Sementara di rumah Febby belum bisa tidur memikirkan nasib percintaannya dengan Araga yang semakin sulit bersatu.
Seketika ingatan Febby kembali ke waktu beberapa bulan lalu dimana dirinya dan Araga meminta restu kepada Mami Evelin namun dengan terang-terangan sang Mami menolak untuk memberikan mereka restu.
Hingga lada akhirnya Araga dan Febby memilih untuk menikah siri.
...----------------...
"Sampai kapanpun Mami dan Papi tidak akan merestui hubungan kamu dengan wanita ini"
Teriakan seorang wanita paruh baya menggema di rumah utama Argantara. Tatapan penuh kebencian dilayangkan Mami Evelin kepada Febby yang kini menunduk meremas jarinya.
"Kenapa Mami selalu menentang hubungan kami ?" tanya Araga menahan emosi.
"Karena kita itu jauh berbeda dengannya. Kita bagaikan langit dan bumi dengan wanita ini" jawab Mami Evelin dengan nada menghina.
"Sampai kapan Mami selalu menilai seseorang dari materi ? Kami itu saling mencintai Mi, nggak mungkin hubungan kami bisa bertahan selama ini jika tidak ada cinta yang besar diantara kami" ucap Araga.
Ini adalah kesekian kalinya Araga meminta restu dengan sang Mami namun tetap saja hasilnya nihil. Araga tidak tahu cara apalagi yang harus dia lakukan agar sang Mami mau menerima Febby sebagai menantunya.
"Selalu saja kamu mengandalkan cinta. Kamu harus mengerti Araga jika mencari pasangan itu harus tahu bibit, bebet, bobotnya, tidak asal comot di jalan saja" ucap Mami Evelin.
"CUKUP MI!!! Kali ini Mami keterlaluan, Araga sangat kecewa pada Mami" ucap Araga yang begitu muak dengan penghinaan sang Mami terhadap kekasihnya.
"Ayo kita pergi !" lanjutnya menarik tangan Febby.
"Araga... Kamu mau kemana hah ? Demi wanita itu kamu tega meninggalkan Mami ?" Teriak Mami Evelin namun tidak digubris oleh Araga.
Araga tetap berjalan meninggalkan rumah utama dan memilih tinggal di apartemennya. Pria itu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga membuat Febby merasa ketakutan.
"Pelan-pelan Araga !" ucap Febby memegang pundak Araga.
Araga melirik Febby yang tampak ketakutan, dengan perlahan Ia menurunkan kecepatan laju mobilnya.
"Maaf, aku begitu emosi" ucap Araga merasa bersalah.
"Jangan seperti ini lagi ! Kau membuatku ketakutan" ucap Febby lirih.
Araga menarik tangan Febby dan mengelusnya dengan lembut. Mereka sama-sama terdiam hingga mereka sampai di kontrakan tempat Febby tinggal.
"Seharusnya kamu tinggal bersamaku di apartemen !" ucap Araga.
"Kita belum menikah jadi tidak baik jika tinggal serumah" balas Febby.
"Jika begitu kita menikah saja !"
Febby yang mendengar ucapan Araga menggelengkan kepala. Bagaimana bisa Araga mengajaknya menikah sementara hubungan mereka baru saja ditolak oleh Mami Evelin.
"Kamu tahu sendiri kalau cinta kita sulit bersatu karena belum memiliki restu dari orang tua kamu. Aku nggak mau kamu menjadi anak yang pembangkang pada orang tua kamu Araga," ucap Febby dengan lembut.
"Sebaiknya kamu ikuti saja kemauan orang tua kamu untuk mencari wanita yang sempadan dengan dirimu !" lanjutnya dengan suara yang terdengar sedih.
"Tidak ! Sampai kapanpun aku tidak mau mencari wanita lain. Kamu itu wanita berbeda Febby, kamu harus tahu jika hanya kamu yang bisa bersanding denganku !" ucap Araga dengan tegas.
"Tapi tembok penghalang cinta kita begitu kuat Araga. Kita sudah melakukan berbagai macam cara agar tembok itu runtuh namun tetap saja kita tidak mampu. Mungkin memang takdir kita tidak untuk bersama" ucap Febby kini meneteskan air mata.
"Jangan menangis ! Masih ada satu cara untuk kita bisa bersama" ucap Araga membawa Febby dalam dekapannya.
"Memang cara apalagi ?" tanya Febby membalas pelukan Araga.
"Kita menikah siri" jawab Araga dengan yakin.
Febby mengurai pelukannya dan menatap Araga dengan tatapan yang tidak yakin. Wanita itu menggeleng pelan.
"Tidak Araga... Itu tidak baik... Itu hanya akan menambah masalah baru untuk kita" ucap Febby tidak setuju.
"Apanya yang tidak baik ? Justru itu adalah jalan terbaik untuk kita agar bisa bersama. Dan kamu harus tahu jika tidak akan ada masalah jika tidak ada orang yang tahu. Untuk sementara ini kita rahasiakan saja semuanya ! Aku sangat yakin jika suatu saat akan ada waktu dimana cinta kita mendapatkan restu dari Mami dan Papi" ucap Araga meyakinkan Febby.
"Tapi itu tetap saja kamu menipu orang tuamu dengan tidak berkata jujur" ucap Febby yang masih enggan setuju dengan permintaan Araga.
"Ayolah Febby, aku tidak mau mendengar penolakan darimu ! Hanya ini satu-satunya cara agar kita bisa bersama" ucap Araga dengan wajah yang penuh harap.
"Tapi bagaimana jika kedua orang tua kamu tahu ?" tanya Febby masih merasa cemas.
"Tidak akan ada yang tahu selain kita, Tuhan dan Arman yang akan membantu kita mengurus surat-surat pernikahan kita" ucap Araga yakin
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa tinggalkan jejak ! 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Rini Antika
oke, Semangat terus Kak Sa..💪💪
2022-10-06
2
Rini Antika
seharusnya Cinta tidak memandang harta..😢
2022-10-06
2