Sebelum baca, jangan lupa vote dan komentnya, hadiah bunga dan kopi boleh banget....
Hapoy reading, jaga kesehatan ya kalian😘😘😘
💦💦💦💦
"Mau bawa kemana cewek gue hah?"tanya Andra dengan nafas memburu, dadanya kembang kempis menahan amarah.
Irfan yang masih merasa kesal karena kesenangannya terpaksa tertunda, karena kedatangan pria yang mengaku pacar Zara itu pun tersenyum masam.
"Gue yang ajak dia keluar, jadi gue juga yang bertanggung jawab untuk membawanya kembali pulang"satu alasan logis membuat Irfan merasa di atas angin.
Andra melirik ke arah Zara yang terkulai lemas dengan tubuh gelisah.
"Ra, bangun Ra kamu kenapa?"Andra terlihat panik melihat keadaan Zara dan mengetuk kaca pintu mobil.
Zara tak menjawab karena tubuhnya kian terasa gerah.
Irfan menahan tubuh Andra agar menjauh dari sisi mobil.
Dengan garang Andra menarik kerah kemeja Irfan hingga tubuhnya tertarik ke depan.
"Heh denger ya baji****, kalau sampai dia kenapa-napa, lu berhadapan dengan gue"Andra melepas cengkeramannya lalu mendorong tubuh Irfan hingga terjengkang.
Andra membuka pintu mobil lalu melepas seatbeal.
"Brengsek, mau lu bawa kemana Zara"Irfan menarik tubuh Andra hingga terpaksa ia lepaskan tubuh Zara dan mendudukannya kembali di kursi mobil.
Irfan yang sudah kesal dari tadi, kini semakin memuncak amarahnya.
Buggh.
"Aakkh"Andra yang sudah siap dengan kemungkinan yang terjadi, berhasil menghindar amukan tangan Irfan.
Dan teriakan keluar dari mulut pria itu saat tangannya ternyata bersarang disisi pintu mobil.
Desisan keluar dari mulutnya saat melihat buku jarinya kini merah karena darah keluar dari sobekan kulitnya.
Kembali Irfan ancang-ancang hendak menyerang Andra.
Kedua kakinya memasang kuda-kuda dengan kedua tangan mengepal.
Andra hanya menarik garis sudut bibirnya tanpa menurunkan kewaspadaan.
Dengan gerakan cepat, Irfan mengayunkan tinju nya ke bagian dada Andra.
Namun Andra yang sudah terlatih dengan gerakan karate sejak remaja, hanya mencebikan bibirnya, dan dengan enteng berhasil menghindar dari amukan Irfan yang tampak membabi buta tanpa titik sasaran yang tepat sebagai di incaranya.
Beberapa kali pukulan Irfan bersarang di tempat kosong.
Tak ingin membuang waktu percuma, karena yang Andra cemaskan saat ini adalah kondisi Zara.
Bughh.
"Aaggghhh"pekikan keras keluar dari mulut Irfan saat tendangan telak Andra mengenai tulang keringnya.
Irfan ambrug dan berlutut memegangi tulang keringnya yang begitu sakit.
"Huh, lagak lu kaya jagoan hebat, baru di senggol udah mringis"ujar Andra mencebikan bibirnya, lalu melangkah ke mobil dan segera mengangkat tubuh Zara.
Matanya membulat saat beberapa kancing baju Zara terbuka, dengan cepat Andra membetulkan lalu membopong ke mobilnya.
Dengan kecepatan tinggi, Andra melajukan mobilnya meninggalkan Irfan yang masih merintih menahan sakit di kakinya.
"Egggh, panass hauss"erangan lirih tak henti keluar dari mulut Zara.
Sebagai pria yang sudah dewasa, Andra paham apa yang di alami gadis di sebelahnya.
Melihat gelagat tubuhnya yang mengatakan rasa panas dan gerah, Andra tahu jika Zara telah meminum obat perangsang dosis tinggi.
Tubuh Zara menggeliat tak karuan, bajunya pun sudah tersingkap di beberapa bagian.
Andra yang merasa panik mempercepat laju mobilnya.
Di sebuah rumah besar yang terletak di pinggiran kota, Andra menghentikan mobilnya.
Satu orang penjaga gerbang membuka pintu mobil saat Andra memberi isyarat agar membantunya menahan pintu mobil saat Andra membopong tubuh Zara.
"Biar saya yang akan membopongnya tuan"sang penjaga menawarkan bantuannya.
Dan tubuh penjaga itu pun sontak diam membeku dengan wajah tegang saat sang Tuan muda memandang dengan tatapan membunuh.
"Boponglah, kalau kau ingin nyawamu melayang saat ini juga"Andra mengulurkan kedua tangannya menyodorkan tubuh Zara pada pengawalnya.
Penjaga bertubuh tegap itupun menggelengan kepala dan tatapan yang kini tertunduk dengan wajah tampak tegang.
Apees..mimpi apa semalam, niat mau bantuin malah taruhannya nyawa melayang.
Penjaga berwajah kalem itupun mengusap tengkuknya yang kini merinding sempurna lalu menutup pintu mobil dan memarkirkannya di garasi luas di samping rumah.
"Bi..bibi, tolong bawain segelas air hangat ke kamarku bi"teriak Andra pada bi Sanah, pembantu bagian dapur.
Andra segera mengelap kening Zara yang tampak basah karena keringat.
Bibir mungilnya bergetar dengan kalimat yang tak jelas.
"Ini tuan".
"Terma kasih bi, tolong tutup pintunya"Andra segera mengangkat bahu Zara agar ia dapat meneguk minumannya.
Glekk glek.
Satu kali tegukan kandaslah semua air di gelas.
"Panasss panas"Andra segera menurunkan suhu AC.
Bukannya merasa dingin, Zara bahkan kini mulai membuka kancing bajunya tak sadar.
"Mandi..mana kamar mandi"racau Zara lalu bangkit menuju kamar mandi.
Andra menahan tubuh Zara saat hendak ke kamar mandi.
Bahaya jika dalam keadaan tak sadar dan kepalanya yang merasa pusing lalu mandi.
"Ra, jangan Ra, bahaya.." Andra menahan tubuh Zara dan mendudukannya kembali.
"Panas, gerahh tolong"
Zara semakin tidak dapat mengontrol dirinya, tubuhnya kini bagai terbakar dan desiran aneh yang begitu menyiksa tubuhnya.
Glek
Andra menelan saliva dengan kasar, kancing baju yang kini terlepas memperlihatkan gundukan putih mulus yang masih terbungkus kain berwarna putih.
"Tolong aku kak, tubuhku panas"Geliatan tubuh Zara kian menggoda iman Andra.
Dengan cepat andra mengambil selimut lalu melilitkan ke seluruh tubuh Zara.
Dada Andra naik turun, melihat pemandangan indah yang masih haram di lihat matanya, sungguh sangat menyiksa batinnya.
Nafasnya memburu sementara bagian inti tubuhnya di bawah sana sudah berdiri tegak membuat celananya terasa sesak.
"Issshhh lepaasss"Zara menggeliatkan tubuhnya dan terlepaslah selimut yang menutupi tibuhnya.
"Kak tolong aku, tubuhku panas, lakukan apa saja kak ku mohon tolonglah aku"ucapan lirih Zara terasa begitu menyayat hati Andra.
Dengan gerakan tangan tak sadar, Zara melucuti semua kain yang menempel di tubuhnya.
"Tolong aku kak"Zara memeluk Andra dari samping.
Glekk.
Sungguh malaikat Atid sedang tersenyum dengan buku yang ia siapkan untuk mencatat Apa yang akan Andra lakukan.
Andra berusaha sekuat tenaga untuk mengacuhkan gesekan benda kenyal yang terasa lembut menyentuh lengannya.
Ya Tuhan kenapa kau uji hambamu dengan cobaan yang begitu indah ini Tuhan, Kau tahu , aku tak bisa menolaknya.
Teriak batin Andra.
"Kak, tegakah kau padaku, aku sungguh tersiksa kak, please lakukan sesuatu"lirih Zara dengan bibir bergetar.
Dengan cepat Andra membopong tubuh Zara ke atas ranjang, karena tak ada lagi yang bisa menolong selain dirinya.
Dengan lembut Andra menyurusi tubuh Zara, tak ada yang terlewat dari sapuan bibirnya, jari tanganya pun sibuk memainkan benda kenyal yang begitu memabukan.
Andra tidak perduli jika saat ini malaikat Atid sedang berpesta karena perbuatannya.
Andra menghentikan kegiatannya saat erangan panjang keluar dari bibir Zara, pertanda ia telah mencapai puncaknya.
Nafas Andra memburu lalu melangkah ke kamar mandi dan iapun segera melepaskan apa yang memang harus di lepaskan.
Mulutnya pun mengerang dengan lenguhan panjang saat cairan putih keluar dari tongkatnya yang menegang sempurna.
Setidaknya dengan cara itu, ia bisa membantu melepaskan Zara dari penderitaanya karena obat laknat yang membuatnya begitu terangsang dan membutuhkan pelampiasan, tanpa harus merusak mahkotanya.
Andra pun segera mandi dan membersihkan tubuhnya.
💦💦💦
Males banyak up....kalian pelit kasih kopi sama kembangnya siiih.
Makanya kasih bunga sebanyak mungkin biar author lebih semangat up nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments