Bos Super Nyebelin

Seperti dugaan Marsela, lima menit kemudian bos nya datang dan melirik kearahnya tanpa berbicara

"Pagi mister Jo" sapa Marsela sopan.

namun pria itu hanya melihat sebentar dan meneruskan jalannya masuk kedalam kantornya yang monoton dan membosankan menurut Marsela.

ruang kerja Jonathan bercat putih, tanpa hiasan.

dan di meja kerjanya hanya ada tumpukan buku.

sofa di ruangannya pun berwarna hitam dengan model kaku seperti si empunya ruangan,

Marsela menjuluki ruangan tersebut

"perpustakaan perjaka tua" kaku,, membosankan!!!

"Marsela masuk ke ruangan saya" ucap mister Jo dari interkom yang menyambung di meja kerja Marsela

Seperti biasa ia tak pernah mendengar jawaban bawahannya dan panggilan berakhir

"Dasar pria tua" gerutu Marsela menjuluki Jonathan bos nya

Hanya Marsela yang beranggapan begitu, namun tidak bagi seluruh karyawati wanita di kantor ini, mereka memuja Jonathan setinggi langit.

jika saja sikapnya sedikit baik, mungkin Marsela akan setuju, tapi Jonathan yang ia kenal lebih mirip iblis berwajah tampan.

"Ya mister, ada yang bisa saya bantu???"

"Siapa yang suruh kamu taruh bunga di ruangan saya???"tanyanya menunjuk pada vas bunga berisi bunga mawar segar dari kebun mini di rumah Marsela

"Biar ruangan anda lebih hidup mister"

"Apa saya minta?????" tanyanya menaikan sebelah alisnya

"Inisiatif, kalau mister nggak suka biar saya pindahkan" ucap Marsela mendekati vas bunga diatas Buffett mini

"Lupakan, letakkan itu kembali.

lain kali jangan taruh bunga mawar, "

"Iya lain kali gue bawain loe bunga Kamboja apa bunga melati, puas loe??" gumam Marsela lirih

"Apa kamu sedang menggerutu???"

"Ah mungkin mister salah dengar, saya permisi" ucap Marsela memilih buru-buru keluar dari ruangan bos nya itu

"Marsela, besok bawakan saya ini lagi, rasanya lumayan daripada di buang" ucap Jonathan membuat Marsela dongkol setengah mati.Maraela mengepalkan tangannya, ingin sekali ia menghadiahkan bogem mentah pada bos nya itu

Seharusnya tadi ia beri sedikit racun tikus atau mungkin broklak biar bos bermulut racun itu tahu rasa.

"Mau apa lagi??? sana kembali ke meja mu hus hus" ucapnya mengusir seperti mengusir ayam saja

"Dasar gila" maki Marsela lirih

"Saya bisa dengar loh" ucap Jonathan membuat Marsela membekap mulutnya sendiri.

Jonatan tersenyum lebar melihat Marsela.yang cemberut karena ulahnya.

sekertaris nya itu hiburan Jonathan saat lelah dan jenuh dengan target.

melihat Marsela kesal dan marah, membuat Jonathan senang.

"Nyebelin banget sih manusia, gue tampol sekalian tuh orang"

"Eh non ngapain pagi-pagi udah ngomel-ngomel aja??? kaya nini-nini kehilangan sirih loe" tegur Desi sahabat karib Marsela yang juga bekerja di kantor yang sama, hanya saja Desi adalah manager perencanaan

"Kutil, datang cuma bikin kaget aja loe"

"Lagian serius bener ngomelnya, emang Habis dapat kata-kata mutiara apa pagi-pagi begini???" ledek Desi yang tahu sumber kekesalan sahabatnya itu

"Dapat mimpi buruk," saut Marsela sewot

"Hahaha, ya Udin gue masuk dulu ya, jangan cemberut aja nanti cakep nya luntur"

"Bodo" sungut Marsela

"Ya udah nanti gue traktir, udah jangan marah aja"

"Desi gue cinta loe" ucap Marsela memonyongkan bibirnya seperti ingin mencium Desi

"Najis, gue kedalam dulu, bibir loe tuh kata ikan koi di rumah Sel hahaha" Desi langsung menuju ruangan Jonathan tanpa menghiraukan sahabatnya yang mengomel di belakang

Marsela hanya masuk saat si bos meminta ia membuatkan dua gelas minuman dingin, satu untuk Desi dan satunya untuk dirinya.

Setelah itu ia hendak keluar, namun Jonathan meminta Marsela duduk di samping Desi.

Desi melongo bengong, mengapa Jonathan suka sekali membuat sahabatnya ini kesal.

ia meneliti wajah Jonathan, nyatanya bos nya itu berwajah datar dan tak memperhatikan Marsela.

seolah Marsela hanya benda pemanis ruangan.

Desi ingin tertawa dan sedih berbarengan.

tertawa karena bisa membayangkan betapa dongkolnya sahabat nya itu, tertawa karena i seperti manekin hidup yang menjadi nyamuk diantara Desi dan Jonathan.

Setelah Desi pamit, Marsela menghela nafas sambil bersedekap dada, kesal bukan main

"Sudah puas??? saya permisi masih banyak pekerjaan" ucap Marsela bangkit dengan mulut manyun

"Jangan lupa gelas bekas minum Desi sekalian bawa" ucap Jonathan tanpa menoleh

"Kirain mister yang mau bawa ke pantry" gumam Marsela kesal

"Apa kamu bilang??"

"Tak ada, saya cuma bilang mister tampan"

"Tapi nyebelin setengah mampus" ucap Marsela lirih di kalimat keduanya

"Apa kamu baru sadar punya bos tampan"

"Maaf mister saya katarak" ucap Marsela segera kabur sebelum ia mual

"Dasar kakek tua, nyebeliiinnnnnnnn" maki Marsel di balik meja kerjanya menatap tajam penuh dendam ke arah ruangan Jonathan

Drtttttt Drtttttt Drtttttt Drtttttt

interkom berbunyi

"Ya Elah nih aki-aki kampret juga ngapain nelpon gue"

gerutu Marsela mengangkat gagang telepon dengan malam

"Ya mister"

"Jangan memaki, saya bisa melihat kamu dari sini" ucap Jonathan langsung memutuskan panggilan teleponnya.

Marsela menengok ke kanan dan ke kiri, ke atas mencari CCTV yang mungkin di pasang bos gilanya itu, tapi tak ada, darimana ia bisa atau jika Marsela saat Ini sedang memakinya???

apa dia dukun?????"

Sementara Jonathan tertawa Terbahak-bahak di dalam ruangannya

"Dasar gadis pemarah" ucap Jonathan tersenyum lebar.

Ia lalu kembali fokus mengerjakan pekerjaannya, sementara di meja kerja sekertaris nya, Marsela masih melotot kesal.

Jam makan siang tiba.

Marsela meminta izin Jonathan untuk makan siang, bosnya itu hanya mengangguk tanpa menoleh.

satu jam kemudian Marsela sudah kembali, seperti dugaannya, pria gila kerja itu masih duduk serius menghadap dokumen di tangannya.

"Tuh orang apa gak punya usus ya??? jam segini belum laper.

Apa dia punya tembolok buat nyimpen makanan ya??" gumam Marsela pelan.

Ia masih memiliki waktu tiga puluh menit, ia segera sholat dan saat kembali bos nya masih di posisi yang sama, hanya saja terlihat ia membuka kacamatanya.

Marsela jarang sekali melihat wajah Jonathan tanpa kacamata, sebenarnya lebih tampan pakai kacamata, dia terlihat berwibawa dan dewasa.

"Astaga apa yang gue pikirin???

Sela sadar woi loe usaha punya suami, ya walau suami yang payah"gumam Marsela dalam hati.

Seorang resepsionis mengantarkan paket yang ia pesan kemarin, ia sengaja menggunakan aplikasi pengiriman yang sampai cepat.

Senyum merekah di bibir Marsela,

ia tak sabar memasang itu di ruang kerja suaminya dan akan segera tahu apa yang terjadi di ruang kerja suaminya.

Satu jam kemudian si bos masih belum keluar makan siang, Marsela langsung berinisiatif memesan makanan di sebuah restoran mahal bergaya Italia di bawah, maklum si bos seleranya beda dengannya, gak mungkin kan bos galak itu ia belikan gado-gado???

Setengah jam kemudian pesanan Marsela datang, ia menempatkan di piring dan segera Mengantarkannya ke ruangan Jonathan

Tok Tok Tok

"Masuk" ucapnya tanpa menoleh

"Mister, isi bensin dulu biar tetap waras" ucap Marsela yang di balas raut wajah bingung Jonathan.

pasalnya Jonathan baru delapan bulan di Indonesia, itupun karena terpaksa menggantikan papanya di perusahaan ini

jadi Marsela menduga jika Jonathan tidak lancar bahasa Indonesia karena tinggal di luar sejak kecil.

"What?????"

"Ah tidak, makan siang anda.

ini struknya ganti ya" ucap Marsela langsung melenggang pergi.

Jonathan hanya tersenyum kecil, memakan makan siangnya.

"Dasar gadis pemarah, kau pikir aku gak bisa bahasa Indonesia apa???" dasar sekertaris aneh.

pantes papa selalu memujinya, walau galak dia profesional" gumam Jonathan menghabiskan makan siangnya

Terpopuler

Comments

Alex Bestlah

Alex Bestlah

emang kunyuk ngeselin 😂😂😂

2023-04-12

0

A R

A R

ga sabar pengen liat film genre apakah di ruang kerja raffa 🤣

2022-09-26

0

Anya🌱🐛

Anya🌱🐛

nek up donk😭😭😭

2022-09-26

2

lihat semua
Episodes
1 Rumah Tangga Hampa
2 Hati Yang Hancur
3 Rencana Marsela
4 Bos Super Nyebelin
5 Pertengkaran
6 Kedatangan Mitha
7 Rumah Mertua
8 Mitha
9 Menginap
10 Keputusan Marsela
11 Keputusan Marsela II
12 Usil, Balas Dendam
13 Usil, Balas Dendam II
14 Di sekap
15 Senjata Makan Tuan
16 Melarikan Diri
17 Telepon Raffa
18 Mitha
19 Keisengan Jonatahan
20 Keanehan Jonathan
21 Ruang rahasia bos
22 Diculik
23 Penyelamat
24 Balasan untuk Raffa dan Steve
25 Meylan
26 Visum
27 Menjaga Papa
28 Aulia Mengamuk
29 Aulia Mengamuk II
30 Gila
31 Di Rawat
32 Derek
33 Derek II
34 Calvin Bereaksi
35 Dokter Ridwan
36 Raffa Balas Dendam
37 Raffa KO
38 Pernyataan Cinta Jonathan
39 Nasihat Derek
40 Jonathan Mati Gaya
41 Suci Biang Masalah
42 Raffa Kembali Balas Dendam
43 Telepon Misterius
44 Reny
45 Campur Tangan Steve
46 Tertangkap Basah
47 Kelakuan Jonathan
48 Kecelakaan tak sengaja
49 Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50 Manja
51 Pertemuan pertama
52 Pernikahan Sederhana
53 Malu
54 Salah Paham
55 Salah Paham II
56 Penyelesaian
57 Aib Derek
58 Jonathan sakit
59 Pertama di tengoki
60 Sebesar pisang lampung
61 Taruhan
62 Malang
63 Ide Gila
64 Iming-iming
65 Pepes
66 Menjijikkan
67 New novel
68 Teh Celup
69 kualat
70 Salah Paham
71 Perusahaan untuk Sela
72 Cari Perkara
73 Wanita Pertama Bagi Jo
74 Samantha
75 Butuh Waktu Sendiri
76 pengumuman
77 Draft
78 Erick Murka
79 Jijik
80 Biang Iblis
81 Rahasia Terpendam Elle
82 Kunjungan Dadakan
83 Kenyataan berbuah manis
84 Jonathan Manja
85 Pindah Rumah
86 Pembalasan
87 Bayaran nonton bioskop
88 Kolaps
89 Kanker
90 Pemculikan
91 Obat Tidur
92 Mitha Kembali
93 Berudu Tanpa Ekor
94 Penyelamatan
95 obat untuk Jonathan
96 New Novel
97 Akhir Erick Wesley
98 Hari Pembalasn
99 Jatuh Dari Tangga
100 Ngidam
101 Kejutan Indah
102 Stalker
103 Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Rumah Tangga Hampa
2
Hati Yang Hancur
3
Rencana Marsela
4
Bos Super Nyebelin
5
Pertengkaran
6
Kedatangan Mitha
7
Rumah Mertua
8
Mitha
9
Menginap
10
Keputusan Marsela
11
Keputusan Marsela II
12
Usil, Balas Dendam
13
Usil, Balas Dendam II
14
Di sekap
15
Senjata Makan Tuan
16
Melarikan Diri
17
Telepon Raffa
18
Mitha
19
Keisengan Jonatahan
20
Keanehan Jonathan
21
Ruang rahasia bos
22
Diculik
23
Penyelamat
24
Balasan untuk Raffa dan Steve
25
Meylan
26
Visum
27
Menjaga Papa
28
Aulia Mengamuk
29
Aulia Mengamuk II
30
Gila
31
Di Rawat
32
Derek
33
Derek II
34
Calvin Bereaksi
35
Dokter Ridwan
36
Raffa Balas Dendam
37
Raffa KO
38
Pernyataan Cinta Jonathan
39
Nasihat Derek
40
Jonathan Mati Gaya
41
Suci Biang Masalah
42
Raffa Kembali Balas Dendam
43
Telepon Misterius
44
Reny
45
Campur Tangan Steve
46
Tertangkap Basah
47
Kelakuan Jonathan
48
Kecelakaan tak sengaja
49
Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50
Manja
51
Pertemuan pertama
52
Pernikahan Sederhana
53
Malu
54
Salah Paham
55
Salah Paham II
56
Penyelesaian
57
Aib Derek
58
Jonathan sakit
59
Pertama di tengoki
60
Sebesar pisang lampung
61
Taruhan
62
Malang
63
Ide Gila
64
Iming-iming
65
Pepes
66
Menjijikkan
67
New novel
68
Teh Celup
69
kualat
70
Salah Paham
71
Perusahaan untuk Sela
72
Cari Perkara
73
Wanita Pertama Bagi Jo
74
Samantha
75
Butuh Waktu Sendiri
76
pengumuman
77
Draft
78
Erick Murka
79
Jijik
80
Biang Iblis
81
Rahasia Terpendam Elle
82
Kunjungan Dadakan
83
Kenyataan berbuah manis
84
Jonathan Manja
85
Pindah Rumah
86
Pembalasan
87
Bayaran nonton bioskop
88
Kolaps
89
Kanker
90
Pemculikan
91
Obat Tidur
92
Mitha Kembali
93
Berudu Tanpa Ekor
94
Penyelamatan
95
obat untuk Jonathan
96
New Novel
97
Akhir Erick Wesley
98
Hari Pembalasn
99
Jatuh Dari Tangga
100
Ngidam
101
Kejutan Indah
102
Stalker
103
Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!