Jangan Lihat Buku Dari Sampulnya

Alda melirik Araga yang kini mengikuti aktifitasnya. Mereka berdua saling diam dan sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

"Memangnya apa salahnya jika orang tuamu memilih diriku sebagai seorang menantu ?" tanya Alda.

"Salahnya karena kita tidak saling mencintai" jawab Araga membuat Alda tertawa hambar.

'Kita bukannya tidak saling mencintai hanya saja cintamu sudah hilang terhadapku sementara cintaku masih tumbuh bersemi di hatiku' batin Alda.

Alda melihat Araga yang juga sedang memandangnya. Wanita itu tidak habis pikir mengapa Araga selalu menganggap tida ada cinta diantara mereka padahal jelas-jelas Alda mencinta pria itu namun cintanya harus bertepuk sebelah tangan.

"Masalah cinta bisa datang kapan saja. Kita tidak tahu kapan cinta itu akan muncul. Bahkan seseorang yang memiliki rasa benci sekalipun bisa berubah menjadi cinta jika Tuhan sudah membalikkan hatinya" ucap Alda.

"Dan juga aku ingin katakan agar kamu tidak melihat buku dari sampulnya saja ! Mungkin kamu memandang diriku wanita buruk karena hanya melihat dari sisi luar saja. Seperti halnya dengan buku yang belum kamu baca isinya, kamu belum mengerti diriku yang sebenarnya. Jadi buang jauh-jauh pikiran kotormu itu tentang diriku !" lanjut Alda sebelum meninggalkan Araga yang terdiam seribu bahasa.

Araga sadar jika dirinya memang belum terlalu tahu tentang Alda yang sekarang. Yang Ia tahu Alda adalah wanita liar yang suka hidup bebas dan memiliki kebiasaan yang buruk.

"Jika mengingat hari itu maka aku tak perlu mengenal wanita itu lebih dalam" guman Araga yang kini mengepalkan tangannya saat mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

"Memang benar perasaan bisa berubah seiring berjalannya waktu sama halnya dengan perasaan cinta itu yang saat ini berubah jadi benci" lanjut Araga.

...----------------...

...*...

"Araga kamu..." ucap Alda terpotong saat Araga membuka suara.

"Ternyata sifat kamu seperti ini ?" tanya Araga menatap Alda tidak percaya.

"Aku bisa jelaskan Araga. Ini tidak seperti yang kamu kira !" ucap Alda menyentuh tangan Araga.

"Singkirkan tangan kotormu dari tanganku !" ucap Araga tegas.

"Nggak, kamu harus dengarkan penjelasan dariku dulu !" ucap Alda memohon.

"Apa yang ingin kamu jelaskan padaku ? Semuanya sudah terlihat sangat jelas di depan mataku Alda. Aku sangat kecewa padamu" ucap Araga melempar buket bunga mawar putih kesukaan Alda di lantai.

Alda hendak mengejar pria itu namun ditahan oleh temannya, "kamu mau mengejarnya dengan pakaian seperti itu ?" ucap teman pria Alda yang memakai seragam SMP.

Alda melihat tubuhnya yang hanya menggunakan bathrobe. Wanita itu akhirnya masuk dan membiarkan Araga pergi. Tak lupa Alda mengambil bunga yang dibuang Araga sebelum pergi.

...*...

"Oh... ****..." Umpat Araga saat mengingat kejadian itu.

...----------------...

Di meja makan lagi-lagi Araga sengaja memperlihatkan keromantisannya bersama Febby di depan mata Alda. Pria itu sungguh senang melihat wanita itu terlihat menahan emosinya. Sementara Febby selalu merasa tidak enak jika mendapat perlakuan manis dari Araga di depan Alda.

Sesekali mata Febby melirik-lirik Alda yang tampak memainkan makannya. Namun tiba-tiba saja Alda melempar tatapan penuh kebencian pada wanita itu hingga membuat Febby terbatuk.

"Pelan-pelan dong sayang !" ucap Araga dengan lembut.

Araga mengambil air untuk Febby. Dan Febby menerimanya dengan gugup, wanita itu minum dengan pelan. Sementara Araga mengelus lembut pundaknya.

Melihat hal itu Alda benar-benar tidak tahan lagi. Wanita itu membanting sendok yang Ia pegang sehingga membuat Febby kaget. Alda begitu muak melihat sikap dan perhatian Araga pada istri sirinya itu.

"Jika tidak berselera makan sebaiknya tidak perlu bergabung dengan kami !" ucap Araga. Pria itu tersenyum penuh kemenangan saat melihat Alda tidak tahan lagi untuk mengeluarkan kekesalannya. Araga merasa Ia telah berhasil membuat hati wanita itu sakit.

'Kamu akan merasakan sakit hati setiap hari' batin Araga.

Alda mengepalkan tangannya dan berjalan meninggalkan ruang makan. Wanita itu memilih untuk tidak makan sama sekali daripada melihat hal menyakitkan seperti itu. Padahal Alda sama sekali belum menyentuh makanan dari kemarin. Terkahir saat sarapan di hotel kemarin.

Febby yang melihat Alda meninggalkan ruang makan merasa bersalah. Wanita itu menatap suaminya dengan lembut.

"Seharusnya mas tidak melakukan hal seperti tadi ! Itu pasti membuat Alda merasa sakit hati," ucap Febby.

"Jangan pedulikan wanita itu ! Sekarang kita makan saja ! Mas hari ini berangkat ke perusahaan" ucap Araga yang sama sekali tidak merasa bersalah pada Alda.

"Mas mau ke kantor ?" tanya Febby yang mendapat anggukan dari Araga, "kenapa masuk kerja sekarang ? Mas baru menikah loh dua hari yang lalu" ucap Febby yang tidak setuju dengan keputusan suaminya.

"Memangnya kenapa jika aku baru menikah dua hari yang lalu ?" tanya Araga yang kini mengehentikan aktifitas sarapannya.

"Apa kata orang jika mas masuk kantor ? Seharusnya mas ambil cuti selama seminggu dulu ! Kan ada Arman yang bisa ngerjain tugas kantor" ucap Febby.

"Tak perlu khawatir dengan hal itu !" ucap Araga melanjutkan sarapannya.

Akhirnya Febby memilih diam daripada berdebat dengan Araga yang selalu mau menang. Itu hanya akan memicu keributan saja, pikir Febby.

"Mas sudah selesai makan, sekarang mas berangkat ya" pamit Araga memberikan kecupan di kening istrinya.

"Hati-hati ya mas" ucap Febby.

"Oh iya, mas lupa kasi tahu kamu kalau sebentar siang bakalan ada ART baru buat bantu beresin rumah" ucap Araga.

"Kenapa pakai ART sih mas ? Kan Febby bilang tidak perlu !" tolak Febby.

"Nggak, kali ini kamu harus nurut dengan mas !" jawab Araga yang tidak menerima penolakan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kira-kira bagaimana ya kisah masa lalu Alda dan Araga ?

Terpopuler

Comments

Aska

Aska

jadi Alda sm Araga itu dulu pernah pacaran

2023-02-02

0

Rini Antika

Rini Antika

sepertinya tadinya mereka pasangan kekasih..,🤭

2022-09-28

1

Rini Antika

Rini Antika

jadi dulu Araga jg mencintai Alda, tp karena kesalahpahaman Araga jd membencinya..🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-09-28

2

lihat semua
Episodes
1 ISRIS - Kenyataan Pahit
2 Perjanjian Kontrak Pernikahan
3 Apa Dia Pembantu ?
4 Bertemu Istri Pertama
5 Alasan Araga Membenci Alda
6 Harus Bersikap Adil !
7 Perdebatan Febby dan Araga
8 Wanita Liar
9 Jangan Lihat Buku Dari Sampulnya
10 Memikirkan Alda
11 Apa Kamu Menyiksanya ?
12 Kamu Itu Suamiku
13 Kesalahpahaman Di Masa Lalu
14 Penolakan Mami Evelin
15 Bukan Cinta Tapi Obsesi
16 Saling Menyakiti
17 Keputusan Febby
18 Kepergian Febby
19 Mencari Febby
20 Kedatangan Kakak Ipar
21 Peringatan Adnan
22 Namanya Adnan ?
23 Akan Tetap Menunggumu
24 Begini Lebih Baik
25 Di Balik Sikap Dingin Ada Perhatian Manis
26 Pukulan Untuk Araga
27 Jangan menjadi wanita bodoh !
28 Ceraikan Aku !
29 Calon Istri Adnan
30 Permintaan Maaf Adnan
31 Malam Kelam
32 Alda Kabur
33 Bawa Aku Menjauh !
34 Bertemu Araga
35 Nasi Goreng Asin
36 Alda Bersama Brian ?
37 Terpaksa Mengandung Anak Sang Duda (Promo)
38 Alda Sudah Pergi Jauh
39 Pukulan Untuk Araga
40 Ceraikan Putri Papa
41 Sidang Pertama
42 Disangka Penculik
43 Bertemu lagi
44 Kamu lagi....
45 Positif ?
46 Aunty Vanya
47 Resmi Bercerai
48 Bertemu Alex Lui
49 Makan Siang
50 Kedatangan Mommy Belinda
51 Perasaan Anderson
52 Jalan-jalan
53 Terbakar Cemburu
54 Kedatangan Tamu Tak Terduga
55 Kepribadian Ganda Anderson
56 Kehidupan Araga
57 Hampir Bertemu
58 Kepulangan Araga
59 Kontraksi
60 Terra Septiani Argantara
61 Apa Kamu ingin Ikut Pulang ?
62 Kepergok Brian
63 Pengantin Baru
64 Kiss
65 Ketemu Setan
66 Adu Mulut
67 Makan Malam Romantis
68 Mual
69 Pulang Bersama Keluarga Kecil
70 Bertemu
71 Akhir yang Bahagia
72 Young Mommy ( Novel Baru )
73 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 73 Episodes

1
ISRIS - Kenyataan Pahit
2
Perjanjian Kontrak Pernikahan
3
Apa Dia Pembantu ?
4
Bertemu Istri Pertama
5
Alasan Araga Membenci Alda
6
Harus Bersikap Adil !
7
Perdebatan Febby dan Araga
8
Wanita Liar
9
Jangan Lihat Buku Dari Sampulnya
10
Memikirkan Alda
11
Apa Kamu Menyiksanya ?
12
Kamu Itu Suamiku
13
Kesalahpahaman Di Masa Lalu
14
Penolakan Mami Evelin
15
Bukan Cinta Tapi Obsesi
16
Saling Menyakiti
17
Keputusan Febby
18
Kepergian Febby
19
Mencari Febby
20
Kedatangan Kakak Ipar
21
Peringatan Adnan
22
Namanya Adnan ?
23
Akan Tetap Menunggumu
24
Begini Lebih Baik
25
Di Balik Sikap Dingin Ada Perhatian Manis
26
Pukulan Untuk Araga
27
Jangan menjadi wanita bodoh !
28
Ceraikan Aku !
29
Calon Istri Adnan
30
Permintaan Maaf Adnan
31
Malam Kelam
32
Alda Kabur
33
Bawa Aku Menjauh !
34
Bertemu Araga
35
Nasi Goreng Asin
36
Alda Bersama Brian ?
37
Terpaksa Mengandung Anak Sang Duda (Promo)
38
Alda Sudah Pergi Jauh
39
Pukulan Untuk Araga
40
Ceraikan Putri Papa
41
Sidang Pertama
42
Disangka Penculik
43
Bertemu lagi
44
Kamu lagi....
45
Positif ?
46
Aunty Vanya
47
Resmi Bercerai
48
Bertemu Alex Lui
49
Makan Siang
50
Kedatangan Mommy Belinda
51
Perasaan Anderson
52
Jalan-jalan
53
Terbakar Cemburu
54
Kedatangan Tamu Tak Terduga
55
Kepribadian Ganda Anderson
56
Kehidupan Araga
57
Hampir Bertemu
58
Kepulangan Araga
59
Kontraksi
60
Terra Septiani Argantara
61
Apa Kamu ingin Ikut Pulang ?
62
Kepergok Brian
63
Pengantin Baru
64
Kiss
65
Ketemu Setan
66
Adu Mulut
67
Makan Malam Romantis
68
Mual
69
Pulang Bersama Keluarga Kecil
70
Bertemu
71
Akhir yang Bahagia
72
Young Mommy ( Novel Baru )
73
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!