THU *3

Andra merasa bosan di apartemen Diego, karena saat ini sahabatnya itu sudah berangkat ke kantornya untuk bekerja sedangkan mobil satu-satunya pun di pakai.

Dengan celana jeans dan kaos putih lengan pendek Andra kini tengah berada di mall yang terletak hanya beberapa puluh meter dari gedung apartemen Diego.

Siang yang terik membuat Andra mengayunkan langkahnya di sebuah foodcourt.

Orange juice yang segar kini sudah tersaji di atas mejanya.

"Sayang jangan tinggalin aku please, maafkan aku, sungguh aku tak bermaksud mengacuhkanmu"ucap seorang pria dengan kedua tangan memohon pada gadis cantik di depannya.

Meja yang terletak di ujung ruangan membuat keberadaan mereka tidak begitu menarik perhatian pengunjung lain, namun tidak bagi Andra yang berada di sebelah meja mereka.

Dengan jelas pertengkaran kedua insan itu terdengar jelas di telinganya.

Cih, jual mahal amat tuh cewek, mending tinggalin dan cari yang lain, batin andra geram.

"Sudahlah Fan, di antara kita sudah tidak ada lagi saling kecocokan, sebaiknya kita sudahi sampai di sini hubungan kita"nada bicara si cantik terlihat pelan namun tenang.

"Tapi aku nggak mau kita putus hanya karena hal yang sepele sayang, pokoknya aku tidak ingin kita putus, aku sangat mencintaimu"ujar sang pria melas.

Andra hanya memutarkan pandangannya merasa jengah.

"Sudahlah Fan, aku ingin kita putus secara baik-baik, mulai sekarang kita hanya berteman saja okey?"ujar si cantik terdengar bijak, lalu berdiri dan melangkah meninggalkan si pria yang kini diam mematung.

"Tidak, tunggu sayang, jangan tinggalkan aku"langkah pria itu cepat mengejar si cantik.

Cih, nggak ada harga dirinya banget si lu, maki Andra dalam hati.

Tapi ...hei bukankah dia pria yang semalam di cafe x, Andra menajamkan matanya takut penglihatannya salah.

Wah wah, gila bener tuh cowok, kemarin dengan acuhnya ninggalin pacarnya yang udah mohon maaf sambil nangis-nangis, sekarang giliran dia yang mohon-mohon nggak mau di putusin ke cewek lain, memang karma tak pernah salah alamat, gumam Andra sambil geleng-geleng kepalanya mirip burung beo lagi triping.

Andra melangkah memasuki panel lift yang kini terbuka.

Hei, bukankan ini cewek yang tadi, batin Andra.

Semerbak wangi mint tercium dari rambut si cantik saat mengibaskan kepalanya, gerakan tangannya mengibas-ngibas lehernya karena merasa gerah.

Ting.

Andra menautkan alisnya saat si cantik keluar dari lift.

Lantai sembilan, rupanya gadis itu tinggal satu lantai di bawah apartemen Diego.

Akhirnya di lantai sepuluh lift pun terbuka.

"Huaahh"

Andra merebahkan tubuhnya di sofa panjang di ruang tamu Diego.

Drrt drrt.

"Sayang di mana kamu, apa kamu tidak merindukan mommy mu ini?"

Pesan dari mommy membuat Andra terhenyak.

Sudah dua hari ia pulang ke negaranya, namun ia sama sekali belum menemui sang pemilik surganya itu.

Maafkan anakmu ini mom, batin Andra bergetar karena merasa bersalah.

Setelah membereskan barangnya Andra melangkah ke lobi apartemen di mana taxi online telah menunggunya.

*

*

"Huff, sialan si buaya darat itu"umpat Zara kesal.

"Apalagi Ra?"tanya Dewi sambil menyodorkan segelas orange juice pada Zara.

"Thank's".

"Gedeg banget gue Wi, nggak nyadar-nyadar dia tuh, gue bilang putus eh ..malah dia mohon-mohon nggak mau gue putusin, muka badak kan tuh cowok, rasain sekarang baru dia merasa gimana rasanya di putusin"Zara kembali menumpahkan kekesalannya.

"Emang lu pake alasan apa sampai si buaya itu nggak mau mutusin elu Ra?"

"Yaa gue bilang kalau kita udah nggak cocok lagi, udah"jawab Zara santai.

"Itu mah elu nya yang o on bin oneng bin songong, mana ada buaya mau di putusin hanya karena alasan klise, kagak mempan itumah marfuahhh"Dewi menoyor sahabat karibnya gemas.

"Lha trus pake alesan apa dong?"tanya Zara penasaran.

"Nih, dengerin ya marfuah , kalau mau mutusin lelaki buaya, elu tuh harus jadi pawangnya dulu dan mikir bagaimana seorang pawang harus membuat sang buayanya merasa kapok".

"Lalu apa dong yang harus di lakukan pawang biar buayanya kapok"tanya balik Zara.

Dewi kini menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ehmm, apa yakh?"Dewi memandang balik Zara dengan bingung.

"Ah elu, gaya sok jadi pawang buaya, kadal aja lu kagak punya"umpat Zara kesal.

"He he , tar deh gue nanya uwak gue dulu".

"Uwak? sejak kapan elu punya uwak, bukannya ayah ibu lu anak tunggal yah"Zara kini yang tertular menjadi bingung karena ulah Dewi.

"Iya uwak..gugel"jawab Dewi polos.

"Aah dasar lu Markonah"Kini Zara balik menoyor pelipis Dewi dengan kesal.

Keduanya kini saling menatap ponsel masing-masing.

"Aishhh ini lagi si anak mamy cerewet banget "umpat Zara lagi.

"Siape lagi Ra, perasaan gue dari tadi udah diem?"

"Bukan elu Wi, ini si Revan, ngajakin gue ketemuan sama mamahnya mulu, males kan ahhh"

Mulut Dewi membulat sempurna.

Tak heran jika Zara begitu di gilai para cowok, selain berwajah cantik bak bidadari, ia juga bertubuh tinggi langsing dan berkulit kuning langsat.

Sudah berpuluh kali wajahnya menghiasi sampul majalah kece ibukota, bahkan minggu lalu wajahnya dengan senyum manisnya teroampang di salah satu sampul majalah kelas asia.

Beruntung Dewi berteman dengan Zara, gadis yatim piatu itu begitu baik padanya, mau berbagi tempat tinggal di apartemen miliknya bahkan biaya hidup sehari-hari pun sebagian besar Zara yang menanggungnya, apalah daya kerja part time nya di sebuah restoran dengan gajih hanya cukup untuk membiayai kuliahnya, itupun jika ada keperluan mendadak terpaksa Dewi meminta bantuan dan Zara selalu siap membantunya.

"Ra mungkin Revan benar-benar mencintai elu dan ingin mengenalkan pada sang mamihnya sebagai calon menantu"jawab Dewi kini terlihat serius.

"Tapi gue nggak cinta Wi, lagi pula gue awalnya nerima dia kan karena gue kira dia itu sama-sama lelaki buaya yang sedang deketin elu"Zara mengerucutkan bibirnya.

Masih ingat enam bulan yang lalu, Revan terlihat begitu tertarik pada Dewi sedangkan di sebelahnya ada seorang gadis cantik yang ternyata adalah mantan kekasihnya yang ingin balikan pada Revan.

Zara yang melihat gelagat buruk pun segera menarik Dewi dan melancarkan aksinya hingga ternyata benar-benar membuat Revan bertekuk lutut padanya.

"Maafin gue ya Wi, mungkin jika saat itu gue membiarkan Revan ngedeketin elu sekarang elu udah jadi pacar dia, atau bahkan mungkin kalian sudah..."kalimat Zara menggantung saat Dewi menatapnya tajam.

"Eh markonah, jangan sekate-kate ye, gue emang jomblo tapi gue juga pilih-pilih kali, bagaimana laki yang mau gue jadiin jodoh sehidup semati, ogah amat gue pacaran ama cowok yang masih hidup di ketiak mamihnya"cibir Dewi.

Zara hanya tersenyum masam.

"Malang amat nasib gue ya Wi, cowok yang deketin gue nggak ada yang beres"

"Eh bukan mereka yang salah, tapi elunya yang songong, nyari pacar tapi malah milih para buaya, makan tuh buaya darat"Dewi mencebikan bibrnya.

"Udahlah Ra, kalau nggak mau di ajak kawin sama tu anak mamih, lu putusin aja simpel kan?"

"Simpel, Your kitchen!!"toyoran kencang kembali mendarat di kening Dewi.

Terpopuler

Comments

Riani Setiawati

Riani Setiawati

cerita nya menarik.beda dr yg lain good job author 😀

2022-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!