Episode - 19

Sementara itu di Istana Tuan Gecik tampak kembali ramai, mendengar kematian Pedang Setan membuat Tuan Gecik nampak sangat marah.

"Kurang ajaaaarrr.....!" kata Tuan Gecik sambil mengepal tangannya dan memumukulkannya ke sebuah meja.

"Berani sekali mereka melakukan ini!" ungkap Tuan Gecik dengan merapatkan seluruh giginya.

Tiga orang sudah pembunuh bayaran Tuan Gecik tewas, sehingga membuat dia menambah kemurkaannya.

"Besok pagi aku akan ke Residenan," kata Tuan Gecik, "akan aku sanpaikan semua hal ini kepada Datuk Pulau Mabar," ucap Tuan Gecik kembali.

Desa Mekar Serumpun merupakan salah satu Desa yang masuk dalam Keresidenan Tanjung Mulia.

Keresidenan tersebut dipimpin oleh seorang bernama Datuk Pulau Mabar.

"Siapkan perbekalanku untuk besok," kata Tuan Gecik kepada anak buahnya.

"Dan kalian! Selama aku pergi, tetaplah mengutip upeti-upeti dari mereka!" kata Tuan Gecik.

"Baiklah Tuan," sambut para anak buahnya.

Tuan Gecik kemudian berlalu masuk kedalam ruangan menuju kamar tidurnya.

...****************...

Keesokan harinya persiapan keberangkatan tuan Gecik dilakukan seekor kuda jantan telah disiapkan untuk menghantar tuan Gecik ke Residenan kota.

"Tuan, segala sesuatunya telah siap," kata seorang pengawal tuan Gecik.

Saat itu tuan Gecik masih bersama keluarganya di ruang tengah.

"Baiklah, kalian jaga rumah sepeninggalanku," kata tuan Gecik kepada para anak buahnya, "kalian juga jangan kemana-mana, cukup dalam lingkungan rumah saja," ucap tuan Gecik pada keluarganya.

Kemudian tuan Gecik berjalan keluar menuju halaman rumah sambil diiringi anak dan istrinya, dia langsung menaiki kuda tersebut.

Dengang membawa perbekalan secukupnya kini tuan Gecik memacu kudanya dan segera berangkat menuju Keresidenan.

Tuan Gecik berangkat sendiri dengan kudanya tanpa dikawal oleh orang-orangnya.

Dia mengambil jalan hutan yang lebih mudah dilalui dan lebih cepat sampai ke tujuan.

Tuan Gecik berangkat ke Residenan dengan maksud meminta bantuan dari Datuk Pulau Mabar yang merupakan petinggi kesultanan wilayah Tanjung Mulia.

Perjalanan tuan Gecik ke kota Residenan memakan waktu dua hari dua malam, untuk itu perbekalan haruslah memadai.

...***************...

Sementara itu Ranu dan Cut Nilam sedang berjalan ke sekeliling kampung, mereka melihat semua keadaan yang ada.

"Bagaimana menurut kamu tentang keadaan kampung ini?" tanya Ranu kepada Cut Nilam.

"Bagus, kampung ini sangat asri dan sungguh indah," jawab Cut Nilam sambil tersenyum.

"Kesultanan Tanah Deli memang sungguh indah, banyak pendatang dan pedagang asing kemari," ucap Cut Nilam.

"Oh ya ... apa kamu pernah ke Tanah Rencong?" tanya Cut Nilam.

"Belum! Aku belum pernah kesana," jawab Ranu.

"Kapan-kapan kamu boleh main ke kampungku," kata Cut Nilam lagi.

Namun tiba-tiba datang dua orang pria menghampiri mereka dengan tergesah-gesah.

"Den ... den Ranu ... den Nilam!" panggil dua orang pria itu sambil berlari-lari.

Ranu dan Cut Nilam pun berhenti, "Ada apa?" tanya Ranu dengan wajah keheranan.

"Orang-orang Tuan Gecik sedang melakukan perampokan lagi den," kata salah seorang dari pria itu.

"Dimana!" tanya Ranu, "mari antarkan saya," kata Ranu kembali.

"Disana-sisana den," kata pria itu lagi, "ia den mari ... mari den!" ajak orang itu kepada Ranu.

Mereka pergi dengan berlari kecil menuju tempat yang dimaksud oleh kedua orang tersebut.

Benar sekali, begitu tiba di tempat itu ternyata orang-orang tuan Gecik sedang merampok warga kembali, langsung saja Ranu dan Cut Nilam menghentikan tindakan tersebut.

Hiaaaatt ... ciaaatt ... Bug! Bug! Akhhhh ...

Ranu dan Cut Nilam menyerang mereka dan berhasil menjatuhkan beberapa dari mereka.

"Tiadak berhenti-henti kalian menyakiti warga!" kata Ranu.

"Jangan ikut campur kau!" kata mereka.

"Aku tidak ikut campur, tapi jika kalian tidak menghentikan pekerjaan kalian ini! Maka aku yang akan menghentikan kalian!" ujar Ranu.

Hiaaaaatt ... ciaaat ... hup ... hup ...

Mereka kembali menyerang Ranu dan Cut Nilam.

Ciaaatt ... Wuf! Wuf! Bug! Bug! Praakk! Akhh.

Seorang diantara mereka berhasil dihajar oleh Ranu hingga tak bernyawa.

Hiaat ... hup ... hup ... Bug! Bug! Akhhh ...

Kali ini giliran Cut Nilam yang nenghajar seorang lagi diantara mereka hingga tak bernyawa.

Melihat kejadian itu beberapa diantara mereka yang tersisa melarikan diri.

Cut Nilam hendak mengejar mereka namun dihalangi oleh Ranu.

"Jangan! jangan kejar," ucap Ranu sambil menahan Cut Nilam.

"Mereka harus kita beri pelajaran!" ucap Cut Nilam Geram.

"Kita sudah beri mereka pelajaran," kata Ranu.

Sesaat kemudian beberapa warga menghampiri Ranu dan Cut Nilam yang masih berdiri menyaksikan orang-orang tuan Gecik lari Kocar-kacir.

"Terima kasih den! Terima Kasih.." ucap mereka kepada Ranu dan Cut Nilam sambil membungkukkan tubuhnya.

"Ah tidak apa-apa pak," kata Ranu sambil mengangkat tubuh lelaki itu yang membungkukkan tubuhnya tanda hormat pada Ranu.

"Kalau tidak ada aden, entah apa jadinya kami," ucap seorang dari mereka.

"Ah itu sudah menjadi kewajiban kami," ucap Ranu pada nereka sambil tersenyum.

"Sekarang lanjutkanlah kembali pekerjaan kalian," kata Ranu kepada warga.

Satu persatu warga mulai meninggalkan tempat itu dengan perlahan-lahan untuk kembali bekerja.

Ranu dan Cut Nilam tersenyum melihat keadaan itu, ada rasa bahagia dihati mereka karena telah menolong orang-orang yang tertindas oleh pemimpin mereka sendiri.

...****************...

Senja telah datang, matahari telah kembali keperaduan, tampak rembulan perlahan datang menyongsong.

Didalam rumah Ki Broto tampak begitu tenang, Ranu, Cut Nilam dan Ki Broto serta Ni Limpung sedang menikmati makan malam bersama.

Kampung itu dalam beberapa hari ini tampak tenang dan aman.

Selesai makan malam mereka berkumoul diruang tengah sambil ngobrol bersama.

"Bagai mana keadaan nak Nilam sekarang?" tanya Ki Broto.

"Saya sudah sembuh Ki, hanya luka memar sedikit yang masih tampak," jawab Cut Nilam.

"Baguslah, semoga lukanya cepat sembuh," kata Ki Broto.

"Hari ini Tuan Gecik berangkat ke Residenan kota, mungkin dia akan melaporkan semua kejadian ini kepada Datuk Pulau Mabar" kata Ki Broto.

"Siapa Datuk Pulau Mabar itu Ki?" tanya Ranu dengan mimik wajah yang tampak serius.

"Datuk Pulau Mabar adalah Adipati Keresidenan, dia adalah orang yang sangat baik dan penuh wibawa," jawab Ki Broto.

"Mungkin Tuan Gecik kesana ingin meminta bantuan kepadanya," kata Ki Broto.

"Tuan Gecik itu orangnya licik dan suka menebar kejahatan," sambung Ki Broto.

Suasana tampak hening, tak ada kata yang keluar dari mereka.

sambil menarik nafas dalam-dalam Ki Broto terlihat hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja.

"Hari sudah larut, mari kita istirahat saja, besok masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan," kata Ki Broto.

Dengan perlahan merekapun mulai masuk kedalam kamar masing-masing.

Malam kian larut menyelimuti Desa Mekar Serumpun, angin bertiup sepoi-sepoi dan suara-suara hewan malam telah bernyanyi.

Lolongan anjing hutan melagukan suara malam dan jangkrik-jangkrik berbunyi merdu.

Terpopuler

Comments

rajes salam lubis

rajes salam lubis

alurnya terlalu lama thor,jadi agak jenuh..

2023-12-04

2

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

👍👍

2023-09-20

2

Dewi Payang

Dewi Payang

semoga Adipatinya bijak.

2023-09-19

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Pendekar Lau kawar
2 Episode - 2
3 episode-3
4 Episode - 4
5 Episode - 5
6 Episode - 6
7 Episode - 7
8 Episode -8. Kemarahan tuan Gecik
9 Episode - 9
10 Episode - 10
11 Episode - 11
12 Episode - 12
13 Episode - 13
14 Episode - 14
15 Episode - 15
16 Episode - 16
17 Episode - 17
18 Episode - 18
19 Episode - 19
20 Episode - 20
21 Episode - 21
22 Episode - 22
23 Episode - 23
24 Episode - 24
25 Episode - 25
26 Episode - 26. Penumpasan Tuan Gecik
27 Episode - 27
28 Episode - 28
29 Episode - 29
30 Episode - 30
31 Episode - 31
32 Episode - 32
33 Episode - 33
34 Episode - 34
35 Episode - 35
36 Episode - 36
37 Episode - 37
38 Episode - 38
39 Episode - 39
40 Episode - 40
41 Episode - 41
42 Episode - 42
43 Episode - 43
44 Episode - 44
45 Episode - 45
46 Episode - 46
47 Episode 47
48 Episode - 48
49 Episode - 49.
50 Episode - 50
51 Episode - 51
52 Episode 52
53 Episode -53
54 Episode - 54
55 Episode - 55
56 Episode -56
57 Episode - 57. Jalan pengembaraan
58 Episode - 58
59 Episode -59
60 Episode - 60
61 Episide - 61
62 Episode - 62
63 Episode - 63
64 Episode - 64
65 Episode - 65
66 Episode - 66
67 Episode - 67
68 Episode - 68
69 Episode - 69
70 Episode - 70
71 Episode - 71
72 Episode - 72
73 Episode - 73
74 Episode - 74
75 Episode - 75
76 Episode -76
77 Episode - 77
78 Episode - 78
79 Episode - 79
80 Episode - 80
81 Episode - 81
82 Episode - 82
83 Episode - 83
84 Episode - 84
85 Episode - 85
86 Episode - 86
87 Episode 87
88 Episode - 88
89 Episode - 89
90 Episode - 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1 - Pendekar Lau kawar
2
Episode - 2
3
episode-3
4
Episode - 4
5
Episode - 5
6
Episode - 6
7
Episode - 7
8
Episode -8. Kemarahan tuan Gecik
9
Episode - 9
10
Episode - 10
11
Episode - 11
12
Episode - 12
13
Episode - 13
14
Episode - 14
15
Episode - 15
16
Episode - 16
17
Episode - 17
18
Episode - 18
19
Episode - 19
20
Episode - 20
21
Episode - 21
22
Episode - 22
23
Episode - 23
24
Episode - 24
25
Episode - 25
26
Episode - 26. Penumpasan Tuan Gecik
27
Episode - 27
28
Episode - 28
29
Episode - 29
30
Episode - 30
31
Episode - 31
32
Episode - 32
33
Episode - 33
34
Episode - 34
35
Episode - 35
36
Episode - 36
37
Episode - 37
38
Episode - 38
39
Episode - 39
40
Episode - 40
41
Episode - 41
42
Episode - 42
43
Episode - 43
44
Episode - 44
45
Episode - 45
46
Episode - 46
47
Episode 47
48
Episode - 48
49
Episode - 49.
50
Episode - 50
51
Episode - 51
52
Episode 52
53
Episode -53
54
Episode - 54
55
Episode - 55
56
Episode -56
57
Episode - 57. Jalan pengembaraan
58
Episode - 58
59
Episode -59
60
Episode - 60
61
Episide - 61
62
Episode - 62
63
Episode - 63
64
Episode - 64
65
Episode - 65
66
Episode - 66
67
Episode - 67
68
Episode - 68
69
Episode - 69
70
Episode - 70
71
Episode - 71
72
Episode - 72
73
Episode - 73
74
Episode - 74
75
Episode - 75
76
Episode -76
77
Episode - 77
78
Episode - 78
79
Episode - 79
80
Episode - 80
81
Episode - 81
82
Episode - 82
83
Episode - 83
84
Episode - 84
85
Episode - 85
86
Episode - 86
87
Episode 87
88
Episode - 88
89
Episode - 89
90
Episode - 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!