THU *13

Jangan lupa gerakan jempolnya yaaa...tombol like, dan vote yaa, koment juga bolehhh😘😘😘

💦💦💦💦💦

Zara memandang tajam ke arah Andra yang kini berjalan mendekatinya.

Di tariknya tangan Zara yang tengah berada dalam genggaman Irfan dengan ketus.

Baru Andra sadari alasan kenapa Zara memintanya mengantar ke minimarket, rupanya ia ingin menghindar dari pria berdandan perlente itu.

Dan pria itu pastilah penyebab Zara tak segera memasuki lobi apartemen karena ada dirinya.

"Kenalkan, aku kekasihnya"Andra mengulurkan tangan ke arah Irfan dengan percaya diri.

Irfan menatap Zara tajam, mencari jawaban benarkah pria di hadapan mereka adalah kekasih Zara.

"Ayo sayang, aku antar kau ke atas"Andra menurunkan tangannya karena Irfan tetap tak menyambut ulurannya lalu beralih menarik tangan Zara.

Mereka pun melangkah menuju ke lobi apartemen, beberapa kali Andra menoleh ke belakang namun pria yang menolak di putuskan Zara ternyata masih berada di belakang dan masih memandang kepergian mereka.

"Ish kenapa tu cowok di situ terus, nggak ada kerjaan lain apa"Andra berdecak lirih, sementara Zara hanya melihat dari sudut matanya.

Terpaksa Andra mengantar Zara sampai ke dalam lift.

Zara yang tak ingin Irfan kembali mengejarnya pun mengencangkan genggamannya ke tangan Andra.

Andra yang menyadari hal itupun hanya melirik sekilas ke Zara.

"Ra, apa urusanmu dengannya belum selesai?"bisik Andra tanpa menoleh ke arah Zara.

"Sudah, kami sudah tak ada hubungan lagi"jawab Zara tegas.

"Dia terus liatin kita"ujar Andra dengan nada kesal, karena sampai di pintu lift pun Irfan masih mengawasi mereka.

"Kalau kau sibuk, tidak apa-apa aku sendiri ke atas" jawab Zara.

Namun hati Andra merasa tak tega meninggalkan Zara sedangkan pria itu masih saja melihat ke arah mereka dengan tatapan yang curiga.

Andra merasakan tangan Zara berubah dingin, menandakan hatinya sedang diliputi kecemasan.

"Aku akan mengantarmu sampai apartemen".

Ucap Andra tenang.

Keduanya memasuki lift dengan langkah yang mereka buat setenang mungkin.

Hati Andra mencelos saat di dalam ruangan lift Zara melepaskan genggamannya.

Apartemen yang tidak terlalu besar namun terlihat bersih dan rapih, perabotan pun tertata dengan teratur.

Andra terlihat kikuk, baru pertama kali berada di apartemen seorang gadis.

"Minumlah, hanya ini yang aku punya"Zara menyuguhkan segelas orange juice.

Andra mengangguk pelan.

Pandangannya memindai ke sekeliling ruangan, untuk ukuran seorang model top sekelas Zara, apartemen ini cukup sederhana.

"Maaf tempatku sempit, ini juga kami tempati berdua"

Ucapan Zara sontak membuat Andra gugup, karena Zara memergokinya sedang mengamati keadaan di ruang apartemennya.

"Ehmm aku hanya penasaran pada ruang apartemen seorang gadis, karena ini pertama kalinya aku masuk"Andra mencoba menyusun kalimat agar kegugupannya tak terbaca oleh Zara.

"Aku baru tinggal di sini dua bulan"ucap Zara.

"Ehhm pantas"Andra tak sadar berkata lirih, Diego tak tahu jika Zara Zanita model idolanya tinggal satu gedung dengannya karena Zara baru tinggal dua bulan.

"Pantas apanya?"tanya Zara heran.

"Ehm anu, pantas sepertinya apartemen ini belum banyak perabotannya"jawaban asal, keluar dari mulut Andra.

"Aku membeli apartemen ini dari temanku sesama model, ia pindah ke luar negri meneruskan cita-citanya menjadi model internasional"Zara menjelaskan tanpa Andra minta.

"Lalu kenapa kau tidak ikut bersama temanmu itu, bukannya tinggal di luar negri akan lebih mempermudah jalanmu untuk berkembang di dunia modeling?".

Zara menggeleng pelan.

"Aku ingin tetap tinggal di tanah tempat kelahiranku, banyak kenangan yang tak bisa ku dapat di tempat lain, aku ingin bahagia dan sengsara di negeriku sendiri".

Andra menatap gadis cantik di depannya dengan menelisik, rona wajah yang sekilas terlihat ada kesedihan yang terpendam.

Andra menghela nafas panjang, tak ingin gadis di depannya kembali mengingat masa yang membuatnya sedih.

"Ibuku meninggal sejak aku kecil, saat itulah aku hidup dalam asuhan nenek, kami berdua hidup penuh dengan penderitaan, aku berjuang susah payah agar sekolahku tak putus di tengah jalan, dengan menjadi buruh cuci atau setrika aku jalani, hanya untuk membeli buku dan keperluan sekolahku, untuk makan sehari-hari pun begitu sulit, bahkan di hari-hari terakhir nenek, aku tak bisa membelikan obat untuk menyembuhkan penyakitnya, sementara ayahku pergi dengan seorang perempuan kaya, tanpa perduli apakah anaknya kelaparan atau tidak".

Kedua mata Zara kini berembun.

"Ayah lah yang membuat ibuku menderita, karena godaan wanita kaya itu, membuat ayah tak lagi memperdulikan kami dan akhirnya meninggalkan kami berdua".

"Sejak saat itu, ibu banting tulang bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami,nenek yang sudah tua pun terpaksa ikut bekerja menjadi tukang pijit, agar kami bisa makan dengan layak, sering aku di bully di sekolah karena baju seragam yang sudah usang, sepatu dan tas yang penuh dengan jahitan"Zara meneruskan kisah dengan mata menerawang, memorinya seakan sedang memutarkan film yang begitu membekas di hatinya.

"Lalu dengan siapa kau setelah ibu dan nenekmu pergi?"Andra memberanikan diri bertanya.

"Aku hidup dengan orang yang baik yang mau menampungku di rumahnya, aku di usir dari rumah karena rupanya ayah telah menjual tempat kami berteduh satu-satunya itu, sejak saat itu aku selalu berjuang sendiri, setiap minggu aku selalu bekerja hingga malam untuk mengumpulkan uang".

"Bukankah kau tinggal dengan orang yang membantumu?"

Zara mengangguk"Mereka memberiku tempat untuk berteduh dan makan, namun untuk uang keperluan sekolah mereka tak sanggup membantu karena merekapun memiliki beberapa anak yang masih membutuhkan biaya".

Glek.

Andra menelan saliva yang terasa pahit, baru kali ini ia mendengar cerita yang begitu menyayat hati dan menyesakan dada.

"Lalu bagaimana bisa kau menjadi seorang model seperti sekarang ini?"tanya Andra penasaran.

"Sejak di sekolah menengah, aku bekerja di sebuah restoran cepat saji, dan saat itulah ada seorang desainer baju yang tertarik melihatku dan menawarkan aku untuk memperagakan bajunya, dan mungkin karena mereka cocok denganku, teman-teman desainernya juga ikut memakai jasaku untuk mempromosikan baju karya mereka".

Andra manggut-manggut mulai paham.

Zara melihat ke arah dinding, sudah lebih dari satu jam Andra berada di ruangan apartemennya.

Andra yang menyadari hal itupun segera pamit, meski sebenarnya masih banyak yang ingin ia tanyakan pada gadis yang kini menjadi kekasihnya meski hanya settingan saja.

"Aku pamit, sudah cukup lama aku di sini, mungkin mantanmu sudah tidak ada lagi di lobi"ujar Andra.

"Irfan, namanya Irfan"jelas Zara.

Andra mengangguk paham, lalu melangkah menuju pintu apartemen.

"Ehm oiya nanti malam jangan lupa, aku jemput habis maghrib"

Andra berpaling dan mengingatkan Zara agar tidak melupakan janjinya.

Zara mengangguk dengan senyum manis.

Apa-apaan ini, kenapa jantungku tiba-tiba berdebar, Andra menepuk dadanya pelan, membuat Zara menautkan kedua alisnya.

"Kenapa dadamu?"tanya Zara sedikit panik.

"Ehm tidak apa-apa, mungkin asma ku kambuh"jawaban konyol Andra membuat Zara kaget.

Andra melambaikan tangannya sebelum panel lift tertutup.

Zara kini tampak bingung, masa iya cowok ganteng kaya raya bisa sakit asma, batin Zara.

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!