Mendapatkan kabar tentang beberapa orang anak buahnya yang telah tewas ditangan Ranu termasuk si Tombak Api membuat tuan Gecik menjadi marah besar, emosinya membludak hingga dia memecahkan cawan yang ada di tangannya.
"Kurang ajaaarrr .... sudah berani sekali dia melakukan semua ini" ucap tuan Gecik.
Seluruh anak buahnya yang ada disana hanya tunduk dan terdiam.
"Buat pemberitahuan, bahwa aku menyelenggaran saimbara, barang siapa yang bisa membawa kepala pemuda itu kesini akan aku beri dia hadiah yang besar" kata tuan Gecik, sambil memerintahkan anak buahnya.
Kemudian terlihat anak buahnya keluar dari ruangan itu, mereka membagi tugas untuk melaksanakan perintah tuan Gecik itu, ada yang menuliskan pengumuman di atas secarik kain untuk ditempelkan di tempat-tempat umum.
Tuan Gecik meresa teusik dengan kedatangan Ranu dikampung itu, sedangkan dia sendiri belum mau turun tangan untuk menangkap Ranu.
Disebuah hutan seorang pengembara bermata satu yang bernama ki Lengus membaca pengumuman yang ditempelkan oleh anak buah tuan Gecik, dia tertarik untuk mengikuti saimbara itu.
Ki Lengus adalah seorang pendekar yang sakti mandraguna dia membawa sebuah tongkat ditangannya, sebelah matanya ditutup dengan secarik kain yang diikat.
dengan sigap ki Lengus segera mencari pemuda yang bernama Ranu itu, dia berjalan dan memasuki kawasan desa Mekar Serumpun, dilihatnya kehidupan masyarakat disana dengan mengandalkan hasil pertanian.
Ki Lengus kemudian menuju istananya tuan Gecik, sesampainya disana dia dihadang oleh anak buah tuan Gecik.
"Berrhenti ... siapa kau?" tanya aka buah tuan Gecik.
Ki Lengus hanya diam dan tersenyum
Dengan satu komando anak buah tuan Gecikpun menyerang ki Lengus.
Hiaaattt....eaaattt...
ciaaatt...hupp..hupp..
hiaaatt...
bug.bug..bug..
akhhhh....
Dengan pukulan-pukulannya ki Lengus menghantam seluruh anak buah tuan Gecik, sehingga mereka jatuh ke tanah dengan kesakitan.
Tidak berhenti disitu anak buah tuan Gecik kini bangkit dan mengepung ki Lengus dengan berbagai senjata.
Hiaaattt....ciaattt...
wufff...wufff...
bug...bug...
eaattt....hiattt...
bug.....bug.....
perkelahian terjadi dengan sengit, ki Lengus melompat kesana-kemari sambil sesekali memukul dan dan menendang, hingga jurus tenaga dalamnyapun dia keluarkan sehingga menimbulkan ledakan akibat benturan energi.
Mendengar keributan itu tuan Gecik keluar dengan dikawal oleh anak buahnya, sesampainya didepan pintu gerbang tuan Gecik menghentikan perkelahian itu.
"Hentikan.....!!!" ucap tuan Gecik, perkelahianpun terhenti seketika dengan salam penghormatan diberikan oleh anak buahnya untuk tuan Gecik.
"Asa apa ini? Dan siapa orang ini?" tanya tuan Gecik.
"Dia tiba-tiba datang dan ingin masuk kedalam tuan, sehingga kami menghentikannya disini" ucap seirang dari anak buah tuan Gecik.
"Hai kisanak siapa dan dari damana asal kau?" tanya tuan Gecik.
Ki Lengus tersenyum dan berjalan mendekati tuan Gecik.
"Aku ki Lengus, datang dari dataran tinggi simalem" kata ki Lengus.
"Aku datang kemari karena aku membaca pengumuman yang ditempelkan, dan aku ingin mengikuti saimbara itu" kata ki Lengus kembali.
"Hahahahahahaa ... oh begitu rupanya, kalau begitu mari silahkan masuk" kata tuan Gecik sambil mengajak ki Lengus masuk ke dalam istananya.
"Siapkan makanan dan minuman untuk ki Lengus" perintah tuan Gecik kepada anak buahnya.
"Mari silahkan duduk" kata tuan Gecik kepada ki Lengus.
"Hahahaha...., selamat datang ki, aku adalah tuan Gecik, aku kepala desa disini" ucap tuan Gecik.
"Aku membuat saimbara karena ada seorang pemuda pendatang yang membuat onar di kampung ini, dia telah banyak membunuh anak buahku" kata tuan Gecik kembali.
"Kalau begitu beri tau dimana dia sekarang" tanya ki Lengus.
"Akan ku bawa dia kemari hidup atau mati" sambung ki Lengus.
"Hahahaha..., aku tau kehebatanmu ki, tetapi beristirahat sajalah dulu disini, karena kau pasti lelah sudah berjalan jauh" kata Gecik.
Tak lama kemudian makanan dan minuman sudah terhidang.
"Makanlah dulu, besok kau boleh memulai tugasmu, bawalah beberapa anak buahku untuk menemanimu" ucap tuan Gecik.
"Pelayan siapkan kamar untuk ki Lengus dan penuhi segala keperluannya"perintah tuan Gecik sambil berlalu dari ruangan itu.
Sementara itu terlihat ki Lengus mulai melahap makanan dan minuman yang disediakan untuknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara itu di rumah ki Broto, Ranu sedang duduk di ruang tengah bersama ni Limpung dan ki Broto.
"Mereka membuat saimbara untuk menangkapku ki" kata Ranu.
"Benar, kelihatannya tuan Gecik sudah sangat marah dengan kejadian ini" ucap ki Broto.
"Kamu harus berhati-hati" kata ki Broto kembali.
"Aku tidak gentar ki, hanya saja yang ku takuti adalah kalian, pasti semua ini akan merepitkan kalian berdua" kata Ranu.
"Ah, kami tidak masalah, demi kebaikan kampung ini, nyawa kamipun jadi taruhannya" jawab ki Broto.
Sesaat suasana menjadi hening.
"Makanlah dulu" ajak ni Limpung
"Oh ya ... mari ... mari kita makan dulu" ki Broto mengajak Ranu untuk makan. Sambil berjalan menuju ruang makan.
Kini telah banyak pendekar-pendekar yang ingin ikut saimbara itu, mereka tergiur dengan hadiah yang dijanjikan oleh tuan Gecik.
Desa Mekar Serumpun kini banyak didatangi oleh orang-orang yang ingin mengikuti saimbara itu. Pengumuman-pengumuman yang ditempel dimana-mana telah menjadi sumber para pendekar-pendekar aliran kiri untuk mengikuti saimbara tersebut.
Tak khayal lagi rumah tuan Gecik pun kini menjadi ramai didatangi para pendekar-pendekar peserta saimbara itu.
Tuan Gecik sendiri belum puas dengan semua ini, dia menghubungi juga para petinggi penjajah Portugis untk membantu menangkap Ranu.
Negri Samatra tempat tanah kesultanan Deli memang sedang dijajah oleh bangsa Portugis, mereka bekerja sama dengan pihak-pihak kerjaan untuk mengambil hasil pertanian rakyat untuk dijual dan dibawa ke luar negri.
Negri Samatra adalah sebuah pulau besar yang kaya akan rempah-rempah, negri ini banyak didatangi oleh orang-orang asing baim dari asia maupun eropa.
Samatra sudah dikenal sebagai pulau besar yang kaya akan rempah-rempahan, disebalah utara dari pulau ini adalah kerajaan dari kesultanan Deli yang amat tersohor.
Maka itu sangat mudah bagi tuan Gecik untuk bekerjasama dengan pihak Portugis guna menangkap Ranu.
Para tentara-tentara asing itu juga kini telah berada di rumag tuan Gecik, mereka dengan senjata lengkap siap untuk dioerintah kapan saja guna menjalankan misi penangkapan Ranu yang dianggap sebagai pengacau di kampung tersebut.
Akan tetapi Ranu yang telah mendengar semua ini tidak merasa gentar sekalipun, dia tetap akan menghadapi semua ini dengan sendiri.
Karena misi sebagai seorang pengembara yang ingin menumpas keangkaramurkaan serta kejahatan di muka bumi ini.
Meskipun banyak warga desa yang ingin membantu tetapi Ranu tidak mau mengajak mereka, karena dia takut akan banyak korban yang jatuh dari pihak warga yang tak berdosa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
rajes salam lubis
mantap mantap mantap
2023-10-31
1
rajes salam lubis
wow..sumut y thor
2023-10-31
1
Putra Al - Bantani
ia semoga dia bisa menang
2023-06-14
1