Setengah jam kemudian Raffa kembali dengan seorang pria yang mungkin saja kekasih baru Raffa, Tya tak mau memikirkan itu, yang terpenting saat ini adalah Raffa bisa membawa Marsela dari rumah ini, Tya sangat takut jika Marsela mati.
"Kau, anak durhaka, mengapa kau mengajak orang lain ke kamar mama???? Aku sial memiliki anak kau Raffa.
Kesialan ku bermula sejak aku menikahi papamu, kalian dua manusia menjijikkan" ucap Tya meluapkan semua unek-uneknya.
ia khawatir jik pria yang bersama dengan Raffa akan melapor pada polisi.
"Ma... mama tenang ya, Raffa minta maaf karena sudah mengecewakan mama" ucap Raffa tak marah di maki-maki Tya.
Raffa mendekati Marsela yang tergeletak di lantai, Marsela hanya pingsan.
Ia memberi kode pada pria yang bersamanya, mereka mengangkat Marsela ke luar kamar
"Mba Sela....Kenapa mba Sela Bu???"
"Anu itu....." Tya bingung harus menjawab apa.
bibir nya kelu sambil meremas dasternya, bingung harus berkata apa
"Sela ingin mencekik mama, jadi ia terjatuh karena tak hati-hati" ucap Raffa asal.
"Saya bawa Sela.ke rumah sakit dulu. Jika dia yang bertanya katakan saja Sela, saya dan mama sedang keluar kota" ucap Raffa memandang asisten rumah tangganya.
mereka mengangguk dengan Ragu.
Terlihat pandangan tak mengenakkan dari para asisten rumah tangganya.
Rupanya benar apa perkataan Tya, Marsela membuka aib nya di depan semua asisten rumah tangganya.
Bahkan saat tadi dia masuk ke dalam rumah, sekuriti dan tukang kebunnya menatapnya dengan pandangan sulit di artikan.
Antara jijik dan menyelidik.
Raffa merasakan darahnya mendidih karena marah, ia ingin sekali mencekik Marsela, tapi saat ini Marsela masih berguna baginya.
Sebenarnya ia kasihan pada Marsela, tapi bagaimana lagi, ia tak bisa walau berusaha menyukai Marsela, tetap tak bisa.
"Kalian mau kemana??? mama ikut" teriak Tya mengikuti Raffa dan pria yang bersamanya menuju parkiran.
Raffa memasukkan Sela ke kursi penumpang di belakang
"Ma, kami mau kerumah Steve" ucap Raffa kesal pada mamanya.
"Jika bukan karena ulah mama, Marsela tak akan mengoceh, ia wanita yang penurut, sayangnya aku tak menyukainya.
Tapi tunggu...
dari mana Marsela tahu kelainan nya?????" gumam Raffa terdiam sambil berfikir keras. Sementara Steve sudah masuk ke dalam mobilnya menunggu dengan sabar
"Ma, apa ku memberitahu kelainan ku pada Marsela????"tanya Raffa menatap lurus pada Tya.
walau ia tak yakin, ia harus menanyakannya
"Kau gila????
Mana mungkin mama mengatakan borok mu yang akan menyeret mama juga.
Dia dengan lancar mengatakan kau membuang kecebong laknut mu pada Dion.
Kau benar-benar memalukan Raffa" ucap Tya sewot
"Dion??? bagaimana Marsela tahu????" gumam Raffa seolah bertanya pada dirinya sendiri
"Mana aku tahu??? kau saja yang pakai di video kan, dan bukan itu saja dia punya video mu dengan beberapa pria.
Raffa kita harus apa???" tanya Tya panik
#Flash Back
"Kau tak bisa menuduh putraku g*y.
Aku akan menuntut mu karena pencemaran nama baik. Raffa pria baik-baik dan Sholeh" ucap Tya melorot marah
"Mama mertuaku tercinta.
mengapa kau tak tanya anakmu Sudja berapa pria yang tidur bersamanya
Tepatnya berapa banyak sekertaris ya yang sudah jadi korbannya, termasuk Dion.
Ah sayang sekali aku menyukai Dion. pria itu sangat baik dan perhatian, sayang otaknya melenceng seperti putramu"
"Marselaaaaaa!!!!!"
"Iya mama Tya????
Jangan berteriak, itu tak baik buat kesehatan jantung.
biasanya kalau sudah tua begini, jantung sudah aus dan mudah berhenti"
"Kau menantu durhaka" pekik Tya ingin menampar Marsela. jika itu di masa lalu, marsela.akan diam, tapi tidak sekarang.
Marsela mengahalau dan menangkap tangan Tya, memuntirnya kebelakang hingga ia meringis kesakitan
"Lepaskan"
"Mama kira masih bisa menindas ku???
aku bodoh jika diam saja.
kau selalu menyebutku menantu durhaka, apa kau pernah menganggap menantu???
kau hanya bisa ngomel-ngomel gak jelas, persis pasien rumah sakit jiwa yang lepas
Aku tak bisa hamil bukan karena kesalahanku tapi bagaimana bisa hamil sedang putramu saja tak menyukai wanita, sudah tahu kenyataanya putramu sakit, tapi kau melimpahkan semua kesalahan padaku.
Anda waras nyonya Tya???
Sepertinya anda harus di bawa ke psikiater untuk di periksa kejiwaan anda..
Aku berkata begitu karena aku punya lebih dari satu bukti, foto, video syur ...
bagaiman jika ini tersebar ya???" bisik Marsela lirih.
#Flash Back Off
"Aaaarrrrgghhhh mpppphhhh" Marsela meringis merasa kepalanya sakit, ia. tersadar dari pingsannya
"Gawat dia terbangun, apa yang harus kita lakukan??" tanya Tya panik.
Pria bernama Steve membuka Dash board mobilnya lalu membasahi tisu dengan botol yang ia keluarkan, lalu membekap mulut Marsela.
Marsela yang sudah setengah sadar meronta.
Tak lama kemudian ia tak bergerak
"Kau apakan dia baby??" tanya Raffa sedikit khawatir
"Bius, akan lebih mudah membawanya ke rumahku" ucap Steve datar.
Raffa menatap penuh cinta pada pasangannya membuat Tya kesal lalu memukul kepala putranya dengan keras.
"Berhenti bersikap seperti itu di depan mama.
walau mama tahu, hati mama sakit dan jijik" ucap Tya melotot.
Steve terlihat tak suka menatap Tya, namun ia tak berkomentar apapun, hanya menghela nafas pelan.
Steve sudah mendengar perangai Tya dari Raffa.
sehingga Steve tetap diam walau ia tak menyukai kelakuan Tya, mama dari kekasihnya.
Ia tak mau hubungannya dengan Raffa memburuk Karen Steve melihat jika Raffa sangat menyayangi mamanyaa
mobil melaju meninggalkan kediaman Tya, mereka membelah kemacetan kota Jakarta dan tiba di sebuah rumah yang bergaya modern kontemporer.
rumah itu cukup luas dan mewah, Tya melirik sekilas pada Steve yang mengendari mobilnya masuk.
Tak ada sekuriti ataupun penjaga, rumah itu di lengkapi dengan pintu otomatis dimana Steve memiliki remote khusus untuk membukanya.
Saat memasuki rumah juga terasa sepi, namun rapih dan bersih.
Tya tak melihat satupun asisten rumah tangga yang menyambut kedatangan mereka.
"Raffa ini rumah siapa???" tanya Tya setengah berbisik
"Rumah Steve ma,, ayo masuk" aja Raffa seolah sudah terbiasa memasuki rumah tersebut
"Fafa, kita angkat dulu wanita itu" ucap Steve lembut.
Raffa hanya menurut. Tya hampir tertawa mendengar panggilan sayang Steve pada putranya. ini lelucon buruk!!!!, Dan putranya terlihat senang.
ia membantu Steve mengangkat tubuh Marsela yang tak sadarkan diri.
mereka menempatkan Marsela di ruang tamu, lalu mengunci nya
"Ma, mama tidur di kamar tamu sebelah Marsela ya.
Malam ini kita menginap di rumah ini" ucap Raffa lembut. Walau Tya kerap kali bersikap kasar pada Raffa, Raffa sangat mencintai dan hormat pada mamanya.
Raffa mengerti sikap mamanya karena kecewa Raffa terlahir sama dengan suaminya.
kepedihan yang Tya rasakan, Raffa bisa mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Desire pooh
hahaha
2023-05-16
0
Nany Agnes
Cantik kali namamu raffa...
"Fafa" uugghhh...😂😂😂
2023-05-16
0
GuAn
hmm
2022-10-07
0