THU * 9

"Lu tunggu di sini, gue beli rokok dulu"Juned melangkah ke sebuah mini market yang berada tak jauh dari tamkot.

Andra memandang pengunjung dengan helaan nafas berat, bahagia rasa hidupnya andai sang mommy tidak terus mengusiknya dengan menjodohkannnya dengan putri para sahabatnya.

Sedangkan Andra masih ingin bebas menikmati masa mudanya, setelah cinta pertamannya hancur, rasanya Andra tidak lagi berfikir untuk mencari cinta lain.

*

*

Zara diam di kursi taman yang terletak di sisi danau.

"Dingin Ra, pakai jaket ini"Revan mengalungkan jaketnya ke bahu Zara.

Zara tersenyum datar, begitu besar perhatian yang Revan berikan padanya selama ini, tak ada sedikitpun kesalahan yang dapat Zara gunakan sebagai alasan untuk memutuskan cintanya.

Zara menghela nafas berat, andai saja ia tidak memiliki hubungan dengan wanita itu, tentu Zara akan sangat bahagia memiliki seorang pria yang begitu menyayangi dan penuh perhatian padanya.

"Bagaimana kuliahmu Ra?"tanya Revan memecah keheningan di antara mereka.

"Ehm semua sudah beres, tinggal persiapan wisuda"jawab Zara.

Tak heran Zara tak merasa kesulitan pada skripsi yang merupakaan momok menakutkan bagi para mahasiswa, mempunyai otak encer mempermudah bagi Zara untuk melewati pembuatan skripsi yang bahkan baginya bukan masalah berat.

Revan tersenyum bangga, Zara selalu dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya lancar tanpa hambatan.

Meski kadang kegiatan modeling membuatnya harus dapat membagi waktu sebaik mungkin namun melihat semua yang di lakukannya berjalan beriringan dan hasil yang memuaskan.

Beberapa kali Revan mendengar berita yang membuat kupingnya panas, berita tentang Zara yang seorang model dengan gaya hidup bergonta ganti pria, melekat di dirinya.

Revan tak ambil pusing dengan berita miring itu.

Meski Zara pun mengakui bahwa ia pernah menjalin kasih dengan beberapa pria sebelum dirinya, dan hubungan yang rata-rata bisa di bilang singkat karena Zara menjalin hubungan tak lebih dari dua bulan.

Namun cinta membutakan segalannya, Revan tetap mencintai Zara dengan sepenuh hati.

Enam bulan yang lalu secara tak sengaja mobil Revan menyeremped mobil yang di kendarai Zara, sejak saat itu hubungan keduanya terjalin semakin dekat, hanya membutuhkan waktu satu minggu bagi Revan untuk jatuh cinta pada Zara dan tentu saja Zara menerima pernyataan cinta Revan, meski sebenarnya alasan menerima cinta pria tampan itu hanyalah akal Zara agar tidak lagi di kejar oleh para mantannya yang selalu ingin balikan.

Jika dengan pri sebelumnya Zara hanya menjalin kasih tak kurang dari dua bulan namun ternyata dengan Revan telah berjalan lebih dari enam bulan.

Satu rekor terlama yang di pegang oleh Revan.

Bukan karena Zara mempertahankan hubungannya karena cinta di hatinya, karena hingga kini pun benih-benih cinta itu sama sekali tidak pernah bersemi.

"Van, aku mau bicara"ucap Zara, namun gerakan tangan Revan mehanan kalimatnya.

"Tunggu sebentar mamah mau bicara"ucap Revan mengangkat ponselnya.

"Iya mah, aku lagi di taman kota, sama Zara"

"I iya mah"Revan menyudahi pembicaraan di ponselnya dan memandang Zara intens.

"Mamah ingin ketemu sama kamu Ra"kalimat yang selama ini Zara hindari akhirnya keluar dari mulut Revan untuk kesekian kalinya.

"Van aku tidak bisa menemui mamah kamu"ucapan Zara tak membuat Revan bergeming.

Entah berapa kali Zara selalu menolaknya.

"Kenapa Ra"dan untuk kesekian kali Revan menanyakan hal yang sama.

Zara menggeleng perlahan.

"Kita sudahi hubungan ini Van".

Jeduarrrr.

Revan bagai tersengat jutaan volt listrik yang membuat tubuhnya diam tak bergerak.

"Kita tidak mungkin bersatu, kita berpisah sampai di sini Van"sambung Zara dengan nata tajam ke arah Revan.

"Kenapa Ra"nada bergetar terdengar jelas dari ucapan Revan.

Zara menggeleng perlahan.

"Andai kau belum siap menemui mamah, aku mengatakannya pada mamah dan akan menunggu sampai kau siap Ra, jika itu alasanmu"Revan mendekat Zara perlahan.

Zara kembali menggelengkan kepalanya.

"Bukan itu"

"Lalu apa Ra, katakan padaku ..apa kau membenciku?"

"Tidak"

"Apa kau tidak mencintaiku?"Revan memegang kedua lengan Zara dengan lembut.

"Lalu apa yang membuatmu ingin pergi dariku Ra, kau ingin meneruskan pendidikanmu di luar? Oke, aku akan sabar menunggumu hingga sampai kau menyelesaikan sekolahmu, andai di hatimu belum ada cinta untukku, maka aku akan membuatmu perlahan jatuh cinta padaku aku pastikan itu Ra?"Revan kini berucap dengan dada yang kian bergemuruh.

"Katakan Ra, apa yang telah aku perbuat hingga kau ingin memutuskan hubungan kita hah?"Revan semakin kencang memegang lengan Zara.

"Kita tidak akan bersatu Van, carilah gadis lain, banyak wanita di luar sana yang menyukaimu dan lebih dari ku"

"Tidak, aku tak mau yang lain, aku hanya mau kamu di sisiku Ra"Revan memotong ucapan Zara yang kian tak masuk akal menurut Revan.

"Cukup Van, apapun yang terjadi kita tidak mungkin bersatu, lupakan aku"Zara mengurai tangan Revan lalu melangkah dengan cepat ke luar pintu taman kota.

"Tolong, bawalah aku pergi dari sini"

Andra sontak mengedikan bahunya saat tiba-tiba terdengar bisikan di dekat telinganya.

Gadis lantai sembilan, batin Andra saat melihat Zara kini duduk di jok belakang motor Juned.

"T tapi aku.."

"Aku akan membayarku berapapun, cepatlah kita pergi dari sini"

Meski di landa rasa gugup Andra pun segera memanaskan mesin motor yang kebetulan masih tergantung di motornya.

"Kemana kita?"tanya Andra.

"Kemana pun asal pergi dari sini"jawab Zara mengalungkan kedua tangannya di pinggang Andra.

"Ra tunggu"rupanya Revan tengah berlari mengejar Zara.

Andra melajukan motornya dengan kencang.

Dari sudut matanya Andra sempat melihat Revan yang berlari ke arah parkiran mobil hendak menyusul mereka.

Andra tersenyum smirk saat Zara mengencangkan pegangan tangan di pinggangnya.

"Ciiiiiit"

"Kita turun di sini"Andra menurunkan standar motornya di depan sebuah restoran mewah.

Zara tampak di landa kebingungan setelah melihat tempat ke sekelilingnya.

Kenapa ke restoran yang tadi, pikir Zara panik dan melihat ke arah jalan raya takut Revan dapat mengejarnya.

"Ayo turun"perintah Andra mengagetkannya.

Zara perlahan turun.

"Ngapain kita ke sini"tanya Zara masih belum dapat merangkai kejadian yang menimpa dirinya.

"Joooy, kamu dari mana sayaang"teriak Maharani dengan wajah ceria melihat kedatangan Joy.

"Ehmm dari anu mom".

"Sini sini sayang...mommy mau kenalin sama anak gadis temen mommy yang baru datang dari x"Maharani menarik lengan Joy tanpa menyadari gadis cantik berada di sebelah Joy dengan wajah bingung.

"Ish mooom, ngapain sih jodoh-jodohin mulu, aku bisa nyari jodoh sendiri mom"ujar Andra dengan wajah jengah mengikuti langkah Maharani.

"Mana buktinya, dua tahun di xx kamu sama sekali tidak memiliki seorang gadis pun kamu pasti masih mengharap Shanum kan, Joy lupakanlah dia, masih banyak gadis cantik yang lain naak"Maharani menghentikan langkahnya karena Joy menahan tangannya hingga wanita paruh baya itu pun berhenti.

"Mom, percayalah aku sudah melupakan dia dan aku sudah merelakannya hidup dengan pilihannya"ucap Joy sungguh-sungguh.

"Kalau begitu ayo mommy kenalin sama mereka, lihatlah gadis-gadis cantik itu, mereka semua pintar dan baik"ucap Maharani.

"Tapi aku sudah punya gadis pilihanku mom, dan aku ingin menikahinya"

💦💦💦💦💦💦

Jangan lupa pencet tombol like koment dan vote nya yaa😘😘

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!