THU * 2

💦💦💦💦

Untuk yang belum tahu siapa cinta pertama Andra alias Joyandra Sabastian.

Silahkan baca novel yu Author berjudul :

Nona Mudaku Separuh Nafasku.

💞💞💞💞💞

Zara mencoba tersenyum meski hatinya terasa hambar, Revan yang dengan mesra menggandeng tangannya seperti biasa, rona bahagia terpancar di wajahnya.

Entah kenapa pria itu begitu mencintainya bahkan setelah mengetahui kisah masa lalunya.

Zara yang cantik dengan bentuk tubuh nyaris sempurna membuat ia menjadi gadis yang dapat dengan mudah mendapatkan cinta dari para pria yang menjadi targetnya.

Namun tak sembarang pria masuk dalam kategori menjadi kekasihnya.

Bukan ketampanan ataupun harta melimpah yang membuat Zara tertarik pada seorang pria untuk di jadikan sang kekasih.

Entah apa yang menyebabkan Zara selalu memilih pria yang telah memiliki pacar untuk di jadikan kekasihnya.

Beberapa kali wajah cantik nya tergores cakaran kuku dari wanita yang Zara rebut kekasihnya, namun Zara hanya tersenyum masam.

"Udahlah Ra, ngapain lu masih diam saja di gituin sama tu cewek yang nggak tahu terima kasih"ujar Dewi sahabat karib Zara.

Zara hanya terdiam, entah kenapa hatinya selalu ikut merasa sakit hati jika melihat sebuah perselingkuhan, bukan ia merasa suka atau tertarik hingga merebut lelaki playboy cap kodok bernama Irfan itu dari Ismi.

Zara hanya tak mau tinggal diam melihat tingkah tengil para lelaki yang tidak menghargai kesetiaan seorang wanita.

Irfan, sosok pria casanova yang hoby celap celup namun begitu di cintai oleh Ismi kekasihnya, meski berkali-kali melihat sang kekasih bersama perempuan lain namun seakan di butakan oleh cinta, Ismi selalu memaafkan lagi dan lagi.

Zara yang merasa kesal dengan sikap lemah Ismi berusaha memisahkan mereka dengan caranya sendiri, meski akhirnya Ismi begitu membencinya, hingga persahabatan mereka berakhir dengan kebencian yang begitu dalam di dada Ismi.

"Ishhhh, pelan dong Wi"desisan halus keluar dari bibir tipis Zara saat Dewi mengoleskan salep pada rahang dan pelipisnya akibat cakaran Ismi.

"Dah diem lu, lagian penyakit tuh di hindari, elu malah penyakit di cari"ujar Dewi yang merasa kesal dengan tingkah Zara.

"Setidaknya sekarang Ismi sudah terlepas dari lelaki buaya itu Wi"jawab Zara santai.

"Iya tapi nggak harus melukai elu seperti ini juga kan Ra".

"Hmmm, nggak apa-apa Wi, gue rela demi sahabat gue".

Dewi hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah lu istirahat sono gih, lu punya apa di kulkas, gue lapar"Dewi melangkah menuju kulkas di dapur minimalis Zara.

"Tau tuh, lu liat aja sendiri, sekalian gue bikinin juga ya Wi".

"Hmm"Dewi menjawab singkat.

Tinggal bersama dengan sahabatnya lebih dari dua tahun membuat Dewi tahu Zara luar dan dalam, teman yang begitu baik mengorbankan dirinya demi sahabat baiknya agar tidak terjerumus oleh si buaya darat Irfan.

Bahkan Dewi merasa kesal melihat Zara yang rela tubuhnya mengalami luka cakaran dan cacian dari Ismi karena telah merebut kekasihnya.

*

*

"Ndra, kita mau kemana?"Diego melirik Andra yang masih fokus pada laju mobilnya.

Sebenarnya Diego mengetahui arah mana mobilnya berjalan, sebuah apartemen dimana sepotong hati Andra tertinggal.

Andra diam menepikan mobilnya dan berhenti di sisi jalan di seberang sebuah apartemen.

Matanya tajam menatap ke lantai atas.

Diego menghela nafas panjang, dua tahun pergi dan tinggal di negara x untuk menyembuhkan luka namun ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan, apalagi kalau telapak tangan singa yang di balikan.

Andra masih belum melupakan sepotong hatinya.

Diego tertegun saat Andra mulai kembali menyalakan mesin mobilnya lalu kembali pulang menuju apartemennya.

"Eh, sebentar amat lu, udah gitu doang cara lu melepas rindu"tanya Diego polos.

Andra hanya menatapnya dingin tanpa menjawab sepatah kata pun.

Glek

Diego menelan salivanya yang kini terasa pahit.

"Amit-amit, kalau bukan temen udah gue dorong ke kali sunter lu"ucap Diego kesal.

Meski hanya melihat apartemennya saja sudah membuat kerinduan Andra sedikit terobati.

Ya, hanya memandang dan tak ada niat menemuinya untuk melepas rindu, karena kini ia telah menjadi milik orang lain.

"Ndra mampir dulu ke cafe z, si Juned nanyain elu tadi" kata Diego.

Senyum senang terbit dari bibir Diego melihat Andra menuruti perintahnya.

Sebuah cafe megah masih terlihat ramai oleh pengunjung,meski malam sudah larut.

"Oiii"teriakan salah satu pengunjung mengalihkan pandangan Diego dan Andra lalu kedua sahabat karib itupun melangkah menuju sosok Juned.

"Waaah, akhirnya pulang juga kau Ndra, kukira lu bakal nyari bini di sono"Juned mengulurkan kepalan tangannya dan di sambut oleh Andra.

"Betah lu di sono?"tanya Juned kalem.

"Betah lah"jawab Andra singkat.

"Gue cuma kangen sama dia"ucap Andra namun hanya dalam hati.

Diego hanya melirik Andra, meski berusaha menyembunyikan perasaannya namun Diego tahu jika Andra belum melupakan cinta lamanya.

Ketiganya kini sudah mulai asik menikmati kebersamaan yang telah lama tidak mereka nikmati bersama, kepergian Andra membuat kedua sahabatnya begitu merindukan kebersamaan yang selalu mereka nikmati setiap akhir pekan.

Dibalik sikap cuek dan dinginnya, Andra dalah seorang sahabat yang hangat dan perhatian.

Tak terasa malampun semakin larut, merekapun memutuskan mengakhiri temu kangen untuk sementara, Juned yang selalu membawa motor sport hitamnya melambaikan tangan meninggalkan area parkir.

Andra melirik sepasang kekasih yang berada tak jauh dari area parkiran cafe.

"Gila tega bener tuh cowok, lagian apa lebihnya sih tu cowok "ucap Diego kesal melihat cewek cantik dengan derai air mata di pipinya tengah memohon pada sang kekasih namun sang cowok tampak cuek dan wajah yang tetap datar.

"Aisshhh, mau ngapain lu, nggak usah ikut campur urusan mereka"ujar Andra menahan Diego yang hendak keluar dari mobil karena geram.

"Kasihan aja gue Ndra ama tu cewek, masih banyak cowok di luar sana, ngapain melas-melas gitu, nggak ada harda dirinya banget"Diego tampak sewot.

"Cakepan juga gue"sahutnya lagi, merasa tak rela wajah tampannya yang masih jomblo menahun.

Sementara cewek cantik itu menangisi cowok berwajah pas-pasan, tentu saja jiwa jomblo nya meronta tak rela.

"Jadi nggak kita tolongin nih?"pancing Diego, Andra tetap cuek lalu menyalakan mesin mobilnya, eh mobil Diego.

"Huhh"Diego terlihat kesal pada Andra yang baginya tak punya hati.

Andra menatap langit kamarnya, matanya belum juga merasa kantuk, pesan dari mommy pun belum ia balas.

Entah dari mana sang mommy mengetahui kepulangannya.

Bukannya tak merindukan wanita yang begitu menyayanginya namun Andra akan kesulitan bergabung dengan kedua sahabatnya jika sudah berada dekat dengan Mommy.

Harus mengikuti perintahnya dan larangan-larangan yang terkadang sedikit berlebihan jika melihat umur Andra yang kini sudah berumur dua puluh dua tahun.

Masih tak terbayangkan jika mommy masih memberlakukan jam malam padanya.

Atau harus memperkenalkan wanita yang akan menjadi kekasihnya.

Dan beberapa peraturan lain yang membuat Andra merasa harus lebih sabar.

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!