Rumah Mertua

Mitha tak mu bertanya kenapa rumah Sela berantakan, bahkan sampai ke kamar tidurnya.

Ia selalu menjaga perasaan Marsela.

Jika Marsela ingin curhat, maka Mitha siap menjadi tempat curhatnya, membuat semua keluh kesah dan unek-uneknya dalam hati.

Saat Mitha memasuki rumah, ia sangat terkejut, di depan rumah ia hanya melihat mobil Marsela, ia bergegas menuju kamar utama, mengetuk pintu namun tak ada jawaban.

Karena khawatir Mitha membuka kamar tersebut dan melihat kamar yang berantakan seperti di ruang tamu, dan Sela tergeletak di kasur.

Mitha menghampiri Sela, memeriksa kondisinya dan saat tahu Sela tertidur ada kelegaan tersendiri di hatinya.

Saat memutuskan pulang, ia sudah bertekad akan melindungi saudari angkatnya itu sebagai utang jasa atas semua yang sudah Mitha dan keluarganya berikan.

Mitha meletakkan kopernya di ruang tamu lalu mulai membersihkan semua nya.

setelah selesai, ia menuju dapur dan mulai memasak.

Sebenarnya tugasnya di Sidney belum selesai.

namun terkahir kali mereka video call sela terlihat tak sehat dengan mata yang sembab seperti habis menangis

Mitha menyimpulkan jika saudarinya itu sedang dirundung masalah.

pasalnya Sela orang yabg tertutup untuk urusan pribadinya. Ia lebih baik menutup rapat-rapat agar orang tak khawatir padanya.

"Bagaimana kalau kita hang out???"

"Sekarang???" tanya Marsela bingung

"Besok, udah cepetan gue mau mandi dulu" ucap Mitha langsung mengganti pakaiannya

tak lama keduanya sudah rapih, mereke memutuskan nonton bareng lalu makan bareng dan baru kembali malam hari.

Suasana masih sama, hany saja bi Atun sudah kembali dan terlihat sedang mencuci piring bekas mereka makan

"Eh mba Sela sudah pulang"

"Iya bi, bibi udah dari tadi pulang??" tanya Sela

"Baru mba, loh ada mba Mitha juga? pa kabar mba Mitha, makin cantik aja" puji bi Atun yang juga mengenal Mitha

"Hahaha bibi bisa aja, Alhamdulillah baik bi"

"Kegeeran dia di bilang cantik" ledek Sela

"Saya istirahat dulu bi, sela, gue rehat dulu ya"

"Siap"

"Bi, mas Raffa di rumah mama nya ya?"

"Iya mba, dia bawa koper, sepertinya mau keluar kota.

apa gak pamit??" tanya Bi Atun penasaran

"Iya pamit, cuma gak tahu perginya kapan" ucap Marsela berusaha tersenyum

"Saya istirahat dulu ya bi" ucap Marsela yang di balas anggukan kepala bi Atun.

Bi Atun menatap majikanya dengan wajah sedih.

ia sudah mengikuti keluarga Marsela sejak Marsela kecil.

dan setelah menikah, bi Atun di minta menjadi pembantu di kediaman Marsela, karena Marsela tidak suka ada orang asing di rumahnya.

Sesampainya di dalam kamar, Marsela berusaha menghubungi Raffa, namun berkali-kali Raffa reject.

Marsela kembali memakai sweater nya, ia ingin menyusul ke kediaman mertuanya.

Demi mamanya Marsela mau berdamai dengan Raffa

Mobil meninggalkan pekarangan rumah Marsela, Mitha menatap kepergian Marsela dengan pandangan sulit di artikan.

ia segera menelpon seseorang.

wajahnya terlihat tegang, tangannya mengepal kuat.

Setelah panggilan berakhir, Mitha memilih turun menuju dapur.

Ia merasa tenggorokannya kering

"Loh mba Mitha belum tidur??"

"Belum bi bibi juga bukannya istirahat"

"Bibi gak bisa istirahat sebelum mba Sela pula" ucap Bi Atun

"Apa selalu seperti ini, maksud Mitha apa hubungan mereka tak sehat sudah lama???" tanya Mitha tiba-tiba membuat bi Atun terdiam

"Bibi cerita aja sama aku, aku ingin membantu Sela BI.

Dia saudariku satu-satunya" ucap Mitha menatap penuh harap pada bi Atun.

Bi Atun lalu menceritakan semuanya, tanpa mengurangi atau menambhakan"

"Begitu mba, bibi jadi kasihan sama mba Sela" ucap wanita paruh baya itu

"Mitha akan membantu sekuat tenaga, kalau perlu menjauhkan Sela dari pria seperti Raffa"

Sementara di kediaman Tya, mertua Marsela

Sekuriti yang melihat kedatangan Marsela terkejut.

mereka ragu antara membukakan pintu atau tidak.

"Pak, pak Ahmad tolong buka pintunya"

pak Ahmad langsung membukakan pintu gerbang, karena ia tak tega juga , Marsela adalah wanita yang baik, sayangnya ia menjadi menantu di keluarga yang salah.

Di garasi mobil Raffa terparkir rapih.

Marsela memperhatikan mobil di sebelahnya, alisnya berkerut, mobil seseorang yang sangat ia kenal baik.

Seseorang yang mempertemukan Sela dan suaminya dulu.

Sahabat nya, Desi Pitaloka.

Marsela memejamkan matanya sejenak. menghirup udara sebanyak-banyaknya, mengisi paru-parunya lalu menghembuskan perlahan.

"Dengar Marsela, loe harus kuat apapun yang akan loe liat di dalam" ucap Marsela pada dirinya sendiri

Marsela mengetuk pintu, seornag asisten rumah tangga membukakan pintu

"Mba Sela..." ucap nya terkejut, seolah melihat hantu

"Mas Raffa ada bi?,"

"Anu..., anu mba..."

"Siapa bi?" tanya Tya dari dalam rumah, jelas ia segar bugar tak sakit atau terlihat Habsi sakit.

Lalu....???

Apa Raffa berbohong????, tapi mengapa?

Lalu mau apa Desi ke rumah Raffa, mengapa Desi menyembunyikan fakta bahwa ia kerumah mertua Sela.

Sejauh apa hubungan Raffa dengan Desi sahabatnya itu???

beribu pertanyaan melintas di kepala Marsela, jika bukan karena bentakan kasar Tya, ia pasti masih melamun

"Mau apa kamu kerumahnya???

Mau matiin aku sudah mati apa belum???", tanya Tya berapi-api.

Ia masih sakit hati karena kejadian beberapa hari lalu

"Aku kesini mau menemui mas Raffa ma.

Owh ya, kata mas Raffa mama sakit???

kok mama sepertinya tidak sakit??" tanya Marsela memegang badan Tya sambil memeriksa Tya

"Lepaskan, kamu menantu durhaka" ucap Tya merona merah karena malu. namun bukan Tya namanya jika ia mau mengakui kesalahannya.

Sementara asisten rumah tangga Tya menahan tawa melihat kelakuan Marsela.

"Loh aku perhatian mama marah, aku gak perhatian mama juga marah. Aku bingung deh harus gimana" ucap Marsela menaikan sebelah alisnya

"Aku gak butuh perhatian kamu, keluar dari rumah ku" usir Tya penuh amarah

"Rumah ini atas nama papaku, yang punya siapa yang ngusir siapa" ucap Marsela mencibir.

Rumah yang Tya tempati memang milik Marsela, papanya yang membelikannya, namun Marsela yang Kisan mertuanya tinggal di rumah yang lama memintanya untuk tinggal di rumah tersebut.

Tya sungguh tak tahu malu

"Ada apa sih ribut-ribut??" tanya Raffa keluar dari kamar tengah, kamar utama rumah tersebut.

Tak lama keluar dua wanita yang salah satunya Desi.

Desi yang melihat kedatangan Marsela terkejut bukan main. Terlebih pakaian nya sedikit berbeda dari yang biasa ia pakai

Desi memakai kaos gantung yang memperlihatkan perutnya yang rata, di padu dengan rok super mini, bahkan jika dia menunduk sedikit mungkin dalaman Desi akan terekspos

"Sel... sela....." ucapnya tercekat

"Desi, wow, aku gak tahu kamu bisa berpakaian se sexy ini?" ucap Marsela menatap penuh selidik ke arah Desi.

sementara Desi menunduk malu.

Dia mati kutu tertangkap basah oleh Marsela

"Sel, gue bisa jelasin" ucap Desi gugup.

sementara wanita di sebelah Desi berpakaian super ketat terbuat dari latex dengan belahan dada rendah.

Sela jadi teringat aktris dalam film dewasa yang berpakaian seperti itu

"Apa yang harus kau jelaskan.

Kita sedang meeting, terserah dia mau percaya atau tidak"

"Kau...." Marsela melotot tajam ke arah suaminya.

ia jijik

Marsela jadi membayangkan jika Desi dan wanita satunya melayani Raffa di kamar itu

kamar yang seharusnya menjadi kamar mereka.

rasa mual memenuhi tenggorokan Marsela.

Ia menatap Raffa dengan pandangan jijik.

Terpopuler

Comments

Windarti08

Windarti08

mana ada meeting pake baju kurang bahan gitu... yg ada meeting di atas ranjang kaleee

2023-04-05

0

Hanny'76

Hanny'76

oooowh desi itu pacar lakinya ya thor?? dan mereka berencana untuk ambil alih harta kekayaan sela??
bikin sela jadi lebih kuat juga pintar syukur2 nantinya nikah ama bosnya yg bule itu....dan bikin itu laki ga tau diri menyesal seumur hidup thor

2022-09-28

1

vhyra

vhyra

penasaran

2022-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Tangga Hampa
2 Hati Yang Hancur
3 Rencana Marsela
4 Bos Super Nyebelin
5 Pertengkaran
6 Kedatangan Mitha
7 Rumah Mertua
8 Mitha
9 Menginap
10 Keputusan Marsela
11 Keputusan Marsela II
12 Usil, Balas Dendam
13 Usil, Balas Dendam II
14 Di sekap
15 Senjata Makan Tuan
16 Melarikan Diri
17 Telepon Raffa
18 Mitha
19 Keisengan Jonatahan
20 Keanehan Jonathan
21 Ruang rahasia bos
22 Diculik
23 Penyelamat
24 Balasan untuk Raffa dan Steve
25 Meylan
26 Visum
27 Menjaga Papa
28 Aulia Mengamuk
29 Aulia Mengamuk II
30 Gila
31 Di Rawat
32 Derek
33 Derek II
34 Calvin Bereaksi
35 Dokter Ridwan
36 Raffa Balas Dendam
37 Raffa KO
38 Pernyataan Cinta Jonathan
39 Nasihat Derek
40 Jonathan Mati Gaya
41 Suci Biang Masalah
42 Raffa Kembali Balas Dendam
43 Telepon Misterius
44 Reny
45 Campur Tangan Steve
46 Tertangkap Basah
47 Kelakuan Jonathan
48 Kecelakaan tak sengaja
49 Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50 Manja
51 Pertemuan pertama
52 Pernikahan Sederhana
53 Malu
54 Salah Paham
55 Salah Paham II
56 Penyelesaian
57 Aib Derek
58 Jonathan sakit
59 Pertama di tengoki
60 Sebesar pisang lampung
61 Taruhan
62 Malang
63 Ide Gila
64 Iming-iming
65 Pepes
66 Menjijikkan
67 New novel
68 Teh Celup
69 kualat
70 Salah Paham
71 Perusahaan untuk Sela
72 Cari Perkara
73 Wanita Pertama Bagi Jo
74 Samantha
75 Butuh Waktu Sendiri
76 pengumuman
77 Draft
78 Erick Murka
79 Jijik
80 Biang Iblis
81 Rahasia Terpendam Elle
82 Kunjungan Dadakan
83 Kenyataan berbuah manis
84 Jonathan Manja
85 Pindah Rumah
86 Pembalasan
87 Bayaran nonton bioskop
88 Kolaps
89 Kanker
90 Pemculikan
91 Obat Tidur
92 Mitha Kembali
93 Berudu Tanpa Ekor
94 Penyelamatan
95 obat untuk Jonathan
96 New Novel
97 Akhir Erick Wesley
98 Hari Pembalasn
99 Jatuh Dari Tangga
100 Ngidam
101 Kejutan Indah
102 Stalker
103 Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Rumah Tangga Hampa
2
Hati Yang Hancur
3
Rencana Marsela
4
Bos Super Nyebelin
5
Pertengkaran
6
Kedatangan Mitha
7
Rumah Mertua
8
Mitha
9
Menginap
10
Keputusan Marsela
11
Keputusan Marsela II
12
Usil, Balas Dendam
13
Usil, Balas Dendam II
14
Di sekap
15
Senjata Makan Tuan
16
Melarikan Diri
17
Telepon Raffa
18
Mitha
19
Keisengan Jonatahan
20
Keanehan Jonathan
21
Ruang rahasia bos
22
Diculik
23
Penyelamat
24
Balasan untuk Raffa dan Steve
25
Meylan
26
Visum
27
Menjaga Papa
28
Aulia Mengamuk
29
Aulia Mengamuk II
30
Gila
31
Di Rawat
32
Derek
33
Derek II
34
Calvin Bereaksi
35
Dokter Ridwan
36
Raffa Balas Dendam
37
Raffa KO
38
Pernyataan Cinta Jonathan
39
Nasihat Derek
40
Jonathan Mati Gaya
41
Suci Biang Masalah
42
Raffa Kembali Balas Dendam
43
Telepon Misterius
44
Reny
45
Campur Tangan Steve
46
Tertangkap Basah
47
Kelakuan Jonathan
48
Kecelakaan tak sengaja
49
Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50
Manja
51
Pertemuan pertama
52
Pernikahan Sederhana
53
Malu
54
Salah Paham
55
Salah Paham II
56
Penyelesaian
57
Aib Derek
58
Jonathan sakit
59
Pertama di tengoki
60
Sebesar pisang lampung
61
Taruhan
62
Malang
63
Ide Gila
64
Iming-iming
65
Pepes
66
Menjijikkan
67
New novel
68
Teh Celup
69
kualat
70
Salah Paham
71
Perusahaan untuk Sela
72
Cari Perkara
73
Wanita Pertama Bagi Jo
74
Samantha
75
Butuh Waktu Sendiri
76
pengumuman
77
Draft
78
Erick Murka
79
Jijik
80
Biang Iblis
81
Rahasia Terpendam Elle
82
Kunjungan Dadakan
83
Kenyataan berbuah manis
84
Jonathan Manja
85
Pindah Rumah
86
Pembalasan
87
Bayaran nonton bioskop
88
Kolaps
89
Kanker
90
Pemculikan
91
Obat Tidur
92
Mitha Kembali
93
Berudu Tanpa Ekor
94
Penyelamatan
95
obat untuk Jonathan
96
New Novel
97
Akhir Erick Wesley
98
Hari Pembalasn
99
Jatuh Dari Tangga
100
Ngidam
101
Kejutan Indah
102
Stalker
103
Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!