"Apa dia pembantu di rumah ini ?" tanya Alda yang sengaja mengatakan Febby pembantu. Tentu saja wanita itu tahu jika wanita itu pasti istri siri suaminya.
Febby yang mendengar suara wanita di belakangnya lantas mendorong Araga menjauh. Wanita itu segera turun dari meja dan menunduk malu. Sementara Araga tampak berdecak kesal karena Alda telah berhasil mengganggu acaranya. Terlebih saat wanita itu mengatakan jika Febby adalah seorang pembantu, seketika pria itu ingin memberikan pelajaran pada wanita pengganggu itu.
"Dia istri pertamaku" jawab Araga dengan bangga.
"Oh ya, itu istri pertamamu ? Wah aku kira seorang pembantu, upsss" Alda berpura-pura menutup mulutnya seolah mejelaskan jika dirinya tidak sengaja.
Araga benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi terhadap Alda. Tapi pria itu tidak bisa berbuat kasar jika Febby masih berada disini. Ia tidak ingin wanitanya ketakutan karena melihat dirinya mengamuk.
"Sayang sebaiknya kamu naik ke atas dulu !" perintah Araga dengan lembut.
Febby mengangguk patuh dan hendak meninggalkan Araga dan Alda namun dengan cepat Alda berdiri dan menahan tangan wanita itu.
"Tunggu dulu ! Mengapa harus buru-buru ? Bukannya kita belum kenalan ?" ucap Alda yang menatap sinis Febby.
"Perkenalkan, namaku Alda Vanya Atmajaya putri dari pengusaha batu bara terbesar di kota ini. Aku adalah istri baru mas Araga yang sah di mata hukum dan agama" lanjut wanita itu dengan sombong.
"Alda, berhenti mengganggu istriku !" Perintah Araga dengan tegas.
"Memangnya aku mengganggu jika mengajaknya berkenalan ? Aku kan hanya ingin tahu namanya. Mengapa kamu pelit sekali ?" jawab Alda mengatupkan bibirnya.
"Hei jangan menunduk ! Cepat perkenalkan nama kamu setelah itu pergi bersembunyi ! Aku dan mas Araga ingin menikmati waktu berdua dulu" ucap Alda.
Febby yang tadinya menunduk segera mengangkat kepalanya. Ia melempar senyum pada Alda meskipun sedikit canggung. Wanita itu menatap Alda yang memang terlihat cantik dari yang dia bayangkan.
"Namaku Febby" ucap Febby menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan kepada Alda namun dengan terang-terangan wanita itu menolak menyentuh tangan Febby.
"Maaf aku tidak bisa menyentuh tangan orang lain jika kotor seperti..." ucap Alda menatap Febby dengan remeh, "tangan kamu" lanjutnya tanpa rasa bersalah sama sekali.
Mendengar hinaan Alda membuat Araga semakin meradang. Pria itu tak bisa menahan emosinya lagi dan dengan kasarnya Ia menarik Alda, dengan langkah kaki yang panjang Araga membuat Alda kesulitan mengikuti langkah kakinya. Ia mencengkram tangan wanita itu dengan kuat sehingga membuat Alda meringis. Araga membuka pintu kamar dan mendorong Alda dengan kasar hingga terjatuh di atas ranjang.
"Sebenarnya apa mau kamu hah ?" tanya Araga menatap benci ke pada Alda.
Pria itu mengungkung Alda dan mencekik leher wanita itu dengan kuat. Alda yang merasa kesulitan bernafas mencoba memberontak namun kekuatan wanita itu tidak sebanding dengan kekuatan Araga.
"Le-pas !" sekuat tenaga Alda mencoba mengeluarkan suara walau terdengar lirih. Wanita itu mencakar tangan Araga yang mencekik lehernya, berharap pria itu segera melepaskan cekikikan di lehernya. Namun Araga tidak peduli meskipun tangannya kini tergores oleh kuku panjang milik Alda.
"Bukannya sudah ku katakan agar tidak mengusik istriku ?" teriak Kai tepat di wajah Alda.
Alda yang semakin kekurangan oksigen mencoba untuk berhenti melawan. Alda membiarkan Araga mencekiknya, Ia yakin Araga tidak akan seiblis itu untuk membunuhnya. Sementara Araga yang melihat Alda wajah sudah memerah dan terlihat lemah segera melepas tangannya. Pria itu melihat bekas tangannya di leher Alda yang memerah. Tak ada rasa iba atau rasa bersalah sama sekali di wajah Araga.
"Uhuk..." Alda terbatuk setelah Araga melepas cekikikan di lehernya. Wanita itu menepuk-nepuk dadanya dan mencoba mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.
"Kau mau membunuhku ?" pekik Alda setelah kembali bernafas dengan normal.
Wanita itu mendorong tubuh Araga yang masih mengungkung tubuhnya dengan kuat sehingga Araga terlentang di atas kasur. Alda merubah posisinya dan duduk di atas inti tubuh Araga. Wanita itu melemparkan senyum licik pada Araga.
"Kau mau apa ?" tanya Araga menatap Alda dengan tatapan elangnya.
"Araga sayang, kamu memintaku untuk tidak mengusik istri pertamamu kan ?" tanya Alda pura-pura bodoh, "sekarang aku tanya padamu, memang sejak kapan aku setuju dengan hal itu ?" bisik Alda di telinga Araga setelah berhasil tengkurap di atas tubuh Araga.
"Menyingkir dari atas tubuhku !" tekan Araga.
"Jika aku tidak mau memangnya kenapa ?" tanya Alda menantang, "sudahlah Araga, disini hanya ada kita berdua jadi tak perlu takut ketahuan oleh istri simpananmu itu ! Aku tahu kamu juga menginginkanku sayang" lanjut Alda menggoda Araga.
"Sudah berapa kali aku katakan agar tidak mengatakan Febby sebagai istri simpanan ku!" ucap pria itu menatap manik-manik mata Alda.
"Terus apa namanya jika bukan seorang istri simpanan saat seorang wanita dinikahi tapi tidak ada yang boleh tahu kebenarannya ?" tanya Alda dengan wajah mengejek.
"Kamu hanya wanita murahan Alda jadi kamu tidak pantas menghina istriku ! Aku menyimpan pernikahan ini karena menunggu saat yang tepat untuk mempublikasikan pernikahan kami" jelas Araga lalu mendorong tubuhnya menjadi posisi duduk. Dan jadilah Araga yang terlihat memangku Alda.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa tinggalkan jejak ! ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Aska
semangat Al
2023-02-02
0
naumiiii🎈✨
Saya mampir lagi kak🤗 baru bisa nyempetin hehe. Makin rame terus nih novelnya. Moga kedepannya lebih banyak lagi pembaca✊✊
2022-10-25
1
Rini Antika
Semangat terus Up nya Kak Sa, Aku datang nyicil cicilan panci..🤣🤣🤣
2022-09-23
3