian pada Areta, korban yang lain, bukan hanya bertanya ia melangkah mendekati Areta yang masih berdiri di ambang pintu...

...“apa ada yang luka? Kasian kamu pasti kamu takut banget ya tadi, ini pasti gara - gara ulah si Rivandra yang nyulik kamu” tuding wanita cantik itu...

Areta sebenarnya masih gemetaran, jika tadi takut begal, setelah itu takut ditelanjangi warga, maka sekarang takut jika pernikahannya dan Rivandra terbongkar, malam ini ia serba takut.

...“Ga apa - apa Kak, Areta baik - baik aja, terima kasih atas perhatiannya” sahut Areta sopan, tak ingin mengadu tentang rasa takutnya yang kini bertambah berkali lipat karena status rahasianya dengan Rivandra...

...“Syukurlah, kalau kamu kenapa - kenapa bilang sama Kak Rossy ya” titah Rossy ramah, rasanya hanya ia yang ramah pada Areta malam ini...

...“Ah iya sebenarnya kamu habis darimana sih Rivandra? Mama kan udah ngelarang kamu buat keluar rumah selama masa pingitan, ini kamu malah keluyuran, mana bawa - bawa Areta lagi! Masih untung cuma barang kalian aja yang diambil, nah kalo nyampe Areta diapa - apain sama begal tadi gimana? Mama harus ngomong apa sama keluarganya Mauren dan calon suaminya nanti?! Berondong Anna pada Rivandra...

Deg..

Calon suami? Entah apa jadinya jika keluarga ini tau bahwa justru Rivandra lah yang menjadi suami Areta malam ini, batin Areta

...“Ma, sudah lah yang penting kan Rivandra sama Areta udah pulang dengan selamat, udah biarin Rivandra istirahat, dia masih syok kayaknya” bela Julian prihatin melihat anaknya yang sekaku dirinya itu dihakimi...

...“Ga bisa gitu Pa, apa yang diomongin Mama itu bener, emang kebiasaan anak ini suka semaunya sendiri Pa, ngeyel, susah dibilangin, udah Mama ceramahin aja terus!” Kompor Rossy...

Sementara masih terjadi kegaduhan di ruang tamu, Areta lebih memilih undur diri dan melangkahkah kakinya menuju kamar Oma Mieke, kalau sudah selarut ini biasanya Oma Mieke sudah terlelap, tapi karena rasa tanggung jawab akan tugas yang sempat ditinggalkannya tadi, Areta ingin memastikan bahwa Neneknya Rivandra itu telah nyaman di tempat tidurnya.

Beberapa kali ketukan pintu yang tak disahut membuat Areta langsung masuk ke dalam kamar Oma Mieke, ia melangkah sepelan mungkin mendekati tempat tidur dimana Oma Mieke sudah terlelap dengan pulasnya.

Areta membenar - benarkan selimut Oma Mieke, sekali lagi memastikan kalau Oma sudah nyaman sebelum ia kembali ke kamarnya untuk mandi dan membaringkan diri, sungguh Areta butuh tidur sekarang. Peristiwa hari ini membuat jiwa dan badannya lelah luar biasa. Kakinya saja masih lemas, badannya awet gemetaran

...“Kamu kok baru pulang Areta?” tanya Oma Mieke tiba - tiba, gadis yang tengah hanyut dalam lamunannya itu spontan mengelus dadanya, kaget, jantungnya serasa nyaris copot....

...“Astaga Oma, haduh Oma bikin Areta kaget aja!” Seloroh Areta, “Oma kok belum tidur? Ini udah malem banget loh Oma” gadis itu kemudian duduk di tepi ranjang, mengistirahatkan sebentar badannya yang remuk redam...

Oma Mieke beringsut duduk

...“Oma mana bisa tidur kalau tau kamu belum pulang Areta, kamu dibawa kemana sama Rivandra tadi?” cecar Oma Mieke, “Ah Oma tau, kalian habis kencan diam - diam ya?” Goda Oma Mieke sambil senyum - senyum dan menaikan satu alisnya...

...“Ahhahhaha… Oma, kencan gimana? Oma kan tau kalo Kak Rivandra itu mau nikah sama Kak Mauren!” Areta terbahak, geli mendengar tudingan Oma Mieke...

Oma mendengus kesal,

...“harusnya nikahnya itu sama perempuan kayak kamu, bukan malah milih artis kacangan gitu” ucap Oma Mieke seakan lupa kalau Mauren adalan sepupu Areta, memang dari hari pertama bertemu dengan Areta, Oma Mieke sudah terang - terangan memberi tahu Areta bahwa ia tak suka dengan Mauren...

...“Namanya jodoh ga ada yang tau Oma” sahut Areta, ...

...“Nah itu dia, jodoh itu ga ada yang tau, siapa tau ada keajaiban dalam beberapa hari ini terus Rivandra cucu Oma itu nikahnya sama kamu”...

Deg..

Areta mematung, kalau kata orang omongan adalah do’a maka sepertinya omongan Oma adalah do’a yang makbul karena memang saat ini ia adalah istri dari Rivandra yang sah secara agama

...“Oma istirahat dulu ya, udah malem, besok pagi Areta ajak Oma sarapan di taman belakang deh” tutur Areta mengalihkan pembicaraannya...

...“Janji? Oma seneng banget kalau sarapan di taman belakang, Oma jadi bisa liat kebun mawar Oma, liat kupu - kupu, terus Oma juga bisa bernafas lega ga melulu liat muka kakunya Julian atau Rivandra” cerocos Oma Mieke yang membuat mereka berdua tergelak ...

Setelah berbincang santai sebentar, akhirnya Oma Mieke tertidur dengan pulas. Areta nyaris saja ikut tertidur tadi saking lelahnya, jika saja suara Oma yang mengigau tak membangunkannya.

Areta beringsut bangkit dari tempat tidur Oma Mieke, langkahnya gontai menuju keluar kamar. Setelah mematikan lampu kamar dan menyisakan cahaya temaram dari lampu tidur, Areta menutup pintu kamar itu sepelan mungkin. Tangannya terulur mengusap tengkuknya yang terasa kaku, tak lama ia membalik badan hendak melangkah, tak sadar sosok tinggi tegap Rivandra sudah ada di depannya,

...“Astaga Kak, ngapain sih disitu? Kaget tau!” Protesnya, sungguh ia tak ingin bertemu lagi dengan laki - laki di depannya malam ini...

...“Sssttt, jangan kenceng - kenceng ngomongnya, ntar ada yang denger” ucap Rivandra sambil meraih tangan Areta dan menariknya menuju samping lemari besar tepat di depan kamar Oma Mieke, lemari tempat penyimpanan barang - barang antik millik Julian itu menjulang tinggi dan kokoh, disamping lemari besar itulah Rivandra kecil dulu sering bersembunyi ketika bermain petak umpet dengan Rossy, kakaknya....

Rivandra celingukan sebentar memastikan rumah yang telah sepi dan gelap di beberapa titik itu sudah steril dari orang, wajahnya menunduk sedikit mensejajarkan tatapannya dengan iris mata Areta

...“Tadi kamu ngobrol apa sama Oma? Saya denger - denger soal nikah, kamu ga cerita sama Oma kalau kita udah nikah kan?” Cecar Rivandra, wajah dinginnya mengintimidasi, jaraknya terlalu dekat, Areta sampai bisa menghirup bau mint yang menguar dari mulut Rivandra, sepertinya pria itu telah mandi, wajahnya sudah segar kembali, bajunya pun sudah berganti, sekarang ia hanya mengenakan kaos ketat berwarna hitam yang membuat otot kekarnya makin menonjol...

...“Ngapain aku ceritain ke Oma Kak? Apa untungnya coba? Yang ada bisa - bisa aku dikatain pelakor sama semua keluarga Kakak” tandas Areta...

...“Bagus kalo kamu ngerti, inget ya ga boleh ada siapa pun yang tau soal pernikahan kita, baik keluargaku maupun keluarga kamu terlebih Mauren” ucap Rivandra memberikan penekanan ketika menyebut nama Mauren, kekasih yang begitu ia cintai beberapa tahun ini....

...“Jangan khawatir Kak, dan tolong Kakak juga tepatin janji yang udah Kakak buat untuk menceraikan aku beberapa hari lagi, aku tunggu!” ucap Areta tak mau kalah, lantas mantap beranjak hendak menuju kamarnya, sial tak dapat ditolak memang, baru beberapa langkah ia berjalan, suara langkah seseorang terdengar menuju ke arah mereka, tentu akan mencurigakan jika Areta dan Rivandra terlihat berduaan tengah malam begini....

Areta yang panik segera kembali ke tempat persembunyiannya tadi, sementara Rivandra sigap menghimpitnya untuk memastikan jika yang datang tak akan melihat mereka

Areta merutuki dirinya yang lupa jika setiap malam Julian akan memeriksa kondisi Ibunya itu, dan benar saja memang Julian yang datang kesana, masuk sebentar ke kamar Oma Mieke dan tak lama kemudian keluar lagi lalu berjalan dan menghilang berbelok ke ruangan lain

Gadis itu menghela lega nafasnya, melepaskan ketegangan yang melandanya barusan belum lagi himpitan dada bidangnya Rivandra membuatnya sulit bernafas tadi, namun entah kenapa laki - laki jangkung di depannya tak juga mengurai himpitannya pada Areta, Rivandra mematung tak bergeming

...“Kak lepas ih, ga usah nyari - nyari kesempatan ya!” Sewot Areta...

Rivandra yang tersadar sempat terbawa gelora hasrat pada Areta segera mengurai himpitannya, lantas berdehem menutupi nafsunya yang kian membuncah

...“yang nyari - nyari kesempatan siapa? Tadi saya cuma mastiin nyampe Papa benar - benar udah jauh dari sini” elak Rivandra, ia malu sendiri karena sempat terhanyut pada hangatnya tubuh Areta tadi....

...“Ngeles aja kayak bemo! Udah jelas - jelas tadi Kak Rivandra tetep ngehimpit badan aku padahal Om Julian udah jauh” cerocos Areta lagi...

...“Jangan geer ya kamu, tadi saya cuma bener - bener khawatir kalau Papa nyampe ngeliat kita disini, lagian saya udah punya Mauren dan saya cinta banget sama dia, saya ga mungkin tertarik pada wanita lain” sewot Rivandra ...

...“Iya iya, terserah Kakak aja!” Sahut Areta asal lalu beranjak dari situ meninggalkan Rivandra yang sedang berperang dengan birahinya sendiri. Tak salah memang jika ia menyentuh Areta toh Areta adalah istrinya dan ini adalah malam pertama mereka, tapi itu berarti ia mengkhianati rasa cintanya pada Mauren....

...“Sabar - sabar, nunggu Mauren beberapa hari lagi” gumamnya pada diri sendiri...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rutinitas pagi ini terlihat seperti biasa, keluarga besar telah berkumpul untuk sarapan bersama, meskipun tanggal pernikahan Rivandra dan Mauren sudah semakin dekat tapi tak nampak kesibukan berarti di rumah Rivandra, itu karena pernikahan mereka akan dilaksanakan di salah satu hotel termewah dan semua persiapan pernikahan Rivandra telah diserahkan pada wedding organizer yang diawasi langsung oleh asisten pribadinya Anna.

...“Rivandra, kamu udah hapalin ijab kabul kan? Awas jangan nyampe salah sebut nama ya entar” ucap Anna pada anaknya...

Rivandra mengangguk, ingatannya melayang pada kejadian tadi malam, bukan hanya menghapal ia bahkan telah mengucapkannya dengan lancar malam tadi, tapi bukan untuk Mauren melainkan Areta, Rivandra menoleh sekilas pada Areta yang tengah sibuk menyendok makanan untuk Oma Mieke

...“Kalau Oma sih malah berharap salah sebut, ya salah sebut jadi nama Areta gitu!” Seloroh Mieke...

...“Uhuuuk” Rivandra yang tengah makan terbatuk mendengar omongan Omanya itu, Rossy yang duduk di sebelahnya menepuk - nepuk tengkuk adiknya itu dan menyodorkan segelas air minum...

...“Oma sudah lah, kasian tuh Rivandra nyampe keselek gitu” ucap Anna prihatin pada anaknya, “lagian kan yang mau nikah itu Mauren bukan Areta, ya pastinya nama Mauren dong yang disebut di ijab kabul bukan Areta, Oma” tutur Anna...

...“Terserahlah, itu kan harapannya Oma, yang namanya harapan bisa terwujud bisa enggak, tergantung Tuhan maunya bagaimana” cetus Oma Mieke membungkam Anna...

Areta menundukkan kepalanya, seandainya saja keluarga itu tahu bahwa harapan Oma sudah terwujud, entah bagaimana reaksi keluarga Rivandra. Selain Oma Mieke, Areta tak yakin jika anggota keluarga Rivandra yang lain akan menerimanya sebagai menantu, siapa lah ia dibanding Mauren.

...“Oma kita ke taman belakang sekarang yuk, katanya Oma mau sarapan disana” ujar Areta, ia enggan mendengarkan perdebatan antara keluarga itu, apalagi entah salah apalagi ia pada Rivandra pagi ini sehingga laki - laki itu menatap tajam padanya...

Oma Mieke mengangguk senang dan membiarkan Areta mendorong kursi rodanya menuju taman belakang, senyuman terukir di wajah Oma Mieke sepanjang jalan menuju tempat favoritnya. sesampainya disana Areta menyuapi wanita tua yang masih cantik itu dengan telaten

...“Kamu katanya lusa mau wisuda ya Areta? emangnya kamu sekolah keperawatan dimana?”...

...“Areta ga sekolah keperawatan Oma, Areta kuliah jurusan ekonomi” jawab Areta...

Oma Mieke mengerutkan keningnya,

...“Loh sarjana ekonomi kenapa malah ngerawatin nenek - nenek kayak Oma gini? Harusnya kan kamu kerjanya di perusahaan atau di bank gitu Areta” selidik Oma...

...“Tante Susan sama Om Dani yang minta agar Areta diperbantukan disini Oma, kan Oma lagi butuh perawat” sahut Areta sambil menyuapkan makanan ke mulut Oma Mieke sepelan mungkin...

...“Diperbantukan? disuruh maksudnya? Kamu itu keponakan atau pesuruh mereka sih Areta?” Sewot Oma Mieke, ia semakin tak suka dengan keluarganya Mauren itu, entah kenapa dari awal Rivandra membawa Mauren ke rumah dulu, Oma Mieke sudah tak senang padanya, padahal Mauren sangat cantik, anak pengusaha kaya, dan artis yang sedang naik daun. ...

...“Loh kan ga apa - apa kalau Areta bantuin Om dan Tante, Oma. Itung - itung balas budi” sahut Areta meskipun kalau dipikir - pikir ia sudah membalas budi mereka sejak dari kecil dulu, keluarga Mauren memang memperlakukannya dengan baik, tapi dari Areta kecil dulu ia sudah terbiasa membantu pekerjaan pelayan di rumah, menyiapkan seragam dan keperluan sekolah Mauren atau Fabian Kakaknya Mauren, bahkan mengerjakan semua tugas dan PR sekolah Mauren. Semua itu ia lakukan sebagai bentuk balas budi atas kebaikan Om dan Tantenya yang telah mau menampung dan membesarkan dirinya yang tak memiliki Ayah atau Ibu sedari kecil...

...“Kenapa kamu harus balas budi? bukannya mereka itu keluarga kamu? sudah kewajiban mereka untuk merawat kamu Areta!” Cecar Oma Mieke lagi...

...“Oma makannya udah habis, kita masuk yuk, ini waktunya Oma mandi kan?” Bukannya menjawab Areta malah mendorong kursi roda Oma Mieke masuk ke dalam rumah, ia memang malas membahas apalagi mengeluhkan kisah hidupnya yang tragis pada siapa pun....

Sepanjang perjalanan ke kamarnya Oma Mieke bersenandung riang menyanyikan lagu kenangan dengan mendiang suaminya dulu, sesekali Areta ikut bernyanyi, membuat wanita lanjut usia itu semakin semangat melantunkan lagu kesukaannya itu

Kedekatan keduanya justru mendapat tatapan sinis dari Rivandra yang sedang memandangi keduanya dari jauh, pria dingin itu merasa kalau Areta mencari perhatian Neneknya, ia bahkan berpikir jika Areta lah yang membuat Neneknya makin tak suka pada Mauren.

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

Readers, siapa tau nanti kamu bisa bucin dgn Areta

2023-05-24

0

mintil

mintil

arieta kalo ada kesempatan deket sama laki lo mending lo tonjok aja ya. gemes bgt gw

2022-10-28

3

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan Tanpa Resepsi
2 Pengantin Tanpa Malam Pertama
3 Saling Membenci
4 Tragedi
5 Terikat Tanpa Kepastian
6 Kecurigaan Oma
7 Honeymoon Untuk Dua Istri
8 Pacar Untuk Areta
9 Terbongkar
10 Kewajiban Suami Istri
11 Kehamilan Areta
12 Kemarahan Rossy
13 Perhatian Rivandra
14 Dingin Kembali
15 Hangat
16 Keluar Bersama
17 Basah
18 Malam Pertama
19 Mauren VS Areta
20 Kecurigaan Mauren
21 Sesak
22 Status
23 Ingin Lari
24 Ringkih
25 Fabian
26 Rivandra Makin Galau
27 Pertolongan
28 Akal Bulus
29 Ketika Takdir Bicara
30 Menggoda
31 Kegilaan Fabian
32 Rumah Kita
33 Periksa Kandungan
34 Kemana Rivandra?
35 Pertengkaran Pertama
36 Kebenaran Terungkap
37 Usaha Fabian dan Mauren
38 Dia Anakku!
39 Pesona Istri Pertama
40 Apa Yang Kamu Sembunyikan, Mauren?
41 Semua Rahasia Terbongkar
42 Buka Saja Semuanya!
43 Jeratan Areta
44 Kegelisahan Keluarga Mauren
45 Permintaan Mauren
46 Curahan Hati Rivandra
47 Titik Lelah Rivandra
48 Jangan Siksa Saya, Areta!
49 Semua Gara - Gara Areta!
50 Baby Areta dan Rivandra
51 Happy Honeymoon
52 Lembayung Senja
53 Berpeluh
54 Keputusan Rivandra
55 Akibat
56 Pilihan Yang Sulit
57 Aku akan baik - baik saja
58 Hancur Lebur
59 Kebusukan
60 Membuka Tabir Satu Per Satu
61 Akhir Kecurangan
62 Jarum dalam tumpukan jerami
63 Larilah ke ujung dunia, saya tetap akan menemukanmu!
64 Ada apa ini?
65 Masa Lalu Yang Masih Menghantui
66 Jangan Ganggu Suamiku!
67 Buku Nikah
68 Mengusik Akan Terusik
69 Lamaran Dave Untuk Mauren
70 Resepsi Akbar Rivandra - Areta
71 Kekacauan Resepsi Dave Mauren
72 Terima Kasih Mama dan Papa
73 Kebahagiaan Setelah Semua Cobaan
74 Tak Selalu Mulus
75 Krisis Percaya Diri
76 Kerikil Dalam Rumah Tangga
77 Pertengkaran
78 Pesona Seorang Rossy
79 Perlindungan Seorang Suami
80 Semakin Bucin
81 Mertua
82 Menusuk Dari Belakang
83 Kasih Sayang Julian
84 Lamaran
85 Kepergian
86 Kebahagiaan Setelah Duka
87 Update Karya Baru
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pernikahan Tanpa Resepsi
2
Pengantin Tanpa Malam Pertama
3
Saling Membenci
4
Tragedi
5
Terikat Tanpa Kepastian
6
Kecurigaan Oma
7
Honeymoon Untuk Dua Istri
8
Pacar Untuk Areta
9
Terbongkar
10
Kewajiban Suami Istri
11
Kehamilan Areta
12
Kemarahan Rossy
13
Perhatian Rivandra
14
Dingin Kembali
15
Hangat
16
Keluar Bersama
17
Basah
18
Malam Pertama
19
Mauren VS Areta
20
Kecurigaan Mauren
21
Sesak
22
Status
23
Ingin Lari
24
Ringkih
25
Fabian
26
Rivandra Makin Galau
27
Pertolongan
28
Akal Bulus
29
Ketika Takdir Bicara
30
Menggoda
31
Kegilaan Fabian
32
Rumah Kita
33
Periksa Kandungan
34
Kemana Rivandra?
35
Pertengkaran Pertama
36
Kebenaran Terungkap
37
Usaha Fabian dan Mauren
38
Dia Anakku!
39
Pesona Istri Pertama
40
Apa Yang Kamu Sembunyikan, Mauren?
41
Semua Rahasia Terbongkar
42
Buka Saja Semuanya!
43
Jeratan Areta
44
Kegelisahan Keluarga Mauren
45
Permintaan Mauren
46
Curahan Hati Rivandra
47
Titik Lelah Rivandra
48
Jangan Siksa Saya, Areta!
49
Semua Gara - Gara Areta!
50
Baby Areta dan Rivandra
51
Happy Honeymoon
52
Lembayung Senja
53
Berpeluh
54
Keputusan Rivandra
55
Akibat
56
Pilihan Yang Sulit
57
Aku akan baik - baik saja
58
Hancur Lebur
59
Kebusukan
60
Membuka Tabir Satu Per Satu
61
Akhir Kecurangan
62
Jarum dalam tumpukan jerami
63
Larilah ke ujung dunia, saya tetap akan menemukanmu!
64
Ada apa ini?
65
Masa Lalu Yang Masih Menghantui
66
Jangan Ganggu Suamiku!
67
Buku Nikah
68
Mengusik Akan Terusik
69
Lamaran Dave Untuk Mauren
70
Resepsi Akbar Rivandra - Areta
71
Kekacauan Resepsi Dave Mauren
72
Terima Kasih Mama dan Papa
73
Kebahagiaan Setelah Semua Cobaan
74
Tak Selalu Mulus
75
Krisis Percaya Diri
76
Kerikil Dalam Rumah Tangga
77
Pertengkaran
78
Pesona Seorang Rossy
79
Perlindungan Seorang Suami
80
Semakin Bucin
81
Mertua
82
Menusuk Dari Belakang
83
Kasih Sayang Julian
84
Lamaran
85
Kepergian
86
Kebahagiaan Setelah Duka
87
Update Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!