“Oh jadi nanti kejunya ditaburin di atas pisangnya gitu ya?” Tanya Mauren pada Areta, mereka berdua tengah sibuk berkutat di dapur
“Iya Kak, tapi jangan kebanyakan, Oma ga suka kalau kejunya banyak - banyak”
“Lagi ngapain?” Tanya Rivandra pada Mauren yang kini tengah memarut keju, Mauren menoleh pada Rivandra yang mendudukkan dirinya di kursi mini bar dapur.
“Aku lagi diajarin masak makanan kesukaannya Oma sama Areta, yang” jawab Mauren antusias, sementara Areta jangankan menoleh pada Rivandra menatap dengan ekor matanya saja ia enggan
“Masak apa emangnya?” Tanya Rivandra lagi, sebenarnya tujuan pertanyaannya itu untuk Areta, tapi Areta masih saja memunggunginya
“Masak pisang goreng tabur keju Rivan, kesukaannya Oma”
“Eemmm… aku boleh nyoba?” Tanya Rivandra, ini kesempatan emas buatnya mencoba masakan istri rahasianya
“Areta, boleh ga kalau pisang yang udah mateng dikasih Rivandra dulu? Buat Oma ntar digorengin yang baru” pinta Mauren, Areta mengangguk setuju
Rivandra tersenyum senang saat Mauren menyodorkan sepiring pisang goreng yang masih mengepul, ia gegas melahap masakan istri pertamanya itu, terasa enak memang, Rivandra tak menyangka jika Areta pintar memasak. Dengan mulut yang sibuk mengunyah, Rivandra memandangi kedua istrinya yang tengah sibuk memasak, ibarat raja minyak.. hatinya sungguh bahagia memiliki dua istri yang sama - sama cantik, dan begitu ia inginkan. Tunggu sejak kapan ia begitu menginginkan Areta? Bukan kah hanya Mauren yang ia cintai? Rivandra berperang dengan batinnya sendiri
Lamunannya buyar ketika suara ponsel Mauren berdering
“Rivan, bentar ya, ini manager aku yang telepon, mau ngebahas kontrak sinetronku yang baru” ucap Mauren, Rivandra menggangguk menyetujui, Mauren kemudian beranjak dari dapur meninggalkan Rivandra dan Areta berdua
Areta anteng saja menggoreng pisang untuk Oma Mieke, sementara Rivandra gugup sendiri, ia lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling dapur, memastikan jika tidak ada yang mendengar percakapan mereka
“Eeuuummm Areta, kan udah dua minggu sejak kita, euuumm kamu ngerti kan? Apa udah ada tanda - tanda kalau kamu hamil? Telat bulan misalnya?
Deg..
Areta menghentikan gerakan tangannya, dadanya bergemuruh hebat
“Semenjak kita apa?” Tanya Areta dingin dan tetap memunggungi Rivandra
“Ya semenjak, itu.. um malam pertama kita” tutur Rivandra malu - malu, Areta membalik badannya matanya menatap Rivandra penuh amarah
“Gak ada tanda - tanda kehamilan, dua minggu lagi perjanjian kita selesai, aku terima uang dari Kak Rivandra, Kak Rivandra jatuhin talak, beres!” jawab Areta datar, masa bodoh lah dengan pria itu ia tak peduli penilaiannya
Yang disampaikan Areta sebenarnya memang sesuai dengan kesepakatan mereka berdua, tapi entah kenapa ia tak rela
“Semangat banget, mentang - mentang udah ada yang deketin” gumam Rivandra pelan, tapi karena di dapur itu hening Areta bisa mendengar jelas omongan Rivandra
“Ya iya lah, Kak Kenzo ganteng gitu, baik, kalau udah nerima duit dari Kakak aku kan bisa beli rumah, mobil, mempercantik diri, bayar utang sama keluarganya Kak Mauren, terus nikah deh sama Kak Kenzo” sebenarnya Areta bicara asal saja, tapi Rivandra justru naik pitam
“Areta, apa kamu lupa kalau kehormatan kamu sudah saya renggut, apa kamu masih punya muka untuk nikah sama laki - laki lain? Apa perlu saya kasih tau Kenzo kalau kamu istri saya?” Sengit Rivandra
“Kasih tau aja, nanti aku tinggal bongkar sama Kak Mauren rahasia kita” sahut Areta datar, padahal sebenarnya mana sanggup ia membuka semua yang telah terjadi antara ia dan Rivandra, ia banyak berhutang budi pada Mauren dan kedua orang tua Mauren
Rivandra tak mampu berkata apa - apa, ia pun tak sanggup jika harus kehilangan Mauren
“Areta, bisa ga kamu sabar sebentar sampai kita resmi cerai baru kamu deket - deket sama laki - laki lain, hormati aku sebagai suami kamu Areta”
“Suami? Emangnya Kak Rivandra selama ini berperan sebagai seorang suami? Kak Rivandra cuma ngambil paksa hak Kakak sebagai seorang suami tanpa melakukan kewajiban Kakak, enak amat pengen dianggap suami” gerutu Areta, ia jijik betul sama laki - laki yang bernama Rivandra itu
Rivandra bangkit berdiri dari duduknya, langkahnya tergesa memburu Areta, Areta yang kaget tak sempat lagi menghindar ketika badan Rivandra yang tinggi tegap itu menghimpitnya di dinding, terlalu dekat bahkan Areta bisa merasakan hembusan nafas Rivandra dan aroma parfumnnya yang maskulin
“Kamu apa - apaan sih Kak, nanti kalau ada yang lihat gimana.. hemmmphh” bibir Areta tiba - tiba dibungkam oleh bibir Rivandra, wajah tampan Rivandra memerah seiring dengan nafasnya yang memburu merasakan bibir lembut Areta, Areta gelagapan kekurangan oksigen karena Rivandra tak juga berhenti ******* bibirnya
“Areta, Rivandra, ngapain kalian?!” Pekik Rossy yang melihat pemandangan mengejutkan dihadapannya, Oma Mieke tak kalah terkejutnya, mulutnya sampai menganga lebar
Rivandra melepas himpitannya pada Areta, jantungnya berdebar hebat, dunia serasa dihantam rudal, tenggorokannya tercekat melihat Rossy dan Oma Mieke yang memandanginya dan Areta penuh amarah. Areta lebih lagi, jantungnya seakan berhenti seketika
Rossy menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang dilihatnya, baru saja ia membawa Oma Mieke untuk menikmati teh sore dan pisang goreng buatan Areta ketika ia harus menyaksikan pemandangan mengerikan di depannya
“Apa kalian udah gila? Tega - teganya kalian selingkuh dibelakang Mauren!” Sentak Rossy, rahangnya mengeras, tangannya menunjuk - nunjuk wajah Areta dan Rivandra
“Rose, tenang, jangan teriak - teriak, jangan sampai ada orang lain yang denger” ucap Oma Mieke
“Gimana mau tenang Oma, bisa - bisanya mereka selingkuh di acara bulan madunya Rivandra sendiri, dan Areta yang selama ini kita anggap wanita baik ga lebih dari seorang pelakor Oma, wanita murahan!” Pekik Rossy lagi
Areta memejamkan matanya menahan sakitnya hujaman kata - kata Rossy padanya, padahal apa salahnya? Ia hanya korban kondisi dan keegoisan Rivandra
“Kak, tolong denger dulu penjelasan aku, Areta ga salah!”
“Kalau gitu siapa yang salah selain kalian berdua, hah? Apa Mauren yang salah? Dasar ga tau malu, kalian berdua menjijikkan tau ga?! Sentak Rossy lagi, ia memang benar - benar trauma dengan pengkhianatan karena ia pun pernah hancur akibat diselingkuhi suaminya dulu.
“Rose, pelanin suara kamu, jangan sampai ada yang denger! Kita selesaikan ini di kamar Areta, ga boleh ada yang tau kejadian ini selain kita berempat, paham kamu Rose?” Tandas Oma Mieke
“Tapi Oma, mereka keterlaluan, paling enggak biarin Rose gampar mereka satu per satu dulu Oma, biar mereka tau rasa!” Sengit Rossy
“Rose! Kita harus menyelesaikan ini dengan kepala dingin, biarkan Rivandra dan Areta menjelaskan dulu duduk perkara yang sebenarnya, sekarang cepat bawa Oma ke kamar Areta sebelum ada yang denger, cepet Rose!!” Tandas Oma Mieke lagi
Rose sebenarnya masih murka, inginnya ia menjambak - jambak rambut Areta dan meninju wajah Rivandra, tapi ia tak bisa membantah keputusan Omanya
......................
“Sejak kapan kalian berhubungan?” Tanya Oma Mieke pada Areta dan Rivandra begitu mereka ada di dalam kamar Areta
”Kami ga berhubungan Oma” kilah Rivandra
“Astaga nih anak, udah kepergok lagi selingkuh masih juga mau ngelak, aku timpuk juga nih!” Ucap Rose sambil meraih bantal dan hampir melemparkannya pada Rivandra
“Rose!!” Hardik Oma Mieke
“Kami udah nikah Oma” tutur Rivandra ragu, entah ia akan diapakan oleh Rossy setelah ia mendengar ini
Deg..
Oma Mieke mengelus - elus dadanya yang terasa sesak, sementara Rossy berkacak pinggang hendak murka tapi ia bingung makian apa dulu yang harus ia semprotkan pada Areta dan Rivandra
“Ceritain ama Oma sejelas - jelasnya Rivan!” Titah Oma Mieke
Rivandra menarik nafasnya, menetralkan dadanya yang bergemuruh lantas menceritakan kronologis pernikahan mereka yang didesak oleh warga
Oma Mieke mendengarkan dengan seksama, sementara Rose memijit - mijit pelipisnya, sedang Areta hanya terdiam, ia pasrah terserah lah setelah ini ia akan diapakan, yang pasti ia pun akan menceritakan kesialan yang ia alami termasuk saat Rivandra memaksanya untuk berhubungan badan.
Rossy menatap prihatin Areta di depannya, ia tak menyangka jika wanita malang itu hanya korban kondisi yang diakibatkan oleh keegoisan adiknya.
“Ini semua gara - gara kamu Rivan! Kamu yang malam itu maksa Areta buat ikut jemput Mauren padahal kamu udah diwanti - wanti sama Mama untuk ga keluyuran! Sekarang kerasa kan akibatnya kalau bandel dan ga nurut sama orang tua! Kamu udah ngehancurin masa depan anak orang Rivan!” Sengit Rossy
“Rose, sudah lah sayang, sekarang semuanya sudah terjadi, yang penting sekarang gimana cara penyelesaiannya” tutur Oma Mieke
“Jadi posisinya sekarang itu Areta adalah istri pertama dan Mauren istri kedua kamu begitu Rivandra?” Tanya Oma
“Betul Oma” sahut Rivandra
“Haduh Rivandra, kamu mau poligami gitu?” Sentak Rossy lagi, lama - lama ia darah tinggi menghadapi kelakuan adiknya itu
“Rose!” Sentak Oma, Rossy langsung bungkam
“Lantas apa yang akan kamu lakukan ke depan Rivandra?” Tanya Oma lagi
“Sebentar Oma” ucap Areta
Baik Oma, Rossy, maupun Rivandra menoleh pada Areta menanti apa yang hendak wanita itu ucapkan setelah dari tadi ia membisu
“Ada yang mau Areta sampaikan” ucap Areta, sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju lemari bajunya, Areta lantas meraih sebuah map di dalamnya.
“Ini Oma” Areta menyodorkan map itu pada Oma Mieke
“Apa ini Areta?” Tanya Oma Mieke sambil meraih kacamata baca yang tergantung di lehernya, Rossy yang penasaran mendekati sang Oma dan ikut memindai surat perjanjian di dalam map itu, Rivandra menelan kasar salivanya begitu menyadari apa yang diberikan Areta pada neneknya
“Itu adalah surat perjanjian yang dibuat oleh Kak Rivandra keesokan harinya setelah Kak Rivandra merenggut paksa kehormatan Areta, Kak Rivandra menawarkan sepuluh miliar sebagai ganti kehormatan Areta yang telah diambil, dan di surat perjanjian itu juga tertulis jika Areta hamil maka Kak Rivandra akan bertanggung jawab pada anak kami” tutur Areta datar lalu ia jatuhnya pandangannya pada Rivandra yang sedang tergugu di sampingnya
Baik Oma maupun Rossy membulatkan matanya melihat butir per butir perjanjian yang dibuat oleh Rivandra
Rossy memburu mendekati Rivandra, ia lalu menarik kerah baju Rivandra hingga pria itu terpaksa berdiri
“Siapa yang ngajarin kamu jadi bajingan kayak gini, hah?” Sentak Rossy pada Rivandra, “ngapain kamu sekolah tinggi tinggi diluar negeri jadi dokter kalau kelakuan kamu rendah begini Rivandra!” Rossy benar - benar murka pada adik semata wayangnya itu
Sedangkan Oma membiarkan saja Rossy melampiaskan kemurkaannya pada Rivandra, andai saja ia tak lumpuh maka ia sendiri yang akan menghajar Rivandra
“Maafin cucu Oma Areta, maafin Oma juga karena ga bisa mendidik Rivandra” ucap Oma sambil menitikkan air matanya, Areta sedih melihat Oma yang biasanya riang sekarang berubah muram, wajah tuanya menyiratkan kekecewaan
“Areta! Areta!” suara Mauren terdengar membahana dari luar, wajah semua orang yang ada di kamar itu menegang, bisa bahaya jika Mauren memergoki mereka di kamar Areta
”Areta, cepet keluar, jangan nyampe Mauren nyusulin kamu ke kamar dan ngeliat kita disini, cepet Areta!” Titah Oma, Areta mengangguk patuh lalu gegas berdiri dan setengah berlari keluar dari kamarnya
Sepeninggal Areta, ketiganya kini duduk dalam keheningan
“Kamu harus milih salah satu dari istri kamu, Rivandra, kamu ga bisa memiliki Areta dan Mauren karena itu hanya akan menyakiti keduanya” tutur Oma Mieke
“Kalau Areta hamil, kamu harus milih Areta Rivandra!” Seru Rossy
Rivandra menggeleng
“Aku ga bisa kehilangan Mauren Kak, aku terlalu sayang sama dia”
“Lantas apa yang kamu lakukan sama Areta, apa kamu pikir dia ga punya perasaan?” Tanya Rossy yang lagi - lagi terbakar emosi
“Aku juga ngerasa ga bisa jauh dari Areta, Kak” ucap Rivandra ragu
“Egois kamu Rivan!” Sewot Rossy
“Sudah sudah, Rivandra hal ini tidak boleh sampai diketahui oleh Anna atau Julian, apalagi Mauren! Dalam hal ini Mauren juga korban, dia yang akan paling menderita kalau sampai hal ini terbongkar” tutur Oma yang membuat Rivandra sendu, ia merasa bersalah pada istrinya itu
”Iya betul Oma, kasian kalau Papa sama Mama sampai tau hal ini, belum selesai kecewa mereka gara - gara perceraian Rossy, entah bagaimana perasaan mereka kalau mereka denger masalah ini” ucap Rossy lirih
“Dan soal Areta, dia juga berhak menentukan masa depannya, tapi karena ada kemungkinan dia akan hamil anak kamu untuk sementara pertahankan dulu pernikahan kalian sampai ada kejelasan tentang kehamilannya” tambah Oma Mieke, meskipun dalam hatinya ia berharap bahwa Areta lah yang akan dipilih Rivandra
“Tapi Oma gimana dengan rencana perjodohan Areta sama Kenzo? Mama tuh pengen banget kalau Areta bisa nikah sama Kenzo” tutur Rossy bingung, hati Rivandra berontak, ia merasa tak rela jika Areta menjadi milik orang lain
“Untuk sementara biarkan semuanya mengalir apa adanya, jangan ada yang berubah sikap agar ga ada yang curiga, karena kalau sampai ini terbongkar maka Areta akan tersakiti, Oma ga bisa ngebayangin apa yang akan dilakukan oleh orang tuanya Mauren pada Areta”
“Tapi masa dia dijodohin sama orang lain Oma, dia kan istri aku!” Protes Rivandra
“Jangan egosi kamu Rivandra! kalau memang kamu mau Areta mutlak jadi milik kamu maka tinggalin Mauren dan hadapi semua konsekuensinya, tapi kalau kamu ga bisa ninggalin Mauren maka biarkan Areta memilih masa depannya!” Tandas Oma Mieke
Rivandra terbungkam, dilema kini melandanya, ia tak mau kehilangan Mauren, tapi ia pun tak rela kalau Areta dimiliki laki - laki lain.
Malam itu baik Oma Mieke, Rossy, Areta, maupun Rivandra tak ada yang dapat memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
laki mau duaan ihhhhh amit amit
2024-01-01
0
Sandisalbiah
manusia jenis ravendra cocoknya diapain ya biar otaknya jadi waras dan berfikir normal...
2023-05-15
0
Kikan dwi
parah , meresahkan bgt cowok kaya Rivandra... egois bgt,, jgn sampai Areta jatuh cinta sama dia , GK rela bgt , mnding sama Kenzo yg kece abis 😁😁
2023-03-18
0