Vampire'S Secret Baby

Vampire'S Secret Baby

|1|. Mayat Dengan Gigitan Dileher

Terdengar detak jam dinding, menggema di sebuah minimarket yang hening. Arah jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tepat. Sudah saatnya para karyawan menutup tempat itu dan bergegas pulang.

Itulah yang dilakukan seorang gadis dengan rambut coklat keemasan yang terurai sebahu. Dia tampak sibuk berkemas dengan salah seorang karyawati lainnya.

"Annette" Yang baru saja memanggil adalah Laura. Wanita dengan rambut dikucir, yang berperawakan penuh energetik itu lima tahun lebih tua dari Annette.

"Ya?" Annette melirik sekilas kearah Laura.

"Apa kau mendengar berita yang cukup menggemparkan ibukota akhir-akhir ini?" Sambil berbincang, kedua tangan Laura sibuk memasukkan barang-barangnya kedalam tas.

"Tidak" Geleng Annette.

"Memangnya apa itu?" Tampak mata hitam besar Annette berkedip penasaran.

"Serius kau tidak tahu?" Sepasang mata Laura membulat lebar, menunjukkan ekspresi tak percaya.

"Berita itu bahkan sudah beredar luas di sosial media, bagaimana mungkin kau tidak tahu?"

"Yeah, kak Laura tau sendiri kan?" Tampak Annette berkedik bahu, "Aku yang super duper sibuk ini mana punya waktu berselancar di dunia maya"

"Hum, aku mengerti" Laura menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu biar ku beritahu" Lanjutnya.

Annette menanti dengan penasaran.

"Jadi begini, baru-baru ini ditemukan sebuah mayat dengan gigitan dileher tepat di kota J kita yang terkenal aman ini"

"Apa?" Annette cukup terkejut mendengarnya, "Gigitan di leher?"

Itu terdengar cukup aneh. 'Mungkinkah itu patokan ular?' Sangka Annette dalam hati.

"Eum"

"Orang-orang bahkan sekarang menggunakan ular beracun sebagai senjata pembunuhan?" Annette menggelengkan kepalanya tak percaya, "Sungguh tak dapat dipercaya"

"Ular?" Laura menatap Annette bingung, "Menurutmu itu perbuatan ular?"

"Ya terus apa lagi?" Annette membalas tatapan bingung yang sama, "Jangan katakan itu gigitan harimau? Apa mereka punya waktu untuk repot-repot mencuri binatang buas itu di taman binatang atau memburunya di hutan?"

Laura yang mendengar itu mendesah pelan. Ya itu wajar Annette berpikir begitu. Karena Annette tidak tau berita panas itu secara keseluruhannya seperti apa.

"Masalahnya, dokter forensik sudah menyelidikinya, itu bukan gigitan ular seperti katamu"

"Apa?" Annette membelalak kan matanya kaget, "Kakak serius? Kalau bukan gigitan ular ya gigitan apa lagi? Kakak pasti sedang bercanda kan?"

"Hah" Laura mendesah pelan.

"Apa kau pernah melihat ku bercanda?"

Annette diam beberapa saat dan berpikir, 'Yeah, sejauh ini aku tidak pernah sekalipun melihatnya bercanda'.

"Dan satu lagi, katanya ini bukan kasus pembunuhan. Tapi murni karena ulah binatang buas. Hanya belum di ketahui binatang apa penyebabnya.." Jabar Laura lagi.

Mendengar itu, mau tak mau Annette merasa merinding membayangkan binatang apa itu! Yang menggigit leher sampai membuat seseorang itu mati begitu saja.

"Tapi, binatang buas mana yang berkeliaran di kota metropolitan seperti ini?"

Di tambah lagi akan fakta kawasan kota J yang letaknya cukup jauh dari hutan. Semakin Annette memikirkannya, semakin itu terdengar tidak masuk akal.

"Nah itu masalahnya!" Tukas Laura, suaranya terdengar cemas, "Sampai hari ini binatang apa itu masih misteri. Tapi bagian kepolisian masih bekerja keras untuk menyelidikinya"

Laura menggigit bibir bawahnya cemas. Tindakannya itu tertangkap jelas dalam retina Annette.

"Ah betapa gilanya!" Laura mendesah frustasi, "Memikirkan itu membuat ku takut berjalan pulang di malam hari"

"Sebentar" Sesaat Annette memikirkan sesuatu, "Bagaimana jika itu bukan binatang buas, tapi gigitan manusia?"

"..." Mendengar itu Laura ter-pelongo di tempat.

"Ya bisa saja kan? Siapa tau orang-orang akhir ini mulai membunuh dengan gigi tumpul mereka" Ujar Annette lagi.

"Apa menurutmu itu mungkin?"

"Haah.." Annette sejenak mendesah dengan imajinasi liarnya. Jelas itu tidak mungkin. Orang bodoh mana yang akan melakukannya? Biar bagaimanapun, Annette merasa sulit memikirkan bagaimana taring tumpul digunakan sebagai pemutus nyawa.

Jelas itu sangat tidak efisien dan menghabiskan banyak waktu. Seseorang yang digigit pun akan lebih dulu melawan mencoba melepaskan diri sebelum gigitan itu mengeluarkan darah segar.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menggagalkan aksi lawan, seperti menendang, memukul atau mungkin balas menggigit. Begitulah yang Annette pikirkan.

"Tapi menurutku, sekalipun ini terdengar konyol, mungkinkah itu.." Laura tampak menjeda kalimatnya.

"Itu apa?" Seru Annette penasaran.

"Itu.." Laura masih terlihat ragu menyuarakan asumsinya.

"Ya itu apa?" Annette terdengar tak sabar.

"Vampir?"

"Apa?" Annette mengedipkan matanya tak percaya, lalu setelahnya...

"Pftt" Annette tergelak.

Vampir?

Bagaimana mungkin makhluk mitos seperti itu muncul di era modern yang sangat realistis ini.

"Kenapa kau tertawa? Ini bukannya tidak mungkin kan"

"Ya tapi tetap saja, itu makhluk mitologi" Kata Annette di sela tawanya, "Apa menurut kakak hal seperti itu benar-benar ada?"

"Hal seperti itu bisa saja benar, mengingat itu 'gigitan di leher'" Ujar Laura, "Kemungkinan konyol ku ini bisa menjadi sangat logis bukan?"

"Ya tetap saja.." Balas Annette, "Kemungkinan itu gigitan binatang buas masih jauh lebih logis ketimbang makhluk mitologi yang kakak sebutkan tadi"

"Ah, perset*n gigitan apa itu!" Laura mengambil tasnya, "Aku hanya ingin segera pulang sekarang"

Annette pun juga ikut melakukan yang sama. Mengambil tasnya dan mereka berjalan keluar dari minimarket. Sebelum pergi, Laura tak lupa mengunci pintu minimarket dan kemudian menoleh pada Annette.

"Saran ku pulang lah naik angkutan umum" Ujar Laura, menatap Annette cemas, "Berjalan kaki di malam buta seperti ini sangat tidak aman mengingat apa yang baru saja ku katakan tadi"

"Tidak kak, aku pulang jalan kaki saja" Geleng Annette, "Bagaimanapun aku harus menghemat pengeluaran ku. Lagi pula masih banyak orang yang berlalu lalang, jadi aku yakin pasti akan baik-baik saja"

"Begitukah?" Laura masih mencemaskan gadis muda nan cantik itu.

"Eum" Annette mengangguk mantap, tersenyum menyakinkan.

"Baiklah, kalau begitu hati-hati!"

Annette sekali mengangguk dan tersenyum. Laura pun melambai kan tangannya menghentikan taxi yang baru saja lewat di depan. Taxi berhenti dan Laura segera naik. Annette melambaikan tangannya seraya tersenyum, sampai ketika taxi itu lenyap dari pandangannya...

Kesunyian malam disekitarnya mau tak mau membuat Annette memeluk tubuhnya erat dengan rasa takut.

"Tenang Annette, kau harus tenang!"

Angin malam berhembus, dinginnya menusuk hingga ke ke pori-pori kulit. Annette merapatkan jacket merah mudanya dan mempercepat langkah kakinya.

Rumah yang Annette tempati berada di kawasan yang sama dengan minimarket tempatnya bekerja. Hanya butuh sekitar sepuluh menit berjalan kaki, Annette akan melihat rumahnya yang merupakan rumah atap dari kejauhan.

Itu adalah rumah sewa dengan harga termurah yang ia dapatkan.

Dulunya Annette hidup sebagai anak panti asuhan yang kemudian memutuskan untuk keluar dan mencoba hidup mandiri. Annette berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S1 nya dan dengan uang saku bulanan yang ia dapatkan setiap semester, ia gunakan untuk membayar uang sewa rumah.

Karena itu ia bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan hidupnya yang lain sebagai seorang pelajar dan seorang gadis yang hidup sebatang kara. Sedikit demi sedikit, kehidupan membuatnya belajar hidup hemat dan pandai mengatur keuangan.

Walau jujur saja...

Kehidupan kerapkali membuatnya lelah dan jenuh tapi..

"Sejauh ini aku sudah cukup bahagia dengan kehidupan yang ku miliki ini" Annette menghela nafas panjang.

Menengadahkan kepalanya ke langit malam, Annette memandangi rembulan yang tampak begitu menawan mata. Sinar keperakan itu jatuh begitu indah di atas wajah cantik Annette yang putih bersih. Annette masih memandang dan kedua sudut bibirnya tertarik..

"Cantiknya..."

Annette tersenyum memandangi rembulan yang bertakhta dengan megahnya di langit malam. Mendapati tidak ada gemintang di sekitarnya, Annette tiba-tiba merasa..

"Tidak hanya aku yang kesepian malam ini"

Annette berhenti melongok ke atas dan kembali fokus pada langkah didepannya.

Annette melihat gang dan terus berbelok masuk ke sana. Lagi-lagi Annette merasakan angin yang berhembus kian liarnya.

"Dingin"

Membuat Annette harus berkali-kali menggosok telapak tangannya dan menangkup kan ke kedua belah pipinya yang lembab dan dingin.

Sesekali terdengar suara binatang malam yang tak lagi asing. Annette tampaknya sudah terbiasa dengan itu. Nyanyian malam yang selalu menemani jalannya pulang ke rumah.

Setelah melewati gang panjang, tepat ketika Annette hendak melangkah ke lorong yang menuju tepat dimana rumahnya berada.

Sesuatu yang tidak terduga...

Terjadi.

"Emph—"

......................

Terpopuler

Comments

Putudina Nurhayanti

Putudina Nurhayanti

mampir thor
penulisannya bagus rapi

2023-09-19

1

Putudina Nurhayanti

Putudina Nurhayanti

sesosok mayat

2023-09-19

1

dita18

dita18

baru mampir thoorrr ,,,tp udh dibuat merinding baca nya 🙈😅😅

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 |1|. Mayat Dengan Gigitan Dileher
2 |2|. Akan Menikahi Gadis Manusia
3 |3|. Seperti Tangisan Anak Rusa
4 |4|. Dimandikan Oleh Pelayan
5 |5|. Menjadi Pengantin Wanita
6 |6|. Sebuah Surat Kesepakatan
7 |7|. Mahkluk Penghisap Darah
8 |8|. Malam Upacara pernikahan
9 |9|. Ritual Malam Pertama
10 |10|. Bibir Mereka Lebih Manis
11 |11|. Membuat Kekacauan Di Kastil
12 |12|. Membuat Seekor Beruang Terbangun
13 |13|. Menghukum Tanganmu
14 |14|. Bercinta Di Taman Belakang?
15 |15|. Sudah Seperti Cinderella
16 |16|. Apa Yang Harus Mereka Iri Kan?
17 |17|. Aku Sudah Menikah
18 |18|. Kenapa Memegang Perut?
19 |19|. Dua Garis Merah
20 |20|. Kehamilan Yang Beresiko
21 |21|. Jadilah Air Hangat Atau Sejuk
22 |22|. Bolehkah Jatuh Cinta?
23 |23|. Kuasai Perutnya Dan Kuasai Hatinya
24 |24|. Apa Tidak Ada Cara Lain?
25 |25|. Istrimu Pingsan Di Kelas Ku
26 |26|. Tidak Perlu Khawatir
27 |27|. Darah Istriku Lebih Manis
28 |28|. Hamil Di Luar Nikah
29 |29|. Istri Paling Bahagia Di Dunia
30 |30|. Menjalankan Peran Sebagai Suamimu
31 |31|. Mengikat Lambung Mu Dengan Darahku
32 |32|. Selamat Tinggal Kehidupan!
33 |33|. Aku Ingin Dia Lahir
34 |34|. Dia Kabur Membawa Benihku Diperutnya
35 |35|. Manfaatkan Indra Penciuman mu
36 |36|. Berubah Peran Menjadi Ibu Muda
37 |37|. Kemana Aku Harus Pergi?
38 |38|. Kau Bisa Memasakkan?
39 |39|. Cukup Pandai Memilih Istri
40 |40|. Tidak Seratus Persen Manusia
41 |41|. Masih Betah Bermain Di Negri Manusia
42 |42|. Mendadak Tidak Menyukai Darah Kelinci
43 |43|. Aroma Darah Yang Tak Asing
44 |44|. Tidak Ada Fenomena Neonatal Smiling
45 |45|. Menolak Mengkonsumsi Darah Manapun
46 |46|. Mengkonsultasikan Masalah Ke Psikolog
47 |47|. Apakah Ada Yang Salah?
48 |48|. Hilang Dan Lenyap Begitu Saja
49 |49|. Bayi Vampir Yang Sudah Tumbuh Besar
50 |50|. Tidak Bisakah Ikut Dengan Mu?
51 |51|. Bagaimana Bisa Itu Adalah Dia
52 |52|. Betis Mu Berdarah
53 |53|. Tidak Berubah Sama Sekali
54 |54|. Pelayan Pribadi Anda?
55 |55|. Lagi-lagi Terjerat Dalam Kesialan
56 |56|. Aku Sudah Menemukannya
57 |57|. Jangan Makan Lagi!
58 |58|. Ingin Kau Benar-Benar Bersih
59 |59|. Kenapa Taring Mu Ganas Sekali?
60 |60|. Wanita Cantik Yang Penurut
61 |61|. Apa Kau Merindukan Ku?
62 |62|. Kau Temani Aku Pulang
63 |63|. Memutuskan Untuk Menginap
64 |64|. Apa Anda Pria Impoten?
65 |65|. Tergoda Hanya Karena Sebotol Parfum
66 |66|. Siapa Yang Paling Berhak?
67 |67|. Di Bawah Selimut Yang Sama
68 |68|. Pergi Bersama Mencari Aldrich
69 |69|. Rubah Kecil Yang Licik
70 |70|. Memilih Antara Aku Atau Pria Itu
71 |71|. Pengakuan Yang Sangat Tidak Terduga
72 |72|. Apa Dia Campuran?
73 |73|. Anak Itu Adalah Anak Kalian Berdua
74 |74|. Kau Berani Menampar Ku?
75 |75|. Tidak Akan Melepaskanmu Dengan Mudah
76 |76|. Kenapa Kau Mengikat Ku?
77 |77|. Menolak Untuk Sarapan
78 |78|. Sisa Susu Disudut Bibir
79 |79|. Istrimu Bukan Selir mu
80 |80|. Kau Mengatai Putraku Bodoh?
81 |81|. Membiarkan Putramu Mengendalikanmu
82 |82|. Kewenangan Sebagai Seorang Suami
83 |83|. Istriku Memang Sangat Penurut
84 |84|. Ingin Memakan Bibir Mu
85 |85|. Seharusnya Kau Tidak Perlu Melahirkanku
86 |86l. Dua Pernyataan Janji Mati
87 |87|. Sesuatu Yang Kau Inginkan Dariku?
88 Curahan Penulis
89 |88|. Yang Harus Dilakukan Agar Kau Percaya
90 |89|. Membesarkan Kucing Liar?
91 |90|. Ingin Menagih Janjimu
92 |91|. Pingsan Karena Ciuman
93 |92|. Memulai Strategi Balas Dendam
94 |93|. Istriku Adalah Pengecualian
95 |94|. Tidak Tulus Menganggapku Sebagai Istri
96 |95|. Aku Adalah Nyonya Di Tempat Ini
97 |96|. Aku Adalah Kekasihnya
98 |97|. Dapatkah Kau Mencintai Aku Dengan Tulus?
99 |98|. Jika Saingan Cintaku Adalah Dia
100 |99|. Yakinlah Aku Tidak Akan Menyakitimu
101 |100|. Apa Kau Cukup Peka Sebagai Suaminya?
102 |101|. Kau Harus Baik-Baik Saja
103 |102|. Wanita Itu Adalah Istriku
104 |103|. Status Ku Sekarang Adalah Pria Beristri
105 |104|. Seperti Hitam Dan Putih
106 |105|. Jangan Sentuh Dia
107 |106|. Ciuman Yang Galak Karena Cemburu
108 |107|. Memiliki Posisi Khusus Dihatinya
109 |108|. Mantan Kekasih Yang Tak Tahu Malu
110 |109|. Sana Berkencan Dengan Manusia!
111 |110|. Wanita Yang Beraksi Di Tengah Malam
112 |111|. Pria Yang Merasa Sakit Dicekik
113 |112|. Semalam Bergelut Sangat Hebat?
114 |113|. Tidak Mau Mati Muda
115 |114|. Hampir Membunuh Wanita Itu
116 |115|. Anda Jangan Salah Paham
117 |116|. Membopongnya Dan Membawanya Pergi
118 |117|. Menganggap Marshmallow Dan Menggigitnya
119 |118|. Apakah Kau Akan Percaya?
120 |119|. Aku Yang Akan Melakukannya
121 |120|. Jangan Berpikiran Kotor!
122 |121|. Atas Dasar Apa Aku Percaya?
123 |122|. Membeli Keperluan Istri
124 |123|. Kenapa Kau Begitu Tidak Berperasaan!
125 |124|. Tolong Jangan Marah...
126 |125|. Pergi Ceraikan Istrimu
127 |126|. Tidak Akan Kubiarkan Siapapun Melukaimu
128 |127|. Lebih Baik Menahan Diri
129 |128|. Tolong Jawab, Apa Kau Mencintaiku?
130 |129|. Pemerah Bibirmu Harus Ku Hapus
131 |130|. Putri Baron Masih Jauh Lebih Pantas
132 |131|. Kau Sangat Mencintai Yang Mulia
133 |132|. Dia Adalah Putri Mahkota Negri Ini
134 |133|. Akan Pergi Ke Sesuatu Tempat
135 |134|. Botol Ramuan Pengakuan Cinta
136 |135|. Merasa Berat Melepaskan Suamimu Pergi?
137 |136|. Kita Akan Menderita Bersama
138 |137|. Pengakuan Yang Lebih Seperti Rintihan
139 |138|. Nyata Atau Mimpi Indah Semata?
140 |139|. Hanya Aku Merasa Sedikit Gerah
141 |140|. Siapa Bilang Kau Tidak Berharga?
142 |141|. Karena Itu, Kau Harus Patuh Istriku
143 |142|. Dia Bukan Sembarang Anak
144 |143|. Kenapa Aku Tidak Bisa Bersandar Padanya?
145 |144|. Mengalah Lah Untuk Malam Ini
146 |145|. Karena Itu Hanya Akan Menyakitiku
147 |146|. Segalanya Sudah Berakhir (Tamat)
148 Informasi Novel Baru (Masih Dalam Proses)
149 Informasi Novel Baru (Cuplikan)
150 Pengumuman Novel Baru (Sudah Terbit)
Episodes

Updated 150 Episodes

1
|1|. Mayat Dengan Gigitan Dileher
2
|2|. Akan Menikahi Gadis Manusia
3
|3|. Seperti Tangisan Anak Rusa
4
|4|. Dimandikan Oleh Pelayan
5
|5|. Menjadi Pengantin Wanita
6
|6|. Sebuah Surat Kesepakatan
7
|7|. Mahkluk Penghisap Darah
8
|8|. Malam Upacara pernikahan
9
|9|. Ritual Malam Pertama
10
|10|. Bibir Mereka Lebih Manis
11
|11|. Membuat Kekacauan Di Kastil
12
|12|. Membuat Seekor Beruang Terbangun
13
|13|. Menghukum Tanganmu
14
|14|. Bercinta Di Taman Belakang?
15
|15|. Sudah Seperti Cinderella
16
|16|. Apa Yang Harus Mereka Iri Kan?
17
|17|. Aku Sudah Menikah
18
|18|. Kenapa Memegang Perut?
19
|19|. Dua Garis Merah
20
|20|. Kehamilan Yang Beresiko
21
|21|. Jadilah Air Hangat Atau Sejuk
22
|22|. Bolehkah Jatuh Cinta?
23
|23|. Kuasai Perutnya Dan Kuasai Hatinya
24
|24|. Apa Tidak Ada Cara Lain?
25
|25|. Istrimu Pingsan Di Kelas Ku
26
|26|. Tidak Perlu Khawatir
27
|27|. Darah Istriku Lebih Manis
28
|28|. Hamil Di Luar Nikah
29
|29|. Istri Paling Bahagia Di Dunia
30
|30|. Menjalankan Peran Sebagai Suamimu
31
|31|. Mengikat Lambung Mu Dengan Darahku
32
|32|. Selamat Tinggal Kehidupan!
33
|33|. Aku Ingin Dia Lahir
34
|34|. Dia Kabur Membawa Benihku Diperutnya
35
|35|. Manfaatkan Indra Penciuman mu
36
|36|. Berubah Peran Menjadi Ibu Muda
37
|37|. Kemana Aku Harus Pergi?
38
|38|. Kau Bisa Memasakkan?
39
|39|. Cukup Pandai Memilih Istri
40
|40|. Tidak Seratus Persen Manusia
41
|41|. Masih Betah Bermain Di Negri Manusia
42
|42|. Mendadak Tidak Menyukai Darah Kelinci
43
|43|. Aroma Darah Yang Tak Asing
44
|44|. Tidak Ada Fenomena Neonatal Smiling
45
|45|. Menolak Mengkonsumsi Darah Manapun
46
|46|. Mengkonsultasikan Masalah Ke Psikolog
47
|47|. Apakah Ada Yang Salah?
48
|48|. Hilang Dan Lenyap Begitu Saja
49
|49|. Bayi Vampir Yang Sudah Tumbuh Besar
50
|50|. Tidak Bisakah Ikut Dengan Mu?
51
|51|. Bagaimana Bisa Itu Adalah Dia
52
|52|. Betis Mu Berdarah
53
|53|. Tidak Berubah Sama Sekali
54
|54|. Pelayan Pribadi Anda?
55
|55|. Lagi-lagi Terjerat Dalam Kesialan
56
|56|. Aku Sudah Menemukannya
57
|57|. Jangan Makan Lagi!
58
|58|. Ingin Kau Benar-Benar Bersih
59
|59|. Kenapa Taring Mu Ganas Sekali?
60
|60|. Wanita Cantik Yang Penurut
61
|61|. Apa Kau Merindukan Ku?
62
|62|. Kau Temani Aku Pulang
63
|63|. Memutuskan Untuk Menginap
64
|64|. Apa Anda Pria Impoten?
65
|65|. Tergoda Hanya Karena Sebotol Parfum
66
|66|. Siapa Yang Paling Berhak?
67
|67|. Di Bawah Selimut Yang Sama
68
|68|. Pergi Bersama Mencari Aldrich
69
|69|. Rubah Kecil Yang Licik
70
|70|. Memilih Antara Aku Atau Pria Itu
71
|71|. Pengakuan Yang Sangat Tidak Terduga
72
|72|. Apa Dia Campuran?
73
|73|. Anak Itu Adalah Anak Kalian Berdua
74
|74|. Kau Berani Menampar Ku?
75
|75|. Tidak Akan Melepaskanmu Dengan Mudah
76
|76|. Kenapa Kau Mengikat Ku?
77
|77|. Menolak Untuk Sarapan
78
|78|. Sisa Susu Disudut Bibir
79
|79|. Istrimu Bukan Selir mu
80
|80|. Kau Mengatai Putraku Bodoh?
81
|81|. Membiarkan Putramu Mengendalikanmu
82
|82|. Kewenangan Sebagai Seorang Suami
83
|83|. Istriku Memang Sangat Penurut
84
|84|. Ingin Memakan Bibir Mu
85
|85|. Seharusnya Kau Tidak Perlu Melahirkanku
86
|86l. Dua Pernyataan Janji Mati
87
|87|. Sesuatu Yang Kau Inginkan Dariku?
88
Curahan Penulis
89
|88|. Yang Harus Dilakukan Agar Kau Percaya
90
|89|. Membesarkan Kucing Liar?
91
|90|. Ingin Menagih Janjimu
92
|91|. Pingsan Karena Ciuman
93
|92|. Memulai Strategi Balas Dendam
94
|93|. Istriku Adalah Pengecualian
95
|94|. Tidak Tulus Menganggapku Sebagai Istri
96
|95|. Aku Adalah Nyonya Di Tempat Ini
97
|96|. Aku Adalah Kekasihnya
98
|97|. Dapatkah Kau Mencintai Aku Dengan Tulus?
99
|98|. Jika Saingan Cintaku Adalah Dia
100
|99|. Yakinlah Aku Tidak Akan Menyakitimu
101
|100|. Apa Kau Cukup Peka Sebagai Suaminya?
102
|101|. Kau Harus Baik-Baik Saja
103
|102|. Wanita Itu Adalah Istriku
104
|103|. Status Ku Sekarang Adalah Pria Beristri
105
|104|. Seperti Hitam Dan Putih
106
|105|. Jangan Sentuh Dia
107
|106|. Ciuman Yang Galak Karena Cemburu
108
|107|. Memiliki Posisi Khusus Dihatinya
109
|108|. Mantan Kekasih Yang Tak Tahu Malu
110
|109|. Sana Berkencan Dengan Manusia!
111
|110|. Wanita Yang Beraksi Di Tengah Malam
112
|111|. Pria Yang Merasa Sakit Dicekik
113
|112|. Semalam Bergelut Sangat Hebat?
114
|113|. Tidak Mau Mati Muda
115
|114|. Hampir Membunuh Wanita Itu
116
|115|. Anda Jangan Salah Paham
117
|116|. Membopongnya Dan Membawanya Pergi
118
|117|. Menganggap Marshmallow Dan Menggigitnya
119
|118|. Apakah Kau Akan Percaya?
120
|119|. Aku Yang Akan Melakukannya
121
|120|. Jangan Berpikiran Kotor!
122
|121|. Atas Dasar Apa Aku Percaya?
123
|122|. Membeli Keperluan Istri
124
|123|. Kenapa Kau Begitu Tidak Berperasaan!
125
|124|. Tolong Jangan Marah...
126
|125|. Pergi Ceraikan Istrimu
127
|126|. Tidak Akan Kubiarkan Siapapun Melukaimu
128
|127|. Lebih Baik Menahan Diri
129
|128|. Tolong Jawab, Apa Kau Mencintaiku?
130
|129|. Pemerah Bibirmu Harus Ku Hapus
131
|130|. Putri Baron Masih Jauh Lebih Pantas
132
|131|. Kau Sangat Mencintai Yang Mulia
133
|132|. Dia Adalah Putri Mahkota Negri Ini
134
|133|. Akan Pergi Ke Sesuatu Tempat
135
|134|. Botol Ramuan Pengakuan Cinta
136
|135|. Merasa Berat Melepaskan Suamimu Pergi?
137
|136|. Kita Akan Menderita Bersama
138
|137|. Pengakuan Yang Lebih Seperti Rintihan
139
|138|. Nyata Atau Mimpi Indah Semata?
140
|139|. Hanya Aku Merasa Sedikit Gerah
141
|140|. Siapa Bilang Kau Tidak Berharga?
142
|141|. Karena Itu, Kau Harus Patuh Istriku
143
|142|. Dia Bukan Sembarang Anak
144
|143|. Kenapa Aku Tidak Bisa Bersandar Padanya?
145
|144|. Mengalah Lah Untuk Malam Ini
146
|145|. Karena Itu Hanya Akan Menyakitiku
147
|146|. Segalanya Sudah Berakhir (Tamat)
148
Informasi Novel Baru (Masih Dalam Proses)
149
Informasi Novel Baru (Cuplikan)
150
Pengumuman Novel Baru (Sudah Terbit)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!