THU *11

Yu author minta dukungannya ya...like koment dan vote jangan lupa 😘😘😘

Biar author lebih semangat lagi up nya.

💦💦💦💦💦

"Mom, aku tidur di rumah Diego, nggak usah di cari"pesan yang Andra kirim ke mommynya lewat ponsel.

Keduanya pun melangkah menuju lift ke lantai sepuluh.

*

*

Sementara di apartement Zara.

"Hah, what jadi sekarang dikau bener putus dari Revan nih?"tanya Dewi dengan mata membulat tak percaya, di balas anggukan pasti dari Zara.

"Trus kok bisa Ra?"tanya Dewi lagi dengan tatapan ragu karena selama ini Zara sudah berusaha keras dengan berbagai alasan agar putus dari Revan, namun pria tampan itu tetap kekeuh mempertahankan cintanya.

"Gue di tolong sama cowok"jawab Zara singkat lalu melangkah ke kamar mandi dan membersihkan wajahnya.

Dewi bertepuk tangan dengan senyum ceria, sekian lama melihat Zara di landa stres berat akhirnya beban itu kini telah hilang dari pundaknya.

Dewi memeluk sahabatnya erat, di ciuminya pipi Zara berkali-kali.

"Ehhm, stop ..stop"Zara melerai pelukan Dewi jengah.

"Aku cape Wi, aku mau tidur"Zara melangkah ke kamarnya, andai ia mengatakan bahwa sekarang penolongnya kini menjadi kekasih setingannya, tentu akan membutuhkan waktu lebih panjang karena Dewi tentu akan memberondonginya dengan banyak pertanyaan lagi, yang Zara inginkan saat ini adalah membaringkan tubuhnya di ranjang dan tidur nyenyak, berharap esok hari akan datang dengan cerita lebih indah untuknya.

"Jangan lupa matiinn lampu Wi,"peeintah Zara membuat Dewi mencebikan bibirnya lalu melangkah ke ruang tengah dan mematikan lampu ruangan.

Dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal, Dewi pun menuju ke kamarnya.

Sementara di tempat lain tepatnya satu lantai di atas apartemen Zara.

Andra masih fokus pada layar ponsel berlogo apel gompal di tangannya.

Sudah tiga puluh menit ia melanglang buana di dunia maya mencari nama Zara Zanita yang ternyata di identitasnya hanya sedikit yang tercantum tentang data diri lengkapnya.

Seorang anak tunggal dan yatim piatu hanya itu yang Andra peroleh, lainnya adalah beberapa prestasinya di dunia modeling, dari kelas nasional sampai internasional sudah di rambahnya.

Pantas saja Diego mengenalinya malam itu, tapi apakah sahabatnya itu juga mengetahui di mana idolanya itu tinggal, Andra menautkan kedua alisnya.

Jika Zara tingggal di lantai sembilan, mana mungkin Diego tidak pernah bertemu setidaknya berpapasan saat di lift, lobi ataupun di tempat parkir.

Dari beberapa artikel, terlihat Zara sering bergonta ganti pasangan, dan menurut informasi berita itu, hubungan mereka terjalin tak lebih dari enam bulan.

Namun salah satu artikel mengatakan bahwa saat ini Zara tengah menjalin hubungan serius dengan putra pengusaha besar dan ternama.

Puih rupanya kau tak lebih baik dari mereka, para gadis yang hanya ingin mengincar harta dari lelaki hidung belang, geram batin Andra.

Pantas saja dengan mudah kau incar lelaki berduit setelah kau puas maka kau tinggalkan lalu kau ganti dengan mangsa baru yang lebih segar dengan harta yang berlimpah, rahang Andra mengembung keras.

Dasar cewek murahan, ucap Andra membuat Diego menoleh ke arahnya.

"Beli barang murah apa lu Ndra?"tanya Diego kepo yang hanya mendengar kata 'murahan', sementara Juned sudah terbang ke alam mimpi di atas sofanya dengan mulut sedikit terbuka hingga dengkuran halus terdengar jelas.

Andra melirik sepintas ke Diego lalu melangkah ke kamar tamu, tempatnya tidur.

"Eh eh, lu mau tidur di kamar?"tanya Diego dengan wajah menatap heran ke Andra.

"Lha di kamar lah"jawab andra santai.

"Tega lu biarin Juned terkapar di sini sendirian?"ujar Diego dengan wajah kesal ke arah Andra.

"Salah dia sendiri ngorok asal tempat aja, ogah gue kalau di suruh gotong dia, badan berat kebanyakan dosa tu orang"jawab Andra sambil menutup pintu kamarnya.

Sudah satu jam Andra membaringkan tubuhnya di ranjang, namun matanya sama sekali tak merasakan kantuk.

Kembali memorinya berputar saat pertama kali bertemu dengan Zara di mana seorang lelaki tengah memohon untuk kembali padanya.

Apa hebatnya wanita itu, hingga membuat seorang laki-laki rela memohon,batin Andra.

Dan pertemuan kali ini pun tak beda jauh, namun kini berbeda pria, tapi mereka sama-sama memohon untuk tidak berpisah.

Aissh kenapa gue jadi terus memikirkan cewek murahan itu, geram hati Andra, lalu menelungkupkan kepalanya ke atas bantal.

Sementara di tempat lain, di sebuah rumah besar bertema modern dan elegan.

Pagi yang cerah namun Revan terlihat sayu dengan wajah yang tampak murung.

"Ada apa Van, muka mu kusut amat?"tanya sang ibu yang masih menyajikan beberapa piring ke atas meja makannya.

Revan hanya memandang sang ibu dengan tatapan melas.

Lina seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tampak gelisah melihat sang putra kesayangan berwajah murung.

"Katakan pada ibumu ini sayang, siapa tahu ibu bisa membantu"jawaban bernada lembut keluar dari bibir tipis sensual Lina.

Tatapan Revan tajam ke arah sang ibu.

Lina pun membalas tatapan sang putra dengan lembut, berharap keraguan di hatinya hilang.

"Katakan sayang"ucap Lina.

"Zara mutusin aku bu"kalimat singkat yang begitu mengiris hati Lina.

Ia tahu betapa putranya sangat mencintai gadis itu.

Lina menghela nafas panjang.

"Van, dalam suatu hubungan, kata putus adalah wajar jika satu pasangan merasa ketidak cocokan antara mereka jangankan kalian yang baru beberapa bulan, pernikahan yang sudah berpuluh tahun pun akan terpisah.."

"Tapi aku tidak tahu salahku apa bu,?"ucapan Revan memotong kalimat ibunya dengan nada kesal seakan tak rela jika Zara memutuskannya tiba-tiba dengan tanpa alasan.

Lina menghela nafas berat, rupanya rasa cinta Revan yang begitu besar tak mampu menahan sang kekasih untuk pergi dari sisinya.

Sudah sejak lama Lina ingin tahu sosok gadis yang telah mencuri hati putranya.

Sosok yang mampu membuat Revan selalu tersenyum ceria melewati hari-harinya.

"Sabarlah dulu, berilah kesempatan pada Zara untuk berfikir lebih jernih, jika ia tahu sedalam apa cintamu padanya, ia pasti akan kembali padamu"ucapan bijak Lina sedikit membuat hati Revan tenang.

"Aku berangkat dulu bu"jawab Revan lesu dan hanya menghabiskan setengah gelas susu hangatnya.

Lina memandang putranya iba.

Sementara di apartemen lantai sepuluh.

Juned yang sudah rapih dan bersiap untuk pulang karena harus berangkat ke restoran yang baru buka salah satu cabangnya.

"Gue pamit dulu bro, oiya bangunin tuh si Andra katanya hari ini ada janji, tapi nggak tahu gue jam berapa janjinya"pesan Juned lalu pergi.

Diego hanya mengacak rambutnya, lalu melangkah ke kamar tempat Andra tidur.

Tok tok tok.

"Ndra, bangun udah siang nih".

Ceklek.

"E buset, lu ngagetin gue aja, gue kira belum bangun"ujar Diego menatap Andra dengan tatapan aneh.

Kedua alis Diego berkerut melihat Andra tampak sudah segar.

"Eh lu emang ada janji sama siapa, tumben amat pagi-pagi sudah bangun"sambung Diego lalu melangkah ke dapur minimalisnya untuk membuat minuman.

"Janji sama cewek"jawaban singkat Andra membuat Diego seketika menoleh ke arah Andra.

Diego mengedikkan dagu nya tak percaya pada apa yang baru ia dengar.

"Hah, cewek lu bilang?"

Andra mengangguk pasti.

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!