Keputusan Marsela

"Iya ma cerai.

Maaf Sela membuat papa dan mama malu

Tapi Sela sudah gak kuat lagi" ucap Marsela di iringi Isak tangis.

"Sayang, setiap rumah tangga pasti ada masalah, jangan setiap masalah kau minta cerai, itu tak baik.

Perceraian memang di perbolehkan, tapi di benci Allah"

"Ma, sela hanya ingin bebas dari Raffa" ucap Marsela makin kencang menangis.

Aulia tak pernah melihat putrinya menangis seperti ini, jika saat ini Sela terlihat sangat terluka, mungkin saja masalahnya tidak sesederhana yang Aulia pikir

"Ceritakan pada mama" ucap Aulia lembut.

Sela menatap mamanya, ia mengumpulkan keberaniannya dan mulai bercerita, sesekali Aulia menyeka air matanya.

Ia tak pernah tahu betapa menderitanya Marsela.

Selama ini ia dan suaminya mengira jika rumah tangga putri mereka baik-baik saja.

"Apa Mitha tahu kau akan bercerai?" tanya Aulia lirih.

"Tahu ma,"

"Kita bicarakan dengan papa mu" ucap Aulia mengelus puncak kepala putrinya

"Sela takut papa marah ma"

"Nak, kamu anak kami satu-satunya.

Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kami.

Sikap Raffa sudah sangat keterlaluan, mama juga tak bisa mentolerir lagi" ucap Aulia ikut emosi

"Tapi papa ma???"

"Mama yang akan bantu kamu berbicara dengan papamu" ucap Aulia meyakinkan putrinya.

Aulia tak perduli siapa Raffa, dan tak perduli sekalipun mereka akan jadi bahan gunjingan orang-orang, yang terpenting Sela bisa bahagia.

"Loh kalian mau kemana???" tanya Mitha yang datang membawa nampan melihat Sela dan mama nya masuk ke dalam rumah

"Kamu perlu diskusi penting nak, kamu tunggu sebentar ya syang" ucap Aulia yang di balas anggukan Mitha.

Mitha mengerti apa yang akan mereka bahas. ia menepuk punggung saudarinya memberi semangat.

Calvin orang yang sulit diyakinkan.

Karena Calvin akan lebih mempercayai bukti.

Mitha duduk termenung menatap lurus ke arah taman, ia sedang memikirkan rumah tangga adiknya itu.

Walau mereka bukan saudara kandung, tapi Mitha sangat menyayangi Marsela.

"Ngapain loe bengong kaya sapi ompong??" tanya seseorang membuat lamunan Mitha buyar

Mitha hanya melirik tanpa mau menjawab, wanita di depannya ini sejak kecil hingga dewasa tak berubah sedikit pun, tetap sama sombong, dan menyebalkan

"Eh ada coklat hangat" ucapnya langsung menyambar segelas coklat di atas meja

"Woi, gak sopan ini bukan buat loe" ucap Mitha, namun Reny dengan santai meminumnya hingga tinggal setengah, lalu meletakkan kembali ke atas meja

"Pelit amat loe, ini rumah Tante gue, loe cuma anak pungut, di pungut dari tempat sampah.

paham loe????" ucap Reny dengan senyum mengejek lalu beranjak pergi meninggalkan Mitha yang menatapnya penuh kebencian

"Yang sabar ya mba Mitha, anak itu otaknya sedikit..." ucap seorang wanita paruh baya sambil meletakkan jarinya di kening.

Wanita itu adalah asisten rumah tangga yang melihat Mitha dan Sela tumbuh bersama

"Iya mbok sum, aku gak pernah perduli kan ocehannya, anggap saja panci rombeng jatuh" ucap Mitha lalu i dan Mbok sum cekikikan.

"Mbok taruh di dapur ya gelasnya, takut rabies" ucap mbok sum berseloroh

"Hahaha mbok sum bisa aja, biar Mitha aja, Mitha mau buatin lagi dua gelas, satu buat papa" ucap Mitha yang di angguki mbok Sum.

ia tersenyum senang, walau Mitha anak angkat, tapi kasih sayangnya pada keluarga ini luar biasa.

Sementra di ruang keluarga

"Apaaaaa????

Sela kamu ....

apa yang kamu pikirkan???

Dimana papa mau taruh muka papa???" teriak Calvin

"Pa, dengarkan dulu penjelasan Putri kita" ucap Aulia kesal.

"Ma, aku sudah memperingatkan Sela, jika ia menikah karena pilihannya, jadi ia harus bertanggung jawaban atas pilihannya itu" ucap Calvin masih dengan nada tinggi.

Aulia menggeleng kepala. ingin sekali ia menggetok kepala suaminya jika tak ada putri mereka.

sikap keras Calvin makin tua makin menjadi membuat Aulia lelah.

"Walau putrimu di perlakukan bagai sampah????? tak dianggap istri????" teriak Aulia arah

"Mama......" Sela ketakutan ini lah yang paling tidak ia inginkan, papa dan mamanya bertengkar karena dirinya

"Tenang sayang, mama disisi mu, sekalipun pria tua itu tak menyetujui keputusanmu" ucap Aulia menggenggam tangan putrinya

"Kau mengatai ku pria tua????" tanya Calvin tersinggung

"Ya tua dan suka mendengkur" ucap Aulia

"Kau....."

Tok tok Tok

pertengkaran yang hampir pecah, terganggu oleh suara ketukan, mereka berdua terdiam

Tok Tok Tok

"Mba Sela maaf ada paket" ucap mbok Sum dari balik pintu

"Bukakan sayang" ucap Aulia yang sudah terlihat tenang

"Ya mbok sebentar" Sela membuka pintu ruang kerja, terlihat mbok Sum berdiri di sana

"Kenapa ga di terima aja mbok?" tanya Sela

"Anu mba, tukang paketnya gak mau, harus mba sela sendiri" ucap mbok Sum

Aulia mengerutkan alisnya penasaran.

paket apa ya g begitu penting sampai putrinya sendiri yang harus menerimanya.

"Ma, pa, sela terima paket dulu"

"Iya sayang" jawab Aulia

"Hmmm" ucap Calvin .

Sela langsung mengikuti mbok Sum, mereka menemui si pengantar Paket.

setelah itu Sela kembali ke dalam ruang kerja papanya

"Jelaskan, apa benar yang mamamu katakan???" tanya Calvin terlihat emosi"

"Mm sudah cerita semua yang terjadi dalam rumah tanggamu" ucap Aulia . Marsela menunduk dan menceritakan semuanya, terkadang air matanya menetes membuat Calvin makin emosi.

"Aku akan menghancurkan anak kecoa itu, Sialan berani-beraninya dia menyakiti putriku" geram Calvin

"Apa sekarang papa setuju Sela bercerai???"

"Aku mau bertemu dengan Raffa dan orangtuanya dulu, baru setelah itu aku akan putuskan" ucap Calvin masih belum setuju Sela bercerai

mesti ia sangat marah, ia merasa harus tahu alasan di balik kelakuan Raffa

Akhirnya Marsela memilih kembali ke kamarnya, ia lalu membuka paket yang ia terima, sebuah flash disk??? dan foto????

Foto Raffa dengan beberapa orang yang salah satunya Dion? lalu Desi dan wanita itu?

Terlihat mereka berempat di sebuah kamar hotel, apa yang mereka lakukan???

Marsela tiba-tiba merasa sangat marah pada Desi, di beberapa foto terlihat tanggal dimana Raffa tidak pulang dan ia sangat ingat Desi menelponnya untuk mengetahui keadaanya.

Apa maksudnya??? Desi menertawakan penderitaannya??? atau ingin memastikan jika Marsela menderita sendirian di rumah, sementara ia happy-happy dengan suami sahabatnya???

Sahabat macam apa Desi tega menari diatas luka Marsela.

Marsela lalu membuat sebuah video yang terdapat dalam flash disk itu, ia tercekat, melongo lalu menangis, bahkan ia berteriak seperti orang Gila

"Raffaaaa, ya Allah, astaghfirullah......" teriak Marsela menangis tersedu-sedu.

ia membanting benda yang ada di kamarnya sambil menangis.

Marsela membuat Mbok Sum yang sedang ingin mengantar coklat hangat terkejut, mbok sum sudah mengetuk pintu kamar Marsela namun Taka da sautan.

Ia berlari kecil menuruni tangga dan memberitahu kedua majikanya

Semua orang langsung menuju kamar Marsela dan betapa terkejutnya mereka.mendpati Marsela menangis di pinggir ranjang dengan tangan terluka

"Marsela ya Allah......" pekik Aulia menghampiri putrinya.

"Mama...." ucap Sela llirih lalu pingsan.

Terpopuler

Comments

halimah abdul hayes

halimah abdul hayes

Biseksual kah?

2023-08-26

0

vhyra

vhyra

up

2022-09-30

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

tuh bukti di kasih papa aj biar percaya

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Tangga Hampa
2 Hati Yang Hancur
3 Rencana Marsela
4 Bos Super Nyebelin
5 Pertengkaran
6 Kedatangan Mitha
7 Rumah Mertua
8 Mitha
9 Menginap
10 Keputusan Marsela
11 Keputusan Marsela II
12 Usil, Balas Dendam
13 Usil, Balas Dendam II
14 Di sekap
15 Senjata Makan Tuan
16 Melarikan Diri
17 Telepon Raffa
18 Mitha
19 Keisengan Jonatahan
20 Keanehan Jonathan
21 Ruang rahasia bos
22 Diculik
23 Penyelamat
24 Balasan untuk Raffa dan Steve
25 Meylan
26 Visum
27 Menjaga Papa
28 Aulia Mengamuk
29 Aulia Mengamuk II
30 Gila
31 Di Rawat
32 Derek
33 Derek II
34 Calvin Bereaksi
35 Dokter Ridwan
36 Raffa Balas Dendam
37 Raffa KO
38 Pernyataan Cinta Jonathan
39 Nasihat Derek
40 Jonathan Mati Gaya
41 Suci Biang Masalah
42 Raffa Kembali Balas Dendam
43 Telepon Misterius
44 Reny
45 Campur Tangan Steve
46 Tertangkap Basah
47 Kelakuan Jonathan
48 Kecelakaan tak sengaja
49 Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50 Manja
51 Pertemuan pertama
52 Pernikahan Sederhana
53 Malu
54 Salah Paham
55 Salah Paham II
56 Penyelesaian
57 Aib Derek
58 Jonathan sakit
59 Pertama di tengoki
60 Sebesar pisang lampung
61 Taruhan
62 Malang
63 Ide Gila
64 Iming-iming
65 Pepes
66 Menjijikkan
67 New novel
68 Teh Celup
69 kualat
70 Salah Paham
71 Perusahaan untuk Sela
72 Cari Perkara
73 Wanita Pertama Bagi Jo
74 Samantha
75 Butuh Waktu Sendiri
76 pengumuman
77 Draft
78 Erick Murka
79 Jijik
80 Biang Iblis
81 Rahasia Terpendam Elle
82 Kunjungan Dadakan
83 Kenyataan berbuah manis
84 Jonathan Manja
85 Pindah Rumah
86 Pembalasan
87 Bayaran nonton bioskop
88 Kolaps
89 Kanker
90 Pemculikan
91 Obat Tidur
92 Mitha Kembali
93 Berudu Tanpa Ekor
94 Penyelamatan
95 obat untuk Jonathan
96 New Novel
97 Akhir Erick Wesley
98 Hari Pembalasn
99 Jatuh Dari Tangga
100 Ngidam
101 Kejutan Indah
102 Stalker
103 Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Rumah Tangga Hampa
2
Hati Yang Hancur
3
Rencana Marsela
4
Bos Super Nyebelin
5
Pertengkaran
6
Kedatangan Mitha
7
Rumah Mertua
8
Mitha
9
Menginap
10
Keputusan Marsela
11
Keputusan Marsela II
12
Usil, Balas Dendam
13
Usil, Balas Dendam II
14
Di sekap
15
Senjata Makan Tuan
16
Melarikan Diri
17
Telepon Raffa
18
Mitha
19
Keisengan Jonatahan
20
Keanehan Jonathan
21
Ruang rahasia bos
22
Diculik
23
Penyelamat
24
Balasan untuk Raffa dan Steve
25
Meylan
26
Visum
27
Menjaga Papa
28
Aulia Mengamuk
29
Aulia Mengamuk II
30
Gila
31
Di Rawat
32
Derek
33
Derek II
34
Calvin Bereaksi
35
Dokter Ridwan
36
Raffa Balas Dendam
37
Raffa KO
38
Pernyataan Cinta Jonathan
39
Nasihat Derek
40
Jonathan Mati Gaya
41
Suci Biang Masalah
42
Raffa Kembali Balas Dendam
43
Telepon Misterius
44
Reny
45
Campur Tangan Steve
46
Tertangkap Basah
47
Kelakuan Jonathan
48
Kecelakaan tak sengaja
49
Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50
Manja
51
Pertemuan pertama
52
Pernikahan Sederhana
53
Malu
54
Salah Paham
55
Salah Paham II
56
Penyelesaian
57
Aib Derek
58
Jonathan sakit
59
Pertama di tengoki
60
Sebesar pisang lampung
61
Taruhan
62
Malang
63
Ide Gila
64
Iming-iming
65
Pepes
66
Menjijikkan
67
New novel
68
Teh Celup
69
kualat
70
Salah Paham
71
Perusahaan untuk Sela
72
Cari Perkara
73
Wanita Pertama Bagi Jo
74
Samantha
75
Butuh Waktu Sendiri
76
pengumuman
77
Draft
78
Erick Murka
79
Jijik
80
Biang Iblis
81
Rahasia Terpendam Elle
82
Kunjungan Dadakan
83
Kenyataan berbuah manis
84
Jonathan Manja
85
Pindah Rumah
86
Pembalasan
87
Bayaran nonton bioskop
88
Kolaps
89
Kanker
90
Pemculikan
91
Obat Tidur
92
Mitha Kembali
93
Berudu Tanpa Ekor
94
Penyelamatan
95
obat untuk Jonathan
96
New Novel
97
Akhir Erick Wesley
98
Hari Pembalasn
99
Jatuh Dari Tangga
100
Ngidam
101
Kejutan Indah
102
Stalker
103
Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!