Tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan Araga sedang membawa kantong kresek dengan pakaian kantor.
Alda berdecak kesal karena rencana gagal, untuk pertama kalinya Alda merasa kehadiran Araga sungguh mengesalkan.
"Ck... Anak ini, istrinya sakit masih aja mikirin kerjaan" gerutu Mami Evelin menatap kesal putranya.
"Mami ngapain disini ?" tanya Araga yang matanya sedangan menelisik wajah Alda dengan curiga.
"Ya mau jenguk menantu kesayangan Mami lah, soalnya kasihan dia sendirian di rumah sakit sementara suaminya lebih mentingin kerjaan"
Araga tidak menanggapi lagi ucapan sang Mami. Pria itu berjalan meletakkan kantong kresek yang berisi makanan di atas nakas.
Setelah itu Araga menunduk dan berbisik di telinga Alda.
"Jangan coba-coba buat bongkar pernikahanku dengan Febby ! Jika kamu berani maka akan ku pastikan kamu menerima akibatnya !" bisik Araga yang membuat Alda menelan salivanya dengan kasar.
"Bisikin apa sih ?" tanya Mami Evelin penasaran.
"Bukan apa-apa Mi" jawab Araga sambil melirik Alda.
"Mami ngapain kesini ?" tanya Araga.
"Saat seperti ini kamu masih tanya sama Mami ngapain ke rumah sakit ? Kamu itu sekarang mulai bodoh ya, makanya jangan kebanyakan bergabung dengan wanita murahan yang nggak jelas asal usulnya itu" ucap Mami Evelin yang menyinggung tentang Febby.
"Mi, sudahlah ! Jangan cari masalah lagi dengan Araga !" tegas Araga.
"Mami tidak cari masalah kamu saja yang terlalu baper jika Mami mengatakan fakta tentang wanita itu"
Mendengar ucapan sang Mami, Araga memilih untuk diam. Tak akan ada habisnya jika ingin mengajak sang Mami berdebat.
Saat Araga hendak duduk di sofa tiba-tiba tangannya dicekal oleh Alda.
"Sayang aku mau makan disuapin sama kamu !" ucap Alda.
Araga menatap Alda dengan mata menyipit, entah apa lagi yang direncanakan Alda, pikir Araga.
"Kenapa diam saja ? Jadi suami harus peka dong ! Masa sama istrinya nggak perhatian gitu sih" gerutu Mami Evelin saat melihat Araga masih diam.
Araga yang sudah begitu malas berdebat dengan sang Mami akhirnya memilih untuk menuruti permintaan Alda.
Sementara Alda yang disuap oleh Araga tersenyum penuh kemenangan. Setidaknya Alda bisa merasakan perhatian Araga walah dalam keadaan terpaksa.
'Jika seperti ini aku dengan senang hati tinggal di rumah sakit, tidak sia-sia aku menahan lapar hingga sakit seperti ini,' batin Alda.
Bukannya mengeluhkan penyakitnya, Alda justru merasa senang karena dengan adanya dirinya sakit seperti ini Ia bisa merasakan perhatian Araga.
...****************...
Sementara Febby yang berada di rumah merasa ini adalah waktu yang tepat untuknya agar bisa pergi dari hidup Araga.
Walau dengan berat hati Ia meninggalkan pria yang Ia cintai namun Febby harus benar-benar menghilang dari hidup Araga.
Sudah cukup perjuangan dan pengorbanan darinya untuk bersatu dengan Araga namun tetap saja hasilnya nihil.
Jika bertahan lebih lama lagi yang ada mereka akan saling menyakiti lebih dalam lagi. Biarkan saja Ia yang merasa terluka karena harus melepaskan cintanya bahagia dengan orang lain.
Febby melakukan ini sebagai bentuk keikhlasan dari cinta tulusnya terhadap Araga. Febby hanya bisa berharap semoga Araga dana Alda bisa bahagia bersama.
Saat Febby melewati ruang tamu tiba-tiba saja Bi Mar memberikan pertanyaan kepadanya.
"Nak Febby mau kemana ?"
Febby yang berjalan sambil menangis segera menghapus air matanya.
"I-ini Bi, saya mau keluar cari udara segar" ucapnya berbohong.
Bi Mar yang tidak mau terlalu lancang bertanya kepada sang majikan hanya mengangguk sebagai tanda mengerti.
Setelah Febby keluar Bi Mar mulai mengeluarkan suaranya.
"Non Febby kok bisa nangis kayak gitu ya ?" tanya Bi Mar pada dirinya sendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Komen dong supaya Sa tambah semangat 🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Aska
😍
2023-02-02
0
Rini Antika
Maaf baru sempet nyicil lg, semangat terus Kak Sa, tau" popularitasnya udah ratusan..🤭
2022-11-05
1
Rini Antika
kayaknya dana nya kelebihan A deh Kak Sa..🤭
2022-11-05
1