Usil, Balas Dendam

Marsela melajukan kendaraannya menuju kediaman mertuanya, ia harus segera menuntaskan permasalah rumah tangganya. terlebih Raffa ternyata setuju bercerai dan bahkan sudah membuat surat penyataan, ini akan mempermudah mereka dalam bercerai.

Marsela sudah berdiri di depan rumah mertuanya, tepatnya rumah nya sendiri yang di berikan Calvin untuk Marsela.

Ada keraguan yang ia rasakan saat ingin melangkah masuk, namun ia mengumpulkan keberanian dan berjalan masuk.

Seorang asisten rumah tangga menyambutnya, tidak seperti biasa nenek lampir itu juga menyambutnya.

Marsela merasa aneh, namun ia yang memang tak pernah berfikir buruk pada orang hanya menganggap jika mertuanya yang sebentar lagi akan menjadi mantan mertuanya itu sudah menyadari kesalahannya.

Selama menikahi Raffa entah sudah berapa kali Tua menghina, mencibir bahkan pernah menampar wajah Marsela, itu semua karena Marsela belum kunjung hamil. Dari mandul, bapuk, pembawa sial sampai perempuan tak berguna, itu sebagian kata-kata yang sering Tya lontarkan pada Marsela.

"Marsela,.mama mohon maaf ya, mama ini pernah bodoh dan punya penyakit darah tinggi, sehingga gampang emosi.

Kamu mau maafin mama kan??" tanya Tya dengan berlinang air mata

"Ini mimpi????, tumben nenek lampir ini menangis??

Apa dia mau berakting biar aku tak jadi menceraikan anaknya yang Dajjal itu???? atau...."

"Sela mama tahu sulit memaafkan mama.

mama tahu kesalahan mama sama kamu banyak dan kamu pasti sakit hati sama mama" ucap Tya lagi makin terisak.

Kini beberapa asisten rumah tangga menatap ke arah Marsela karena mereka di ruang makan.

Marsela terlihat seperti menantu yang sombong dan menindas Mertua, membuat Marsela tak nyaman.

"Nenek tua ini seperti sengaja melakukanya untuk membuat orang salah paham

Walau ia sering jahat padaku, tapi kini meminta maaf di depan banyak orang.

Apa ini rencananya?? air mata itu tulus?? atau ia mencolok matanya sendiri agar keluar air mata???" Marsela tetap diam menatap ke arah Tya.

Tya yang di tatap marsela.penuh selidik terlihat tersenyum, ya wanita itu tersenyum sekilas.

Marsela bisa melihatnya.

"Kalau kamu gak mau maafin mama mending mama mati" ucap Tya membenturkan kepalanya ke tembok di belakangnya, Marsela sangat terkejut, ia segera berdiri dan menghalau.

Sementara Apara Art berteriak ketakutan

"Ma,.Marsela sudah memaafkan mama.

Please mama jangan seperti ini" Di bawah tatapan semua orang Marsela seperti menantu durhaka.

Kini ia memahami dengan jelas.

perempuan tua bangka ini sedang menggiring opini dan mau mencelakainya.

Entah apa rencana di balik kelakuannya.

Marsela melihat seringai licik terpasang di wajah penuh keriput itu

"Kau mau berakting???? ok aku ladenin.

kebetulan bakat teater ku sudah bertahun-tahun tak terasah" gumam Marsela tersenyum

"Mama, Sela tahu mama banyak salah, tapi mama sudah tua sudah seharusnya Marsela yang mengalah.

Sela juga tahu mama darah tinggi, jadi jangan marah lagi ya ma. emosi yang tak stabil bisa membuat mama berada di alam lain( mati)" ucap Marsela menangis sambil memeluk Tya, dalam hati ia tertawa

"Mantu sialan kau menyumpah ku???" bisik Tya di telinga Marsela

"Mama jangan marah-marah terus, gak baik buat kesehatan mama ya, Sela minta maaf jika selama ini Sela belum hamil.

Sela menantu tak berguna" ucap Marsela masih menangis membuat beberapa Asisten rumah tangga yang tahu penderitaan Marsela meneteskan air mata.

Tya merasa darahnya mendidih

"Tak apa jika kau mandul.menatuku, mama akan selalu ingin ku jadi menantu mama" ucap Tya membalas ucapan Marsela

"huhuhu mama bagaimana bisa hamil, ma.

Raffa saja buang anaknya ke Dion.

Dia ga nafsu sama Sela" ucap Marsela makin terisak.

Seluruh orang terkejut, mereka memandang tak percaya pada Marsela.

tak terkecuali Tya.

Badannya sampai menggigil seperti orang kedinginan.

ia menatap Marsela seolah mencari kebenaran dan marsela mengangguk samar

"Putramu tak menyukai apem wangi, tapi menyukai lobang jahanam, aku pikir kau tahu itu MAMA MERTUA!!!!" ucap marsela menatap penuh amarah pada Tya.

Bibir tua bergetar, apa yang ia tutupi terbongkar.

Ia memandang sekeliling, beberapa asisten rumah tangga yang di pekerjakan Raffa menatap Tya dan mulai menggunjingnya di depan Tya.

harga diri Tya hancur seketika.

ia malu, sangat malu, aib kelurganya di umbar oleh Marsela.

Tya terlalu meremehkan Marsela.

padahal Raffa meminta mamanya untuk menahannya karena Raffa ada keperluan dan akan memberi Marsela pelajaran.

Sejak Marsela pergi, Tya terus merengek agar Raffa menjamah Marsela beberapa kali saja sampai ia hamil.

karena.Tya yakin putranya itu subur.

Ia pernah mengetes Raffa dengan pembantunya. dan wanita itu hamil

namun bukan Tya namanya jika tak menyingkirkannya karena pembantu itu bukan level mereka.

Tya mau keturunan yang derajatnya tinggi dengan latar belakang kuat, seperti Marsela.

Jika mereka memiliki anak, setelah Marsela melahirkan maka Raffa bebas melakukan apapun tanpa takut di ceraikan Marsela, karena bagi keluarga kalangan atas terutama Calvin perceraian adalah Rabu.

Raffa keluar untuk menjemput kekasihnya.

ia sudah membeli afrodisiak( obat perangsang) agar Raffa tak tertekan.

nyatanya ia tetap saja tertekan karena prioritas s*x nya bukan lawan jenis.

Tya mau tak mau mencari jalan keluar dari masalah, ia mulai limbung dan pingsan, jatuh menimpa bangku di depannya.

Tya mengira Marsela akan menangkapnya, rupanya Marsela membiarkan Tya jatuh dan baru berakting terkejut dan menangis.

marsela.hampir tertawa terbahak-bahak karena mendengar pekikan kecil Tya dengan mulut mengigit bibir menahan sakit saat kepalanya terantuk bangku di epanya

"Mantu sialan, kau senagaja tak menangkap ku?" bisik Tya lirih

"Salah sendiri mama mau pingsan gak bilang"

"Kau...." Tya bungkam langsung karena asisten rumah tangga nya mendekati dengan wajah khawatir

"Gimana nih mba Sela???"

"Kita bawa ke kamar aja bik, mungkin mama shock karena tahu kebenarannya" ucap Sela dengan wajah sedih.

terlihat bibir Tya merengut membuat Marsela tersenyum.

Saat mengangkat tubuh Tya, Marsela di cubit Tya keras, Marsela terpekik kaget dan sakit, ia lalu menyeringai jahat.

ia melepas tangannya dan mengibas-ngibaskan

"Kenapa.mba sela??" tanya salah seorang asisten rumah tangga

"Ada semut tua gigit" ucap sela ia pura-pura limbung dan kepala Tya terbentur dinding.

wajah Tya memerah karena sakit.

nenek tua itu masih kuat berakting

"*Benjol-benjol sekalian loe nenek jahat, paling kalau parah geger otak.

aneh udah tua jahatnya ampun-ampun" gerutu Marsela dalam hati.

"Ya Allah maafin Sela, Sela hanya mencoba menyadarkan mama Tya" ucap Marsela dalam hati.

sebenarnya ia juga tak tega menyakiti Tya.

Tapi wanita itu seakan hobby membuat Marsela menderita.

Marsela juga tak tahu apa dendam di kehidupannya yang dulu sampai punya mertua dan suami yang jahatnya ke ubun-ubun*.

Marsela langsung meletakkan Tya diatas tempat tidurnya, sementara salah seorang asisten rumah tangga membawa minyak angin.

"Sini bik, Sela sana aja" ucap Marsela mengambil minyak angin dan menuangkannya ke telapak tangan, ia lalu mengoleskannya di hidung Tya

"Kebanyakan mba"

"Biar mama cepat siuman bik" ucap Marsela polos.

ia juga membalurkan ya di badan Tya. sampai Tya mandi minyak angin.

kedua asisten rumah tangga saling pandang.

seolah berkata ini menolong apa mau bunuh Tya, namun Marsela tak perduli

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

emang enak mau ngerjain malah dikerjain

2022-09-30

0

Liswati Angelina

Liswati Angelina

nah gitu marsela lawan mereka.....dasar mertua durjana suami gelo belok lagi....

2022-09-30

0

vhyra

vhyra

🤭🤣🤣🤭🤭🤭🤣

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Tangga Hampa
2 Hati Yang Hancur
3 Rencana Marsela
4 Bos Super Nyebelin
5 Pertengkaran
6 Kedatangan Mitha
7 Rumah Mertua
8 Mitha
9 Menginap
10 Keputusan Marsela
11 Keputusan Marsela II
12 Usil, Balas Dendam
13 Usil, Balas Dendam II
14 Di sekap
15 Senjata Makan Tuan
16 Melarikan Diri
17 Telepon Raffa
18 Mitha
19 Keisengan Jonatahan
20 Keanehan Jonathan
21 Ruang rahasia bos
22 Diculik
23 Penyelamat
24 Balasan untuk Raffa dan Steve
25 Meylan
26 Visum
27 Menjaga Papa
28 Aulia Mengamuk
29 Aulia Mengamuk II
30 Gila
31 Di Rawat
32 Derek
33 Derek II
34 Calvin Bereaksi
35 Dokter Ridwan
36 Raffa Balas Dendam
37 Raffa KO
38 Pernyataan Cinta Jonathan
39 Nasihat Derek
40 Jonathan Mati Gaya
41 Suci Biang Masalah
42 Raffa Kembali Balas Dendam
43 Telepon Misterius
44 Reny
45 Campur Tangan Steve
46 Tertangkap Basah
47 Kelakuan Jonathan
48 Kecelakaan tak sengaja
49 Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50 Manja
51 Pertemuan pertama
52 Pernikahan Sederhana
53 Malu
54 Salah Paham
55 Salah Paham II
56 Penyelesaian
57 Aib Derek
58 Jonathan sakit
59 Pertama di tengoki
60 Sebesar pisang lampung
61 Taruhan
62 Malang
63 Ide Gila
64 Iming-iming
65 Pepes
66 Menjijikkan
67 New novel
68 Teh Celup
69 kualat
70 Salah Paham
71 Perusahaan untuk Sela
72 Cari Perkara
73 Wanita Pertama Bagi Jo
74 Samantha
75 Butuh Waktu Sendiri
76 pengumuman
77 Draft
78 Erick Murka
79 Jijik
80 Biang Iblis
81 Rahasia Terpendam Elle
82 Kunjungan Dadakan
83 Kenyataan berbuah manis
84 Jonathan Manja
85 Pindah Rumah
86 Pembalasan
87 Bayaran nonton bioskop
88 Kolaps
89 Kanker
90 Pemculikan
91 Obat Tidur
92 Mitha Kembali
93 Berudu Tanpa Ekor
94 Penyelamatan
95 obat untuk Jonathan
96 New Novel
97 Akhir Erick Wesley
98 Hari Pembalasn
99 Jatuh Dari Tangga
100 Ngidam
101 Kejutan Indah
102 Stalker
103 Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Rumah Tangga Hampa
2
Hati Yang Hancur
3
Rencana Marsela
4
Bos Super Nyebelin
5
Pertengkaran
6
Kedatangan Mitha
7
Rumah Mertua
8
Mitha
9
Menginap
10
Keputusan Marsela
11
Keputusan Marsela II
12
Usil, Balas Dendam
13
Usil, Balas Dendam II
14
Di sekap
15
Senjata Makan Tuan
16
Melarikan Diri
17
Telepon Raffa
18
Mitha
19
Keisengan Jonatahan
20
Keanehan Jonathan
21
Ruang rahasia bos
22
Diculik
23
Penyelamat
24
Balasan untuk Raffa dan Steve
25
Meylan
26
Visum
27
Menjaga Papa
28
Aulia Mengamuk
29
Aulia Mengamuk II
30
Gila
31
Di Rawat
32
Derek
33
Derek II
34
Calvin Bereaksi
35
Dokter Ridwan
36
Raffa Balas Dendam
37
Raffa KO
38
Pernyataan Cinta Jonathan
39
Nasihat Derek
40
Jonathan Mati Gaya
41
Suci Biang Masalah
42
Raffa Kembali Balas Dendam
43
Telepon Misterius
44
Reny
45
Campur Tangan Steve
46
Tertangkap Basah
47
Kelakuan Jonathan
48
Kecelakaan tak sengaja
49
Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50
Manja
51
Pertemuan pertama
52
Pernikahan Sederhana
53
Malu
54
Salah Paham
55
Salah Paham II
56
Penyelesaian
57
Aib Derek
58
Jonathan sakit
59
Pertama di tengoki
60
Sebesar pisang lampung
61
Taruhan
62
Malang
63
Ide Gila
64
Iming-iming
65
Pepes
66
Menjijikkan
67
New novel
68
Teh Celup
69
kualat
70
Salah Paham
71
Perusahaan untuk Sela
72
Cari Perkara
73
Wanita Pertama Bagi Jo
74
Samantha
75
Butuh Waktu Sendiri
76
pengumuman
77
Draft
78
Erick Murka
79
Jijik
80
Biang Iblis
81
Rahasia Terpendam Elle
82
Kunjungan Dadakan
83
Kenyataan berbuah manis
84
Jonathan Manja
85
Pindah Rumah
86
Pembalasan
87
Bayaran nonton bioskop
88
Kolaps
89
Kanker
90
Pemculikan
91
Obat Tidur
92
Mitha Kembali
93
Berudu Tanpa Ekor
94
Penyelamatan
95
obat untuk Jonathan
96
New Novel
97
Akhir Erick Wesley
98
Hari Pembalasn
99
Jatuh Dari Tangga
100
Ngidam
101
Kejutan Indah
102
Stalker
103
Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!