THU *14

Semoga bacaan receh ini bisa menghibur hari kalian, jangan lupa tombol like vote dan tulis juga komentarnya, saran dan kritik sangat sangat author tunggu 😘😘😘...

Happy reading 💞💞💞💞

*****

"Dari mana kamu Joy?"

Tanya Maharani yang melihat kedatangan Joy.

"Dari nganter Zara mom"

Maharani berbinar matanya, mengetahui putra kesayangannya kini tengah dekat dengan seorang gadis, hatinya begitu bahagia mengetahui sang putra kini berusaha memulihkan hatinya yang dulu hancur.

Maharani berharap semoga luka hati yang Joy derita kini dapat terobati.

"Oiya, kapan kamu kenalin ke mommy?"tanya Maharani antusias.

Joy alias Andra menghela nafas panjang, drama yang ia ciptakan sendiri, maka ia pun harus memainkannya dengan sempurna, Andra membatin lirih.

"Nanti malam Zara akan datang mom"jawab Andra lalu melangkah ke kamarnya.

Maharani bergegas ke dapur mansion, ia akan membuat masakan istimewa untuk sang calon menantunya, garis lengkung kini terlihat di bibir merah Maharani, ia tersenyum girang.

Sementara di tempat lain di apartemen lantai sembilan.

Dewi yang baru pulang dari kerjanya, tampak terheran-heran melihat teman sekamarnya sudah mandi sore.

"Ra mau kemana, tumben jam segini lu udah mandi, biasanya maghrib baru mandi sore?"tanya Dewi penasaran.

"Hmm ada acara nanti malam"Zara menjawab singkat.

"Acara apaan, sama siapa, ngapain aja?"pertanyaan kepo dari Dewi dengan bonus gerakan alay membuatnya mendapat toyoran gratis dari Zara.

"Mau tau aja apa mau tau banget"jawab Zara membalas gerakan Dewi dengan menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri.

"ish ish ish, gue mah di kasih tahu alhamdulillah, di kasih tempe syukur, di kasih duit sujud syukur"jawab Dewi dengan gaya diplomatis.

"Hmm gue di ajak ke rumah kekasih baru gue"jawaban Zara sontak membuat Dewi terkejut bukan main.

"Hah..hah..apa tadi lu bilang, pacar baru?"tanya Dewi mendekatkan kupingnya ke dekat Zara.

Zara mengangguk pasti.

"Bukannya baru kemarin lu putusin si Revan, masa sekarang udah gandeng pacar baru, siapa lagi sekarang yang jadi korban lu Ra?".

Bukannya tanpa alasan Dewi bertanya seperti itu, karena yang ia tahu, Zara sampai detik ini belum memikirkan untuk menjalin hubungan serius dengan laki-laki, bahkan dalam kamusnya, tak ada hati untuk menyimpan seorang pria.

Kini Zara yang di landa dilema, haruskah ia mengatakan sejujurnya jika kali ini pun kekasihnya hanya sebatas status, karena memang secara tak sengaja ia kini menjadi kejasih Andra.

Mereka menjalin hubungan karena simbiosis mutualisme atau azas saling menguntungkan.

Andra menganggapnya sebagai kekasih agar sang mommy tidak lagi terus memaksanya untuk melakukan kencan buta dengan putri dari teman-teman sosialitanya.

Dan Zara sendiri menerima Andra sebagai perisai untuk melindunginya dari kejaran Revan yang belum mau menerima keputusan bahwa hubungan mereka sudah berakhir.

"Akan ku kenalkan kalian nanti"ujar Zara dengan serius, kali ini ia menerima Andra bukan karena sikap playboy atau pun pria tak setia, karena Dewi tahu jika Zara hanya menerima pria nakal yang menjadi kekasihnya, dan tak membutuhkan waktu lama, Zara akan memutuskan kekasihnya setelah pria hidung belang bertekuk lutut mengharap cintanya.

Saat itulah Zara akan membuat para buaya darat akan merasakan sakitnya di hianati oleh orang yang di cintainya.

Dengan mudah Zara akan meninggalkan mereka.

Karena sejatinya di dalam hatinya tak pernah ada rasa cinta sedikitpun untuk para lelaki hidung belang, mereka hanya korban yang sudah Zara incar sebagai target sebelumnya.

Dan Dewi yang mengetahui hal itupun tetap mendukung sahabatnya.

Sebagai sesama wanita, mereka ikut merasakan sakit kala sesama kaumnya di hianati pasangannya.

"Kapan kau berangkat?".

"Habis maghrib dia datang menjemputku".

Dewi manggut-manggut, terlintas akal cerdik dalam kepalanya.

"Nggak usah macem-macem, nanti aku pasti kenalin"ujar Zara yang melihat kilatan sinar penuh penasaran di mata Dewi.

Seketika Dewi pun berbinar.

"Benarkah?"tanya Deei antusias.

Zara mengangguk pasti.

"Oiya Ra, tadi ada owner Ceker bledeg minta lu review jualannya, lumayan Ra dia orangnya royal"ujar Dewi dengan mata berbinar penuh gambar dolar menari-nari di pelupuk matanya.

"Hmm, tapi pedasnya masih bisa di maklumi kan?"jawab Zara, karena tak mau lagi terulang kejadian dirinya masuk rumah sakit karena endorse makanan yang amat pedas dan berakhir lambungnya terluka.

"Ehhm, tidak mereka bisa menyesuaikan keinginan konsumen, jadi saat lu review lu minta yang level satu aja"saran Dewi.

"Kapan mereka datang?".

"Besok".

"Bukannya besok kita harus upload jas hujan milik pak Burhan?"

"Iya, aku sudah bilang ke bu Ayu pemilik ceker bledek, katanya nggak apa-apa lusa baru di upload karena besok waktu yang ia sempet nganter makanannya"

"Lho bukannya dia punya karyawan?".

"Iya tapi dia pengin ketemu elu non".

"Oh mm oke, jam berapa dia ke sini? Tanya Zara.

"Sekitar jam sepuluh pagi"

Zara tersenyum senang, semakin banyak ia menerima endorse semakin banyak pula pundi yang akan mengalir, meski terkadang ia harus menerima resiko yang tidak ringan.

Zara melirik ke arah jam dinding.

"Aku sholat dulu Wi, nanti kalau dia datang suruh tunggu aja"pesan Zara.

"Tunggu..tunggu, apa dia sudah pernah datang ke sini, kenapa aku tidak tahu".

Dewi protes, dalam sejarah , Zara tak pernah mengajak para mantannya sampai masuk ke apartemen, kenapa kali ini dengan mudahnya ia bahkan mengajak pacar barunya itu ke apartemen sementara Dewi sedang tidak ada.

"Aku terpaksa mengajaknya sampai ke sini, untuk menghindar dari Irfan karena terus saja mengawasi kami di lobi"ujar Zara lalu menjelaskan kronologi hingga akhirnya ia terpaksa mengajak Andra ke apartemennya.

"Ohh"jawab Dewi singkat.

Setelah beberapa menit akhirnya Zara keluar dari kamar dengan penampilan rapih.

"Waoooww"teriaka emejing dari mulut Dewi, sangat jarang melihat Zara berdandan rapih hanya untuk janji dengan seorang pacarnya.

Jika dengan para mantannya terdahulu Zara cenderung berpenampilan se adanya, karena memang wajahnya yang cantik pun tanpa bermake up macam-macam sudah keluar aura mempesonanya.

Dewi berjalan mengelilingi Zara dengan pandangan memindai dari rambut hinggga ujung jempol kaki Zara.

"Daebak...siapa sebenarnya pria yang bisa membuatmu berubah menjadi secantik ini"tanya Dewi antusias.

Teeettt.

Dewi sontak mengalihkan pandangannya ke arah pintu.

Matanya berbinar.

"Gue apa lu yang buka"bisiknya dengan menunjuk dirinya sendiri.

"Ish, lama lu"Zara kembali masuk ke dalam kamar mengambil tasnya.

Ceklek.

Mata Dewi seketika membulat, tubuh tinggi tegap dengan rahang tegas berhiaskan hidung mancung dan bibir sexy bergelombang.

"Maaf, Zara nya ada?"suara bariton terdengar di balik pintu.

"Wi"panggil Zara yang melihat Dewi tampak masih diam membeku di tempatnya tanpa mempersilahkan Andra masuk.

"Eh a mari silahkan masuk, Zara ada di dalam"ucapan Dewi terbata karena gugup melanda hatinya.

'Buset nemu di mana tu anak, mahluk model ginian' .

Dewi hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!