THU * 16

Sebelum memulai baca, jangan lupa like vote dan koment ya...

Hadiah bunga sama kopi akan membuat yu author lebih semangat lagi, dan jangan lupa jadikan novel ini favorit kalian 😘😘😘

💦💦💦💦💦

Sehabis subuh Zara mulai melakukan gerakan yoga ringan seperti biasa, jika tidak lari pagi maka Zara akan menggantinya dengan yoga.

Tidak perlu kursus atau les di tempat mahal, Zara hanya pelajari gerakan itu dari youtube.

Dewi yang baru selesai mandi pun bersiap, sesuai jadwal, hari ini adalah review ceker bledeg milik bu Ayu, lalu siangnya jas hujan milik pak Burhan.

"Lambung nggak apa-apa kan Ra?"tanya Dewi sedikit cemas karena tadi menu ceker bledeg ternyata rasanya benar-benar menggelegar.

Zara menggeleng pasti.

Dari toko milik pak Burhan sudah beranjak sore dan mereka akhirnya pulang karena waktu sudah masuk ashar Zara pun mampir di sebuah masjid yang terletak di pinggir jalan.

Dewi pun melipat mukena lalu memasukan ke tas.

Drrt drrt

Zara merasakan getaran dari ponsel yang di simpannya di kantung cardigan yang di pakai.

Zara menatap lekat ke arah Dewi setelah membaca pesan di ponselnya.

"Kenapa Ra?"tanya Dewi.

"Irfan meminta bertemu, dia bilang ini untuk terakhir kalinya"jawab Zara.

Dewi menghela nafas berat, entah kenapa hati kecilnya tidak mengijinkan sahabatnya itu pergi menemui si buaya Irfan.

"Lalu apa kau akan menemuinya?"tanya Dewi lagi.

Zara mengangguk pelan, "mungkin saja Irfan ingin mengucapkan perpisahan".

Sesampainya di apartemen keduanya pun istirahat di sofa.

Dan sore hari Dewi masih asik dengan kegiatannya mengedit hasil rekaman siang tadi, sementara Zara yang sudah bersiap menunggu Irfan menghubunginya lagi.

Setelah beberapa menit akhirnya Irfan pun mengirimkan pesan bahwa dirinya sudah berada di lobi apartemen.

Meski hatinya sedikit enggan namun Zara terpaksa harus menemui Irfan, semua itu di lakukan agar Irfan mau dengan tulus melepasnya.

Senyuman manis dari bibir Irfan terbit, saat Zara muncul dari panel lift yang terbuka.

Zara pun mengikuti Irfan yang memintanya untuk bicara di sebuah cafe yang terletak di pinggiran kota.

Tidak lama dan ini adalah permintaanya terakhir, kalimat yang Irfan ucapkan untuk membujuk Zara.

Setelah empat puluh lima menit perjalanan akhirnya berhentilah mobil yang di kendarai Irfan di sebuah cafe berukuran sedang, namun terlihat banyak pengunjung yang datang.

Zara berjalan di belakang, mengikuti Irfan.

Rupanya Irfan sudah sering ke cafe ini, karena ia terlihat sudah tampak akrab dengan beberapa pelayan.

Zara yang baru kali pertama mengunjungi cafe ini hanya mengangguk membalas senyuman mereka.

Para pelayan cafe yang mengenal Zara pun tersenyum senang.

Zara pun meneguk minuman yang pelayan itu tawarkan, sementara Irfan sudah beberapa menit yang lalu pergi ke kamar kecil.

Beberapa kali Zara melihat ke arah jam di pergelangan tangannya.

Irfan datang dengan wajah ceria, mungkin ingin memberikan kesan yang indah pada pertemuan kali ini, batin Zara.

"Bagaimana cafe ini Ra?bagus kan"pertanyaan yang terdengar sangat tidak bermutu bagi Zara.

Hanya anggukan dan senyuman masam yang Zara lakukan, karena tiba-tiba kepalanya terasa berat.

"Makan dulu Ra"perintah Irfan lalu ia pun memakan cake di atas piring mungil yang sudah di pesannya.

"Ehm aku tidak lapar"jawab Zara lemah, pening di kepalanya kian terasa, sementara rasa hangat di tubuhnya tiba-tiba datang.

Irfan tampak fokus memakan cake di piringnya dengan sesekali melirik ke arah Zara.

"Kenapa Ra?"tanya Irfan.

Zara menggeleng pelan.

"Fan, aku mau pulang"Zara kini merasa ada yang janggal di tubuhnya dan berniat pulang naik taxi.

"Kamu kenapa Ra"tanya Irfan dengan wajah di buat panik.

"Kepalaku berat Fan"jawab Zara sambil memijat pelipisnya.

Zara meraih gelas minumannya yang masih tersisa setengah lalu meneguknya hingga tandas, senyuman licit kini terbit dari bibir Irfan.

Zara bangkit dari tempat duduknya lalu melangkah keluar cafe, namun baru satu langkah , badannya kembali terduduk ke

kursi karena berat di kepalanya semakin parah, tubuhnya pun kini terasa begitu gerah, ingin rasanya ia segera berendam di kolam yang dingin untuk memadamkan panas di tubuhnya.

"Ayo aku antar"ajak Irfan, karena ia yang mengajaknya ke cafe ini maka tanggung jawabnya lah untuk kembali mengantarkannya pulang.

Zara menggeleng, dengan gerakan terhuyun ia berusaha melangkahkan kakinya untuk keluar dari cafe itu.

Irfan memegang tangan Zara dan mendukungnya menuju ke arah mobilnya.

Zara yang sudah merasa begitu pusing pun tak dapat menolak saat Irfan menuntunnya masuk ke dalam mobilnya.

Irfan menutup pintu mobil setelah memasang seat bel di tubub Zara.

Langkahnya pasti dan dengan senyum penuh kemenangan iapun memasuki mobil.

Belum sempat ia menghidupkan mesin mobilnya, tiba-tiba sebuah ketukan di kaca samping membuatnya menoleh.

Irfan mengerutkan alisnya saat seorang pelayan memintanya menurunkan kaca pintu mobilnya.

"Ada apa, bukannya sudah ku bayar semua?"tanya Irfan ketus karena kesal ada orang yang mengganggu kesenangannya.

"Maaf tuan, bos kami ingin bertemu dengan tuan"jawab sang pelayan dengan sopan.

"Ada apa lagi sih?".

"Maaf tuan, saya hanya di suruh untuk memanggil tuan untuk menemuinya sebentar".

"Ck, bilang sama bosmu kalau dia butuh, ya dia lah yang ke sini, lagian aku tidak punya banyak waktu"Irfan mulai menghidupkan mesin mobilnya.

"Tunggu dulu tuan, bos kami akan ke sini sebentar lagi"ujar sang pelayan sambil melirik ke kursi di samping pria perlente itu.

"Aasshhh bilang sama bosmu, aku sedang buru-buru, kalau mau dia bisa hubungi aku nih"ucap Irfan sambil menyerahkan sebuah kartu nama.

"Tapi tuan, sebentar saja tu"kalimat pelayan itu tidak akan terdengar lagi karena Irfan sudah melajukan mobilnya dengan cepat.

Pelayan itu pun berlari menuju cafe.

Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi meluncur menyusul mobil Irfan.

"Bos tuan itu sudah kabur bos, gimana ini"kalimat bernada panik dari pelayan saat masuk ke dalam cafe.

"Sudahlah temanku sedamg mengejarnya"rupanya Juned lah sang pemilik cafe tersebut, dirinya mendengar para karyawan yang saling berbisik bahwa ada model terkenal bernama Zara sedang duduk bersama cowoknya.

Juned yang tahu jika Zara yang tak lain adalah gadis yang kini menjadi kekasih Andra sahabatnya pun melihat keduanya dari tempat tersembunyi.

Dan dari raut wajah dan gerakan tubuhnya, Juned melihat ada sesuatu yang tak beres sedang menimpa gadis itu.

Tak ingin terjadi penyesalan di kemudian hari, Juned pun segera menghubungi Andra dan menceritakan semua yang menjadi ganjalan di hatinya.

Juned tersenyum penuh arti saat suara penuh kepanikan terdengar dari sahabat karibnya itu.

Dan pertanyaannya pun terjawab saat tidak lama Andra datang dengan mobil sport nya yang melaju dengan kecepatan tinggi mengejar Irfan.

Hmmm beruang kutub kalau sudah mencair ya gini nih ....mainannya nyawa.

Juned hanya mengelus dada melihat tingkah Andra yang kalang kabut saat mendengar Zara di bawa oleh mantannya.

Ciiitttt.

"****.....!!"Irfan memukul stir mobil dengan kesal saat sebuah mobil sport tiba-tiba menahan laju mobilnya dan berhenti dengan jarak satu meter di depan mobil Irfan.

"Keluar kamu!!"

Dengan nafas memburu Andra menggedor kaca pintu mobil Irfan.

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!