THU *12

Jangan lupa gerakan jempolnya..

Like, koment dan votenya yaa 😘😘😘

💦💦💦💦

Pagi ini sesuai perjanjian, Andra akan mengantar Zara ke makam nenek dan ibunya, karena setiap jum'at ia akan menyempatkan diri untuk membersihkan makam kedua orang yang amat Zara sayangi sekaligus mengirim do'a untuk mereka.

Dan saat Zara melakukan aktifitas itu biasanya di temani oleh Revan.

Meski enggan, Andra tetap melakukan apa yang menjadi tugasnya, yaitu menjaga Zara dari Revan atau setidaknya tidak membiarkan Revan mendekati Zara.

Andra ikut melaksanakan sholat jum'at di masjid yang berada di lokasi dekat makam, sementara Zara membeli bunga di toko khusus yang menyediakan perlengkapan nyekar.

Tiga puluh menit menunggu akhirnya Zara melihat Andra keluar dari masjid.

Tubuh tinggi dengan kulit putih terlihat sedikit menonjol dari para jamaat lain yang keluar dari masjid.

Di tambah dengan bibir tipis bergelombang berwarna merah alami semakin membuat Andra terlihat mempesona.

Zara menatap lekat sosok Andra yang kini berjalan ke arahnya.

Zara mengalihkan pandangannya ke arah lain saat Andra membalas tatapannya.

"Kita berangkat sekarang?"tanya Andra.

"Huum"Zara mengangguk pelan.

Mereka lalu melangkah menuju area makam yang terletak beberapa puluh meter dari masjid.

Langkah Zara tertahan saat Andra menangkap tangannya.

"Awas"Zara melihat ke arah yang Andra tunjukan, sebuah lubang kecil di sisi jalan yang cukup untuk membuat kaki yang terperosok akan terluka.

"Ehmm trima kasih".

Zara melerai pegangan tangan Andra, lalu kembali meneruskan langkahnya.

Andra tersenyum masam, baru kali ini ia di tolak dan di acuhkan oleh seorang gadis.

Zara membersihkan rumput-rumput kecil yang tumbuh di pusara sang ibu dan neneknya, lalu menaburkan bunga di atasnya.

Andra pun ikut berjongkok mengambil beberapa daun kamboja yang gugur karena telah kering.

Andra ikut menunduk khidmat saat Zara melantunkan do'a di pusara kedua orang yang sangat di sayanginya.

Sejenak Andra melirik ke arah batu nisan yang hanya ada dua dan tertera almarhumah yang menurut perkiraannya mungkin saja itu adalah makan ibunya dan satu lagi bisa jadi sang nenek, namun ia tidak berani untuk menanyakan lebih lanjut.

Setelah beberapa menit akhirnya Zara selesai melantunkan do'a dan segera berdiri untuk kembali pulang ke apartemen.

"Apa kita langsung pulang?"tanya Andra.

Zara mengangguk pelan.

"Tunggu di sini, aku akan mengambil mobil"Andra mekangkah ke masjid karena mobilnya ia parkirkan di area parkiran masjid.

"Ra, tunggu!".

Zara menoleh saat satu suara bariton yang amat di kenal, memanggilnya.

"Aku mau bicara Ra"Revan meraih tangan Zara.

"Di antara kita tak ada lagi yang harus di bicarakan Van, hubungan kita sudah berakhir"Zara berucap datar sambil memandang Revan.

"Tapi kenapa Ra, apa salahku?"protes Revan dengan wajah gundah.

"Kau tidak salah Van, kita memang tidak di takdirkan untuk bersatu"Zara mencoba untuk tenang menghadapi Revan yang terus menolak dengan keras apa yang sudah menjadi keputusan Zara.

Meski hati kecil Zara merasa tak tega harus meninggalkan pria yang begitu menyayanginya.

Revan menatap tajam netra Zara, berharap gadis di depannya dapat merubah keputusannya.

Tiiiiiddd tiid.

Zara melerai tangan Revan saat mobil Andra kini sudah berada di dekatnya.

"Maaf Van, aku harus pergi"pamit Zara lalu masuk ke mobil Andra.

Revan menatap kepergian Zara dengan tubuh lemas, hatinya begitu teriris melihat gadis yang amat di cintainya pergi meninggalkannya.

Sekilas Revan menatap ke dalam mobil yang di supir oleh Andra, sepersekian detik keduanya saling tatap.

Zara yang melihat hal itupun membiarkan saat kaca samping mobil masih terbuka penuh hingga wajah Andra cukup jelas terlihat oleh Revan.

Biarlah pria itu menyadari bahwa di samping Zara kini sudah ada Andra, pria yang telah menggantikannya, meski hanya peran pengganti yang di mainkan dalam drama yang mereka ciptakan.

Andra melajukan mobilnya perlahan menjauh dari Revan yang masih memandang kepergian Zara dengan dada bergemuruh.

Apakah pria itu yang telah membuat hubungannya dengan sang kekasih kini hancur, geram Revan dengan tangan mengepal kencang memperlihatkan buku-buku tangannya yang memutih.

Kau tidak akan ku biarkan pergi dariku, tak ada yang boleh memilikimu selain aku Ra.

Revan melangkah menuju mobilnya yang juga terparkir di area masjid.

Zara masih terdiam di samping Andra yang sedang mengemudikan mobilnya.

"Kau menyesalinya?"tanya Andra tiba-tiba mengagetkan Zara.

"Huum?"Zara mengedikan dagunya karena kalimat Andra tidak sepenuhnya tertangkap pendengarannya.

"Apa kau menyesal telah meninggalkannya"Andra mengulang kalimatnya.

Zara menggeleng pasti.

Andra diam karena melihat rona wajah Zara yang bagai enggan membicarakan kisahnya.

"Ehm nanti malam aku jemput"ujar Andra mencoba memecah keheningan.

Zara mengangguk tanpa menoleh pada Andra.

Sudah menjadi konsekuensinya, kali ini setelah Andra telah menemaninya maka sebagai imbalan Zara juga harus menuruti permintaan Andra.

Andra menghentikan mobilnya di lobi apartemen Zara, lalu membuka pintu samping agar Zara keluar, namun Andra melongok ke dalam mobil dan di lihatnya Zara masih diam di tempat duduknya dengan pandangan tajam ke arah dalam lobi.

Andra menolehkan wajahnya untuk melihat apa gerangan yang membuat Zara tidak segera keluar dari mobilnya.

Tidak ada hal aneh di lobi, hanya seorang pria tengah duduk santai dengan pandangan fokus ke ponsel yang di genggam.

"Ra..."panggil Andra pelan.

Zara menoleh pada Andra sejenak namun belum juga keluar dari mobil.

"Ra, apa kau tidak turun?"tanya Andra sedikit kesal karena Zara tetap tak bergeming dari tempatnya.

"Ehmm, bisakah kau tolong turunkan aku di mini market di depan?"tanya Zara ragu.

Andra membuang pandangannya jengah, andai saat ini ia tak ada acara tentu ia akan mengabulkan permintaan Zara namun sekarang ia harus ke butik mommynya karena ada seorang konsumen yang tengah mengamuk di butik mommy dan saat ini hanya ada karyawan yang berada di sana.

"Kenapa harus di antar, hanya beberapa langkah saja dari sini lagian..."kalimat Andra terputus saat Zara tiba-tiba keluar dari mobilnya.

"Baiklah kalau kau tidak bersedia mengantarkanku, aku akan jalan sendiri"ucapan Zara tampak dingin lalu keluar dan melangkah cepat melewati depan lobi.

Baru beberapa langkah.

"Zara tunggu.."Andra yang hendak melajukan mobilnya pun ikut menoleh pada sosok yang memanggil Zara.

Zara diam membeku di tempatnya, jika Revan dapat ia atasi dengam bantuan Andra, kali ini ia tak punya alasan lagi untuk menghindar dari Irfan.

Setengah berlari Irfan mendekat ke arah Zara yang sudah di tunggunya dari setengah jam yang lalu.

"Ra, dengarkan aku, ku mohon maafkan aku, sungguh aku tidak bermaksud menyakitimu Ra"Irfan menahan tangan Zara.

"Fan, sudah ku bilang, kita sudah putus, kau lanjutkan ceritamu dengan gadismu itu, dan biarkan aku dengan kekasihku".

Zara tak dapat lagi menahan amarah di hatinya.

Sudah cukup ia melihat tingkah Irfan yang begitu menyebalkan.

Sifat casanovanya belum juga berubah.

"Kekasih, kau bohong Ra, katakan siapa kekasihmu hah".

"Aku kekasihnya!!".

Tangan Irfan terlepas saat teriakan Andra mengejutkannya.

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!