Setelah selesai sarapan mereka meninggalkan hotel. Kini Alda dan Araga duduk berdua di dalam mobil dengan memberi jarak. Mereka terlihat seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal.
"Apa kamu sudah menandatangani perjanjian kontrak pernikahan kita ?" tanya Araga.
Alda yang tadinya sibuk menatap jalanan dengan tatapan kosong membalikkan wajahnya menghadap sang suami. Lagi-lagi wanita itu menatap dengan tatapan tajam.
"Maaf, aku tidak berminat sama sekali dengan kontrak itu" jawab Alda.
"Berminat atau tidak, kamu tetap harus menyetujui perjanjian itu !" tegas Araga.
Alda tersenyum sinis. Sungguh sangat ironis nasib pernikahannya. Jika tahu begini, Alda tidak akan pernah setuju menikah dengan Araga meskipun Ia mencintai pria itu.
"Memangnya apa kelebihan istri simpanan mu itu dibandingkan diriku ?"
Araga mengepalkan tangannya dengan kuat saat mendengar ucapan Alda yang mengatakan jika Febby hanyalah istri simpanan. Tentu saja pria itu tidak terima.
"Memangnya kamu siapa beraninya mengatakan wanitaku adalah istri simpanan ?" Araga menatap Alda dengan penuh kebencian.
Alda terkekeh mendengar pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Araga. Mungkin pria itu lupa jika status mereka adalah suami istri. Sungguh, Alda sangat prihatin dengan kondisi otak suaminya yang pelupa. Perlahan Alda mendekat dengan suaminya.
"Sayang, apa kamu lupa jika kita baru saja menikah ? Ah... Jika kamu lupa maka akan aku ingatkan," Alda semakin merapatkan tubuhnya dan jari telunjuknya mulai bermain nakal di dagu Araga. Alda mendekatkan bibirnya di telinga Araga dan berbisik dengan suara sensualnya.
"Aku adalah istri sahmu" ucap Alda sebelum menjilati telinga Araga.
Alda menjauhkan tubuhnya dari Araga dan kembali duduk di posisi semula. Wanita itu tersenyum mengejek saat melihat Araga mengepalkan tangannya dengan kuat. Alda sangat yakin jika pria itu sedang menahan amarahnya.
Araga mengepalkan tangannya dengan kuat bukan karena menahan amarahnya saja tapi juga menahan gairahnya. Bagaimana tidak bergairah jika Alda melakukan hal yang begitu sensual dengan menjilati telinganya.
'Sial, wanita murahan ini ternyata memang menggoda' umpatnya kesal saat melihat paha mulus milik Alda.
"Baiklah Araga, akan aku ikuti permainanmu. Tapi kamu harus menerima persyaratan dariku !" ucap Alda tersenyum licik.
Araga yang tadinya menegang dengan cepat menstabilkan pikirannya. Pria itu melirik Alda yang sedang tersenyum licik.
"Katakanlah !" ucapnya dengan suara datar.
"Aku ingin menambah beberapa poin di dalam surat perjanjian kontrak pernikahan itu !"
"Apa kau ingin mempermainkan aku ?" tanya Araga dengan tatapan menyelidik.
"Kamu ini sangat lucu. Bukannya kamu yang memulai permainan ?" ucap Alda melempar senyum mengejek, "Aku hanya mengikuti permainanmu saja" lanjut Alda menatap keluar jendela mobil.
Araga mengeraskan rahangnya, Alda benar-benar mempermainkan dirinya. Ia tidak menyangka jika wanita itu cukup licik. Tapi Ia tidak akan menyerah membuat wanita itu merasa kalah.
"Katakan apa saja poin yang ingin kamu tambahkan !" ucap Araga tegas.
"Baiklah jika kamu memintanya !"
Araga benar-benar tidak percaya jika wanita itu cukup cerdas. Alda benar-benar mampu membuat amarahnya naik turun.
"Berikan surat perjanjian kontrak pernikahan itu padaku !" pinta Alda mengadahkan tangannya.
Arman yang duduk di samping supir segera membuka tas kerjanya dan mengambil surat yang diminta Alda. Wanita itu kembali membaca setiap isi surat kontrak pernikahan tersebut.
SURAT PERJANJIAN KONTRAK PERNIKAHAN
Pada hari xx, bulan xx, tahun xxxxx, di kota xxxxx telah dibuat surat perjanjian kontrak pernikahan dari dan antara :
Pihak pertama,
Nama : Araga Argantara
Alamat : jln. xxxxx
Umur : 28 tahun
Pihak kedua :
Nama : Alda Vanya Atmajaya
Alamat : jln. xxxxx
Umur : 25 tahun
Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri pernikahan tanpa cinta ini setelah waktu enam bulan. Adapun perjanjian yang disepakati selama pernikahan ini berlangsung, sebagai berikut ;
1) Kedua belah pihak tidak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing. Terutama pihak kedua yang tidak boleh mengusik istri dari pihak pertama.
2) Pihak pertama bisa mengajak istri sirinya untuk tinggal bersama istri sah.
3) Pihak kedua harus bersikap baik dan patuh pada istri siri dari pihak pertama.
4) Pihak kedua tidak boleh menyebarluaskan pernikahan siri yang dilakukan oleh pihak pertama.
5) Kedua belah pihak tidak boleh melakukan hubungan suami-istri.
Demikian surat perjanjian kontrak pernikahan ini dibuat. Yang bertanda tangan kedua belah pihak.
Seperti itulah isi dari surat perjanjian tersebut. Tentu Alda merasa tidak puas dengan poin tersebut yang lebih dominan pada Araga. Menurutnya ini tidak adil.
"Aku mau kamu menambahkan dua poin lagi dalam surat perjanjian ini !" ucap Alda,
"Poin ke-enam ; Suami wajib bersikap adil pada istri sah. Poin ke-tujuh ; Jika pihak kedua melanggar poin ke-lima maka perjanjian akan dibatalkan" lanjut Alda.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Katanya wanita murahan tapi tergoda juga kan ?😏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Endang Oke
hrs tambah point.istri siri atau simpanan tdk dpt nafkah lahir satu sen pun tdk dpt hsrta apapun datu sen. istri sirinhrs melayani istri sah. hrs mencuci bsju.masak gosok. bikin minum. ambilkan sepatu utk istri sah.
tdk boleh mesra2 di dlm rumah. klu mesra2an akan dilaporkan ke ortu dan mertua.
anggap aia istri siri sbg babu.
klu tdk setuju lebih baik kita ceraiiii.
gobloggggg loe
2023-07-06
0
Aska
ternyata km lebih murahan Araga baru dipancing dikit sm Alda langsung on
2023-02-02
0
Rini Antika
Cowok Egois yg mau menag sendiri..🙄
2022-09-22
1