THU* 10

Joy alias Andra memegang tangan Zara dengan erat.

Zara kini diam saat tangannya terasa ngilu karena ia terus berontak.

"Lepasin, apa-apaan ini?"tanya Zara dengan berbisik di telinga Andra.

"Udah kau diam dan kita mainkan drama ini"jawab Andra santai.

"Drama apa, aku nggak mau masuk dalam hidupmu yang rumit"ujar Zara masih dengan me lunakan nada bicaranya.

"Ck nggak usah sok santai, aku tahu hidupmu lebih rumit dari cerita kehidupan ku"Andra tersenyum penuh arti.

Zara terdiam sejenak memandang sekelilingnya.

"Sekarang kita harus berpura-pura sedang berpacaran, aku membutuhkanmu untuk jadi kekasih setinganku maka aku akan membantumu agar kau terlepas dari pria mu"Zara melotot ke arah Andra, bagaimana mungkin pria yang sedang menggandeng tangannya itu mengetahui apa yang terjadi padanya.

"Oohh, kau rupannya si pembawa sepatu sebelah"gumam Zara saat ingatannya kembali pada saat pertama kali melihat pria itu membawa sepatu yang hanya sebelah.

"Aku Andra, ingat A N D R A"Andra mengeja namanya di sisi telinga Zara.

"Ehm mom, ini Zara pacarku"ucap Andra penuh oercaya diri lalu menarik tangan Zara agar menyalami sang mommy, dan Zara pun mau tak mau akhirnya menunduk hormat dan menyalami Maharani.

"Mom, aku pulang dulu, Zara kurang enak badan mom, kasihan jika pulang terlalu malam"Zara sontak memasang muka mode sayu saat mendengar kalimat Andra.

"Ehmm aduh kasihan, ya udah kau ajak dia pulang dulu, ingat besok ketemi lagi sama mommy ya"Maharani tersenyum lalu mengusap rambut Zara lembut.

Zara hanya tersenyum masam lalu mengikuti Andra yang menuntunnya kembali ke arah motor yang terparkir di depan restoran tersebut.

"Lepas, biar aku pulang sendiri"Zara menarik tangannya berusaha melerai genggaman Andra.

"Sstt, jangan berbuat yang mencurigakan, masih ada yang memperhatikan kita"bisik Andra yang kini semakin mempererat gengaman tangannya.

Tak berani menoleh ke belakang, Zara pun akhirnya diam dan menurut saat Andra menyuruhnya kembali naik ke atas motorsportnya.

"Sorry bro, motor lu gue bawa ke apartemen Diego, ada keadaan darurat"Andra menghubungi Juned yang ternyata sedang ketar-ketir mencarinya di Taman Kota.

"Ishhh, jadi ini bukan motormu?"tanya Zara dengan mencebikkan bibir bergelombangnya.

"Heemm, ayo naik"

"Kemana kita?"tanya Zara.

"Ya pulang lah apa kau mau ke hotel?"ucap Andra dengan senyum smirk.

"Emang kamu tahu di mana aku tinggal"

Andra menarik satu sudut bibirnya.

"Apartemen x, lantai sembilan"bulu halus di tengkuk Zara kini meremang sempurna saat Andra menyebut apartemen tempat tinggalnya dengan tepat.

"Dari mana kamu tahu?"

"Ahh bukan hal penting untuk di tanyakan, cepat naik"Andra berucap santai tanpa tahu gadis cantik di depannya kini merasa begitu dilema.

Andai aku menolak pulang dengan dia, pasti akan membutuhkan waktu lama jika menunggu taxi,sedangkan jika ikut dengannya, apa iya pria di hadapannya itu dapat di percaya, batin Zara kini gundah gulana.

Andra diam melirik Zara dari sudut matanya.

"Kalau tidak percaya kamu kirim pesan ke teman satu apartemenmu dan catat nomor plat motor ini"Andra berucap bijak.

Zara memandang tajam pria di depannya.

"Kenapa, kau tidak membawa ponselmu?"tanya Andra saat Zara tak mengeluarkan ponselnya.

"Aku off kan"jawab Zara dengan wajah menunduk.

Terpaksa Zara me non aktifkan ponselnya, karena Revan pasti akan terus menghubunginya.

Andra menghela nafas panjang.

"Sekarang kamu pilih tetap di sini menunggu taxi yang entah kapan datang, atau ikut aku dan ku antar ke apartemen mu"Andra memberi pilihan yang akhirnya di sambut anggukan kepala oleh Zara.

"Hmm dari tadi kek, nggak perlu pake drama segala"ucap Andra memutar pandangannya.

Lagak sok jual mahal, padahal mantannya udah nggak ke hitung, gumam Andra dalam hati.

Zara memeluk pinggang Andra erat saat motornya mulai melaju membelah kota.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di apartemen x.

"Naiklah, besok aku jemput"ucap Andra setelah menurunkan Zara.

"Jemput, kemana?"tanya Zara bingung.

"Ya kencan lah, ingat ya mulai saat ini kita adalah sepasang kekasih"Andra berucap dengan nada sedikit mengancam.

Zara menautkan kedua alisnya.

"Sejak kapan kita pacaran?"

"Ish ish ish masih muda ternyata kau sudah pikun nona, ingat aku menolongmu bukan tanpa pamrih, di dunia saat ini tak ada yang gratis nona, aku telah menolongmu dari kekasihmu itu dan sekarang aku ingin bayaran darimu dengan cara kau pura-pura menjadi kekasihku"ucapan Andra tampak tenang tanpa beban.

Zara terdiam, jika Revan mengetahui saat ini ia telah memiliki pria lain, tentu ia tak akan lagi mengejarnya.

Tak ada rugi bagi nya, toh drama yang ia perankan tak akan lama, pikir Zara.

"Baiklah aku terima skenario ini".

Andra tersenyum puas, kini ia bisa bernafas dengan lega karena sang mommy tak akan lagi memaksanya untuk melakukan kencan buta dengan para gadis pilihan mommy yang menurutnya pilihannya adalah yang terbaik.

"Andra tunggu, berapa nomor ponselmu"tanya Zara ragu, karena bukan sifatnya untuk meminta nomor pada seorang pria lebih dahulu.

Itu Zara lakukan seandainya suatu saat ia membutuhkan kehadiran Andra saat ada Revan yang ingin kembali mendekatinya.

Andra menyerahkan ponselnya pada Zara, lalu seper sekian detik Zara mengembalikan setelah memasukan nomornya di ponsel berlogo buah apel gompal itu.

"Naiklah, aku pun akan pulang"perintah Andra lembut.

Zara pun mengangguk ringan lalu melangkah menuju lift.

Andra memandang punggung Zara hingga menghilang di balik panel lift yang mulai tertutup.

Drrtt drrtt.

"Woyy, lu di mana kampret tamkot udah mau tutup nih"umpatan Juned membuyarkan lamuanan Andra.

"Iya iya, gue otw nih".

Andra lalu melajukan motornya dengan cepat menuju Tamkot yang kini terlihat sepi.

Andra mencari sosok Juned di setiap sudut taman, namun nihil.

Drrt drrt.

"Lu dimana, gue udah di depan gerbang nih?"tanya Andra setelah Juned mengangkat ponselnya.

"Lu liat warung kopi di sebrang"Andra mengalihkan pandangannya dari ponsel menuju ke sebrang jalan di mana Juned tengah melambaikan kepalan tangan padanya.

"Kampret lu, tega lu ye ninggalin gue, setelah gue tolong lu dari nyokap lu, malah tega-tega nya lu ninggalin gue"Juned mengumpat panjang pendek karena dongkol.

"Sorry bro,"Andra berucap dengan wajah polos penuh sesal.

"Lu bayarin tuh"Juned melangkah ke motornya di ikuti Andra setelah membayar kopi dan makanan ringan yang Juned habiskan selama menunggunya.

Sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal Juned memandang Andra kesal.

"Sekarang lu mau ke mana, gue dah ngantuk nih"tanya Juned yang merasa kedua matanya sudah sepat.

"Ehm ke mansion ku gimana?"Andra balik tanya karena merasa tak enak hati jika masih menyuruh Juned untuk mengantarnya pulang.

"Shhh ogah gue ntar mommy lu ngomel-ngomel gara-gara telat nganter putri kesayangannya pulang"jawab Juned masih kesal.

"Kalau gitu kita ke aparteemen Diego aja, paling dekat dari sini"kali ini usul Andra dapat di terima Juned.

Episodes
1 THU * 1
2 THU * 2
3 THU *3
4 THU *4
5 THU * 5
6 THU * 6
7 THU * 7
8 THU * 8
9 THU * 9
10 THU* 10
11 THU *11
12 THU *12
13 THU *13
14 THU *14
15 THU * 15
16 THU * 16
17 THU *17
18 THU * 18
19 THU * 19
20 THU * 20
21 THU *21
22 THU * 22
23 THU * 23
24 THU *24
25 THU *25
26 THU *26
27 THU *27
28 THU *28
29 THU *29
30 THU *30
31 THU *31
32 THU *32
33 THU* 33
34 THU *34
35 THU *35
36 THU *36
37 THU*37
38 THU *38
39 THU *39
40 THU 40
41 Thu 41
42 THU 42
43 THU *43
44 Thu *44
45 THU* 45
46 THU *46
47 THU *47
48 THU *48
49 THU* 49
50 THU* 50
51 Thu * 51
52 THU 52
53 THU * 53
54 THU*54
55 THU*55
56 THU *56
57 THU* 57
58 THU *58
59 THU *59
60 THU *60
61 THU* 61
62 THU* 62
63 THU *63
64 THU* 64
65 THU*65
66 THU 66
67 THU* 67
68 THU *68
69 THU* 69
70 THU*70
71 THU*71
72 THU*72
73 THU*73
74 THU*74
75 THU *75
76 THU76
77 THU*77
78 THU*78
79 THU*79
80 THU*80
81 THU 81
82 THU82
83 THU 83
84 THU 84
85 THU 85
86 Thu 86
87 THU *87
88 THU*88
89 Thu* 89
90 THU*90
91 THU*91
92 THU*92
93 Thu*93
94 THU*94
95 THU*95
96 THU*96
97 Thu*97
98 THU*98
99 THU*99
100 THU*100
101 THU*101
102 THU*102
103 THU*103
104 THU*104
105 THU*105
106 THU*106
107 THU*107
108 THU*108
109 THU*109
110 THU*110
111 THU*111
112 THU*112
113 TJU*113
114 THU*113
115 THU*114
116 THU*116
117 THU*117
118 Thu*118
119 THU*119
120 THU*120
121 THU*121
122 Thu*122
123 THU*123
124 THU*124
125 THU*125
126 THU*126
127 THU*127
128 THU*128
129 THU*129
130 THU*130
131 THU*131
132 THU*132
133 THU*133
134 THU*134
135 THU*135
136 THU*136
137 THU*137
138 THU*138
139 THU*139
140 THU*139
141 THU*141
142 THU*142
143 THU*143
144 THU*144
145 THU*145
146 THU* 146
147 THU* 147
148 Thu*148
149 THU*149
150 THU*150
151 THU*151
152 THU*152
153 THU*153
154 THU*154
155 THU*155
156 THU*156
157 THU*157
158 THU*158
159 THU*159
160 THU*160
161 THU*161
162 THU*162
163 THU*163
164 THU*164
165 THU*165
166 THU*166
167 Draft
168 THU*169
169 THU*169
170 THU*170
171 THI*171
172 THU*172
173 THU*173
174 THU*174
175 THU*175
176 THU *176
177 THU*177
178 THU*178
179 THU*179
180 THU*180
181 THU*181
182 THU*182
183 THU*183
184 THU*184
185 THU*185
186 THU*186
187 THU*187
188 THU*188
189 THU*189
190 THU*190
191 THU* 191
192 THU*192
193 THU*193
194 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 194 Episodes

1
THU * 1
2
THU * 2
3
THU *3
4
THU *4
5
THU * 5
6
THU * 6
7
THU * 7
8
THU * 8
9
THU * 9
10
THU* 10
11
THU *11
12
THU *12
13
THU *13
14
THU *14
15
THU * 15
16
THU * 16
17
THU *17
18
THU * 18
19
THU * 19
20
THU * 20
21
THU *21
22
THU * 22
23
THU * 23
24
THU *24
25
THU *25
26
THU *26
27
THU *27
28
THU *28
29
THU *29
30
THU *30
31
THU *31
32
THU *32
33
THU* 33
34
THU *34
35
THU *35
36
THU *36
37
THU*37
38
THU *38
39
THU *39
40
THU 40
41
Thu 41
42
THU 42
43
THU *43
44
Thu *44
45
THU* 45
46
THU *46
47
THU *47
48
THU *48
49
THU* 49
50
THU* 50
51
Thu * 51
52
THU 52
53
THU * 53
54
THU*54
55
THU*55
56
THU *56
57
THU* 57
58
THU *58
59
THU *59
60
THU *60
61
THU* 61
62
THU* 62
63
THU *63
64
THU* 64
65
THU*65
66
THU 66
67
THU* 67
68
THU *68
69
THU* 69
70
THU*70
71
THU*71
72
THU*72
73
THU*73
74
THU*74
75
THU *75
76
THU76
77
THU*77
78
THU*78
79
THU*79
80
THU*80
81
THU 81
82
THU82
83
THU 83
84
THU 84
85
THU 85
86
Thu 86
87
THU *87
88
THU*88
89
Thu* 89
90
THU*90
91
THU*91
92
THU*92
93
Thu*93
94
THU*94
95
THU*95
96
THU*96
97
Thu*97
98
THU*98
99
THU*99
100
THU*100
101
THU*101
102
THU*102
103
THU*103
104
THU*104
105
THU*105
106
THU*106
107
THU*107
108
THU*108
109
THU*109
110
THU*110
111
THU*111
112
THU*112
113
TJU*113
114
THU*113
115
THU*114
116
THU*116
117
THU*117
118
Thu*118
119
THU*119
120
THU*120
121
THU*121
122
Thu*122
123
THU*123
124
THU*124
125
THU*125
126
THU*126
127
THU*127
128
THU*128
129
THU*129
130
THU*130
131
THU*131
132
THU*132
133
THU*133
134
THU*134
135
THU*135
136
THU*136
137
THU*137
138
THU*138
139
THU*139
140
THU*139
141
THU*141
142
THU*142
143
THU*143
144
THU*144
145
THU*145
146
THU* 146
147
THU* 147
148
Thu*148
149
THU*149
150
THU*150
151
THU*151
152
THU*152
153
THU*153
154
THU*154
155
THU*155
156
THU*156
157
THU*157
158
THU*158
159
THU*159
160
THU*160
161
THU*161
162
THU*162
163
THU*163
164
THU*164
165
THU*165
166
THU*166
167
Draft
168
THU*169
169
THU*169
170
THU*170
171
THI*171
172
THU*172
173
THU*173
174
THU*174
175
THU*175
176
THU *176
177
THU*177
178
THU*178
179
THU*179
180
THU*180
181
THU*181
182
THU*182
183
THU*183
184
THU*184
185
THU*185
186
THU*186
187
THU*187
188
THU*188
189
THU*189
190
THU*190
191
THU* 191
192
THU*192
193
THU*193
194
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!