*Deg*
Seketika Araga merasakan perasaan yang tidak enak saat melihat kamar kosong. Pria itu berjalan menuju kamar mandi namun tidak mendapati Febby. Araga kemudian masuk ke ruang ganti pakaian dan lagi-lagi tidak menemukan Febby.
"Dimana kamu Febby ?" Teriaknya frustasi.
Araga berjalan ke arah kasur hendak mendudukkan bokongnya namun belum sempat Araga terduduk tiba-tiba matanya menangkap sesuatu di atas meja.
"Surat ?" ucapnya lirih.
Araga segera membuka surat itu yang Ia yakini jika surat itu sengaja ditinggalkan Febby.
*Dear Araga*
Sebelumnya aku ingin meminta maaf terlebih dahulu karena memutuskan pergi tanpa meminta persetujuan darimu.
Aku pergi bukan karena sudah tidak mencintai dan tak ingin berjuang bersamamu. Aku hanya tak ingin kita saling menyakiti lebih dalam lagi.
Aku berharap dengan kepergian diriku maka kamu bisa kembali mencintai Alda. Aku tahu jika perasaan itu masih ada hanya saja kamu tutupi dengan rasa benci dan perasaan kecewamu.
Jangan pernah mencariku lagi, biarkan aku mencari kebahagiaanku tanpa harus saling melukai. Jika kamu ingin membenciku karena bersikap egois maka aku akan mengerti hal itu.
Semoga jika kita dipertemukan kembali aku bisa mendengar kabar bahagia dari kalian.
Aku mencintaimu Araga Argantara tapi maaf karena cintaku harus mengalah ❤️
*From Febby Febrianti*
Araga meremas surat yang ditinggalkan Febby. Ia merasakan sesuatu yang menghimpit dadanya.
"Arrgg... Kenapa kamu meninggalkanku Febby ? Kamu harus tahu jika sudah tidak ada lagi cintaku yang tersisa untuknya, semuanya sudah berubah menjadi benci. Kamu harus tahu jika hanya dirimu yang bisa membuatku merasa nyaman, seharusnya kamu bersabar sedikit lagi !"
Araga berteriak frustasi dan mengacak-acak rambutnya. Perasaan marah dan kecewa membuatnya tampak kacau.
"Dimana kamu Febby, aku mohon kembalilah dan temani aku berjuang mendapatkan restu kedua orang tuaku !" lanjutnya kemudian kembali duduk di atas kasur.
Pria itu kembali terdiam dan mengingat beberapa kenangan indahnya bersama Febby. Dimana saat dirinya terpuruk karena cintanya bertepuk sebelah tangan, Febby lah yang selalu ada menghiburnya.
Febby yang selalu merentangkan tangannya untuk memberikan pelukan hangat. Hanya Febby yang bisa mengerti dirinya. Karena rasa nyaman itulah membuat Araga memutuskan untuk meminta Febby menjadi kekasihnya, Ia yakin dengan adanya hubungan itu maka Ia bisa melupakan Alda dengan mudah.
Mengingat hal itu membuat Araga sedikit mempertanyakan perasaannya terhadap Alda, apa benar selama ini dirinya sudah berhasil menghapus nama wanita itu dari hatinya ?
"Tidak... Aku sudah tidak mencintainya, aku mencintai Febby, iya aku sangat yakin itu..."
Araga mencoba menepis pikirannya jika Alda masih bertahta di hatinya. Ia mencoba mengingkari perasaan itu dan menyakinkan dirinya jika yang ada tersisa untuk wanita yang Ia sebut wanita liar adalah rasa benci.
"Aku harus mencari Febby" lanjutnya. Araga bergegas meninggalkan rumahnya dan menuju satu tempat.
Ia yakin jika Febby berada di rumah kontrakannya karena memang tidak ada tempat tinggal wanita itu selain di kontrakan.
Febby juga tidak memiliki keluarga lagi selain sang kakak, sementara sang kakak sedang berada di perantauan.
Tak butuh waktu lama Araga sudah sampai di halaman rumah yang dikontrak Febby. Pria itu bergegas turun dari mobilnya dan mengetuk pintu.
"Febby kamu di dalam ?" Teriaknya.
Araga tak hentinya mengetuk pintu namun tak ada sahutan dan tanda-tanda pintu akan terbuka. Pria itu mengira Febby mencoba menghindarinya jadi tak menjawab panggilannya.
"Febby jangan bersembunyi dariku ! Aku tahu kamu berada di dalam, cepat buka pintunya atau aku akan membuat keributan disini !" lanjutnya berteriak disertai sebuah ancaman.
Biasanya Febby akan menurut jika Araga mulai mengancam seperti itu, makanya Araga berpikir dengan ancaman seperti ini Febby akan membuat pintu untuknya.
Namun lama Araga berdiri di depan pintu akan tetapi masih tak ada tanda-tanda Febby keluar dari kontrakannya.
"Febby jangan menguji kesabaran ku !" Teriaknya lagi.
Araga yang sudah tidak tahan dan masih mengira Febby bersembunyi di dalam segera mendobrak pintu. Cukup lama Araga mendobrak pintu itu hingga terbuka, Ia tidak peduli dengan bahunya yang terasa sakit.
Araga berjalan masuk rumah kontrakan itu dan mencari-cari Febby. Hasilnya nihil, Araga menarik rambutnya dengan kasar. Jika Febby tidak berada disini maka dimana wanita berada ?, batinnya bertanya.
"Apa mungkin dia berada di apartemen ?" tanyanya pada diri sendiri.
Araga keluar dan segera menancap gas mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia terus berharap jika Febby benar-benar berada di apartemen miliknya.
Jika Febby tidak berada disana maka Araga benar-benar tidak tahu lagi harus mencari istrinya itu kemana.
...****************...
Sementara di tempat lain seorang pria tampak menarik Febby dengan kasar dan membantingnya ke atas kasur.
"Aw..." Pekiknya saat merasakan tubuhnya di dorong dengan kasar oleh pria tersebut.
"Dasar ******, sudah tahu Araga sudah punya istri masih saja berusaha menggodanya" ucap pria itu dengan tatapan penuh kebencian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebelumnya terima kasih untuk kalian yang bertahan baca novel Sa hingga tahap ini🙏🤗 semoga kalian sehat selalu😚❤️
jangan lupa tinggalkan jejak😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Aska
bikin penasaran aja pria itu apa mungkin Kak2 laki 2 Alda ya'🤔
2023-02-02
0
Emily loveabi
Thor bikin si Alda itu pergi sekalian dong Thor.buat ap berthan klu araga sja TDK menginginkannya.mlh kelihatannya Alda kyk mngemis cinta SM Araga.jdi terll lemah.mngkin dgn mnyerahnya Alda,araga bs merasa begitu khilangan.dan kesalahpahaman diantra ke2 nya jdi terselesaikan
2022-10-03
4
Ani Ponianingsih
yg pertama ,,, semangat thor
2022-10-03
3