Episode - 16

Sementara itu di Istananya tuan Gecik tampak sedikit keributan, tuan Gecik sedang marah-marah dia merasa kehilangan si Tombak Api yang terbunuh, "Kurang Ajaaaar....! Berani sekali mereka membunuh si Tombak Api!" kemarahan tuan Gecik sambil dia memecahkan sebuah kendi air yang ada di gengamannya Prakkkkk! Semua anak buahnya tampak terdiam.

"Siapa mereka itu? Berani-beraninya mereka menghalang-halangi pekerjaanku!" tuan Gecik terus meracu tak karuan, kali ini memang dia tampak sedang marah besar.

"Ki Lengus dan si Tombak Api tewas di tangannya, berarti dia bukan orang sembarangan!" geram tuan Gecik sambil menggigit bibirnya, mimik wajahnya tampak kemerah-merahan.

"Maaf tuan, kami akan menghabisi pemuda itu," kata si Naga Saribu, salah satu orang yang telah disewa oleh tuan Gecik. Suasana tampak tenang, tuan Gecik masih berdiri didekat kursi tempat duduknya, dengan kedua tangannya diletakkan kebelakang tubuhnya.

Kelihatan tuan Gecik sedang berfikir keras, tampak dari wajahnya yang tegang. "Kita harus membagi tugas!" tutur tuan Gecik yang mulai mendapat ide, "sebagian dari kalian bertugas untuk mencari dua bajingan itu!" kata tuan Gecik kembali, "dan Sebagian lagi bertugas mengutip upeti masyarakat!" perintah tuan Gecik kepada anak buahnya.

Seluruh anak buahnya hanya terdiam saja dan mendengar titah tuan Gecik, mereka tak satupun berani berkata. "Ini sudah sangat kelewatan!" geram tuan Gecik kembali, "orang-orang Portugis juga tidak mampu menghadapinya!" sambung tuan Gecik, "sehingga mereka meninggalkan desa ini!" ucap tuan Gecik kembali.

Kini istananya tuan Gecik tidak seperti hari-hari kemarin yang selalu dilakukan kemeriahan pesta pora dengan suguhan minuman keras serta wanita-wanita penghibur, istana yang sederhana itu kini disibukkan dengan banyaknya aksi-aksi mereka yang digagalkan oleh Ranu dan Cut Nilam, kini Ranu dan Cut Nilam telah menjadi musuh utama tuan Gecik.

......................

Keesokan harinya tuan Gecik kembali mengumpulkan anak buahnya dihalaman tengah rumahnya, "kalian aku panggil kemari karena hari ini ada tugas buat kalian!" kata tuan Gecik.

"Si Pedang Kembar!" panggil tuan Gecik, "baginda, tuanku," jawab si Pedang Kembar, "kau kutugaskan hari ini untuk mengambil upeti dari warga" perintah tuan Gecik, "ambil paksa jika mereka menolak!" tegas tuan Gecik dalam perintahnya, dengan wajah yang tegang dan penuh emosi, "jika si bajingan itu menghalangi, bunuh saja dia!" kata tuan Gecik kembali, "kau bawa orang-orangku untuk menemanimu,"

Semua yang hadir diruanga itu tampak terdiam, suasana tegang masih menyelimuti areal istana tersebut.

"baiklah tuanku, baginda akan segera laksanakan perintah tuanku," kata si Pedang Kembar, kemudian dia berjalan mendekati tuan Gecik sedikit menundukkan kepalanya, "baginda berangkat sekarang tuan," ucap si Pedang Kembar memohon ijin kepada tuan Gecik.

Hari itu juga si Pedang Kembar beserta anak buahnya berangkat ke desa Mekar Serumpun, mereka menjalankan titah tuan Gecik untuk memungut upeti dari masyarakat, dengan menunggangi kuda mereka memacu kecepatan agar segera sampai di desa tersebut.

sedangkan di desa Mekar Serumpun hari ini terlihat tenang, penduduk tidak menyadari jika akan ada bahaya yang akan terjadi, aktifitas mereka masih berjalan normal, demikian juga dengan pertanian dan keadaan pasar yang tampak ramai dengan jual-beli.

Namun tiba-tiba segerombolan orang-orang tuan Gecik yang dipimpin si Pedang Kembar telah tiba ditengah desa, terlihat suasana menjadi kacau, orang-orang berlarian kesana-kemari menyelamatkan diri melihat kedatangan anak buahnya tuan Gecik tersebut.

Masyarakat selalu ketakutan apabila melihat kehadiran anak buah tuan Gecik, sebab mereka sangat kejam dan sadis, sehingga warga lebih baik menghindar apabila melihat orang-orang itu datang.

Si Pedang Kembar dan anak buahnya tertawa melihat situasi tersebut, hahahahaha...! Hahahahahah....! Gelak tawa mereka menambah ketakutan para warga, "cepat tangkap mereka!" kata si Pedang Kembar sebagai komando untuk anak buahnya.

Dengan segera anak buahnyapun menagkap dan mengumpulkan warga dihadapan si Pedang Kembar, mereka didudukkan dihadapan sang Pemimpin Rombongan itu.

"Hari ini kami akan mengutip upeti kalian!" kata si Pedang Kembar, dengan nada yang tinggi diatas punggung kudanya, "mana upeti kalian, cepat kumpulkan kemari....!" tegas si Pedang Kembar dengan congaknya.

Akan tetapi tak ada satupun warga yang mau mengumpulkan upeti-upeti tersebut, mereka hanya diam dan duduk tanpa satu katapun keluar dari mulut mereka. Melihat situasi seperti itu, membuat si Pedang Kembar dan anak buahnya naik darah, mereka segera memaksa para warga untuk membawa harta mereka.

Sontak ketika itupun keributan terjadi antara warga dan anak buahnya si Pedang Kembar, merekapun mengambil paksa semua harta penduduk, tolooooongggg! Jangan tuan....! Jangan......! Teriak warga mempertahankan harta mereka.

Hahahaha....! Hahahah...! Melihat keadaan itu si Pedang Kembar dan anak buahnya tertawa terbahak-bahak, mereka terus mengumpulkan harta penduduk, bagaikan sekelompok perampok yang sedang mengambil harta korbannya.

Hiaaaattt.....! Praaakkk....! Mereka memukul dan juga tak segan-segan membunuh bila ada warga yang melawan. Aduuuh....! Warga terus mempertahankan hartanya meski mereka akan kehilangan nyawa.

"Cukup...! Cukup..!" teriak si Pedang Kembar, "mari kita kembali ke istana tuan Gecik!" kata si Pedang Kembar yang merasa sudah puas dengan hasil yang diperolehnya.

Merekapun menghentikan kegiatannya dikampung itu, selanjutnya mereka meninggalkan kampung itu dengan membawa hasil rampasan milik warga yang mereka sebut upeti.

Kampung itu menjadi porak-poranda setelah kejadian itu, para warga menangis dan adapula yang telah tewas akibat perlakuan kekerasan terhadap mereka.

Sementara rombongan pengacau itu pergi begitu saja meninggalkan kampung itu, dengan gemuruh derap-derap kaki kuda yang membawa mereka meninggalkan kampung tersebut.

......................

Sesampainya mereka di isatana tuan Gecik, si Pedang Kembar langsung menghadap untuk melaporkan hasil kerjanya.

"lapor tuanku," kata si Pendang Kembar sambil sedikit menundukkan tubuhnya dihadapan tuan Gecik.

"bagaimana hasil kerjamu?" tanya tuan Gecik, "hamba berhasil membawa upeti dari warga tuanku," jawab si Pedang Kembar.

Sesaat suasana hening, tuan Gecik menatap dalam-dalam kepada si Pedang Kembar yang masih terlihat sedikit menundukkan tubuhnya itu.

Hahahahaha...! Hahahaha....! Seketika saja tuan Gecik tertawa gembira, "bagus....bagus...!" kau memang pantas diandalkan," kata tuan Gecik.

"Sekarang, cepat kalian letakkan hasil upeti itu digudang tempat biasa penyimpanan," perintah tuan Gecik kepada anak buahnya, sambil menepuk bahu si Pedang Kembar, tuan Gecik tersenyum puas kepadanya.

"Aku bangga dengan hasil kerjamu," ungkap tuan Gecik, "kalian semua juga harus lebih baik lagi dari yang ada!" tegas tuan Gecik kepada seluruh anak buahnya.

Hari itu suasana di istana tuan Gecik tampak sedikit ramai, mereka merayakan kegembiraan dengan hasil upeti yang mereka dapat saat ini, kini suasana disana tidak seperti hari kemarin, tuan Gecik bisa sedikit tersenyum dengan hasil kerja dari para anak buahnya.

Mereka melakukan pesta kecil-kecilan untuk merayakan keberhasilan itu, setiap kali keberhasilan pemungutan paksa upeti tuan Gecik selalu membuat pesta kecil seperti itu bersama anak buahnya.

Terpopuler

Comments

rajes salam lubis

rajes salam lubis

lanjutkan

2023-12-03

2

Putra Al - Bantani

Putra Al - Bantani

orang jahat biasa begitu sih

2023-06-08

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

marahnya ngeri banget

2023-06-08

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Pendekar Lau kawar
2 Episode - 2
3 episode-3
4 Episode - 4
5 Episode - 5
6 Episode - 6
7 Episode - 7
8 Episode -8. Kemarahan tuan Gecik
9 Episode - 9
10 Episode - 10
11 Episode - 11
12 Episode - 12
13 Episode - 13
14 Episode - 14
15 Episode - 15
16 Episode - 16
17 Episode - 17
18 Episode - 18
19 Episode - 19
20 Episode - 20
21 Episode - 21
22 Episode - 22
23 Episode - 23
24 Episode - 24
25 Episode - 25
26 Episode - 26. Penumpasan Tuan Gecik
27 Episode - 27
28 Episode - 28
29 Episode - 29
30 Episode - 30
31 Episode - 31
32 Episode - 32
33 Episode - 33
34 Episode - 34
35 Episode - 35
36 Episode - 36
37 Episode - 37
38 Episode - 38
39 Episode - 39
40 Episode - 40
41 Episode - 41
42 Episode - 42
43 Episode - 43
44 Episode - 44
45 Episode - 45
46 Episode - 46
47 Episode 47
48 Episode - 48
49 Episode - 49.
50 Episode - 50
51 Episode - 51
52 Episode 52
53 Episode -53
54 Episode - 54
55 Episode - 55
56 Episode -56
57 Episode - 57. Jalan pengembaraan
58 Episode - 58
59 Episode -59
60 Episode - 60
61 Episide - 61
62 Episode - 62
63 Episode - 63
64 Episode - 64
65 Episode - 65
66 Episode - 66
67 Episode - 67
68 Episode - 68
69 Episode - 69
70 Episode - 70
71 Episode - 71
72 Episode - 72
73 Episode - 73
74 Episode - 74
75 Episode - 75
76 Episode -76
77 Episode - 77
78 Episode - 78
79 Episode - 79
80 Episode - 80
81 Episode - 81
82 Episode - 82
83 Episode - 83
84 Episode - 84
85 Episode - 85
86 Episode - 86
87 Episode 87
88 Episode - 88
89 Episode - 89
90 Episode - 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Episode 1 - Pendekar Lau kawar
2
Episode - 2
3
episode-3
4
Episode - 4
5
Episode - 5
6
Episode - 6
7
Episode - 7
8
Episode -8. Kemarahan tuan Gecik
9
Episode - 9
10
Episode - 10
11
Episode - 11
12
Episode - 12
13
Episode - 13
14
Episode - 14
15
Episode - 15
16
Episode - 16
17
Episode - 17
18
Episode - 18
19
Episode - 19
20
Episode - 20
21
Episode - 21
22
Episode - 22
23
Episode - 23
24
Episode - 24
25
Episode - 25
26
Episode - 26. Penumpasan Tuan Gecik
27
Episode - 27
28
Episode - 28
29
Episode - 29
30
Episode - 30
31
Episode - 31
32
Episode - 32
33
Episode - 33
34
Episode - 34
35
Episode - 35
36
Episode - 36
37
Episode - 37
38
Episode - 38
39
Episode - 39
40
Episode - 40
41
Episode - 41
42
Episode - 42
43
Episode - 43
44
Episode - 44
45
Episode - 45
46
Episode - 46
47
Episode 47
48
Episode - 48
49
Episode - 49.
50
Episode - 50
51
Episode - 51
52
Episode 52
53
Episode -53
54
Episode - 54
55
Episode - 55
56
Episode -56
57
Episode - 57. Jalan pengembaraan
58
Episode - 58
59
Episode -59
60
Episode - 60
61
Episide - 61
62
Episode - 62
63
Episode - 63
64
Episode - 64
65
Episode - 65
66
Episode - 66
67
Episode - 67
68
Episode - 68
69
Episode - 69
70
Episode - 70
71
Episode - 71
72
Episode - 72
73
Episode - 73
74
Episode - 74
75
Episode - 75
76
Episode -76
77
Episode - 77
78
Episode - 78
79
Episode - 79
80
Episode - 80
81
Episode - 81
82
Episode - 82
83
Episode - 83
84
Episode - 84
85
Episode - 85
86
Episode - 86
87
Episode 87
88
Episode - 88
89
Episode - 89
90
Episode - 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!