Keputusan Marsela II

Aulia terkejut dan menepuk-nepuk pipi putrinya, ia menangis ketakutan

Calvin langsung mengangkat putrinya ke kamarnya, ia meminta mbok Sum memanggil dokter keluarga, sementara di laptop milik Marsela masih terputar sebuah video yang membuat semua orang merinding ngeri sekaligus mual

Video Raffa sedang bersetubuh dengan pria dan Desi dengan wanita.

party s*x yang di lakukan keduanya dalam satu tempat membuat siapapun yang melihatnya mual.

"Rafaaaaa, sialan!!!" maki Calvin, ia meminta Mitha merapihkan flash disk dan foto-foto yang di terima Marsela, lalu menyerahkan padanya, sementara ini ia harus mengkhawatirkan putrinya.

Kini Calvin merasa bersalah menentang putrinya bercerai.

Ia papa yang bodoh.

harusnya tak perlu alasan atau bukti, putrinya di rendahkan oleh Raffa tapi Calvin masih saja menentang perceraian mereka.

Kini kenyataan pahit di depan mata, alasan kenapa Raffa tak menjamah Sela selama dua tahun pernikahan mereka adalah Karen Raffa seornag G*y

Calvin akan menuntut Raffa dan keluarganya, ia tak perduli lagi hubungan persahabatan nya dengan papa Raffa.

Tak lama kemudian seorang dokter muda datang,, ia langsung memeriksa kondisi Marsela.

Setelah memberi obat dan menyuntikkan obat penenang, Calvin langsung menemui dokter tersebut untuk mengetahui kondisi putrinya

"Bagaimana keadaan Sela?"

"Sela hanya shock dan kelelahan.

Sepertinya dia beberapa bulan ini tertekan dan tak tertarik makan.

Lambungnya juga bermasalah.

Saya sarankan om membawa Sela ke psikiater setelah ia baikan.

Saya sudah memberikan infus dan obat tidur agar Marsela bisa istirahat"

"Apa harus di bawa ke psikiater???" tanya Calvin lirih seolah bertanya pada dirinya sendiri

"Itu saran saya om, sepertinya Marsela sangat tertekan oleh sesuatu. Denyut jantungnya juga tak stabil" ucap dokter muda itu

"Terima kasih Brian, om sangat terbantu dengan hadir mu, sejak papamu memilih pensiun, om bingung pada siapa om percayakan kesehatan keluarga om"

"Om terlalu banyak pikiran. Saya sudah meresepkan obat dan juga vitamin, besok saya akan kembali memeriksa Marsela" ucap Brian lalu pamit.

Kini di kamar tinggal Calvin, Aulia dan Mitha, ketiganya berwajah tegang

"Papa mu bertanya padamu, apa kau tahu tentang ini??? maksud papa..."

"Papa gimana sih, bagaimana Mitha tahu pa??? dia kan sedang diluar negeri" sangkal

"Mitha tak mungkin pulang jika tak khawatir pada adiknya. Ia pasti menemukan alasan untuk kepulangannya. Bukankah kau dengar sendiri jika dia tak bisa datang karena ada klien penting???" tanya Calvin melirik putri angkatnya.

Mitha menunduk mendengar ucapan papanya

"Benar, aku kembali karena khawatir dengan adikku ma" ucap Mitha lirih.

Aulia hampir terjatuh, Mitha yng jauh saja mengkhawatirkan putrinya.

Tak salah ia mengangkat anak Mitha, wanita muda yang penuh kasih sayang dan berhati tulus

"Kenapa kau tak memberi tahu papa??"tanya Calvin menatap putrinya. Mitha lebih mirip putri kandungnya, teliti, tajam dan perhitungan.

berbeda jauh dengan Sela, namun begitu keduanya memiliki kelebihan masing-masing

"Karena papa tak akan percaya perkataan ku" ucap Mitha menatap Calvin dengan senyum kecut

"apa kau tahu tentang Raffa yang...." Calvin tak sanggup meneruskan kalimatnya.

Darahnya mendidih mengingat putrinya menikah dengan pria macam itu.

Ia geram dengan sahabat nya dan ingin menuntut penjelasan. Tak mungkin jika sahabatnya itu tak tahu walau mereka sudah bercerai,. tapi Calvin yakin sahabatnya itu tahu perilaku putranya.

"Iya pa, maaf" ucap Mitha makin menunduk dalam.

Aulia menangis tersedu-sedu, hatinya hancur.

"Keluarga sialan, sudah putranya membuat putriku berstatus janda walau menikah, di tambah kelakuan mertuanya yang tak manusiawi"

"Pa, kau harus membalas mereka, atau aku yang marah padamu" ucap Aulia lalu pingsan karena kelelahan dan shock.

Akhirnya Calvin memindahkan istrinya di kamar Sela yang sudah di rapihkan.

"Terima kasih sudah menjaga adikmu Mitha" ucap Calvin tulus

"Sudah kewajiban aku pa" ucap Mitha yang di balas

anggukan Calvin.

"Papa mau melihat kondisi mamanya, jaga adikmu, tidurlah di kamar itu" ucap Calvin lalu melangkah keluar dari kamar tersebut

Keesokan harinya Marsela terbangun dengan wajah sembab karena terllau banyak menangis, saat menoleh ia melihat Mitha yang sedang duduk sambil membaca buku di tangannya

"Hei kau sudah bangun???"

"Kenapa kau disini?" tanya Sela parau

"Aku??? sedang baca buku sambil menunggu kau bangun. Bagaimana keadaanmu???" tanya Mitha menghampiri Sela

"Buruk, sangat buruk Mitha.

Ternyata Raffa selama ini....."

"Susah lupakan saja pria brengsek itu, kau harus memulai hidupmu yang baru.

Mungkin ini saatnya Allah membalas doa-doamu selama ini dengan membuka kenyataan siapa Raffa sebenarnya"

"Desi...."

"Dia lespiano" cap Mitha singkat

"Hempas cantik aja sahabat dan suami yang sakit jiwa itu. kau berhak bahagia" ucap Mitha memberi semangat pada Marsela

"Kau benar, aku berhak bahagia.

Sore nanti aku akan pulang ke rumah" ucap Marsela

"Tapi....."

"Aku ingin sendiri" ucap Marsela membuat Mitha maklum. kenyataan ini sangat mengejutkan terutama untuk Marsela sendiri.

Ia perlu waktu untuk berdamai pada dirinya sendiri.

"Baiklah, nanti aku bantu kau pamit pada mereka"

"Mitha, terima kasih" ucap Marsela

"Kau saudariku dulu, kini dan nanti.

aku berhutang budi pada kalian semua.

berkat kalian semua aku bisa hidup baik"

"Mitha, kami yang beruntung karena kau hadir dalam keluarga kami, kami sangat menyayangimu" ucap Marsela.memeluk Mitha.

Seperti perkataan Marsela, ia pulang kerumah sore harinya, mbok Atun menyambutnya dengan senang, ia lalu melaporkan jika Raffa beberapa kali pulang menanyai dirinya.

Bahagia??? tidak sama sekali.

Jika itu dulu, Marsela akan melompat kegirangan saat pria itu mencarinya, kini hanya rasa jijik, amarah dan benci bercampur aduk jadi satu.

Baru saja masuk ke dalam kamarnya, Raffa menelponnya, Marsela beberapa menolak panggilan telepon Raffa, lalu kini giliran Desi yang menghubunginya. Marsela hanya menatap ponselnya tanpa mau mengangkatnya.

Marsela membiarkan ponselnya terus berdering, sementara ia lebih memilih merebahkan tubuhnya di kasur.

Terlalu banyak kenangan di rumah ini, air mata menetes di pipi Marsela.

Ia segera merapihkan pakaiannya, memasukkannya ke dalam koper.

Besok ia akan kembali ke kediaman orang tuanya.

Karena lelah mengepak barang-barang yang akan di bawa di bantu oleh mbok Atun, akhirnya Marsela tertidur pulas menjelang tengah malam.

keesokan paginya ia membuka ponselnya, disana ada pesan singkat dari Raffa yang dikirim menjelang dini hari.

Ayo bertemu, kita harus merundingkan ini.

Jika kau ingin bercerai maka datanglah ke rumah mama. Aku akan menandatangani surat penyataan bahwa aku akan menceraikan mu

Raffa

Marsela meletakkan ponselnya lalu seger mandi, ia tak punya waktu berurusan dengan Raffa.

Lagi pula papanya yang kan mengurus semua.

Marsela tidak ingin berhubungan dengan Raffa lagi untuk alasan apapun.

Drrrttttttt Drtttttt

ponsel Marsela berbunyi lagi, sebuah kertas bermaterai dan tanda tangan Raffa dikirim

Datanglah, aku menunggumu

aku minta maaf dengan apa yang terjadi dalam rumah tangga kita.

please

Raffa

Setelah merapihkan barang-barangnya, marsela berpamitan pada mbok Atun, ia segera melajukan kendaraannya menuju kediaman orangtuanya.

Namun tiba-tiba ia berbelok menuju kediaman mertuanya. Marsela ingin mengakhiri semuanya dengan Raffa.

Terpopuler

Comments

Desire pooh

Desire pooh

terima kasih sudah revisi ya

2022-09-30

0

neni onet

neni onet

* menuntut

2022-09-30

0

Dek Erna II

Dek Erna II

ternyata hombreng, semamgat sela, tinggalkan laki" sprt itu, up lg thor.. semakin penasaran

2022-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Tangga Hampa
2 Hati Yang Hancur
3 Rencana Marsela
4 Bos Super Nyebelin
5 Pertengkaran
6 Kedatangan Mitha
7 Rumah Mertua
8 Mitha
9 Menginap
10 Keputusan Marsela
11 Keputusan Marsela II
12 Usil, Balas Dendam
13 Usil, Balas Dendam II
14 Di sekap
15 Senjata Makan Tuan
16 Melarikan Diri
17 Telepon Raffa
18 Mitha
19 Keisengan Jonatahan
20 Keanehan Jonathan
21 Ruang rahasia bos
22 Diculik
23 Penyelamat
24 Balasan untuk Raffa dan Steve
25 Meylan
26 Visum
27 Menjaga Papa
28 Aulia Mengamuk
29 Aulia Mengamuk II
30 Gila
31 Di Rawat
32 Derek
33 Derek II
34 Calvin Bereaksi
35 Dokter Ridwan
36 Raffa Balas Dendam
37 Raffa KO
38 Pernyataan Cinta Jonathan
39 Nasihat Derek
40 Jonathan Mati Gaya
41 Suci Biang Masalah
42 Raffa Kembali Balas Dendam
43 Telepon Misterius
44 Reny
45 Campur Tangan Steve
46 Tertangkap Basah
47 Kelakuan Jonathan
48 Kecelakaan tak sengaja
49 Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50 Manja
51 Pertemuan pertama
52 Pernikahan Sederhana
53 Malu
54 Salah Paham
55 Salah Paham II
56 Penyelesaian
57 Aib Derek
58 Jonathan sakit
59 Pertama di tengoki
60 Sebesar pisang lampung
61 Taruhan
62 Malang
63 Ide Gila
64 Iming-iming
65 Pepes
66 Menjijikkan
67 New novel
68 Teh Celup
69 kualat
70 Salah Paham
71 Perusahaan untuk Sela
72 Cari Perkara
73 Wanita Pertama Bagi Jo
74 Samantha
75 Butuh Waktu Sendiri
76 pengumuman
77 Draft
78 Erick Murka
79 Jijik
80 Biang Iblis
81 Rahasia Terpendam Elle
82 Kunjungan Dadakan
83 Kenyataan berbuah manis
84 Jonathan Manja
85 Pindah Rumah
86 Pembalasan
87 Bayaran nonton bioskop
88 Kolaps
89 Kanker
90 Pemculikan
91 Obat Tidur
92 Mitha Kembali
93 Berudu Tanpa Ekor
94 Penyelamatan
95 obat untuk Jonathan
96 New Novel
97 Akhir Erick Wesley
98 Hari Pembalasn
99 Jatuh Dari Tangga
100 Ngidam
101 Kejutan Indah
102 Stalker
103 Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Rumah Tangga Hampa
2
Hati Yang Hancur
3
Rencana Marsela
4
Bos Super Nyebelin
5
Pertengkaran
6
Kedatangan Mitha
7
Rumah Mertua
8
Mitha
9
Menginap
10
Keputusan Marsela
11
Keputusan Marsela II
12
Usil, Balas Dendam
13
Usil, Balas Dendam II
14
Di sekap
15
Senjata Makan Tuan
16
Melarikan Diri
17
Telepon Raffa
18
Mitha
19
Keisengan Jonatahan
20
Keanehan Jonathan
21
Ruang rahasia bos
22
Diculik
23
Penyelamat
24
Balasan untuk Raffa dan Steve
25
Meylan
26
Visum
27
Menjaga Papa
28
Aulia Mengamuk
29
Aulia Mengamuk II
30
Gila
31
Di Rawat
32
Derek
33
Derek II
34
Calvin Bereaksi
35
Dokter Ridwan
36
Raffa Balas Dendam
37
Raffa KO
38
Pernyataan Cinta Jonathan
39
Nasihat Derek
40
Jonathan Mati Gaya
41
Suci Biang Masalah
42
Raffa Kembali Balas Dendam
43
Telepon Misterius
44
Reny
45
Campur Tangan Steve
46
Tertangkap Basah
47
Kelakuan Jonathan
48
Kecelakaan tak sengaja
49
Nasihat Kedua ornagtua Marsela
50
Manja
51
Pertemuan pertama
52
Pernikahan Sederhana
53
Malu
54
Salah Paham
55
Salah Paham II
56
Penyelesaian
57
Aib Derek
58
Jonathan sakit
59
Pertama di tengoki
60
Sebesar pisang lampung
61
Taruhan
62
Malang
63
Ide Gila
64
Iming-iming
65
Pepes
66
Menjijikkan
67
New novel
68
Teh Celup
69
kualat
70
Salah Paham
71
Perusahaan untuk Sela
72
Cari Perkara
73
Wanita Pertama Bagi Jo
74
Samantha
75
Butuh Waktu Sendiri
76
pengumuman
77
Draft
78
Erick Murka
79
Jijik
80
Biang Iblis
81
Rahasia Terpendam Elle
82
Kunjungan Dadakan
83
Kenyataan berbuah manis
84
Jonathan Manja
85
Pindah Rumah
86
Pembalasan
87
Bayaran nonton bioskop
88
Kolaps
89
Kanker
90
Pemculikan
91
Obat Tidur
92
Mitha Kembali
93
Berudu Tanpa Ekor
94
Penyelamatan
95
obat untuk Jonathan
96
New Novel
97
Akhir Erick Wesley
98
Hari Pembalasn
99
Jatuh Dari Tangga
100
Ngidam
101
Kejutan Indah
102
Stalker
103
Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!