Satu jam kemudian
Sudah satu jam dan Mitha belum juga datang, ia sudah merasa perutnya keroncongan, namun enggan keluar
Sebenarnya bisa saja Marsela memesan online, hanya sja ia sudah terlanjur memesona makanan pada Mitha, bisa ngamuk Mitha jika makanan yang ia bawa tak di makan Marsela.
Akhirnya Bella apartemen berbunyi, Marsela langsung berlari kecil menuju pintu, namun ia melihat ke interkom siapa yang datang, rupanya benar Mitha dan Marsela segera membuka pintu apartemennya dengan semangat
"Kenapa gak langsung masuk Aja sih??" tanya Marsela kesal.
Ia tak pernah mengganti password apartemen, masih sama perpaduan tanggal lahir Mitha dan Dirinya
"Loe lihat, tangan gue penuh sama pesenam loe.
itu bell aja gue pake siku" gerutu Mitha langsung nyelonong masuk ke dalam apartemen.
Setelah meletakkan makanan yang di pesan Marsela, ia segera mendekati Marsela, memegang Marsela dan melihat dari kanan ke kiri
"Ih apaan sih loe???
"Loe bilang gak apa-apa, itu kepala loe kenapa?????"
"Ini perbuatan si nenek sihir, dah ah gue laper, mau makan" ucap Marsela langsung berbinar saat membuka box pizza lalu mulai makan dengan lahap
"Eh combro gue serius"
"Gue juga serius, mending loe nonton ini deh" ucap Marsela menyodorkan ponselnya Mitha dengan patuh mengambil ponsel marsela
"Buka video sama rekaman kalau udah" ucap Marsela dengan mulut penuh pizza
"Ih jorok banget loe, lap tuh" ucap Mitha melihat saus yang meleleh dari sudut bibir Marsela
"Yeee ini seninya makan pizza"
"Terserah loe, makan pelan-pelan, gak ada yang ngambil pizza loe" ucap Mitha melihat cara makan Marsela.
Marsela tak perduli, yang penting perutnya kenyang.Sejak pagi ia tak makan sehat karena Raffa dan mamanya, dan ini sudah menjelang malam, seharian Marsela tak masuk air maupun makanan
"Hahaha mamp*s tuh nenek sihir.
kenapa gak mokad aja sih???"
"Orang jahat matinya lama, percaya sama gue" timpal Marsela
"Dari mana loe tahu??? banyak kok orang jahat mati cepat"
"Berarti dia kurang jahatnya" jawab Marsela asal membuat Mitha menggeleng
"ye gak percaya, liat aja di sinetron orang jahat matinya lama.
kalau matinya cepet rugi sutradaranya kan????" seloroh Marsela membuat Mitha tertawa
"Dasar dodol, gue kira beneran, tapi iya juga sih" ucap Mitha lalu keduanya cekikikan.
"Nah sekarang loe dengar rekaman gue, suara si Raffa tuh" ucap Marsela.
Mitha lalu mengambil satu slice pizza lalu memutar rekaman Tersebut.
Mitha sampai tersendak karena tertawa terbahak-bahak.
Ia puas sekali Marsela bisa membuat Raffa marah
"Sel tumben loe bisa balikin omongan si ba*Ingan itu???"
"Ya kan gue dah gak punya rasa, jadi santai aja, gimana??? gue keren gak????" tanya Marsela.meminta pendapat Mitha
Mitha mengacungkan dua jari jempolnya pada Marsela
"Keren BGT" ucap Mitha keduanya kembali tertawa
"Jadi apa rencana loe???
Beneran loe mau tinggal disini???" tanya Mitha langsung pada intinya
"Yoi, tuh dah gue rapihkan barang bawaan gue" tunjuk Sela
"Gue akan pindah kesini juga"
"Gak ah, gue mau sendirian dulu.
please" ucap Marsela menangkup kedua tangannya.
walau ia sudah tahu kebenaran tentang Raffa dan memutuskan bercerai, tak mudah baginya melupakan sakit hatinya dan waktu yang ia buang sia-sia.
Kini jika memikirkan itu ,Marsela merasa darahnya mendidih.
betapa bodohnya ia di masa lalu.
"Tapi loe masih dalam incaran Raffa.
Raffa dan mamanya pasti cari cara buat sakiti loe lagi
kalau loe gak mau balik kerumah mama dan papa, seenggaknya biarin gue ikut tinggal disini"
"Dua hari, beri waktu gue dua hari, setelah itu loe bisa pindah" ucap Marsela
"Ya dua awas jangan ingkar" walau ragu akhirnya Mitha setuju, ia mengerti jika Sela butuh waktu mendengarkan diri nya sendiri.
"Iya...."
Keduanya lalu menghabiskan malam nonton film favorit mereka saat masih kuliah, hingga akhirnya kantung menyerang dan mereka tidur di depan televisi.
Marsela.lupa mengusir Mitha.
Namun melihat wajah Mitha yang kelelahan Marsela tak tega.
Ia mengambil dua bed cover lalu meletakkannya di lantai, dan satunya lagi untuk mereka menyelimuti tubuh mereka berdua.
Marsela.memandang wajah Mitha, entah mengapa ia menitikkan air mata, selama ini Mitha selalu melindunginya, ia adalah kakak sesungguhnya.
Marsela sangat menyayangi Mitha.
"Kak Mitha, terima kasih telah hadir dalam hidupku" ucap marsela lalu tidur di samping Mitha.
Keesokan paginya Marsela sudah berkutat di dapur, ia membuatkan sarapan pagi untuk mereka berdua.
Setelah selesai masak, ia seger mandi dan bersiap ke kantor.
kemarin mau tak mau ia bolos kerja dan si bos nya yang menyebalkan mengiriminya banyak pesona singkat memarahinya.
seperti mak-mak kebakaran jenggot, pria itu terus menerus mengiriminya pesan singkat seolah tak ada kata puas memarahi Marsela.
"Loe mau ngantor??? dengan. kepala begitu???"
"Yee, loe gak tahu si bos gue??
Bir kata ngesot aja harus masuk gawe.
dia itu bis yang hatinya udah di beliin terus masukin freezer" ucap Marsela hiperbola membuat Mitha tertawa terkekeh
"Segitunya?????"
"Yeee gak percaya, segitunya lah.
ah pokoknya mahluk paling langka di muka bumi yang harus di lestarikan ya bos gue itu" ucap Marsela serius sambil mengunyah sandwich nya
"Serem juga ya bos loe, gue jadi penasaran"
"Ah jangan deh, kalau lihat mukanya loe gak akan menyangka, nanti loe malah jadi fans nya si bos gelo itu lagi , huh
gak akan seru lagi kalau gue ceritain dia" ucap Marsela membuat Mitha tertawa geli, begitu bencinya adiknya pada bos nya.
Ia jadi makin penasaran
Mitha belum memberitahu adiknya jika ia tak akan kembali ke luar negeri.
Mitha memutuskan akan tetap tinggal di tanah air dan memohon papanya mengizinkan ia tak kembali..
Tentu saja Calvin sangat senang, ia ingin Mitha mengelola perusahaanya.
ia sudah membuat wasiat jika kedua anaknya akan mendapatkan hak waris yang sama, dan Aulia setuju walau pastinya akan banyak dari pihak keluarga mereka yang tak setuju. Namun Calvin dan Aulia sudah membuat keputusan bulat dan tak ada yang bisa merubahnya.
Dan untuk beberapa aset kecil, ia akan berikan pada Reny dan dua keponakan lainnya.
"Kayanya loe fans dia juga"
"Amit-amiiiittt
Loe lihat gue benci banget sama tuh bos.
Rasnya pengen gue kasih broklak aja biar rasa" ucap Marsela menggebu-gebu
"Hahaha sepertinya kau benar membencinya" tawa Mitha melihat Marsela
"Huh dari tadi sudah ku bilang juga, menyebalkan"
"Tapi benci bisa jadi cinta loe, Hati-hati my sister" ucap Mitha tertawa cekikikan meninggalkan meja makan
"Amit-amiiittt" teriak Marsela sewot. moodnya jadi hilang gara-gara membahas pria menyebalkan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
GuAn
mudah2 Mitha punya kemampuan buat ngebasmi si Fafa lekong
2022-10-07
0
Ayu Wulansari
lanjt thor
2022-10-06
0
Deriana Satali
Jangan terlalu benci Sella nanti jd cinta
antara benci dan cinta hny setebal kulit bawang
2022-10-05
0