Alda mengalungkan tangannya di leher Araga dan membusungkan dada besarnya. Wanita itu dengan beraninya mendekatkan hidungnya untuk menghirup aroma tubuh Araga yang berbau mint. Alda memejamkan matanya merasakan aroma yang menenangkan dari tubuh Araga. Lalu dengan perlahan wanita itu menggigit manja leher Araga. Alda menarik kepalanya dan menatap Araga yang tampak memejamkan matanya.
'Cih... Bilangnya tidak terpesona dengan tubuhku, aku belum telanjang saja matanya sudah merem melek' ejek Alda dalam hati.
"Sampai kapan kamu menyembunyikan pernikahan kamu dengan wanita itu ? Apa kamu menunggu orang tuamu mati setelah itu akan mengumumkan pernikahan kamu dengan istri sirimu yang tercinta itu ?" tanya Alda.
Alda memang tahu jika hubungan Araga dengan kekasihnya ditentang oleh kedua orang tuanya karena perbedaan kasta. Namun Araga yang sangat mencintai Febby terus mencari cara agar dirinya mendapatkan restu untuk mempersunting Febby. Tapi tetap saja hubungan mereka tidak mendapatkan restu. Bahkan Mami Evelin pernah bersumpah tidak akan pernah merestui hubungan mereka sampai Ia meninggal.
"Akan ada cara lain yang bisa membuat kedua orang tuaku merestui pernikahanku dengan Febby. Jadi tak perlu khawatirkan kapan aku akan mengesahkan pernikahanku dengan istri sirimu. Yang perlu kamu khawatirkan adalah nasib dirimu setelah menjadi jandaku" ucap Araga tersenyum cemeng.
Tangan pria itu memengang pinggul Alda dengan erat dan mengangkat tubuh wanita itu, "Menyingkir dari tubuhku !" ucapnya setelah berhasil menghempaskan Alda di atas ranjang.
Araga meninggalkan Alda yang terlentang di ranjang. Pria itu keluar kamar dan membanting pintu dengan keras sehingga membuat Alda sedikit kaget.
"Akan ku buat kamu menjadi milikku seutuhnya Araga" ucap Alda dengan tangan yang dikepalkan.
...****************...
Araga masuk ke kamar utama, kamar yang menjadi tempatnya dan Febby tidur. Pria itu masuk dalam kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin.
"Sial" umpatnya. Araga begitu kesal melihat tubuhnya merespon saat disentuh oleh Alda dengan sensual. Pria itu mengacak rambutnya dengan kasar di bawah guyuran shower. Ia tidak percaya jika wanita itu bisa membangkitkan gairahnya.
"Apa karena dia wanita murahan sehingga bisa membuat joniku merespon ?" gumannya.
Bukan tanpa sebab Araga mengatai Alda sebagai wanita murahan. Araga tahu kehidupan bebas yang dijalani Alda selama kuliah di luar negeri. Wanita itu sering terlihat menggandeng banyak pria bahkan Alda sering keluar masuk club malam dengan pria berbeda. Araga yakin jika wanita itu sudah tidak virgin lagi melihat bagaimana wanita itu hidup bebas tanpa pengawasan orang tua. Dan yang semakin membuat Araga semakin yakin adalah saat mengingat beberapa tahun lalu mendapati Alda berduaan dengan seorang pria dan keluar hanya dengan menggunakan bathrobe.
Itu sebabnya Araga begitu benci dengan Alda dan tidak mau menikahi wanita itu. Dan alasan utamanya karena Ia sudah memiliki Febby, wanita yang memiliki kepribadian baik dan lembut serta ramah, wanita yang sederhana dan penurut mampu membuat Araga hanya bisa menjatuhkan hatinya pada Febby.
Namun kedua orang tua Araga bersikukuh menikahkan dirinya dengan Alda. Tak peduli seberapa kerasa Araga menolak. Dan pada akhirnya Araga mengalah dan setuju untuk menikahi Alda.
Seminggu setelah Araga setuju dengan permintaan orang tubuhnya akhirnya Ia memutuskan untuk menikahi Febby secara diam-diam. Meskipun pada awalnya Febby menolak namun pada akhirnya wanita itu luluh dan mau menikah siri dengan Araga.
Araga memang sengaja membuat Alda serumah dengan Febby agar pria itu bisa menunjukkan kemesraannya dan membuat Alda tidak tahan untuk hidup bersamanya. Namun sepertinya pria itu salah menduga, Alda tenyata tidak selemah yang Ia bayangkan.
Setelah selesai dengan ritual mandinya, Arah keluar dari kamar mandi dan mendapati Febby duduk di ranjang. Araga mendekati istrinya yang sepertinya sedang menyembunyikan rasa sakit hatinya dengan sebuah topeng wajah yang menampilkan senyuman. Araga mengecup pucuk kepala Febby dengan lembut.
"Maafkan mas karena harus membawa wanita itu masuk di rumah ini dan tinggal bersama kita !" ucap Araga merasa bersalah.
"Tidak masalah mas, lagipula Alda juga istri sahmu yang berhak atas dirimu" jawab Febby memeluk tubuh suaminya. Meskipun merasakan sakit dihatinya namun Ia tidak bisa egois, bagaimanapun Alda memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan lebih pasti darinya.
Araga yang mendengar jawaban Febby merasa terenyuh. Entah terbuat dari apa hati wanita yang berada dalam pelukannya ini ?, pikir Araga. Pria itu bersyukur karena Febby memiliki sifat yang sungguh istimewa dan berbeda daripada wanita lain termasuk Alda sang istri sah.
"Sayang kamu sangat baik hati," pujian Araga, "mas berjanji setelah perjanjian kontrak pernikahan itu selesai maka mas akan menendang wanita itu dari kehidupan kita" lanjut Araga.
Febby yang mendengar ucapan suaminya seketika melonggarkan pelukannya dan menatap suaminya dengan tatapan bingung.
"Apa maksud mas dengan perjanjian kontrak pernihakan ?"
"Aku dan Alda sepakat membuat perjanjian kontrak pernikahan yang hanya akan berjalan selama enam bulan. Jadi setelah masanya sampai maka kami akan bercerai" jelas Araga.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
tiga kata untuk Araga "Mau tapi Malu😏"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Afnina Helmi
semangat
2022-10-31
2
naumiiii🎈✨
Semangat terus Author 💪💪😊
2022-10-25
2
Rini Antika
nah itu dia, malu" kucing..🤣🤣🤣
2022-09-24
2